Gadis bodoh.

Hari demi hari berlalu, tibalah hari dimana penentuan nasib Ananya yang bekerja dengan Varo akan di tentukan, ia berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir kesalahan yang kerap ia lakukan. Kini ia mampu lebih profesional lagi dalam bekerja.

"Suruh dia masuk !" Perintah Varo kepada Heri.

Sebenarnya hari ini Varo berniat memberikan kejutan kepada Ananya. Varo merasa puas akan hasil kerja Ananya selama seminggu ini. Tidak dapat di pungkiri, Ananya adalah gadis yang cerdas. Dia mampu belajar lebih cepat dibandingkan yang lain, tidak heran katena ia emang salah satu mahasiswi terbaik di kampusnya.

Tok..tok...tok...!

"Masuklah...!" Kata Varo.

Pintu terbuka, dengan tingkahnya yang sedikit konyol Ananya mengintip terlebih dahulu sebelum benar-benar masuk ke dalam ruangan Varo.

"Bapak memanggil saya ?" Tanya Ananya.

"Iya, ini surat untukmu !" Memberikan sebuah amplop berwarna putih kepada Ananya.

"Hari ini adalah hari terakhir masa percobaan kamu disini." Tambah Varo.

"Hari terakhir ?" Seketika wajah Ananya muram menatap amplop di tangannya.

"Terima kasih selama ini kamu sudah bantu saya, dan itu adalah bayaran atas kerja keras kamu selama ini." Kata Varo.

"Baiklah pak, saya mengerti. Terima kasih sudah memberikan Nya kesemoatan untuk belajar. Nya mohon maaf jika selama bekerja disini, Nya punya salah sama bapak, baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Maaf juga jikalau selama ini Nya merepotkan bapak." kata Ananya dengan suara yang bergetar dan air mata yang mulai tergenang di pelupuk mata. Pertahanannya pun goyah, ia pun tak kuasa untuk membendungnya lagi, berlinanglah air mata Ananya.

Varo yang melihat cucuran air mata di pipi gadis itupun merasa tidak tega. Entah mengata hatinya berdesir hebat melihat kesedihan Ananya.

"Hey, kamu kenapa ? Jangan nangis." Varo semakin panik melihat tangis Ananya.

"Bapak jahat, selama ini Nya sudah bekerja keras, bahkan diluar jam kerja pun Nya ikut bekerja, tapi ini balasan bapak sama Nya. Nya sudah berusaha belajar dan menjaga sikap Nya biar lebih profesional lagi, tapi tetap saja Nya tidak bisa lulus. Sebenarnya standard bapak itu yang bagaimana ? Huaa...huaa...!!" Ananya semakin mengeraskan suaranya.

Tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar. Vino yang baru saja masuk merasa kaget melihat sahabatnya menangis kemudian mendekatinya. Ia menekan kedua pundak Ananya, kemudian merangkulnya seolah ingin memberi pembelaan.

"Apa-apaan ini, kak ? Kenapa dia enangis ? Kakak apain teman Vino?" Tanya Vino sarkastis.

"Kakak juga heran, kenapa dia menangis ?" Jawab Varo cuek sambil menggedikkan bahunya.

"Bagaimana mungkin kakak tidak tau, sedangkan kalian hanya berdua di dalam sini." Vino mengajak Ananya duduk di sofa. Ananya pun mengikuti Vino.

"Kamu diapain sama kakak ? Apa kakak mengganggumu ?" Tanya Vino penuh selidik dan Ananya hanya mengangguk pelan. Tiba-tiba pikiran jahilnya muncul untuk membalas Varo melalui Vino.

"Iya, kak Varo jahatin Nya." Ucapnya berbisik agar tidak kedengaran Varo. Sontak Vino berdiri mendekati kakaknya dengan rahang mulai mengeras.

"Kakak kenapa jadi seperti ini ? Banyak wanita di luar sana yang mau sama kakak, tapi kenapa harus Ananya ? Dia itu masih polos kak !!" Vino berteriak kepada kakaknya karena tidak terima jika kakaknya itu melecehkan sahabatnya sendiri.

Ananya langsung berdiri menghampiri Vino, ia menjadi bingung sepertinya Vino salah faham aan maksudnya. Varo pun keheranan dengan tingkah Vino.

"Vin, maksudku bukan gitu, aduuhhh gimana ini ?" Ananya bibgung.

"Sudah Nya, kakak memang kelewatan. Begini nih kalau lama membujang. Pikirannya menjadi tidak waras." Sahut Vino.

"Vin...!!! Jaga ucapan kamu. Datang-datang langsung marah tidak jelas. Coba tanya sama teman kamu, kakak apain dia ? Bukannya berterima kasih malah bikin masalah. Kalian berdua yang kelewatan." Alvaro hendak keluar dari ruangan itu, namun sebelum benar-benar pergi ia berhenti tanpa menoleh.

"Lebih baik buka suratnya dan baca apa isinya." Ia pun berlalu dan membanting pintu dengan kasar.

