Episode 5 - Bala Bantuan

***Jalanku bahkan masih penuh dengan duri saat semesta mentakdirkan kita untuk bertemu kembali

~ Nyx Erros Aether***

•••••••••

Matahari telah naik keperaduannya guna menyinari bumi. Jalanan ibukota yang selalu ramai lalu lalang kendaraan seakan sudah menjadi ciri khasnya tersendiri, di tambah lagi dengan polusi udara yang malah membuat cuaca semakin terasa terik, padahal jarum jam baru menunjukkan pukul 9 pagi.

Hari ini Arresha baru berangkat bekerja setelah kemarin izin sakit karena kakinya yang terkilir dan malah membengkak. Untung saja kakinya itu sudah jauh lebih baik setelah di bawa ke dokter yang mengharuskannya untuk di perban. Walaupun ketika di gunakan berjalan masih terasa sakit tapi ia tetap harus berangkat bekerja karena surat izin sakitnya hanya berlaku selama satu hari.

" Jam makan siang nanti aku akan ke caffe Arresha, kau mau aku bawakan apa ?, " tanya Erros lembut, memalingkan wajahnya sebentar kemudian kembali memfokuskan pandangannya yang saat ini tengah mengemudi. Hubungannya dengan Erros akhirnya membaik, setelah Erros menceritakan alasan mengapa ia tidak kunjung kembali dan menemui Arresha.

" Aku tidak menginginkan apapun, kalau sempat kau datang saja nanti, " jawab Arresha tersenyum.

" Benarkah? Kau tidak ingin makanan atau apapun ?" tanya Erros lagi memastikan.

" Hmmm, kau hati-hati bekerjanya ya", jawab Arresha lembut kemudian tersenyum, di balas senyuman manis oleh Erros lalu mengelus lembut pipi Arresha.

" Kau juga hati-hati ya jangan memaksakan diri, kakimu masih belum boleh terlalu banyak bergerak. Love you baby, " jawab Erros yang masih mengelus lembut pipi Arresha.

" Iya iya kau ini cerewet sekali. Love you too, " jawab Arresha tersenyum menggenggam tangan Erros yang masih mengelus pipinya itu, mengarahkannya ke depan bibirnya kemudian mengecupnya singkat.

" Ya sudah, aku turun sekarang. Kau berangkatlah, ingat selalu hati-hati dan jangan ngebut, " imbuhnya lagi membuat Erros tersenyum. Tanpa menunggu jawaban lagi Arresha memilih untuk membuka pintu mobil dan turun kemudian menutupnya kembali.

" Kau masuklah duluan! " ucap Erros yang membuka kaca mobilnya menampakkann wajah cantik Arresha.

" Tidak, kau saja yang jalan duluan baru aku masuk! " kata Arresha membuat Erros tersenyum, dasar gadisnya ini selalu saja seperti ini.

" Ya sudah aku jalan duluan, jaga dirimu ya, " ucap Erros yang hanya di jawab anggukan dan senyuman oleh Arresha, lalu Erros menutup kaca mobilnya kemudian mulai melaju menembus jalanan ibukota.

Arresha memperhatikan mobil Erros yang mulai menjauh itu dengan perasaan yang berbunga-bunga. Akhirnya prianya kembali, semoga tak ada masalah apapun lagi untuk hubungannya kali ini. Semoga prianya itu tak pergi lagi dan meninggalkannya seperti dulu.

Melihat mobil Erros yang sudah tak nampak lagi Arresha melangkahkan kakinya yang masih terasa ngilu ketika berjalan, mungkin nanti ia akan meminta di tugaskan di bagian kasir saja, sungguh tidak memungkinkan jika ia harus mengantarkan pesanan jika di gunakan berjalan saja kakinya pincang seperti itu, yang ada kakinya malah kembali membengkak.

" Arresha, " panggil seorang pria yang terlihat baru turun dari mobilnya dan berjalan kearah Arresha yang baru saja meraih handle pintu caffe, membuat Arresha mengurungkan niatnya dan kemudian berbalik badan.

" Jofan? " ucap Arresha yang merasa heran mengapa temannya itu ke caffe sepagi ini, caffenya saja belum buka.

" Kakimu kenapa? Aku perhatikan tadi cara berjalanmu pincang? " tanya Jofan yang kini sudah berada di depan Arresha, kemarin dia ke caffe mencari Arresha tapi kata teman Arresha hari itu dia tidak masuk karena sakit.

" Kakiku terkilir dan malah membengkak untung saja sekarang sudah jauh lebih baik, jadi aku memutuskan berangkat hari ini, " jawab Arresha.

