Oh My Brownis
Tettttt tetttt tettttttt
Bel pertanda waktu istirahat pertama berbunyi.
"Kantin Dik" aku menggeleng.
"Belum lapar" jawabku kemudian mengambil charger di tas ransel hitamku.
"Ya sudah, aku duluan" si Bima teman sebangkuku itu sudah berlalu meninggalkan kelas, begitupun teman-teman yang lain, tersisa diriku dan dua siswi lainnya yang sedang asik mengobrol,mungkin memang belum lapar di jam segini atau mungkin bahan obrolan mereka memang lebih penting daripada mengisi perut.
Aku mengambil posisi duduk di pojokan kelas, tempat faveku selama hampir satu semester ini. Duduk bersandar di dinding kelas dengan mata yang fokus ke layar ponsel. Game online is my life.
Aku yang masih kelas X, memang agak malas untuk bergabung ke kantin pada jam-jam ramai begini, malas dengan kebisingan kantin yang selalu didominasi dengan kakak kelas, bahkan kantin yang sebenarnya khusus untuk kelas X pun selalu saja dikuasai dengan kakak kelas. Aku bukannya penakut ataupun cupu, tapi aku hanya siswa yang memang tidak vokal.
Aku kurang suka dengan kebisingan, ketika ada perdebatan, mengalah adalah jalan ninjaku. Bukan berarti pengecut yah, hanya saja, tidak ada masalah itu lebih baik, aku bisa bermain game, futsal, ataupun tenggelam dalam dunia naruto sesuka hati.
Tapi ketika.....
"Gila yah kamu" kata salah satu siswi yang bertubuh mungil di antara gerombolan cewek itu. "Aku malu ta" sambungnya sambil diiringi suara tawa teman-temannya yang lain.
Sekilas Aku melirik, seketika terpana dengan pemandangan yang ku lihat, diantara gadis-gadis itu ada satu gadis yang menurutku cantik menawan, terlalu sayang untuk dilewatkan. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku. Gadis dengan rambut panjang lurus serta poni menutupi sebagian keningnya, dia tertawa lebar, jari-jarinya terlihat menyusut sudut matanya. Ponsel di tanganku hampir saja terjatuh kalau tidak segera disadarkan oleh temanku.
"Sudah makan Dik?? " tanya Sadam yang berwajah mengkilat akibat keringat, mungkin dia habis main basket "Kantin yuk, haus nih" ajaknya.
"Tidak, sebentar lagi bel masuk" Aku menjawab sambil tetap mencuri pandang ke depan kelas, tempat gadis-gadis itu bercerita dengan seru.
Yang aku lihat, gadis itu. Gadis bermata bulat dengan rambut panjang terurai itu tertawa terbahak-bahak sama seperti teman-temannya yang lain, entah apa yang mereka tertawakan. Aneh, biasanya aku tidak suka dengan gadis yang terlalu bar-bar, tidak kalem menurutku tapi saat melihat gadis itu tertawa ngakak masih saja mempesona.
Saat bel pertanda jam pelajaran akan berlanjut, gerombolan siswi ribut itu bubar, mungkin ke kelasnya masing-masing dan yang tersisa di kelas itu hanya si gadis mungil yang sempat jadi bahan tertawaan tadi, namanya Dea, aku mengenalnya, dia salah satu siswi di kelas ini dan bangkunya tidak jauh dari tempat dudukku. dari situ aku bisa menebak kalau Dea dan si mata bulat berteman dekat, sahabat atau mungkin satu geng.
Sejak hari itu, mataku terus mencari keberadaan gadis bermata bulat itu dan tidak terlalu sulit untuk menemukannya, kadang di kantin sekolah, di lorong sekolah,di lapangan bahkan tak jarang di kelasku sendiri ketika dia mencari Dea.
Aku pernah, bahkan sering tertarik sama teman sekolahku dulu, bahkan sejak di sekolah dasar tapi kali ini bagiku beda, ada sedikit getaran. Tapi sudah sewajarnya kan? anak Sekolah Menengah Atas seperti diriku mulai tertarik,mengenal atau dekat dengan lawan jenis? teman-temanku saja sudah pacar-pacaran sejak masih berseragam biru-putih.
Tapi dengan si mata bulat? dilirik sekilas saja, orang-orang bisa menebak kalau si mata bulat itu bukan gadis biasa.
Bukankah mimpiku ketinggian? Sedangkan aku hanya siswa gamers tanpa kenal dunia luar.
Ahh, tapi siapa yang tau?
...******...
*Happy Reading
*Terimakasih sudah Mampir 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
bunga cinta
abis dari embun, langsung ke sini
2023-04-07
1
Susi Andriani
anak rumahan
2022-07-18
0
nihayah
bagus novelnya.....recomended lho....
2022-01-04
1