Naik jabatan

**

Laudya datang ke kantor agak terlambat, saat ia masuk ternyata tempat kerjanya sudah ada yang mengisinya sampai ia mengerutkan keningnya. 

 “Mbak, Kok Tempat saya ada yang menepati? terus ini saya kerja dimana?” Tanya Laudya. 

 “Loh bukannya kamu sekarang jadi sekretaris nya Pak Maxim ya? kamu lupa?” Tanya Perempuan yang ditanya Oleh Laudya.

 Dahi Laudya semakin mengerut, apalagi setelah mendengar ucapan kedua tenaga. 

 “Selamat ya, Sekarang Lo naik tingkat jadi Sekretaris.” Ucap Dea. ia menyalami tangan Laudya dan disusul oleh Safa.

 “Ini maksudnya gimana? sekretaris Apa?” Tanya Laudia. 

 Orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut saling Melirik, Sekarang mereka paham seperti nya Laudia tidak membuka Grup kerjanya.

 “Aduh Bu sekretaris kalau punya HP itu sering-sering di buka, gini nih ada info penting jadi gak tahukan.” Ucap Safa gemas. 

 Karena penasaran, Laudya membuka Ponselnya dan benar saja ada info yang sangat mengejutkan untuk dirinya. 

 Dimana di Grup Pesannya Ketua Divisi mereka mengatakan kalau Mulai hari ini Laudya sudah tidak bergabung dengan Mereka lagi, dan sudah berpindah posisi menjadi Sekretaris nya Pak Maxim. 

 Laudya juga membuka email-nya, Ada Email masuk dari perusahaan. bahwa ia sudah resmi menjadi Sekretaris. 

 Laudya menghela nafasnya, Ia bingung harus berekspresi seperti apa. Dirinya senang karena naik jabatannya dan itu pertanda Gaji nya juga akan ikut naik, Tapi Ia juga ada rasa takut apalagi setelah kejadian kemarin di mana dirinya membantu Maxim memakaikan Dasinya. 

 Bahkan sampai sekarang ia masih merasa Gugup dan tidak ingin berpapasan dengan Bos nya itu.

 Namun apalah daya, Mulai hari ini ia akan selalu berurusan dengan Pria yang sedang ingin ia hindarinya itu. 

 Pintu ruangan tersebut terbuka, Asisten Pribadi Maxim masuk dan meminta Laudya mengikutinya. mau tidak mau Laudya harus patuh dan mengikutinya dari belakang. 

 Mereka sudah sampai di lantai paling atas, Asisten pribadi Maxim yang bernama Nanda mempersilahkan Laudya masuk ke dalam ruangan CEO. 

 “Bapak tidak ikut Masuk?” Tanya Laudya. 

 “Saya masih banyak pekerjaan, dan yang dipanggil oleh Pak Maxim hanya kamu.” Jawab Nanda. 

 “Tapi saya sedikit takut, ini gak bisa di temenin gitu?” 

 “Maaf ya Bu Laudya, Saya tidak bisa. kalau gitu saya permisi.” Pamit Nanda. 

 Laudya mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum masuk. kemudian ia mengetuk pintu ruangan CEO tersebut. 

  tok tok tok

  Ckelk 

 “Masuk.” Titah Maxim. 

 Dengan langkah Kaki agak sedikit gemetar, Laudya terus melangkah dan berhenti tepat di hadapan Maxim. 

 “Kenapa Saat saya datang kamu tidak ada di depan? Bukannya sebelumnya sudah ada info kalau kamu akan menjadi sekretaris saya?” Tanya Maxim. 

 Laudya menundukkan kepalanya tidak berani menatap Atasannya. “Maaf Pak, Dari semalam saya tidak Pegang Hp. jadi saya tidak tahu dan baru tahu sekarang.” Jawab Laudia. 

 “Kalau gitu buang saja Hp nya, ngapain kamu punya hp tapi kalau tidak dipergunakan dengan baik.” Ucap Maxim dengan tegas.

 Laudya menggigit Bibirnya, ia ingin membalas ucapan nya Maxim. tapi takut salah ucap. 

Tanpa Laudya sadari, kalau Sekarang Maxim sudah berada tepat di hadapannya. 

 “Jangan di gigit Bibirnya.” Bisik Maxim. 

 Laudya mendongakkan kepalanya betapa terkejutnya ia saat melihat wajah atasannya sudah berada tepat di depan mata. 

 Laudya mundur kebelakang karena ia tahan kalau dekat-dekat dengan Maxim, apalagi Wangi Parfum menurutnya sangat enak dan nyaman untuk di hirup. 

 Sementara Maxim, ia merapikan Jas nya dan kembali ke tempat duduknya. 

