Halaman Lima

***

Selama di pertemuan dengan para pebisnis, Laudya hanya bisa diam. Berbicara ketika ada yang bertanya saja, selebihnya hanya Diam.

Laudya kira ia akan di kenalkan sebagai Sekretaris nya Maxim, tapi ternyata bukan. Malam ini ia di buat dua kali terkejut oleh tingkah Bos nya itu.

pertama waktu ia mendapatkan Kecupan saat baru masuk mobil, dan yang keduanya ia terkejut ketika Maxim memperkenalkan dirinya kepada para rekan bisnisnya sebagai kekasih.

Bahkan saat ada yang bertanya apa hubungan mereka akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius, Dengan santainya Maxim menjawab kalau mereka sebentar lagi akan melangsungkan Pertunangan dan kalau bisa langsung Nikah.

Laudya ingin membantah tapi ia juga takut, takut membuat Maxim malu dan nanti yang jadi taruhannya adalah dirinya sendiri.

Takut di pecat dan sebagainya, Laudya tidak ingin kehilangan pekerjaan nya. karena kalau sampai ia di pecat nanti ia tidak bisa membantu biaya sekolah sang adik.

Ada yang membuat dirinya merasa bersyukur, Dimana ternyata orang-orang disana meyambut nya dengan baik. bahkan sampai ada yang meminta no telepon nya katanya agar bisa berteman dengan baik, karena Suami orang tersebut Lumayan dekat dengan Maxim.

Di sana mereka sampai jam Sepuluh Malam, dan sekarang keduanya sudah berada di perjalanan menuju ke rumah Laudya.

Maxim melirik ke samping, ternyata Laudya sudah tertidur. Sebenarnya bisa saja ia membawa Laudya ke Apartemen nya, tapi takut Ibu nya Laudya khawatir dan berpikir yang tidak-tidak.

Setelah menempuh perjalanan satu jam, Akhirnya mereka sudah sampai di depan rumah Ibu nya Laudya.

Selama di perjalanan Maxim sengaja memelankan laju kendaraannya agar bisa berlama-lama dengan laudya walaupun Laudya dalam keadaan tidur.

Maxim tidak langsung membangunkan Laudya, ia terus memperhatikan Wajah Laudya yang terpejam. rasanya ia ingin berlama-lama menatapnya tapi itu tidak mungkin, apalagi ia melihat Pintu Rumah terbuka dan memperlihatkan ada Bu Mayang.

Maxim tidak membangunkan Laudya, ia lebih dulu keluar dari mobil nya dan menghampiri Bu Mayang.

“Maaf Tante, Kita baru bisa pulang di jam segini.” Ucap Maxim.

“Tidak apa-apa, Biasanya kalau ada acara kan pasti akan lama.” Balas Bu Mayang.

“Kalau boleh tahu Laudya nya tidur ya?” Tanya Bu Mayang.

“Iya Tan, mau saya bangunin tapi gak tega.”

“Di bangunin aja.” Titah Bu Mayang.

Terlihat Maxim menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu Tan, biar saya bantu masuk ke dalam aja.” Ucap Maxim.

“Itu juga kalau Tante kasih izin, soalnya kalau di bangunin kasihan pasti nanti nya tidak akan bisa tidur lagi.” Lanjut Maxim.

Bu Mayang bisa melihat wajah putrinya seperti sangat lelah, beliau juga jadi tidak tega melihatnya.

Akhirnya Bu Mayang mempersilahkan Maxim untuk membawa Laudya ke dalam rumah dan ke kamarnya, Bu Mayang mengikuti nya dari belakang.

Beliau bisa melihat Kalau Maxim menatap Putrinya dengan tatapan penuh Cinta dan tulus, tapi beliau juga takut kalau memang Maxim benar-benar mencintai Putrinya tapi tidak dengan orang tua Maxim.

Maxim merapikan Selimut sampai bawah dagu Laudya, setelah itu baru mereka keluar kamar.

Bu Mayang mengucapkan Terima Kasih dan Maxim berpamitan Pulang.

.

Laudya baru bangun tidur, ia mengerjapkan Matanya dan mengingat-ingat soal semalam. Beberapa detik kemudian ia terkejut saat tahu kalau dirinya sekarang sudah berada di Kamarnya, tidak lupa ia juga mengecek pakaiannya dan Ternyata masih sama seperti semalam.

“Bisa-bisanya Gue ketiduran, Aduh gimana ini kalau ketemu sama Pak Maxim?”

“Bilang makasih atau Kagak ya?” Gumamnya.

Laudya Melirik jam yang berada di atas nakas, ternyata sudah jam Setengah Enam pagi. Agak terlambat dari bangun biasanya.

karena tidak mau terlambat, Laudya pergi ke kamar mandi dan siap-siap untuk berangkat ke kantor.

