First kiss

Laudya datang lebih awal bahkan ia datang ke kantor tidak seperti biasanya, kali ini lebih pagi dari sebelumnya. 

 Laudya merapikan Meja kerjanya, ia melirik jam nya sepertinya sebentar lagi Bos nya akan datang. Laudya ingat semalam Bos nya sempat mengatakan kalau saat Bos nya masuk ke dalam ruangannya sudah harus ada Kopi. 

 Laudya masuk ke dalam ruangan nya Maxim, ia pergi ke Pantry yang ada di dalam ruangan tersebut Untuk membuat kopi. 

  Ruangan nya sudah bersih jadi ia tidak perlu membersihkannya kembali lagian kan sudah ada OB yang bertugas membersihkan ruangan tersebut. 

 Laudya sudah selesai membuat kopi dan ia menaruhnya di meja kerja Maxim, setelah itu ia kembali ke luar untuk memeriksa kembali jadwal Bosnya hari ini. 

 Baru Duduk Maxim sudah datang, Laudia kembali berdiri untuk menyapa Bos nya.

  “Keruangan saya.” Titah Maxim.

 Laudya mengikutinya dari belakang, tak lupa ia juga membawa Macbook nya karena sekalian mau memberitahu apa saja yang harus Bos nya lakukan hari ini. 

 Maxim duduk pada kursi kerjanya, sebelum bicara ia lebih dulu minum kopi yang sudah dibuat Laudya. 

 Dengan perasaan Was-was Laudya melihat ekspresi Maxim, takut tidak pas rasanya dengan selera lidahnya. 

  “Cukup Pas, tapi lain kali Gula nya di kurangi.” Ucap Maxim. 

 Sepertinya Hari ini Mood Maxim sedang Bagus karena nada bicaranya tidak seketus kemarin-kemarin, kali ini agak santai tapi kalau Ekspresi tetap datar tidak ada senyum sekali. 

  “Bacakan jadwal saya hari ini.” 

 Laudya membuka Macbook nya, “Jam Sembilan Pagi Pihak perusahaan A akan berkunjung untuk membahas soal kelanjutan kerja sama, Jam Satu Siang pergi ke Proyek yang ada di Tangerang dan Jam Tujuh Malam ada undangan Makan Malam dengan Pak Baskoro di Restoran A.” Ucap Laudya. 

  “Saya Pergi dengan Nanda ke Tangerang, tapi nanti malam kamu temani saya.” 

  “Bisa Nolak Tidak, Pak?” Tanya Laudya. 

 Maxim tidak langsung menjawab, ia mengetuk-ngetuk jarinya pada ujung Meja. “Bisa, tapi Lusa kamu harus menggantikan saya pergi ke Medan dengan Nanda selama satu Minggu, setelah itu Temani saya ke Jepang selama satu Minggu.” Jawab Maxim. 

 Maxim menatap Laudya, “Gimana? Mau Temani saya Makan malam atau pergi ke luar kota dan luar negeri?” 

 Laudya menghela nafasnya. “Kalau gitu Saya pilih Makan Malam.” 

 Maxim Tersenyum Miring, “Sana keluar.” 

 Laudya membungkukkan badannya dan keluar, setelah melihat Laudia keluar Maxim terkekeh. 

  “Mau pilih yang mana pun kamu akan tetap akan saya paksa untuk ikut ke Jepang, mungkin kalau ke Medan tidak.” Gumam Maxim. 

 Laudya sudah kembali ke tempat kerjanya, sekarang ia sedang memikirkan Malam nanti dirinya harus mengenakan pakaian seperti apa? bahkan ia hanya memiliki dua Dress dan itu juga sudah lumayan lama, hadiah dari Ibu nya. “Pulang kerja sepertinya harus nyari Dress dulu.” Gumamnya. 

  .

  Beruntungnya Hari ini Laudya diperbolehkan pulang jam Lima Sore, jadi ia bisa lebih dulu mampir ke Mall untuk mencari Dress untuk ia kenakan nanti Malam.

 Tapi baru saja Laudya ingin menghidupkan Motor nya sudah ada panggilan masuk dari Ibu nya. 

  “Tumben Ibu nelepon.” 

 Laudya menjawab panggilan tersebut, dan ternyata Ibu nya hanya mengatakan kalau di rumahnya Ada Paket atas nama dirinya, Ibu nya hanya memastikan apa benar Laudya memesan paket atau tidak?. 

 Setelah panggilan terputus Laudya malah melajukan Motornya menuju rumah bukan ke Mall, karena ia penasaran dengan paket tersebut. 

 Seingatnya dirinya tidak memesan paket apapun, bahkan selama di perjalanan ia terus mengingat-ingat dan ia yakin tidak membeli barang dari toko online. 

 Setelah berkendara Satu jam, Laudya sudah sampai di depan rumahnya. dengan agak sedikit berlari ia masuk ke dalam rumah dan mencari keberadaan Ibu nya. 

 Laudya hanya melihat Adik ya Marvel yang sedang nonton TV.

  “Dek, Ibu mana?” Tanya Laudya. 