" Bagaimana bisa terkilir ? Apa kau habis jatuh atau bagaimana? " tanya Jofan merasa khawatir melihat kaki Arresha yang diperban bagian engkel kakinya.

" Aku jatuh di kamar mandi kemarin, " kata Arresha, tidak mungkin kan dia mengatakan kalau dia jatuh karena bermain kejar-kejaran dengan pacarnya, sungguh itu akan terdengar sangat konyol.

" Kau ada apa pagi-pagi sekali datang ke caffe? Ini belum buka tau, " imbuh Arresha lagi meraih handle pintu kemudian berjalan masuk ke dalam caffe di susul Jofan yang mengekor berjalan di belakangnya.

" Aku juga tahu kalau caffenya belum buka makanya aku kesini. Hari ini aku memutuskan untuk membantumu bekerja disini, dari pada diam di rumah aku sungguh bosan, " ucap Jofan menjelaskan alasannya datang ke caffe itu sepagi ini.

Jofan memegang lengan Arresha membantunya berjalan karena tak tega melihat Arresha berjalan pincang seperti itu.

" Kau membantuku? Mana bisa? Ini bukan caffe ku tau, aku hanya pelayan disini, tidak bisa seenaknya begitu, " jawab Arresha yang merasa heran, biasanya temannya ini selalu sibuk walaupun tidak ada jadwal konser.

" Lagian siapa yang bilang ini caffe milikmu sih? Aku sudah bilang pada bosmu kemarin dan dia mengizinkannya tahu! " jawab Jofan. Kini mereka sudah sampai di depan ruangan khusus untuk karyawan.

" Benarkah? Bagaimana bisa?! Lagian kau mau membantu apa sih? Bantu doa saja ya, jangan menggangguku bekerja! " ucap Arresha membuka loker miliknya kemudian meletakkan tas dan juga mengambil seragam kerjanya.

Baru saja Jofan berniat menjawab pintu ruang khusus karyawan itu terbuka, membuat perhatian mereka teralihkan untuk melihat siapa yang membukanya, dan tak lama masuklah Theo yang merupakan owner caffe tempat Arresha bekerja.

" Kau ini, datang bukannya mencariku dulu malah langsung kemari, sebegitu tidak sabarnya kah dirimu untuk menjadi pegawiku hah?! " cerocos Theo yang mulai mendekat ke arah Jofan dan juga Arresha.

" Aku nanti di kasir saja ya bersama Arresha, lihatlah kakinya sakit, tidak mungkinkan dia mengantarkan pesanan ke table? " ucap Jofan yang bukannya menjawab pertanyaan Theo malah langsung meminta sendiri pekerjaannya.

" Kakimu masih sakit Arresha?! Kenapa kau berangkat bekerja kalau masih sakit, lebih baik kau di rumah saja dulu sampai kakimu benar-benar sehat! " tanya Theo pada Arresha yang hanya diam dari tadi, bosnya ini walaupun terdengar barbar kalau berbicara tapi sebenarnya dia orang yang baik.

" Kalau dirumah terus nanti malah dompetku yang kritis, lagian aku bosan di rumah terus, " jawab Arresha langsung membuat Theo dan juga Jofan tersenyum mendengarnya.

" Kalau dompetmu kritis kau tenang saja nanti aku yang akan menginfusnya, " jawab Jofan bangga. Dia tidak akan bangkrut nanti walaupun harus memberi makan Arresha satu tahun lamanya.

" Hahaha itu benar Arresha, kau minta uang saja padanya, yang banyak sekalian biar bangkrut! " ucap Theo yang merasa gemas mendengar kata-kata Jofan.

" Hmm yayaya. Sudahlah aku mau ganti seragam dulu, kalau berbicara dengan kalian bisa-bisa sampai siang kita disini terus! " kata Arresha kemudian ia lebih memilih pergi menuju toilet karyawan, mengganti pakaiannya dengan seragam untuk bekerja.

Jofan dan Theo memperhatikan Arresha yang terlihat kesusahan berjalan karena kakinya yang pincang, sebenarnya hubungan mereka cukup dekat dan juga bisa dibilang mereka berteman baik.

" Bagaimana hubunganmu dengannya? Apa sudah ada kemajuan? " tanya Theo lirih yang akhirnya membuyarkan pikiran Jofan yang dari tadi masih sibuk memperhatikan Arresha, ikut menyandarkan punggungnya pada deretan loker karyawan.

" Entahlah, dia selalu menganggapku sebatas teman. Padahal kalau boleh jujur aku sungguh telah jatuh cinta padanya, " jawab Jofan menatap sendu pada Arresha yang sudah menghilang dibalik pintu toilet ruang khusus karyawan itu.

