The Beauty Geng

Aku bisa melihat orang yang sedang berjalan dengan dua air mineral botol ditangannya itu ketika Rian sudah bersuara lagi.

" Dik, duduk sini aja" Apa nih maksudnya Rian.

Dicky melihat ke arah tempat duduk Bima dan teman temannya, memang benar di sana sudah full, mungkin masih bisa untuk satu orang jika di paksakan sedangkan di tempat kami terlihat longgar. Akhirnya Dicky duduk di sebelah Rian, tepat dihadapanku. oh my god.

Dicky dan Rian memakan bakso pesanannya sambil bercerita tentang futsal, sesekali Dea ikut menyela. Sedangkan aku? auto jadi cewek kalem dong, aku hanya menyesap teh kemasanku sambil mencuri pandang ke arahnya. Waktu ngidam, mamanya makan apa sih? nih orang manis banget, walau kulitnya tak seputih Rian tapi lihat wajahnya, hidung runcing, pipi tirus, alis tebal, mata bulat nan tajam dan gingsulnya jika tersenyum. Tiba-tiba dia menatap lurus saat aku masih sibuk mengaguminya dalam diam. satu detik, dua detik, astaga jantungku. Aku ngalah, aku menunduk pura-pura sibuk dengan es tehku.

Sedangkan di sampingku, Eby juga ikut memperhatikan Dicky secara intens, terlihat jelas kalau Ia sedang menilai.

...*****...

Dicky

Aku masih sibuk menguyah bakso urat favoritku sesekali menjawab pertanyaan dari Rian. Saat aku mencoba menatap lurus di hadapanku ternyata Tania sedang menatapku, aku mencoba tersenyum tapi segera dia menunduk seolah salah tingkah. Aku ge er? dikit. hhheee. Siapa yang gak ge er di tatap se intens itu sama bidadari di hadapan.

Tapi saat aku mengalihkan pandangan ke arah samping Tania, Cewek tomboy itu ternyata juga menatapku intens. Aku bergidik ngeri, cepat-cepat aku mengalihkan pandangan. Auranya sangat beda saat aku mendapati Tania menatapku.

"Bdw, malam tahun baru gak ada kegiatan kan bro?" tiba-tiba Rian mengganti topik.

Aku menggeleng.

"Aku masukin kepanitian yah? bareng Bima juga. kita butuh tenaga baru".

"Aku juga dong" kata Dea "bareng Tania sama Eby juga" tambahnya sambil nyengir.

"Alah, pada modus kalian" Rian mencibir. Tania melotot tajam ke arahnya.

Aku yang melihat interaksi itu mulai berekspekulasi sendiri. Modus? cewek-cewek ini sedang modus? eheemmm.... apakah aku bisa sedikit ge er?

..._____...

Menurut info dari Bima, The Beauty Geng (nama genk Tania) bukan dari kalangan biasa.

"Tania itu cucu mantan Gub yang pernah menjabat selama dua priode, dan Ayahnya sekarang kandidat terkuat untuk mencalon"

"Sedangkan Eby berasal dari keluarga pejabat kapolda dan si Dea itu yang paling kaya, noh hotel bintang lima yang satu-satunya ada di kota ini sama tuh mall semua asetnya dari keluarga Dea"

"Kalau Rian?"

"Rian sih gak sekaya mereka tapi gak sekere kita juga. Bapak Rian Polisi dan ibunya dokter"

Aku mengangguk-angguk tanda mengerti seolah aku memang harus tau segala yang di terangkan Bima. Namun ternyata Bima masih ingin mengiformasikan lebih banyak.

"Tania sama Genknya sudah sejak jaman SMP, dulunya berlima sama Tisya tapi Tisya ikut kakaknya sekolah SMA di Makassar"

"Berlima? yang satu lagi?"

Kalau di hitung, Tania, Dea, Eby, sama yang satu lagi yang namanya Tisya, total cuma 4.

"Noh si Rian"

"Rian masuk geng-geng cewek gitu? bukannya nama gengnya Beauty? harusnya yang cantik-cantik dong, walaupun menurutku yang mewakili cantik sih cuma Tania" kataku sambil sedikit tertawa. kalau si Dea mendengarnya mungkin akan meradang.

"Mmmhh. belum liat si Tisya sih, Tania lewat. Cantiknya Tisya bikin lumer"

"Masa sih?" Aku mengernyit tak percaya, menurutku Tania cewek tercantik selama ini yg kulihat, bahkan dari teman-temanku waktu SD, SMP tetangga yang notabenenya kota besar yang sebenarnya banyak yang cantik tapi tetap saja Tania paling good looking, tak bosan di pandang.

"Yah, selera orangkan beda-beda yah tapi menurut kebanyakan orang Tania cantiknya 90% sedangkan Tisya 95%"

Aku makin penasaran sama cewek bernama Tisya itu, apa iyah secantik itu?

"Dulu katanya si Rian sukanya sama Tisya tapi Tania suka sama Rian makanya Tisya mengalah dan memilih memisahkan diri"

"Kamu sudah kayak host acara gosip tv" kataku sambil mencibir.

"Gosip kayak gitu udah jadi santapan sehari-hari di sekolah sejak dulu, sampai aku sendiri bosan. Ciwi-ciwi di kelas kalau udah gosip tidak pandang tempat dan tema itu-itu aja, Tania,Tisya, Rian"

...*****...

Sekarang sudah pekan kedua bulan Desember, panitia pensi malam tahun baru mulai sibuk, aku dipercayakan meliput dan mendokumentasikan acara tersebut. Awalnya ku pikir tidak akan sibuk sebelum malam puncak namun ternyata pihak sekolah dan osis ingin mempersembahkan liputan proses belajar mengajar, ekstrakurikuler, dan semua yang berkaitan dengan kegiatan sekolah untuk dijadikan film pendek. Dan aku merasa tertantang ingin mengasah bakatku dalam memegang kamera, walaupun aku bukan kameramen utama karena ada Fandi yang tentunya lebih berpengalaman tapi mendapat kesempatan untuk mendampingi Fandi jelas tidak akan ku sia-siakan.

Hari pertama take, Fandi dan timnya yang fokus dengan ekskul basket, hari kedua terjun ke dunia pramuka kemudian hari ketiga PMR (Palang Merah Remaja) dan Gudep (Gugus Depan).

Malam ini setelah take, kami berkumpul di teras rumah Fandi yang tidak jauh dari sekolah dengan tujuan mengadakan briefing. Fandi sebagai koodinator meminta masukan dari timnya tentang kendala mereka sambil mengecek hasil foto atau video yang direkam teman tim.

Aku melihat Fandi puas dengan hasil gambarku.

"Bagaimana kalau kita bagi dua tim? Aku liat gambar Dicky cukup oke" Kata Fandi.

Yang lain hanya mengangguk, sudah jelas jika Fandi saja sudah mengakui hasil jepretanku, orang lain pasti tidak ragu lagi.

"Besok kamu handle kelas Tari" sambung Fandi menatap ke arahku "bisa? bisakan? aku yakin kamu bisa" Dia menepuk bahuku tidak memberi waktu untuk menolak.

"Sama siapa? aku butuh teman"

"Sama aku aja" Sadam menawarkan diri. dengan senang hati, toh di antar mereka berlima hanya aku dan Sadam dari kelas X.

Dan tampaknya semua menyetujui, tidak ada satupun yang melakukan protes.

...*****...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***