Takdir Berkata Lain
Aku Tiara Lestari, seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita karir. Aku sudah menikah dengan laki-laki yang aku cintai dan juga mencintai ku dia bernama Bagas. Kami sudah menikah hampir 3 tahun, selama itu pula kami belum diberikan kesempatan memiliki anak, meski begitu hubungan ku dengan mas Bagas tetap harmonis setiap hari selalu menjadi pengantin baru.
Suamiku mas Bagas bekerja di sebuah Perusahaan Swasta ternama di Jakarta, mas Bagas termasuk karyawan yang rajin dan ulet. Karena nya tidak butuh waktu lama mas Bagas sudah ada di posisinya sekarang yaitu Manager. Sedangkan aku sendiri memilih terus menjadi wanita karir selama aku belum memiliki anak, agar aku tidak jenuh dirumah. Aku juga bekerja di sebuah perusahaan swasta juga tapi hanya sebagai staff administrasi.
Seperti pagi ini aku biasa menyiapkan sarapan untuk kami sebelum berangkat ke kantor. Selain menyiapkan sarapan aku juga memasak untuk bekal makan siang kami. Jadi setiap hari selesai shalat Subuh aku langsung beberes rumah dan memasak.
"akhirnya sarapan siap, bekal buat dibawa kantor juga siap, tinggal bangunin mas Bagas deh,,!" gumam ku berjalan ke kamar
"mas,, mas,, bngun udah jam 6!" panggil ku seraya mengguncang kan bahu suami ku
Mas Bagas menggeliat pelan, perlahan membuka matanya. Mas Bagas selesai shalat Subuh dia pun kembali tidur.
"iya sayang,,kamu sudah rapi,, tunggu di meja makan, aku mandi dulu.!" jawab nya.
Bagas turun dari kasur, mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, sementara aku membereskan kasur dan menyiapkan baju kerja nya diletakkan diatas kasur, lalu keluar dan menunggu di meja makan.
Begitu akan mengambil gelas tiba-tiba kepala ku pusing dan bagian perut ku sakit bahkan pinggang ku juga ikut sakit.
"aaawww,,, kenapa beberapa bulan ini aku sering merasa sakit seperti ini ya,, kenapa sih,?" gumam ku pelan sambil meringis menahan sakit.
Tak lama rasa sakit itu hilang, hilang timbul terus begitu dengan jarak waktu yang memang tidak terlalu sering. Aku duduk menunggu mas Bagas keluar.
"sayang,, wah kamu bikin nasi goreng,,?!" ucap Bagas
"iya,, untuk sarapan, untuk bekal makan siang nya aku bikin capcai dan ayam goreng aja mas.!" jawab ku
"makasih ya sayang, kamu selalu perhatian sama makan aku.!" balas Bagas
Kami sarapan bersama, tapi belakangan ini nafsu makan ku agak menuduh dari biasanya.
"sayang, apa perasaan ku aja ya, hari ini wajah mu agak sedikit pucat deh, apa kamu lupa pakai blush-on,,?" tanya Bagas
"masa sih,, aku pakai make up seperti biasa ko, tadi juga waktu aku mau ambil gelas kepala ku mendadak pusing dan perut ku juga mual,?" jawab ku
"wah sayang,, jangan-jangan kamu hamil ya..?" kata Bagas dengan semangat
"aku sih emang udah telat sebulan, gak tahu juga deh, nanti aku coba periksa ke dokter ya.!"
"semoga beneran kamu hamil ya sayang,,?!"
"aamiin,, tapi jangan terlalu berharap ya,!" aku menjawab kegembiraan dengan sedatar mungkin
"iya, setelah periksa jangan lupa kabari aku,,!"
"oke,, ya sudah kita berangkat sekarang aja yuk, ini hari Senin takutnya macet di jalan.!"
Kami pergi ke kantor dengan mengendarai mobil masing-masing, karena jarak yang berlainan arah.
****
"sepulang kantor aku akan mampir ke dokter,,!" gumam ku didalam mobil
Aku membawa mobil ku menuju kantor dimana aku bekerja.
****
Sementara Bagas juga mengemudikan mobilnya menuju kantor dimana dia bekerja. Diperjalanan ku lihat teman kantor ku sedang berdiri di pinggir jalan.