 Marvel mendongakkan kepalanya, “Oh Ibu ada di belakang rumah, sepertinya lagi nyiram Tanaman nya.” Jawab Marvel. 

 Marvel merupakan Adik satu-satunya Laudya, ia masih sekolah dan baru kelas dua SMP. 

 Laudya berjalan ke arah dapur, baru saja ia ingin ke belakang rumahnya ternyata Ibu nya sudah kembali. 

  “Loh, Katanya mau ke Mall dulu. kenapa sekarang sudah di rumah?” Tanya Bu Mayang. 

  “Gak jadi Bu, karena penasaran sama Paket yang Ibu maksud.” Jawab Laudia. 

  “Sekarang dimana paket nya?” Tanya Laudya.

  “Ibu taruh di dekat tv, belum ibu buka kok isinya.” Jawab Bu Mayang. 

 Mereka sama-sama berjalan ke ruangan tengah, Bu Mayang mengambil Paket tersebut dan memberikan nya kepada sang Putri. 

 Ternyata Marvel juga penasaran dengan isinya, sehingga Sekarang mereka bertiga sudah berkumpul.

 Laudya membuka paper bag tersebut dan mengambil kotak berukuran agak besar, dengan penuh kehati-hatian Laudya membuka Kotak tersebut. 

 Mereka terkejut saat melihat isinya ada Dress berwarna Hitam, ada tas hitam berukuran kecil dan sepatu, lebih tepatnya Heels. 

  “Ada Surat nya itu, Kak.” Beritahu Marvel. 

  Laudya mengambil sarat. tersebut dan isi bacaannya hanya “Semuanya Harus dipakai, jam setengah tujuh malam saya jemput.” 

  “Sepertinya ini dari Pak Maxim.” Ucap Laudia.

  “Bos kamu itu?” Tanya Bu Mayang.

 Laudya menganggukan kepalanya. “Iya, tapi untung deh sudah di kasih. jadi Uang Kakak Aman.” Jawab Laudia dengan kekehan nya

  “Ini kalau di jual bakalan jadi duit banyak, Kak.” Ucap Marvel. 

  “Ya jangan sampai dijual atuh, ini pemberian Orang jangan di jual harus dijaga dengan baik, apalagi barang nya lumayan mahal dan bermerek.” Ucap Bu Mayang. 

  “Kalau gitu Kakak ke kamar dulu ya Bu, mau istirahat dulu sebentar setelah itu mau siap-siap.” Pamit Laudya. 

  *

  Laudya berdiri di depan cermin kamarnya, ia sudah mengenakan Dress Hitam selutut itu dengan lengan panjang. 

 beruntungnya Dibagian tangannya panjang, karena ia tidak biasa kalau malam-malam mengenakan Pakaian dengan lengan pendek atau bahkan tidak ada lengan nya.

 “Deg-degan gini, semoga semuanya lancar.” Gumam Laudya. 

 tok tok 

 “Kak sudah selesai belum?” 

 terdengar teriakan Ibu nya di luar kamarnya, karena sudah selesai. Laudya mengambil Tas nya dan berjalan ke arah pintu. 

C kelk 

 “Sudah, Bu.” Jawab Laudya. 

 Bu Mayang menatap Putrinya dengan tatapan kagum. “Kamu cantik banget Kak, pasti nanti banyak yang naksir.” 

 Laudya tersipu malu mendapatkan pujian dari Ibu nya. “Ibu bisa aja.” 

 “Ayo, Di ruang tamu Bos kamu sudah datang.” Ajak Bu Mayang. 

 kemudian beliau mendekatkan bibirnya pada telinga sang Putri. “Bos kamu tampan Banget, Ibu mau punya menantu seperti Bos kamu itu.” Bisiknya. 

 Laudya hanya geleng-geleng kepala, mana mungkin Bos nya menyukai dirinya. 

 Sama dengan Ibu nya, Maxim juga terpana saat melihat kecantikan seorang Laudia. hari-hari biasanya memang sudah cantik dengan riasan tips nya, dan Sekarang Malah semakin Cantik. 

 Mereka berpamitan, Maxim berjanji tidak akan pulang terlalu larut. lagian besoknya Mereka harus kerja lagi.

 Maxim membuka pintu Mobil Depannya dan mempersilahkan Laudya masuk.

 “Terima Kasih, Pak.” 

 “Hemm”

 Bukan hanya pintu mobil saja yang ia buka kan untuk Laudia, tapi Maxim juga membantu memasangkan seatbelt nya. 

 “Malam ini kamu sangat Cantik.” Bisik Maxim. 

 tanpa Laudya duga, beberapa detik kemudian. 

 Cup 

 Dengan lancangnya Maxim mengecup singkat Bibir Laudya, dan membuat tubuh Laudya menegang. 

 “first kiss Gue.”  gumamnya.

