Beberapa hari kemudian,,,
"Assalamualaikum sayang,,!"
"iya waalaikumsalam mas,, sebentar." berjalan ke depan membuka pintu
"kamu ko tumben sudah pulang sayang,,!"
"iya mas, tadi di kantor kerjaan gak terlalu banyak,!" aku menjawab pertanyaan mas Bagas sambil membawa tas kerja nya
"oh gitu,, ya sudah.!" duduk di meja makan
"bagaimana tadi kerjaan kamu di kantor mas,,?"
"baik-baik aja sayang, dan aku tadi sudah serah terima jabatan direktur.!"
"Alhamdulillah,, selamat ya mas.!"
"makasih sayang, oiya sayang bisa tolong buatkan aku kopi..?"
"iya,,!" aku beranjak dari bangku menuju dapur
"*mas Bagas begitu tergantung padaku, bahkan untuk membuat kopi saja mas Bagas tidak bisa sendiri, bagaimana jika aku nanti mati. siapa yang akan merawat mas Bagas, siapa yang akan menyiapkan sarapan dan bekal makan nya.!"
"Mulai sekarang aku harus membuat mas Bagas mandiri, mas Bagas harus bisa melakukan segala sesuatu nya sendiri. agar jika aku pergi nanti mas Bagas tidak kesusahan.!"
"mas Bagas maafkan aku mas, aku belum berani jujur padamu, maafkan aku jika sikap aku berubah padamu, aku melakukan ini agar kamu membenci ku dan tidak merasa kehilangan diriku*.!"
Dengan pikiran melayang tak tentu arah, hingga Tiara tidak menyadari Bagas sudah di belakang nya.
"sayang ko malah bengong, mau ngaduk kopi nya sampai kapan..?"
"eeeehhh,, iya maaf mas ini kopi nya.!"
"kamu kenapa akhir-akhir ini suka melamun,, ada yang mengganggu pikiran mu,,?"
"gak mas, sudah minum kopi nya.!"
***
Semakin hari perubahan Tiara semakin terlihat, dia tidak lagi memasak, membereskan rumah, bahkan jadi emosional, hal kecil apapun bisa membuat Tiara marah.
Seperti hari ini Tiara sudah berangkat kerja tanpa membangunkan Bagas, dan menyiapkan makanan.
"Sayang,,!!" panggil Bagas
Sepi..
Terlihat selembar kertas diatas meja makan.
"mas aku ada kerjaan pagi, aku duluan.!"
"Jadi Tiara sudah berangkat, huft ya sudahlah. aku bersiap ke kantor juga deh.!"
Berjalan ke kamar, membuka lemari pakaian "aduh belum di setrika lagi,!" melihat jam dinding "masih ada waktu, setrika bentar deh!" gumamnya
Bagas mulai mempersiapkan alas untuk setrika dengan kain seadanya mulai menyetrika pakaian kerja nya, tapi sudah di setrika berkali-kali kemeja itu tetap tidak licin.
"aduh kenapa gak mau licin sih ni kemeja,,?"
"oiya,, lupa Tiara kan sebelum setrika dia semprotkan pewangi dulu, oke aku juga.!"
Bagas berjalan mencari pewangi pakaian "dimana sih Tiara simpan nya,? kalau begini aku bisa terlambat,,!" gumamnya
Karena sudah lelah mencari dan tetap tidak ketemu "ah udahlah gak usah pakai pewangi lah, setrika aja.!" Bagas menyetrika pakaian nya lalu menggantung nya dan pergi mandi.
"aduh repot juga ya kalau Tiara gak ada, aku gak bisa melakukan sendiri.!"
Bagas menjalankan mobilnya ke kantor. Di pertengahan jalan Bagas kembali bertemu dengan Vera.
"Vera,,!! nunggu mobil online lagi ya,,?"
"pak Bagas,, iya pak dari tadi gak ada satu pun yang nyangkut.!"
"ya udah bareng saya aja,!"
"terimakasih ya pak,,!" tanpa ragu Vera masuk ke mobil Bagas.
"pak Bagas ko hari ini terlihat gak fresh banget sih, kenapa pak,,?"
"iya istriku sudah berangkat kerja pagi, dia lupa belum sempat menyetrika baju kerja ku, juga gak sempat menyiapkan sarapan. jadi gini deh gak bersemangat,,!"
"ya udah, kebetulan tadi di dekat kos ada yang jual kue basah, lumayan buat ganjal perut pak. ini buat bapak sarapan.!"