"Vera,, mau kekantor kan,, bareng aja yuk.!" aku menurunkan kaca mobil.
"pak Bagas,, makasih pak nanti malah ngerepotin lagi.!" basa-basi menolak
'gak repot lah,, kita kan satu kantor. ayo masuk.!" aku agak sedikit memaksa karena kasian.
Vera akhirnya naik ke mobil duduk di depan. "Oh my God,, mimpi apa gue semalam bisa ketemu pak Bagas pagi ini. pak Bagas bos yang gue suka. yah biarpun udah nikah, gak ada salahnya kan kalau suka.?" batin Vera berbunga-bunga
"oiya pak,, ini aku tadi bikin sarapan sandwich silahkan pak dimakan buat sarapan..!" rayuan pertama ku dengan sandwich
"wah,, maaf Vera saya sudah sarapan tadi di rumah, Terimakasih ya.!"
"oh gitu,, gimana kalau nanti siang kita makan siang bareng, deket kantor aja,,!" rayuan kedua tak menyerah
"yah,, gak bisa Vera. istriku sudah membuatkan aku bekal untuk makan siang.!"
"wah,,, istri pak Bagas perhatian banget ya. pasti pak Bagas bahagia punya istri seperti istri bapak kan,,?" sok peduli ku mulai keluar
"iya Vera kamu benar, istriku memang paling perhatian dengan ku, mulai dari bangun tidur sampai aku tidur lagi, semua kebutuhan ku dia yang mengerjakan.!"
Vera hanya manggut-manggut. Tak lama kami sampai di parkiran kantor.
"terimakasih ya pak untuk tumpangan nya,,!" ucap ku
"iya sama-sama,,!"
Kami berpisah menjalani aktivitas masing-masing hingga sore menjelang.
****
"aku harus segera ke dokter nih,,!" setelah mematikan komputer berjalan menuju parkiran mobil.
****
Rumah sakit
Setelah melakukan pendaftaran pasien, karena aku bingung mau ke bagian apa, jadi aku memilih konsultasi ke bagian umum, aku menunggu dipanggil, hingga nomor urut ku disebut.
"selamat sore dokter,,!" sapa ku
"selamat sore Bu Tiara,, silahkan duduk,,!"
Aku duduk didepan meja dokter.
"ada apa Bu,,?"
"begini dokter, sudah beberapa bulan belakangan ini saya merasa pusing dan perut mual, terlebih lagi pinggang saya juga sakit dok, itu kenapa ya,,?" tanya ku
"bagaimana kalau kita lakukan cek laboratorium untuk memastikan apa penyakit ibu,,?" usul dokter
"baiklah dok,, saya bersedia,,!" jawab ku
"suster,,!"
"iya dok,,!"
"ibu Tiara ingin melakukan cek laboratorium, bisa diambil samole darah nya ya,,!" perintah Dokter
"baik dok,, mari Bu berbaring sebentar.!" ucap suster
Aku berbaring tak lama suster mulai menyuntikan jarum ke pergelangan tangan untuk mengambil darah. Kepala ku kembali berkunang-kunang, rasa mual kembali datang tapi aku tahan
"sudah Bu,,! bangun dan turun pelan-pelan ya," kata suster
Aku mengikuti nya sangat pelan karena kepalaku juga pusing.
"dok,, langsung di bawa ke laboratorium ya,,!" kata suster
"iya,, langsung kasih bagian lab, untuk di cek secara detail.!" jawab dokter
Aku berhasil duduk di depan dokter lagi.
"Bu Tiara hasilnya akan keluar sekitar seminggu dari sekarang Bu, nanti saya akan menghubungi ibu.!"
"oke,, baik terimakasih dok, kalau begitu saya permisi.!"
Aku keluar dari ruangan berbau karbol itu, duduk sebentar dikursi dan meminum air dari botol yang ada di tas ku sambil menenangkan kepala ku sejenak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
.
mampir
2022-02-19
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
semogga hasilya bagus dan ngk terjadi apa"..... aminnnn....
2022-02-18
0
🌿felis😘💞
aku mampir kak
2021-06-08
0