Aku memang pergi meninggalkanmu, tapi hatiku tak pernah benar-benar pergi darimu, bahkan satu jengkal pun terasa begitu menyiksaku. Mungkin memang benar, cinta bisa membuat seseorang menjadi gila, dan saat ini aku memang gila karena cintaku untukmu.
...................................................
Flash back
Matahari yang mulai lelah menampakkan sinarnya secara perlahan memilih untuk turun, digantikan kegelapan malam yang menyelimuti bumi. Bulanpun tampak malu-malu diatas sana, dan sesekali terlihat mengintip kemudian bersembuyi kembali dibalik gumpalan awan yang hitam.
Arresha dan Erros kini tengah berada dalam perjalanan mereka untuk berlibur ke villa milik Erros. Mungkin sebenarnya itu sama sekali tidak bisa di sebut sebagai liburan, ada kata lain yang lebih tepat untuk hal itu, yaitu perpisahan.
Di dalam mobil mereka merasa tak pernah bosan, meskipun perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh dan menyita waktu, untungnya jalanan yang mereka lalui kali ini lancar tanpa ada hambatan yang berarti, hanya sedikit kemacetan kecil di beberapa ruas jalan. Selalu ada saja topik pembicaraan dari keduanya yang tak jarang pula membuat mereka tertawa bersama-sama.
Begitulah mereka, walaupun umur mereka terpaut beberapa tahun tapi tak membuat jarak di antara keduanya. Pembawaan diri Arresha yang menyenangkan seolah benar-benar menghipnotis Erros dan takhluk pada pesonanya.
Nyx Erros Aether, seorang pria tampan yang kini sedang di tugaskan ayahnya untuk mengembangkan anak cabang dari perusahaan raksasa milik keluarganya. Usianya yang kini menginjak 28 tahun tentu membuat penampilannya terlihat semakin matang dan tentu saja tampan.
Dengan tubuhnya yang mungil, rambutnya yang kecoklatan, sepasang mata yang indah, hidung mancung dan bibir ranum serta kulitnya yang putih nan mulus benar-benar berhasil mengalihkan dunia Erros.
" Erros apa ini masih jauh ? Aku sungguh lapar," ucap Arresha menolehkan kepalanya pada Erros yang masih fokus mengemudi.
" Astaga Arresha kau lapar lagi ? Bukannya kau baru saja menghabiskan semua camilan tadi," jawab Erros menggoda Arresha, sebenarnya ia paham betul jika porsi makan Arresha bisa dibilang banyak dan ia tak pernah mempermasalahkan masalah itu, malah ia seperti sengaja selalu membelikan makanan kesukaaan Arresha yang selalu diterima dengan senyuman merekah dari wajah cantik kekasihnya itu. Dan justru itulah yang membuatnya semakin menyukai Arresha yang selalu saja menunjukkan bagaimana dia sebenarnya tanpa harus malu-malu dan menjaga sikap di depan Erros.
" Itukan hanya camilan bukan makanan utama bagaimana aku bisa kenyang sih lagian kan dari tadi aku memakannya berdua dengamu," sanggah Arresha yang masih memegang satu bungkus kripik kentang berukuran large kemudian memakannya setelah itu ia mengambil lagi satu potong dan disuapkan pada Erros yang langsung membuka mulutnya dengan senang hati.
" Kau ini. Sebenarnya itu perut atau karung beras sih sudah makan begitu banyak masih bilang lapar. Astaga Arresha...." ucap Erros sambil menggeleng-gelengkan kepaanya merasa sangat gemas dengan kekasihnya ini selalu saja pintar berbicara.
" Erros !!!! Sekali lagi kau berbicara seperti itu akan aku gigit tanganmu sampai putus." jawab Arresha yang merasa geram, padahal kan ia hanya lapar kenapa sih harus di ledek seperti itu, lagian juga dari tadi kan mereka belum mampir ke rest area setelah empat jam perjalanan yang mereka lalui.
" Coba saja gigit kalau kau berani," ucap Erros meledek sekaligus menantang ancaman Arresha tadi, mana mungkin Arresha setega itu menggigit tangannya sampai terputus.
Mendengar ucapan Erros barusan membuat Arresha langsung tersenyum dan tak perlu menunggu lama ia langsung mengigit tangan Erros membuat Erros kaget dan reflek berteriak mengaduh kesakitan.
" Aaaawwww... Arresha kenapa kau mengigitku sih. Sakit tau. Awas saja akan aku balas, nanti aku akan menggigitmu juga," ucap Erros yang masih merasa kesakitan saat lengan tangannya digigit oleh Arresha sampai meninggalkan bekas memerah dipermukaan kulitnya. Untung saja jalan yang mereka lalui saat ini sepi dan tak ada mobil lain yang melintas.
