Hampir tertabrak

Seperti hari -hari biasanya, pagi ini Ana, brangkat ke kantor dengan menaiki motor meticnya, dengan wajah ceria dan seyum indah menghias di bibirnya mungilnya.

Namun tiba -tiba di jalan ada seorang pemuda langsung berdiri di depan motornya, serentak Ana langsun merem mati motornya.

Hikk, suara motor Ana yang hampir jatuh.

"Aaa" teriak Ana "Mau cari mati lo?" umpat Ana kesal "Dasar pemuda gila, kalau mau bunuh diri jangan di depan motor gua dong, no di atas" menunjuk gedung "Sana, gua jamin lo bakal lansung sampai ke tujuan lo Neraka" umpatnya Ana kesal dan marah.

"Siapa juga mau bunuh diri?" Pemuda itu melihat ke arah Ana yang kini tengah kesal.

"La, ini maksudnya apa coba? Oo, gua tau, elo sengaja kan, biar gua nabrak lo, terus gua bisa ganti rugi begitu maksud lo?" ucap Ana kesal.

"Tapi maaf ni ya, biar pun tadi gua nabrak lo dan gua di suruh ganti rugi, gua ngak bakalan mau, karna apa ? karna lo salah orang, gua itu orang miskin ngak berduit jadi gua pilih di penjara dari pada ganti rugi tau lo" Umpat Ana kesal dan marah.

"Kasar amat lo jadi cewe," ucap Danu.

"Emang kenapa? terserah gua dong mulut -mulut gua, lagian elo juga, mimpi apa gua semalam" melihat ke arah lagit "Bisa ketemu pemuda nyebelin kaya kamu pagi ini" dengan wajah kesal Ana mengatakan itu.

"Minggir, gue mau lewat, gua mau ke kantor, etar gue telat di marahin Bos sempurna sudah penderitaanku pagi ini." Ana kembali memasang wajah kesalnya.

 

"Bantuin gue dulu dong." Pemuda itu tersenyum manis melihat ke arah Ana.

"Bantuin loh? ngapain!" jawab Ana jutek.

Pemuda itu kembali tersenyum, lalu berkata, "Mobil gua mogok. tolong gua ya" memasang wajah memohon.

Ana melihat ke arah mobil yang tengah terparkir di bahu jalan, lalu Ai berkata. "Tapi maaf, ya, gua tak tau cara benerin mobil, Elo salah minta tolong ke gua. Kenapa elo tak menelpon benkel, lalu suruh datang kemari untuk benerin mobil elo, bereskan."

Pemuda itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ketika mendengar apa yang tengah Ana ucapkan, Lalu Ia berkta.

"Udah gua telpon, katanya jam 10 ini baru bisa datang untuk memperbaiki mobilku." pemuda itu sedikit menjelaskan.

"Terus." tanya Ana.

"Terus gua mau minta tolong, sama lo, gua ikut lo ke kantor ya" mengatupkan tangannya memohong agar Ana mau menolonngya "Kita kan searah, satu kantor lagi" tersenyum sambil menaikkan kedua alisnya.

Ana menyengitkan dahinya ketika mendengar apa yang tengah pemuda itu katakan padanya, pemuda itu kembali berkata.

"Boleh ya, gua ikut di motor lo?"

"Baiklah, tapi elo yang boncengin gua ya." Ana turun dari motornya lalu membiarkan pemuda itu naik di atas motornya.

Pemuda itu mulai melajukan motor metic Ana dengan sangat kencan, membuat Ana harus berpegan di punggun pemuda tersebut.

"Elo tak takut jatuh?" tanya pemuda itu pelan.

"Enggak." jawab Ana singkat.

"Elo, boleh kok, memeluk perut gua, kalau elo takut." pemuda itu tersenyum jail setelah mengatakan itu.

"Ogah, siapa juga yang mau memeluk elo." dengan nada suara yang sedikit tinggi.

Sesampai di parkiran kantor pemuda itu lansung memarkir motor Ana di parkiran khusus motor. Danu turun dari motor Ana, lalu membuka helem, sementara Ana lansung membuka jaket besarnya yan memperlihatkan bentuk tubuhnya yan ideal.

Danu yang melihat pemandangan indah itu, hanya memperhatikan Ana saja.

"Cantik dan menawan" ucap Danu pelang, Namun kata itu masih terdengar jelas di telinga Ana. Menyadari dirinya di perhatikan oleh pemuda yang tengah berdiri di hadapannya, Ana pun berkata.

"Hei, elo bilang apa barusan?" tanya Ana ketus.

"Cantik dan menawan." kata itu spontang keluar dari mulu Danu.

Sadar akan kata yang baru saja Ia ucapkan dengan segera Ia kembali berkata. "Maaf, aku bilang apa barusan?" pura -pura lupa "Terimakasih banyak ya tumpangannya." setelah mengatakan itu Danu mengedipkan matanya pada Ana.

Setelah beberapa saat, Mira dan Hana datang menghampiri.

"Hei" sapa Mira, Hana bersamaan.

"Ana, elo datang bareng siapa?" tanya Hana melihat ke arah pemuda tampan yang kini tengah tersenyum melihat ke arahnya.

"Ngak tau! gua ngak mengenalnya" ucap Ana santai.

"Lah, kok, ngak tau?" timpal Mira.

"Emang gua tak tau, gua cuman nolongin dia, karna mobilnya mogok di jalanan, itu aja." Ana sedikit menjelaskan.

"Tapi kalau di perhatikan pemuda itu tampan dan keren, aku suka pemuda seperti itu." Hana menghayal sendiri.

Ana memutar bolah matanya, ketika mendengar kata yang keluar dari mulut temannya itu.

 

Terpopuler

Comments

umdah city

umdah city

udah sampe bab ini typo masih bertebaran

2022-05-13

0

A.0122

A.0122

padahal suka ceritanya tpi terlalu bnyk typo

2021-01-20

0

srimusvita

srimusvita

next

2020-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!