 Sementara Maxim sedang mengitari Mobil nya, kemudian ia Masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Terpopuler

Comments

Azahra Rahma

Azahra Rahma

belum ada pembicaraan apapun loh bos tentang perasaanmu,,kok dah main sosor aja bos

2025-03-21

0

david 123

david 123

lho bos main cepat ya .langsung cium tanpa basa _ basi.keren...alur ceritax

2025-03-24

0

Kiki Tedjakusuma

Kiki Tedjakusuma

adooh main sosor aja maxim

2025-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Ada yang memerhatikan
2 Naik jabatan
3 Di Antar Pulang
4 First kiss
5 Halaman Lima
6 Halaman Enam
7 Halaman Tujuh
8 Halaman Delapan
9 Halaman Sembilan
10 Halaman Sepuluh
11 Halaman Sebelas
12 Halaman Dua Belas
13 Halaman Tiga Belas
14 Halaman Empat Belas
15 Halaman Lima Belas
16 Halaman Enam Belas
17 Halaman Tujuh Belas
18 Halaman Delapan Belas
19 Halaman Sembilan Belas
20 Halaman Dua Puluh
21 Halaman Dua satu
22 Halaman Dua puluh Dua
23 Halaman Dua Puluh Tiga
24 Halaman Dua Puluh Empat
25 Halaman Dua Puluh Lima
26 Halaman Dua Puluh Enam
27 Halaman Dua Puluh Tujuh
28 Halaman Dua Puluh Delapan
29 Halaman Dua Puluh Sembilan
30 Halaman Tiga Puluh
31 Halaman Tiga Puluh Satu
32 Halaman Tiga Puluh Dua
33 Halaman Tiga Puluh Tiga
34 Halaman Tiga Puluh Empat
35 Halaman Tiga Puluh Lima
36 Halaman Tiga Puluh Enam
37 Halaman Tiga Puluh Tujuh
38 Halaman Tiga Puluh Delapan
39 Halaman Tiga Puluh Sembilan
40 Halaman Empat Puluh
41 Halaman Empat Puluh Satu
42 Halaman Empat Puluh Dua
43 Halaman Empat Puluh Tiga
44 Halaman Empat Puluh Empat
45 Halaman Empat Puluh Lima
46 Halaman Empat Puluh Enam
47 Halaman Empat Puluh Tujuh
48 Halaman Empat Puluh Delapan
49 Halaman Empat Puluh Sembilan
50 Halaman Lima Puluh
51 Halaman Lima Puluh Satu
52 Halaman Lima Puluh Dua
53 Halaman Lima Puluh Tiga
54 Halaman Lima Puluh Empat
55 Halaman Lima Puluh Lima
56 Halaman Lima Puluh Enam
57 Halaman Lima Puluh Tujuh
58 Halaman Lima Puluh Delapan
59 Halaman Lima Puluh Sembilan
60 Halaman Enam Puluh
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Ada yang memerhatikan
2
Naik jabatan
3
Di Antar Pulang
4
First kiss
5
Halaman Lima
6
Halaman Enam
7
Halaman Tujuh
8
Halaman Delapan
9
Halaman Sembilan
10
Halaman Sepuluh
11
Halaman Sebelas
12
Halaman Dua Belas
13
Halaman Tiga Belas
14
Halaman Empat Belas
15
Halaman Lima Belas
16
Halaman Enam Belas
17
Halaman Tujuh Belas
18
Halaman Delapan Belas
19
Halaman Sembilan Belas
20
Halaman Dua Puluh
21
Halaman Dua satu
22
Halaman Dua puluh Dua
23
Halaman Dua Puluh Tiga
24
Halaman Dua Puluh Empat
25
Halaman Dua Puluh Lima
26
Halaman Dua Puluh Enam
27
Halaman Dua Puluh Tujuh
28
Halaman Dua Puluh Delapan
29
Halaman Dua Puluh Sembilan
30
Halaman Tiga Puluh
31
Halaman Tiga Puluh Satu
32
Halaman Tiga Puluh Dua
33
Halaman Tiga Puluh Tiga
34
Halaman Tiga Puluh Empat
35
Halaman Tiga Puluh Lima
36
Halaman Tiga Puluh Enam
37
Halaman Tiga Puluh Tujuh
38
Halaman Tiga Puluh Delapan
39
Halaman Tiga Puluh Sembilan
40
Halaman Empat Puluh
41
Halaman Empat Puluh Satu
42
Halaman Empat Puluh Dua
43
Halaman Empat Puluh Tiga
44
Halaman Empat Puluh Empat
45
Halaman Empat Puluh Lima
46
Halaman Empat Puluh Enam
47
Halaman Empat Puluh Tujuh
48
Halaman Empat Puluh Delapan
49
Halaman Empat Puluh Sembilan
50
Halaman Lima Puluh
51
Halaman Lima Puluh Satu
52
Halaman Lima Puluh Dua
53
Halaman Lima Puluh Tiga
54
Halaman Lima Puluh Empat
55
Halaman Lima Puluh Lima
56
Halaman Lima Puluh Enam
57
Halaman Lima Puluh Tujuh
58
Halaman Lima Puluh Delapan
59
Halaman Lima Puluh Sembilan
60
Halaman Enam Puluh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!