Mendengar ucapan Erros membuat Arresha langsung tersenyum sangat lebar menampilkan barisan giginya yang rapi diwajah cantiknya ditambah lagi tatapan mata bulat berbinar yang seakan tanpa dosa itu kemudian Arresha sengaja mengedipkannya berulang-ulang, membuat amarah yang tadi seakan menggunung langsung lenyap tak bersisa.
" Tidak usah memasang wajah sok imut seperti itu." Ucap Erros memalingkan kembali wajahnya kedepan berusaha mengembalikan fokusnya yang sempat teralihkan tadi.
" Cihhh... tidak usah sok imut memang dasarnya saja aku sudah imut tau. Kau saja sampai cinta mati padaku," jawab Arresha tersenyum sangat manis, dia memang sangat percaya diri dengan hal itu.
" Siapa bilang aku cinta mati padamu ? Anda percaya diri sekali nona," sanggah Erros, tapi nyatanya ia tidak bisa berbohong, dia memang sangat mencintai Arresha.
" Ohh jadi kau tidak cinta lagi padaku ? Lalu siapa yang kau cintai sekarang hmmm ?"
" Rahasia."
" Kenapa rahasia ?"
" Ya tidak papa, aku bilang rahasia ya rahasia," jawab Erros, kali ini dia ingin melihat bagaimana reaksi bebek mungilnya itu.
" Oh ya sudah, aku juga rahasia," kata Arresha cuek.
" Rahasia apa ?" tanya Erros yang kini menjadi penasaran.
" Rahasia ya rahasia, mana bisa di beritahu," Arresha mencebikkan bibirnya.
" Kau ini. Sudahlah lebih baik tidur dulu, nanti kalau sudah sampai aku akan membangunkanmu, lagian setengah jam lagi kita sampai. Kau kan tau kita sekarang dipesisir pantai mana ada rest area disekitar sini," ucap Erros memegang tangan Arresha mengecupnya lembut berusaha membuat kekasihnya itu mengerti.
" Ya sudah kalau begitu. Aku lebih baik tidur dulu lagian mulutku lelah dari tadi berbicara terus apalagi meladenimu yang cerewet sekali," ucap Arresha kemudian langsung menurunkan sedikit joknya membuat posisi senyaman mungkin untuknya.
" Bukankah kau lebih banyak makan tadi daripada berbicara denganku. Dasar wanita selalu saja pintar berbicara." gumam Erros melirik Arresha yang tengah sibuk memposisikan dirinya pada jok penumpang itu.
" Aku mendengar ucapanmu !!!" ucap Arresha penuh penekanan, memejamkan matanya tanpa memandang Erros, membuat Erros terkekeh geli pada Arresha. Kenapa sih gadis ini selalu saja bisa membuatnya tertawa, bahkan saat dia sedang ngambek dan marahpun selalu saja terlihat menggemaskan.
Tak lama Arresha pun larut dalam tidurnya setelah beradu argumen tadi. Perjalanan terasa sepi bagi Erros setelah Arresha tidur tapi juga membuatnya sedikit tenang dan bisa memfokuskan dirinya hanya untuk jalanan panjang yang tengah mereka lalui itu.
Erros melirik sekilas kearah Arresha yang sudah nyenyak dalam tidurnya itu, kekasihnya tertidur begitu nyenyaknya seperti tidur diatas kasur saja, pikir Erros. Kemudian Erros menepikan mobilnya, mengambilkan selimut yang ada di jok mobil bagian belakang, dan setelah itu menyelimuti tubuh Arresha agar kekasihnya yang cantik itu bisa lebih nyaman saat tidur seadanya di dalam mobil.
Cuupppp.....
Erros mencium kening Arresha, mungkin besok dia tidak bisa bersama dan bertengkar seperti ini lagi. Tatapan matanya berubah sendu saat ia kembali mengingat telfon ayahnya kemarin malam. Dia sungguh tidak ingin kembali sekarang, hatinya menjadi terasa berat, dia sungguh tidak bisa meninggalkan Arresha, dan mengajak Arresha untuk ikut bersamanya bukanlah hal yang tepat.
" Aku mencintaimu Arresha," ucap Erros mengelus pipi mulus Arresha, dia ingin menatap wajah ini selama yang dia bisa.
......................................................
Setelah mengemudi cukup lama akhirnya mereka sampai di villa milik Erros, villa ini aset pribadi miliknya yang ia beli dari hasil kerja kerasnya sendiri dan bukan termasuk aset pemberian dari ayahnya.