" Mungkin itu karma untukmu yang dari dulu selalu mempermainkan hati wanita, sekarang rasakan sendiri bagaimana rasanya, " kata Theo

Mendengar ucapan Theo yang terlalu mengada-ada membuat Jofan tergelak lalu memukul pelan kepala Theo, membuat Theo mengaduh karenanya.

" Jangan menyalahkanku begitu, salahkan saja mereka yang terlalu baper, " kata Jofan tak terima.

" Kalau begitu kau harus lebih agresif brother, dia memang sulit untuk di taklukan, " kata Theo menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Justru itulah yang membuatnya menarik. Hahhh, entahlah, sudah sana, pergilah aku mau bersiap dulu, " kata Jofan mengusir Theo, dasar laki-laki tapi sangat suka kalau urusan gosip-menggosip.

" Kau karyawanku hari ini, besikaplah yang sopan pada bosmu yang tampan ini, " kata Theo yang tak terima di lusir begitu saja.

" Hmmm, baiklah bosku yang tampan! Karena sayaa harus bersiap-siap, lebih baik anda segera keluar, apa anda ingin mengintip saya berganti pakaian?" tanya Jofan meledek Theo yang kini tengah bersedekap, memandangnya dengan sedikit mengejek.

" Kau pikir aku sudah tidak normal atau bagaimana! Sudahlah bersiaplah dan katakan pada Arresha dia di tugaskan di bagian kasir sampai kakinya membaik, " kata Theo, lalu meninggalkan Jofan yang masih berdiri menyandarkan punggungnya pada deretan loker karyawan.

Mendengar jawaban sarkasme dari Theo membuat Jofan sedikit menyunggingkan senyum dibibir tipisnya sambil menggelengkan kepala. Tak lama tubuh Theo pun menghilang di balik pintu, membuat senyum yang tadi menghiasi wajah tampan Jofan ikut menghilang, membuatnya kembali teringat perasaanya pada Arresha.

Entahlah, sebenarnya dia sungguh tak yakin perasaanya akan di sambut oleh Arresha, gadis yang selalu saja bersikap apa adanya, yang bahkan selalu bersikap jutek padanya saat pertama kenal.

Jofan sungguh tak bisa memungkiri bahwa hatinya telah jatuh pada gadis yang selalu mengantarkan Bu**bble Tea favoritnya jika berkunjung ke caffe ini. Padahal dia merasa tak pernah se agresif ini pada seorang gadis, dari dulu justru gadis-gadislah yang akan begitu agresif kepadanya sampai ia sendiri dibuat pusing karenanya.

...............................................................

Sekitar 40 menit Erros mengemudikan mobilnya menuju kantor, jalanan yang padat lalu lalang kendaraan membuatnya tidak bisa mengemudi lebih cepat, lagi pula dia juga masih mengingat pesan Arresha tadi jika dia tidak boleh ngebut.

Erros melangkahkan kakinya dengan penuh percaya diri melewati para karyawan yang selalu memberikan salam jika berpapasan dengannya, Assisten Jo berjalan mengekor langkah Erros sambil membawa ipad, mengecek apa saja jadwal Erros hari ini.

Sampai di depan lift khusus Assisten Jo lalu menekan tombol untuk membukanya, tanpa menunggu lama pintu lift itupun terbuka. Erros dan Assisten Jo kemudian masuk ke dalamnya, Assisten Jo menekan tombol menuju lantai 40.

" Hari ini anda memiliki jadwal meeting pukul 10.30, lalu setelah itu anda memiliki jadwal bertemu dengan Tuan Andreas untuk membahas proyek di selatan pukul 2 siang di Green Resto Tuan, " kata Assisten Jo menjelaskan jadwal Erros hari ini.

" Majukan meetingnya jadi jam 10 aku mau sebelum jam istirahat makan siang nanti selesai, dan aku akan ke caffe Horizon saat jam makan siang nanti, " kata Erros yang hanya menatap lurus kedepan.

" Baik Tuan, " jawab Assisten Jo patuh, tak lama pintu lift itupun terbuka saat sampai di lantai paling atas gedung pencakar langit milik perusahaan Erros.

Erros melangkahkan kaki jenjangnya saat pintu lift itu sudah terbuka dengan sempurna, menampilkan perempuan cantik menyambut Erros dan juga Assisten Jo.