Vino menatap Ananya dengan raut yang sulit ditebak. Di raihnya amplop putih dari tangan Ananya kemudian membukanya. Matanya terbelalak melihat isi dari surat itu.

"Tadi kamu bilang Kak Varo jahatin kamu ? maksudnya apa ?" Tanya Vino.

"Aku gak lulus masa percobaan, tadi kak Varo bilang hari ini hari terakhir masa percobaanku disini, dan amplop ini adalah bayaranku." ucapnya dengan terbata.

"Kamu itu pintar tapi bodoh, hari ini memang hari terakhir untuk masa percobaan kamu disini. Karena kerja kamu bagus, kakak mengangkat kamu jadi pegawa tetap disini." Katanya sambil menyodorkan kertas putih berisikan kontrak kerja kepada Ananya.

Mata dan mulut Ananya membulat tidak percaya, entah mimpi apa ia semalam. Ia mengambil surat itu dari tangan Vino kemudian membacanya dengan antusias.

"Ya ampun Vin... Aku di terima !! Aku bukan pengangguran lagi..!" Ananya sangat kegirangan, tanpa sadar ia memeluk tubuh kekar sahabatnya hingga berulang-ulang tanpa menyadari kehadiran Varo yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.

"Eehheemm...! Ini kantor, bukan tempat pacaran." ledek Varo.

"Kakak..!" Vino merasa tidak enak karena marah-marah tidak jelas kepada sang kakak.

"Pak Varo...!" Ananya mendekati Alvaro kemudian memeluknya tanpa aba-aba. Pelukan Ananya sontak membuat jantung Alvaro berdegup kencang, bukan karena ia baru pertama kali mendapatkan pelukan dari seorang gadis, namun karena Ananya. Yah, Ananya adalah alasan Varo merasakan hal itu.

"Maafkan Nya, pak ! Nya sudah salah faham sama bapak. Sekali lagi terima kasih pak. Sudah sering Bapak menolong Nya." Vino yang medengar ucapan Ananya merasa heran.

"Apa ada yang telah aku lewatkan ? Kenapa Ananya berkata seperti itu ?" Batin Vino.

"Sudahlah, kalian berdua merepotkanku saja. Pergilah !!" Varo masih merasa kesal kepada keduanya.

"Kakak juga yang salah, apa salahnya langsung memberi tahu gadis bodoh ini." Vino menunjuk ke arah Ananya.

"Dia nya saja yang bodoh, kakak tidak ngomong macam-macam dia malah menyimpulkannya sendiri." Ledek Varo.

"Kalian berdua bicara apa ? Kalian bilang aku gadis bodoh ??" Ananya merasa geram kepada dua bersaudara itu yang mengatainya gadis bodoh.

"Tidak !!" Jawab Varo dan Vino bersamaan.

"Telingaku masih berfungsi dengan baik, awas saja kalian berdua akan ku adukan kepada tante Diandra. Lihat saja nnti..!!" Ananya keluar dari ruangan itu dengan menghentakkan kakinya di lantai.

Heri yang baru saja masuk keheranan dengan tingkah Ananya, di tambah dua bersaudara yang tertawa penuh kemenangan.

"Ada apa ?" Tanya Heri keheranan.

"Tidak kenapa-kenapa, ada Sule dan Nunung tadi." Kata Vino.

"Kekasih kamu lucu juga." Kata Varo yang berjalan menuju meja kerjanya.

"Dia bukan kekasihku, kak... Mana mungkin wanita sepertinya menjadi kekasih Vino. Dia bukan typeku." Jawabnya menatap ke arah luar jendela.

"Beneran bukan ? Wah berarti aku ada kesemoatan dong...!" Jawab Heri yang langsung mendapatkan tatapan membunuh dari Varo dan Vino.

"Kesempatan apanya, awas saja kalau kamu macam-macam dengannya. Kamu akan berhadapan denganku..!" Kata Vino kemudian.

"Benarkah mereka bukan sepasang kekasih ? Kenapa perasaanku jadi lega begini yah ? Apa mungkin aku punya kesempatan mendekatinya ?" Gumam Varo dalam hati.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

**To Be Continued.....

Terus ikuti kisahnya, jangan lupa like, comment dan berikan Vote sebisanya. Dukungan kalian sangat berarti buat author.

Semakin banyk like dan comment, semakin rajin author buat update Bab selanjutnya**.

Terpopuler

Comments

yantie_reina

yantie_reina

haii...

Baca Novel Ku juga ya...

"Cowok Nyebelin Suamiku"

Jangan lupa vote, like dan komentarnya ya...

Terima kasih...

2020-10-30

0

Firchim04

Firchim04

Hai author semangat terus ya 😊

Kalau ada waktu, jangan lupa mampir di karyaku :
"Dosenku Sahabatku"
"Suamiku Adik Kelasku"

2020-09-27

0

Nur Fitriani

Nur Fitriani

lanjuttt thorrr

2020-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!