Biasanya ia akan berangkat di jam Enam pagi, bahkan jam setengah Enam juga ia berangkat karena takut kesiangan.

Laudya sudah Rapi dan segera keluar Kamarnya, terlihat di meja makan sudah ada Adik nya yang sedang Sarapan.

“Tumben banget jam segini udah sarapan.” Ucap Laudya.

“Ada piket soalnya.” Jawab Marvel.

“Ban sepeda kamu bocorkan? Mau bareng gak?” Tanya Laudya.

“Gak, Udah pesan ojol kok. Kalau bareng nanti. Kakak bisa telat ke Kantor nya.” Jawab Marvel.

Bu Mayang berjalan mendekat ke arah mereka dan menuangkan Air ke dalam gelas masing-masing anaknya.

“Bekalnya udah Ibu siapkan, jangan lupa ketinggalan.” Ucap Bu Mayang.

Laudya dan Marvel mengambil bekal Mereka, karena takut ketinggalan. Keduanya langsung memasukan ke dalam tas nya masing-masing.

“Adek udah selesai, Abang ojolnya juga udah didepan. Adek berangkat dulu ya.” Pamit Marvel.

Setelah beberapa menit Marvel berangkat, kini Laudya yang berangkat. ia harap saat sampai di kantor, Maxim belum datang.

.

Sampai di kantor jam Setengah Delapan kurang, agak telat karena terjebak Macet. mungkin kalau ia masih jadi karyawan biasa sudah pasti akan kena teguran dari pihak HRD, tapi menurutnya itu masih bisa ia atasi.

Beda lagi kalau Sekarang, Atasannya langsung yang menegurnya.

Dengan perasaan Was-was, Laudya masuk ke dalam Lift untuk bisa sampai di lantai paling atas.

Sampainya di atas, Laudya berpapasan dengan salah satu OB. Ia bertanya apa Maxim sudah datang atau belum? Dan ternyata belum datang sehingga membuat Laudya merasa lega.

Laudya duduk di kursinya, ia mengecek perkejaannya hari ini dan pekerjaan Maxim.

“Untung belum datang.” Ucapnya.

Ada Beberapa perkejaan yang harus ia kerjakan, tapi tidak lupa sebelum nya ia membuat kopi dulu untuk Maxim.

Setelah membuat kopi, baru ia mengerjakan perkejaannya.

Beberapa jam kemudian, ia merasa heran karena tidak melihat Bos nya datang Bahkan Nanda, selaku Asisten Pribadi juga tidak keliatan batang hidung nya.

“Sebenarnya mereka kemana? Kalau memang ada pekerjaan di luar kok Gue gak tahu ya?”

Laudya melihat jam tangannya, ternyata sudah jam Sepuluh Pagi. Mau menghubungi salah satu dari Mereka dan bertanya kenapa mereka tidak ada di kantor, tapi ia tidak memiliki keberanian.

Laudya melihat kembali jadwal Maxim hari ini, dan ternyata tidak ada pekerjaan yang penting.

“Mungkin ada urusan keluarga, kalau sakit seperti nya gak mungkin. Semalam aja keliatan nya baik-baik aja.”

.

Sampai Waktu jam Makan Siang, Maxim dan Nanda belum terlihat juga. rasa penasaran Laudya jadi semakin tinggi, tapi lagi-lagi tidak berani bertanya.

Laudya memutuskan untuk Makan siang di tempat kerjanya, ia sedang Malas berjalan. Dan lagian teman-teman nya tidak ada mengabari dirinya dan mengajak makan siang bareng.

Mungkin teman-teman nya takut kalau dirinya sedang Makan siang dengan Maxim, padahal mah kan tidak sama sekali.

Menu bekal kali ini Nasi Goreng dengan di topingi Bakso dan irisan acar. Walaupun terlihat sederhana, untuk rasa sudah pasti sangat enak apalagi yang masak Ibunya.

Saat Laudya baru selesai makan dan memasukan kembali wadah bekalnya ke dalam tas, terlihat Maxim dan Nanda baru datang.

Nanda hanya menyapa nya sebentar setelah itu pergi ke ruangannya, sementara Maxim. Ia tidak langsung masuk melainkan berhenti di depan meja kerja Laudya.

“Pesankan saya makan siang, menunya Seafood.” Titah Maxim.

Laudya mengiyakan perintah Atasannya itu, baru Maxim masuk ke dalam ruangannya.

Laudya sudah memesan Makan siang lewat online untuk Maxim, tapi ia di buat terkejut saat ada notif M-banking masuk dengan jumlah uang yang cukup banyak bagi dirinya.

Dimana isinya satu juta, padahal Makanan yang dipesan Laudya hanya sampai Empat ratus ribu.