" Selamat pagi Tuan Erros, selamat pagi Assisten Jo, " salam Sarah sopan dengan membungkukkan sedikit badannya. Sarah merupakan sekertarisnya, Erros hanya menjawabnya dengan anggukan singkat. Setelah memastikan Erros melewatinya kemudian Sarah ikut melangkahkan kakinya di samping Assisten Jo.

" Tuan Erros saat ini Nona Lissa tengah menunggu anda di ruangan anda, " kata sekertaris Sarah membuat Erros menghentikan langkahnya sejenak, merasa heran, tumben sekali Lissa datang ke kantornya sepagi ini.

Erros kembali melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya, membuka handle pintu. Membuat Lissa yang kini tengah membaca majalah yang ada di sofa ruang kerja Erros langsung mengalihkan pandangannya.

" Selamat pagi, " kata Lissa, dia tersenyum lebar saat mengetahui yang masuk adalah Erros.

" Pagi juga, " jawab Erros kemudian berjalan mendekat ke arah Lissa.

" Kau darimana saja? Aku telfon dari tadi kau sama sekali tidak mengangkatnya, kata Paman Hilton kau sudah berangkat sejak pukul 8 pagi kenapa jam segini baru sampai? " tanya Lissa dengan lembut, karena Erros dari kemarin sangat susah di hubungi.

" Aku sibuk, ada apa kau datang kemari? Tumben sekali, " tanya Erros yang kini mendudukan tubuhnya di soffa, seberang tempat duduk Lissa.

" Aku ingin meminta penjelasanmu, kenapa kemarin kau meninggalkanku begitu saja di club?! " tanya Lissa merasa heran Erros pergi begitu saja saat bersamanya di club, bahkan Erros baru datang dan dia langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan dengannya.

" Tak apa, aku ada urusan mendadak kemarin aku sangat terburu-buru, " jawab Erros.

" Lalu siapa perempuan yang kemarin memanggilmu di club itu? " tanya Lissa, sebenarnya dia mengingat dengan jelas saat ada perempuan memanggil Erros.

" Hanya teman lama, " jawab Erros berusaha menyembunyikan kebenaran mengenai Arresha, sebenarnya Erros masih bingung dengan kehadiran Arresha saat ini, dirinya merasa belum siap untuk bertemu dengan Arresha.

" Benarkah? " tanya Lissa merasa ragu, kalau hanya teman kenapa tatapan perempuan itu terlihat sangat dalam dan juga begitu terluka saat melihat Erros bersamanya kemarin.

" Hmmm...aku ada meeting jam 10 nanti, apa kau ada yang lainnya lagi? " tanya Erros berusaha mengalihkan pembicaraan, tak ingin Lissa terlalu banyak bertanya mengenai siapa Arresha.

" Kau mengusirku? Hahhh ya sudahlah lebih baik aku pergi, aku akan ke rumah sakit Edelweiss ada acara pembukaan badan amal. Nanti malam datanglah kerumah, papa ingin bertemu denganmu, " kata Lissa bangkit dari duduknya menghampiri Erros yang masih duduk di soffa, lalu mengecup pipi Erros sebelum pergi dari ruangan itu.

" Hati-hati jaga dirimu baik-baik, " kata Erros saat Lissa mengecup pipinya, membuat Lissa tersenyum.

" Kau yang harusnya berhati-hati, aku pergi. Love you, " kata Lissa kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Erros yang masih duduk di soffa.

Setelah Lissa benar-benar keluar dari ruanganya Erros mendesah frustasi, mengapa semua malah jadi seperti ini, pikirnya.

^^^^^^^

°° From Author °°

Hai kak salam kenal ya, semoga suka dengan cerita ini. Disini author ingin memberikan sedikit informasi, karena ada suatu hal akhirnya author memutuskan untuk mengganti tokoh "Sehun" menjadi "Jofan".

Semua tokoh yang ada di dalam novel ini adalah murni dari imajinasi author, dan maaf kalau banyak thypo yang bertebaran ataupun penyusunan kata yang kurang sesuai karena author juga masih perlu banyak belajar.

Jangan lupa like, comment, dan votenya ya kak.

Tetap semangat ya, selalu jaga kesehatan. Salam cinta dari author.