"gak usah Vera, itukan punya kamu.!"
"ya udah kita bagi dua aja kalau gitu.!"
"nah kalau begitu saya mau,,!"
Vera memisahkan beberapa kue basah kedalam plastik dan menyerahkan nya pada Bagas.
"ini pak,, oiya gimana kalau nanti siang kita makan siang bareng yuk pak, bapak kan gak bawa bekal kan?!" ajak Vera
"iya boleh,!"
****
Mobil sampai di parkiran "Terimakasih ya pak tumpangan nya, ini pengganjal perut nya jangan lupa di makan ya pak.!" kata Vera sebelum turun
"iya terimakasih,,!"
Dari kejauhan terdengar samar suara dari beberapa karyawan lain yang mulai bergosip, ketika Vera berjalan didepan mereka.
"ya ampun, demi pengen kaya jadi menghalalkan segala cara deh,,!"
"iya ih, gak tahu malu banget sih. cantik tapi bakat jadi pelakor.!"
"tahu aja kalau pak Bagas, udah jadi direktur pepet terus,,!"
Vera yang mendengar suara para penggosip segera pergi dengan langkah cepat, bukan karena tidak ingin membalas tapi dia lebih menjaga image dihadapan pak Bagas.
"sialan banget tuh cewek, kalau aja bukan di kantor udah gue robek tuh mulut nya,!" maki Vera di dalam toilet
"biarin aja, kenapa kalau pak Bagas udah punya istri. namanya juga cinta selagi bisa gue perjuangan in akan gue perjuangin.!" gumam Vera lagi
Siangnya
"pak Bagas, masih kerja. ini sudah waktunya makan siang pak, bapak gak makan siang.?" Vera datang keruangan
"oiya, astagfirullah saya lupa, biasanya gak perlu keluar kantor, sekarang malah sudah lewat setengah jam. yuk kita makan siang yang dekat aja.!"
Mereka ke cafe dekat kantor.
Vera mulai melancarkan aksi nya, "pak makannya pelan-pelan, jadi belepotan kan,!" ucap Vera seraya mengusap ujung bibir Bagas dengan tisu
"ooh iya makasih,,!"
Diluar cafe seseorang wanita melihat kejadian romantis itu, "itukan Bagas ko makan sama perempuan lain, ini harus dikasih tau ke Tiara,!" pikir wanita diluar.
Dia memfoto pas saat Vera mengelap ujung bibir Bagas.
****
Sorenya Tiara sudah kembali sedang duduk menonton tv di ruang keluarga. Tak sampai 10 menit suara mobil Bagas terdengar.
"mas Bagas udah pulang,!" Tiara membuka pintu depan berdiri menyambut Bagas.
"mas maaf tadi pagi aku buru-buru banget,,!"
"iya gak pa pa.! aduuuhhh,,,!!!" Bagas mulai meringis kesakitan memegang perut nya
"kamu kenapa mas,,?"
"gak tahu nih, aku ke toilet dulu ya,,!"
Bagas segera berlari ke toilet, setelah beberapa menit didalam dia keluar. "gimana perut kamu,,?"
"perut ku melilit banget sayang,!"
"ko bisa, emang kamu tadi habis makan apa,?"
"aku makan biasa ko, cuma mungkin waktunya aja yang udah lewat jam makan siang, terus perut ku kaget, karena kan biasanya aku makan selalu tepat waktu karena bawa bekal.!"
"ya udah kamu minum obat diare ini dulu, biar gak ke toilet terus,!" memberikan obat diare
"iya makasih sayang.!" menerima obat dan meminumnya.
"maaf ya sayang,, ya udah kamu istirahat ya.!"
****
Malam harinya Bagas sudah agak mendingan perutnya, dia keluar melihat Tiara sedang memasak makan malam.
Tiba-tiba sebuah pesan gambar masuk ke ponselnya, karena sedang tanggung masak pesan itu diabaikan sementara.
Mereka makan malam dengan nikmat apalagi Bagas, "sayang seenaknya makanan diluar masih lebih nikmat masakan kamu,,!" puji Bagas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
.
jujur itu penting lho 🙄
2022-02-19
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
Yahhh Tiara knp ngk jujur.... kalau gni .. akan jd masalah.. truss km malah mengacuhkny.. dan ngk km tahu d luar sana ada yg igin mendekati suami mu.....😔😔😔
2022-02-18
1
Mumut Sah
lanjut
2020-11-10
0