" Selamat malam Tuan Muda Erros." ucap penjaga villa itu memberikan salam pada Erros yang membuka sedikit kaca mobilnya, menjawab dengan anggukan kepala lalu langsung masuk kedalam garasi.
" Arresha... Sayang.... Bangun kita sudah sampai." ucap Erros setelah berhasil memparkirkan mobilnya dengan sempurna.
Erros membuka sealt beltnya menoleh pada Arresha yang masih tertidur, ternyata gadisnya ini benar-benar kelelahan hingga tertidur begitu nyenyaknya.
" Hhhmmmm." jawab Arresha yang merasa tidurnya kali ini benar-benar tidak ingin di ganggu hingga rasanya sangat enggan untuk sekedar mebuka matanya. Membuat Erros menggelengkan kepalanya, dasar bebek kecil yang nakal bilang saja mau di gendong.
" Dasar... Modusmu ini kuno sekali sayang." gumam Erros terkekeh lalu membuka pintu mobilnya berjalan memutari mobil, membuka pintu Arresha kemudian menggedongnya masuk kedalam villa.
Erros menggendong Arresha ke lantai dua villa itu, membawanya ke kamar yang sudah di siapkan oleh penjaga villanya. Membaringkan Arresha dengan perlahan di atas kasur yang begitu empuk, Erros tersenyum memandang gadis kecilnya itu.
" Dasar apa dia tidak merasa kalau dia di gendong tadi masih saja bisa tidur seperti itu. Untung cinta kalau tidak aku biarkan saja dia tidur di mobil," batin Erros.
Setelah sukses menyelimuti tubuh Arresha lalu Erros mendudukkan dirinya di bagian pinggir kasur tepat disamping Arresha. Menyelipkan beberapa anak rambut yang menutupi wajah cantik Arresha, kembali memandang gadis kecilnya itu namun kali ini tatapannya berubah lebih dalam seakan tak ingin berpaling dari wajah cantik itu.
" Maafkan aku Arresha, tapi aku harus kembali, banyak hal yang harus aku lakukan dan aku belum bisa membawamu," ucap Erros lirih, mengelus pipi Arresha kemudian mengecup kening Arresha cukup lama untuk menumpahkan perasaaannya yang terasa sangat berat meninggalkan Arresha.
" Aku berjanji aku akan kembali dan membawamu nanti. Aku mencintaimu Arresha. Sangat mencintaimu. Aku bisa gila jika harus tanpamu," batin Erros setelah melepaskan kecupannya.
" Tidurlah Erros ini sudah malam. Jangan berbicara terus dasar pria cerewet. Apa kau tidak lelah hah ?" ucap Arresha yang merasa terganggu karena Erros yang selalu saja mengganggunya, mengertilah sedikit saja kalau Arresha benar-benar lelah dan tak ingin di ganggu kali ini.
" Kalau mau mengaggu itu tau waktu, jangan sekarang," imbuhnya lagi.
" Aku bilang aku mencintaimu, bukannya kau jawab yang manis dan romantis malah kau mengusirku seperti itu, dasar gadis tidak peka," ucap Erros menyindir Arresha dengan membalikkan ucapan Arresha tadi, mencubit hidung Arresha tidak keras namun cukup membuat Arresha merasa sangat terganggu.
" Aahhh.. Erros kau ini menyebalkan sekali sih, selalu saja menggangguku," ucap Arresha membuka matanya yang terlihat kesal pada Erros, pacarnya ini selalu saja mengganggunya, selalu ada saja kejahilan yang membuatnya sangat gemas dan bahkan juga kesal karenanya.
" Aku bilang aku mencintaimu kau malah mengusirku. Apa kau sudah tak cinta lagi padaku hah ? "
" Aku juga mencintaimu Tuan Nyx Erros Aether. Juga... juga... juga mencintaimu." ucap Arresha cukup keras menggema diruangan itu dan mencium sekilas pipi Erros kemudian langsung merebahkan tubuhnya lagi di kasur empuk yang seakan langsung menelannya dengan memberikan kenyamanan untuk Arresha.
" Sekarang tidurlah ini sudah malam. Aku lelah tadi pulang kuliah kau langsung mengajakku kemari tanpa mengizinkaku istirahat dulu." ucap Arresha yang langsung menarik selimut hingga menutupi tubuhnya hingga menutupi sebagian wajahnya.
" Enak saja sudah berani menciumku malah langsung tidur seperti itu." gumam Erros.
