"Masuk yu," ajak Ana pada Mira dan Hana.
Mira yang mendengar ajakan Ana, berkata.
"Ya, sudah, ayo kita masuk." ucap Mira dan Hana bersamaan.
Mereka bertiga masuk ke dalam kantor bersama, setelah sampai di dalam kantor, Hana berjalan ke arah meja kerja Ana.
Hana pun berkata.
"Ana." panggil Hana
"Iya, ada apa?" Ana melihat ke arah Hana.
"Gue pengen cari tau!"
"Cari tau apa?" menatap wajah Hana.
"Gue pengen cari tau, siapa pemuda yang datang bersama lo, tadi pagi."
Ana nampak bingun mendengar kata yang keluar dari mulut Hana.
"Memangnya kenapa?" tanya Ana
"Ya, tak kenapa-napa sih, cuman gua penasaran, pengen tau, nama tu cowo, secara ni ya, cowok nya itu keren banget, uda tinggi tampan,hemm, selera gua banget deh." Hana mengucapkan itu dengan seyum merekah di bibirnya.
Mendengar itu Ana, mengeleng-gelengkan kepalanya, lalu berkata.
"Hem, ya uda semoga sucses." Ana terseyum ketika mengatakan itu.
"Pastinya dong Hana gitu loh, uda ah gua kembali ke meja gue dulu ya Ana." Setelah mengatakan itu Hana kembali berjalan ke arah meja kerjanya.
Di dalam ruangan kerja, Danu tak berhenti tersenyum-senyum sendiri, Danu pun berkata.
"Ngak nyangka gua." tersenyum "Gua bisa ketemu gadis nyebelin kaya gitu, ngak ada lembut-lembutnya kalau bicara. Cantik dan ideal, sangat sempurnah." tersenyum "Osit." umpatnya Danu "Kenapa gua? tak menanyakan namanya, sekaligus memperkenalkan nama gua."
Setelah mengatakan itu Danu, menghubungi nomor telpon Asisten pribadinya yang bernama Aldo, tak lain adalah sepupunya sendiri. Setelah sambungan telponnya tersambung dengan segera Danu berkata.
"Aldo." menarik nafas "Keruangan aku sekarang, dan jangan lupa bawa daftar nama karyawan kita di lantai empat." Setelah mengatakan itu Danu menutup sambungan telponnya.
Setelah beberapa saat, Aldo masuk ke dalam ruangan Danu dengan membawa semua berkas yang Bosnya inginkan.
Aldo meletakkan semua berkas di atas meja kerja Danu. lalu berkata.
"Ini, semua daftar nama karyawan beserta dengan poto yang kamu inginkan." melihat ke arah Danu "Apa masih ada yang ingin kamu inginkan?" tanya Aldo sambil tersenyum.
Itulah Aldo, kalau mereka hanya berdua, Aldo berbicara layaknya dengan saudaranya sendiri, namun tidak kalau ada tamu, Aldo akan sangat sopan.
Danu melihat ke arah Aldo sambil tersenyum lalu berkata. "Keluarlah, aku tak membutuhkan apa-apa lagi."
Mendengar itu, Aldo pun berjalan keluar dari ruangan Danu.
Setelah Aldo keluar dari ruangannya, Danu mulai memeriksa semua daftar Nama karyawan.
Danu tersenyum ketika melihat poto dan juga data-data Ana.
"Ana Rasidi, umur 25tahun, status Syngle." tersenyum "Gua akan mencoba dekatin lo, dan sepertinya gua menyukai gadis ini. Meskipun aku tau kalau gadis ini sangat pemarah, judes, berkata suka ceplas-ceplos, Namun gua tau kalau dia itu gadis yang sangat baik, terlihat jelas dari caranya menolongku." Danu tak berhenti tersenyum setelah mengimgat kejadian tadi pagi dengan gadis itu.
Seperti yang Danu katakan, Ia akan mulai mendekati gadis tersebut dengan cara Ia akan mengajaknya makan siang.
Danu mulai berjalan keluar dari ruangannya, lalu masuk ke dalam lif, dan memencat angka empat, karna saat ini, Ia ingin ke lantai empat, dimana gadis itu bekerja.
Danu masuk ke dalam ruangan yang ada di lantai empat, Namun tak menemukan siapapun di sana.
"Sepertinya gua telat." Guman Danu dalam hati.
Danu memutar badan ingin keluar dari ruangan tersebut, namun tampa Ia segaja, Danu mendengar suara batuk dari arah pentri yang ada di lantai empat.
"Sepertinya gua mengenal suara itu?"
Pelan-pelan Danu berjalan ke arah pentri, Danu tersenyum senang ketika Ia melihat gadis yang Ia cari tengah makan dengan lahapnya disana.
Di dalam fikiran Danu terlintas ide, ingin pura-pura lapar.
"Ehem." Danu melangkah ke arah Ana sambil memegan perutnya.
Melihat Danu berjalan ke arahnya dengan memegan perutnya Ana pun berkata.
"Ngapain loh?" tanya Ana judes "Dan kenapa perut loh?" Ana melihat ke arah Danu yang tengah memegan perutnya.
Mendengar perkataan Ana, Danu pun berkata. "Judes amat sih lo!" duduk "Gua lapar." melihat ke arah makanan yang tengah Ana makan.
"Lalu." ucap singkat Ana.
Danu tersenyum tipis melihat ke arah Ana, lalu berkata.
"Boleh aku minta sebagian makan siang lo? gua ngak ada duit, buat keluar makan siang."
Mendengar itu Ana berkata.
"Emangnya elo mau makan bekas gua? ngak jijik apa?" Ana melihat ke arah Danu yang tengah duduk di hadapannya.
Mendengar itu dengan segera Danu berkata. "Ya, enggaklah. Gua justru sangat senang kalau elo mau berbagi makanan dengan gua.
Mendengar itu Ana, berkata.
"Ya, sudah, sini makan sama gua. Namun tunggu dulu, gua ambil piring dan juga sendok buat lo." ucap Ana sedikit lembut.
Mendengar ucapan lembut Ana, Danu tersenyum senang, tak menyangka kalau Ana ternyata bisa berkata lembut seperti itu.
"Tak usah ambil piring dan sendok. aku makan di sini saja." menunjuk arah tempat makanan Ana.
Mendengar itu, Ana menyegitkan dahi tak percaya, kalau Danu benar-benar ingin makan dari bekas makanannya.
Dengan lahapnya Danu memakan makanan yang Ana bawa. Dan tampa Danu sadari kalau saat ini Ana tengah menatap ke arah wajahnya.
Ana tersenyum melihat ke arah Danu, namun senyumannya itu menghilang ketika Danu berkata padanya.
"Aku memang tampan, jadi kamu tak usah menatap wajahku terlalu lama." tersenyum "Yang ada nanti kamu jatuh cinta padaku."
Mendengar itu Ana kembali memasang wajah juteknya.
"Udah makan, tak usah banyak bicara." Ana mengatakan itu dengan nada kesal.
Mereka berdua menikmati makan siang bersama, walaupun makanan yang di bawa Anah sederhana. Namun bagi Danu, ini adalah makanan yang terlezat yang pernah Ia nikmati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Asmiaty
bingug..namanya ganti2 yg benar yg mana raka apa danu
2023-08-29
0
Isma Rendra
nama cowoknya gonta ganti..danu..dani..raka...😂😂😂😂
2020-03-28
1
Suparti Astuti
ini nama cowonya danu apa raka🤔🤔
2020-03-11
3