 “Mulai hari ini kamu akan menjadi Sekretaris saya, tempat kerja kamu ada di luar ruangan saya. setiap pagi usahakan harus ada kopi susu di meja saya, dan kamu juga harus mencatat apa saja pekerjaan saya setiap harinya.” Ucap Maxim. 

 “Ngerti?” Tanya Maxim. 

 “Ngerti Pak.” Jawab Laudya. 

 “Oh ada lagi, setiap ada pertemuan dengan klien kamu tidak pergi ikut, cukup Nanda saja. tapi kalau pertemuan nya di luar kota atau luar negeri baru kamu harus ikut.” 

 Laudya hanya bisa mengiyakan setiap perkataan Maxim, setelah itu ia diminta untuk keluar dan mulai bekerja. 

 Laudya sudah duduk di tempat kerjanya, Nanda sudah memberikan arahan dan beberapa berkas yang harus ia pelajari dan kerjakan. 

 “Semoga kedepannya berjalan dengan lancar.” guman Laudya 

  dreet dreet 

 Laudya mengangkat panggilan telepon yang ada di atas meja kerjanya, dimana disana sudah disiapkan.

 Belum sempat bicara Laudia sudah mendengar suara Maxim dan memintanya untuk masuk ke dalam ruangannya. 

 “Baru beberapa menit duduk sudah di panggil lagi, Semangat!” 

 Laudya kembali masuk ke dalam ruangan

Maxim. “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” 

 “Saya hampir lupa, ada satu lagi yang harus sering kamu lakukan. Setiap beberapa menit lagi masuk Jam Makan siang, kamu harus menyiapkan nya untuk saya.” 

 “Siap Pak, Apakah masih ada yang harus saya lakukan selain itu?” Tanya Laudya. 

 “Untuk sekarang tidak ada, nanti akan saya hubungi kamu lagi kalau saya ada perlu.” Jawab Maxim. 

 Karena sudah tidak ada yang mau bicarakan, Laudya berpamitan untuk kembali ke tempat kerjanya. 

 Setelah Laudia keluar, Maxim mengetuk-ngetuk meja nya menggunakan jarinya. 

 “Baru hari pertama, dan hari-hari selanjutnya kamu harus menjadi milik saya, Cantik.” Ucap Maxim Dengan senyum smirknya.  Sebenarnya sudah lama Maxim menargetkan Laudia untuk menjadi miliknya, bahkan saat Laudia mengikuti wawancara dengan pihak perusahaan. 

Dan selama ini ia hanya bisa memantau dari jauh, dan menurutnya Sekarang sudah waktunya ia mendekat. 

Bahkan orang tuanya saja sudah mengetahuinya, karena ia tidak sengaja keceplosan saat orang tuanya membahas soal perjodohan, Dan Maxim keceplosan kalau dirinya sedang memantau seorang gadis.  Beruntungnya Orang tua Maxim tidak menargetkan harus memiliki Menantu dari kalangan Atas, dan saat sudah mengetahui, Papi nya Maxim langsung meminta orang suruhannya untuk mencari tahu latar belakang Laudya. 

Soal dari kalangan atas atau bawah memang tidak di permasalahkan, tapi yang mereka inginkan adalah Calon Menantunya itu berasal dari keluarga yang baik-baik dan tidak memiliki riwayat kejahatan. 

 .

 Di jam Makan siang, Laudya sedang menata Makan yang sempat ia beli dari kantin. tadi saat Laudia bertanya kepada Maxim ingin Makan siang dengan apa, Maxim menjawab terserah dan boleh membeli di kantin juga. 

 “Pak Makanannya sudah saya tata, kalau gitu saya pamit keluar. karena sudah ditunggu oleh teman-teman saya.”

“Mau ngapain?” Tanya Maxim. 

 Dengan Perasaan sabar Laudya menjawab,

“Mau makan siang, Pak.” 

“Disini aja sama saya, sepertinya saya tidak akan Habis kalau Makan sendiri.” 

“Emmm, Bapak bisa Makan siang dengan Pak Nanda.” Ucap Laudya dengan hati-hati. 

“Dia sudah pergi keluar, katanya mau ketemu tunangan nya. Cepat duduk dan Makan.” 

 Karena tidak ingin membuat Maxim marah, Laudya menuruti nya dan ia juga mengabari kedua Temannya kalau dirinya tidak bisa makan siang bersama Mereka. 