" Arresha bangunlah cium aku sekali lagi pipi kananku belum kau cium. Itu tidak adil tau. Bangun cepatlah. Cium aku yang lengkap, atau aku akan mengganggumu terus sampai kau menciumku, " Erros terus menggoyangkan tubuh Arresha berusaha membuatnya bangun dan menciumnya sekali lagi.
" Kau ini sungguh pria besar yang manja. Bucin sekali sih. Malulah sedikit dengan otot-otot di tubuhmu yang besar itu," ucap Arresha gemas dan langsung bangkit duduk mendekat pada Erros yang masih senyum-senyum karena sekali lagi berhasil membuat gadisnya ini kesal. Lagian kan benar dia belum mendapat ciuman selamat malam, jadi jangan salahkan Erros sepenuhnya dong.
" Kalau orang lain melihat tingkahmu yang seperti ini pasti mereka akan berfikir aku menyihirmu hingga membuatmu sampai sebucin ini," kata Arresha yang langsung terkekeh geli mendengar ucapannya sendiri.
" Aku tidak bucin tau. Kau yang bucin," sanggah Erros merasa gengsi jika dirinya di bilang sebagai budak cinta, walaupun kenyataanya memang seperti itu.
" Sudahlah ini sudah malam. Jangan mengajakku berdebat aku sungguh ingin tidur. Kau juga tidurlah, kau kan juga lelah," kata Arresha malas meladeni kekasihnya ini, selalu saja cerewet berbeda sekali dengan penampilannya. Mungkin orang lain yang melihatnya akan berfikir dia adalah pria yang dingin, tapi tidak bagi Arresha. Baginya Erros adalah pria yang hangat dan selalu membuatnya jatuh cinta setiap menitnya.
Arresha menatap wajah tampan kekasihnya walau sekesal apapun tapi dia tak pernah bisa benar-benar marah pada pria besarnya ini. Mencium pipi kanan, pipi kiri, kening, mata kanan, mata kiri, hidung mancung dan penutup mencium sekilas bibir merah kekasihnya.
" Aku mencintaimu Erros dan jangan pernah berfikir aku tidak mencintaimu," kata Arresha cukup lirih namun terdengar serius dengan ucapannya.
" Aku tau itu sayang," kata Erros yang senang mendengar ucapan Arresha tadi seperti mendapat lotre saja rasanya.
Erros mendekap tubuh mungil Arresha dengan sangat erat, membuat Arresha sedikit bingung, namun dia tidak ingin bertanya atau lebih baik tidak usah bertanya. Biar saja Erros yang mengatakannya sendiri jika ada sesuatu yang mengganggu fikirannya, dia akan menjadi pendengar yang baik.
"Ya sudah sekarang tidurlah, aku akan menelfon papa Harry dan mengabarkan kita sudah sampai," imbuhnya lagi menyuruh Arresha kembali tidur lalu menyelimuti kekasihnya.
Setelah memastikan Arresha memejamkan matanya barulah Erros keluar dari kamar itu, menutup pintu dengan perlahan agar tak mengganggu kekasihnya yang akan terlelap. Meraba saku celana untuk mengambil telepon genggam miliknya lalu menelfon papa Harry.
" Hallo selamat malam pa. Apa papa belum tidur? " kata Erros sesaat setelah papa Harry mengangkat telfon darinya.
" Kalau papa sudah tidur mana mungkin mengangkat telfonmu," jawab papa Harry membuat Erros terkekeh mendengarnya.
" Apa kalian sudah sampai anak muda ?" tanya papa Harry.
" Sudah pa, Arresha tadi tertidur saat di jalan jadi tidak sempat menelfon papa," ucap Erros menjelaskan pada papa dari kekasihnya itu.
" Ya sudah syukurlah kalau begitu. Jaga dia Erros papa percaya padamu. Ah ya apa kau sudah mengatakannya pada Arresha ? " tanya papa Harry pada Erros yang kini menyandarkan tubuhnya disamping tangga.
" Belum pa. Mungkin besok baru aku menceritakan padanya." jelas Erros.
" Ya sudah kalau begitu beristirahatlah kau pasti lelah setelah mengemudi cukup jauh."
" Ya pa. Selamat malam. " kata Erros sebelum mengakhiri telponnya. Terlihat Erros menghela nafas cukup dalam sebenarnya dia pun bingung bagaimana cara menceritakan semuanya pada Arresha.
Nyx Erros Aether
Arresha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Desika Yeri
salam kenal.. mampir juga di karyaku ya..
Sehangat Pelukan Hujan.
2020-11-03
0
Noor Dech
lanjut
2020-11-01
1
ARSY ALFAZZA
next like
2020-11-01
1