Episodes
1 Ada yang memerhatikan
2 Naik jabatan
3 Di Antar Pulang
4 First kiss
5 Halaman Lima
6 Halaman Enam
7 Halaman Tujuh
8 Halaman Delapan
9 Halaman Sembilan
10 Halaman Sepuluh
11 Halaman Sebelas
12 Halaman Dua Belas
13 Halaman Tiga Belas
14 Halaman Empat Belas
15 Halaman Lima Belas
16 Halaman Enam Belas
17 Halaman Tujuh Belas
18 Halaman Delapan Belas
19 Halaman Sembilan Belas
20 Halaman Dua Puluh
21 Halaman Dua satu
22 Halaman Dua puluh Dua
23 Halaman Dua Puluh Tiga
24 Halaman Dua Puluh Empat
25 Halaman Dua Puluh Lima
26 Halaman Dua Puluh Enam
27 Halaman Dua Puluh Tujuh
28 Halaman Dua Puluh Delapan
29 Halaman Dua Puluh Sembilan
30 Halaman Tiga Puluh
31 Halaman Tiga Puluh Satu
32 Halaman Tiga Puluh Dua
33 Halaman Tiga Puluh Tiga
34 Halaman Tiga Puluh Empat
35 Halaman Tiga Puluh Lima
36 Halaman Tiga Puluh Enam
37 Halaman Tiga Puluh Tujuh
38 Halaman Tiga Puluh Delapan
39 Halaman Tiga Puluh Sembilan
40 Halaman Empat Puluh
41 Halaman Empat Puluh Satu
42 Halaman Empat Puluh Dua
43 Halaman Empat Puluh Tiga
44 Halaman Empat Puluh Empat
45 Halaman Empat Puluh Lima
46 Halaman Empat Puluh Enam
47 Halaman Empat Puluh Tujuh
48 Halaman Empat Puluh Delapan
49 Halaman Empat Puluh Sembilan
50 Halaman Lima Puluh
51 Halaman Lima Puluh Satu
52 Halaman Lima Puluh Dua
53 Halaman Lima Puluh Tiga
54 Halaman Lima Puluh Empat
55 Halaman Lima Puluh Lima
56 Halaman Lima Puluh Enam
57 Halaman Lima Puluh Tujuh
58 Halaman Lima Puluh Delapan
59 Halaman Lima Puluh Sembilan
60 Halaman Enam Puluh
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Ada yang memerhatikan
2
Naik jabatan
3
Di Antar Pulang
4
First kiss
5
Halaman Lima
6
Halaman Enam
7
Halaman Tujuh
8
Halaman Delapan
9
Halaman Sembilan
10
Halaman Sepuluh
11
Halaman Sebelas
12
Halaman Dua Belas
13
Halaman Tiga Belas
14
Halaman Empat Belas
15
Halaman Lima Belas
16
Halaman Enam Belas
17
Halaman Tujuh Belas
18
Halaman Delapan Belas
19
Halaman Sembilan Belas
20
Halaman Dua Puluh
21
Halaman Dua satu
22
Halaman Dua puluh Dua
23
Halaman Dua Puluh Tiga
24
Halaman Dua Puluh Empat
25
Halaman Dua Puluh Lima
26
Halaman Dua Puluh Enam
27
Halaman Dua Puluh Tujuh
28
Halaman Dua Puluh Delapan
29
Halaman Dua Puluh Sembilan
30
Halaman Tiga Puluh
31
Halaman Tiga Puluh Satu
32
Halaman Tiga Puluh Dua
33
Halaman Tiga Puluh Tiga
34
Halaman Tiga Puluh Empat
35
Halaman Tiga Puluh Lima
36
Halaman Tiga Puluh Enam
37
Halaman Tiga Puluh Tujuh
38
Halaman Tiga Puluh Delapan
39
Halaman Tiga Puluh Sembilan
40
Halaman Empat Puluh
41
Halaman Empat Puluh Satu
42
Halaman Empat Puluh Dua
43
Halaman Empat Puluh Tiga
44
Halaman Empat Puluh Empat
45
Halaman Empat Puluh Lima
46
Halaman Empat Puluh Enam
47
Halaman Empat Puluh Tujuh
48
Halaman Empat Puluh Delapan
49
Halaman Empat Puluh Sembilan
50
Halaman Lima Puluh
51
Halaman Lima Puluh Satu
52
Halaman Lima Puluh Dua
53
Halaman Lima Puluh Tiga
54
Halaman Lima Puluh Empat
55
Halaman Lima Puluh Lima
56
Halaman Lima Puluh Enam
57
Halaman Lima Puluh Tujuh
58
Halaman Lima Puluh Delapan
59
Halaman Lima Puluh Sembilan
60
Halaman Enam Puluh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!