Lissa

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

fav , boomlike 5 episode + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐🤗 saling mendukung ya Thor 👌

2020-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Bertemu Kembali
2 Episode 2 - Jalan Kenangan
3 Episode 3 - Pagi Yang Manis
4 Episode 4 - Berpisah
5 Episode 5 - Bala Bantuan
6 Episode 6 - Cemburu
7 Eposide 7 - Makan Siang Bersama
8 Episode 8 - Tebak Berhadiah
9 Episode 9 - Pria Aneh
10 Episode 10 - Tunggu Aku Arresha
11 Episode 11 - Perhatian Jofan
12 Episode 12 - Perhatian Jofan 2
13 Episode 13 - Nyx Erris Aether
14 Episode 14 - Erros Yang Manja
15 Episode 15 - Dua Hati Yang Terluka
16 Episode 16 - Kau Mabuk Jofan
17 Episode 17 - Maafkan Aku
18 Episode 18 - Aku Akan Menerimanya
19 Episode 19 - Mencuri Kesempatan
20 Episode 20 - Menyamar
21 Episode 21 - Aku Tidak Nyaman
22 Episode 22- I'm Not Him
23 Episode 23 - Dia Harus Tahu
24 Episode 24 - Dua Wanita
25 Episode 25 - Dia Menangis
26 Episode 26 - Siaran Langsung
27 Episode 27 - Setidaknya Jangan Mabuk Sendirian
28 Episode 28 - Artis Tidak Tahu Malu
29 Episode 29 - Aku Tidak Pantas Untuk Itu
30 Episode 30 - Beanie Syal
31 Episode 31 - Jofan Cemburu
32 Episode 32 - Bertemu Arvin
33 Episode 33 - Kecurigaan Arvin
34 Episode 34 - Sakitnya Akan Lebih Menyakitiku
35 Episode 35 - Merasa Canggung
36 Episode 36 - Meminta Waktu
37 Episode 37 - Mari Bersenang-senang
38 Episode 38 - Pusara Ny. Maria
39 Episode 39 - Satu Hari
40 Episode 40 - Sama Baiknya
41 Episode 41 - Camelia Hill
42 Episode 42 - Boneka Badut Serigala
43 Episode 43 - Kehilangan Kesadaran
44 Episode 44 - Kabar Kehamilan
45 Episode 45 - Terpancing Emosi
46 Episode 46 - Pertikaian
47 Episode 47 - In Another Life
48 Episode 48 - Cemas
49 Episode 49 - Datang Ke Rumah
50 Episode 50 - Pengakuan
51 Episode 51 - Di penuhi amarah
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 - Bertemu Kembali
2
Episode 2 - Jalan Kenangan
3
Episode 3 - Pagi Yang Manis
4
Episode 4 - Berpisah
5
Episode 5 - Bala Bantuan
6
Episode 6 - Cemburu
7
Eposide 7 - Makan Siang Bersama
8
Episode 8 - Tebak Berhadiah
9
Episode 9 - Pria Aneh
10
Episode 10 - Tunggu Aku Arresha
11
Episode 11 - Perhatian Jofan
12
Episode 12 - Perhatian Jofan 2
13
Episode 13 - Nyx Erris Aether
14
Episode 14 - Erros Yang Manja
15
Episode 15 - Dua Hati Yang Terluka
16
Episode 16 - Kau Mabuk Jofan
17
Episode 17 - Maafkan Aku
18
Episode 18 - Aku Akan Menerimanya
19
Episode 19 - Mencuri Kesempatan
20
Episode 20 - Menyamar
21
Episode 21 - Aku Tidak Nyaman
22
Episode 22- I'm Not Him
23
Episode 23 - Dia Harus Tahu
24
Episode 24 - Dua Wanita
25
Episode 25 - Dia Menangis
26
Episode 26 - Siaran Langsung
27
Episode 27 - Setidaknya Jangan Mabuk Sendirian
28
Episode 28 - Artis Tidak Tahu Malu
29
Episode 29 - Aku Tidak Pantas Untuk Itu
30
Episode 30 - Beanie Syal
31
Episode 31 - Jofan Cemburu
32
Episode 32 - Bertemu Arvin
33
Episode 33 - Kecurigaan Arvin
34
Episode 34 - Sakitnya Akan Lebih Menyakitiku
35
Episode 35 - Merasa Canggung
36
Episode 36 - Meminta Waktu
37
Episode 37 - Mari Bersenang-senang
38
Episode 38 - Pusara Ny. Maria
39
Episode 39 - Satu Hari
40
Episode 40 - Sama Baiknya
41
Episode 41 - Camelia Hill
42
Episode 42 - Boneka Badut Serigala
43
Episode 43 - Kehilangan Kesadaran
44
Episode 44 - Kabar Kehamilan
45
Episode 45 - Terpancing Emosi
46
Episode 46 - Pertikaian
47
Episode 47 - In Another Life
48
Episode 48 - Cemas
49
Episode 49 - Datang Ke Rumah
50
Episode 50 - Pengakuan
51
Episode 51 - Di penuhi amarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!