Terpopuler

Comments

david 123

david 123

mencintai itu dan di cintai butuh proses .lanjut thor..keren

2025-03-24

0

Marvell Indra

Marvell Indra

aku kira Nanda itu cewek

2025-04-10

0

🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari

🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari

maksudnya bang?😈

2025-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Ada yang memerhatikan
2 Naik jabatan
3 Di Antar Pulang
4 First kiss
5 Halaman Lima
6 Halaman Enam
7 Halaman Tujuh
8 Halaman Delapan
9 Halaman Sembilan
10 Halaman Sepuluh
11 Halaman Sebelas
12 Halaman Dua Belas
13 Halaman Tiga Belas
14 Halaman Empat Belas
15 Halaman Lima Belas
16 Halaman Enam Belas
17 Halaman Tujuh Belas
18 Halaman Delapan Belas
19 Halaman Sembilan Belas
20 Halaman Dua Puluh
21 Halaman Dua satu
22 Halaman Dua puluh Dua
23 Halaman Dua Puluh Tiga
24 Halaman Dua Puluh Empat
25 Halaman Dua Puluh Lima
26 Halaman Dua Puluh Enam
27 Halaman Dua Puluh Tujuh
28 Halaman Dua Puluh Delapan
29 Halaman Dua Puluh Sembilan
30 Halaman Tiga Puluh
31 Halaman Tiga Puluh Satu
32 Halaman Tiga Puluh Dua
33 Halaman Tiga Puluh Tiga
34 Halaman Tiga Puluh Empat
35 Halaman Tiga Puluh Lima
36 Halaman Tiga Puluh Enam
37 Halaman Tiga Puluh Tujuh
38 Halaman Tiga Puluh Delapan
39 Halaman Tiga Puluh Sembilan
40 Halaman Empat Puluh
41 Halaman Empat Puluh Satu
42 Halaman Empat Puluh Dua
43 Halaman Empat Puluh Tiga
44 Halaman Empat Puluh Empat
45 Halaman Empat Puluh Lima
46 Halaman Empat Puluh Enam
47 Halaman Empat Puluh Tujuh
48 Halaman Empat Puluh Delapan
49 Halaman Empat Puluh Sembilan
50 Halaman Lima Puluh
51 Halaman Lima Puluh Satu
52 Halaman Lima Puluh Dua
53 Halaman Lima Puluh Tiga
54 Halaman Lima Puluh Empat
55 Halaman Lima Puluh Lima
56 Halaman Lima Puluh Enam
57 Halaman Lima Puluh Tujuh
58 Halaman Lima Puluh Delapan
59 Halaman Lima Puluh Sembilan
60 Halaman Enam Puluh
61 Halaman Enam Puluh Satu
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Ada yang memerhatikan
2
Naik jabatan
3
Di Antar Pulang
4
First kiss
5
Halaman Lima
6
Halaman Enam
7
Halaman Tujuh
8
Halaman Delapan
9
Halaman Sembilan
10
Halaman Sepuluh
11
Halaman Sebelas
12
Halaman Dua Belas
13
Halaman Tiga Belas
14
Halaman Empat Belas
15
Halaman Lima Belas
16
Halaman Enam Belas
17
Halaman Tujuh Belas
18
Halaman Delapan Belas
19
Halaman Sembilan Belas
20
Halaman Dua Puluh
21
Halaman Dua satu
22
Halaman Dua puluh Dua
23
Halaman Dua Puluh Tiga
24
Halaman Dua Puluh Empat
25
Halaman Dua Puluh Lima
26
Halaman Dua Puluh Enam
27
Halaman Dua Puluh Tujuh
28
Halaman Dua Puluh Delapan
29
Halaman Dua Puluh Sembilan
30
Halaman Tiga Puluh
31
Halaman Tiga Puluh Satu
32
Halaman Tiga Puluh Dua
33
Halaman Tiga Puluh Tiga
34
Halaman Tiga Puluh Empat
35
Halaman Tiga Puluh Lima
36
Halaman Tiga Puluh Enam
37
Halaman Tiga Puluh Tujuh
38
Halaman Tiga Puluh Delapan
39
Halaman Tiga Puluh Sembilan
40
Halaman Empat Puluh
41
Halaman Empat Puluh Satu
42
Halaman Empat Puluh Dua
43
Halaman Empat Puluh Tiga
44
Halaman Empat Puluh Empat
45
Halaman Empat Puluh Lima
46
Halaman Empat Puluh Enam
47
Halaman Empat Puluh Tujuh
48
Halaman Empat Puluh Delapan
49
Halaman Empat Puluh Sembilan
50
Halaman Lima Puluh
51
Halaman Lima Puluh Satu
52
Halaman Lima Puluh Dua
53
Halaman Lima Puluh Tiga
54
Halaman Lima Puluh Empat
55
Halaman Lima Puluh Lima
56
Halaman Lima Puluh Enam
57
Halaman Lima Puluh Tujuh
58
Halaman Lima Puluh Delapan
59
Halaman Lima Puluh Sembilan
60
Halaman Enam Puluh
61
Halaman Enam Puluh Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!