"Bang Al ayo Bang foto aku!" Ucap Nungky sambil berpose ala model dadakan bersama kedua sahabatnya yaitu Veyya dan Gisuwa.
"Oke siap ayo semuanya senyum ke kamera" Ucap Alvian memberi instruksi kepada tiga gadis yang sedang berpose di atas sofa tersebut.
Saat hendak pulang ke rumah masing-masing Kikan malah melarang mereka dan menyuruh mereka untuk menginap dirumahnya, alhasil sekarang mereka bertiga malah sibuk mengambil foto dengan memakai baju tidur milik Rania.
"Ran ayo sini ikutan kita foto-foto bareng!" Ajak Nungky kepada Rania yang tengah menyusui Bima dengan botol di gendongannya, wanita itu terlihat cantik dengan memakai baju tidur berbahan satin dengan rambut yang terurai, jika dilihat-lihat dia terlihat seperti lebih dewasa.
Rania menggeleng sambil mengelap sudut bibir anaknya menggunakan tisu."kalian aja aku sibuk nyusuin Bima!" Ucapnya menoleh dengan halus.
"Ky biasa aja dong jangan duduk dipunggung ku juga memangnya aku kuda apa!" Omel Gisuwa yang sedang melakukan pose berbaring dan dengan manis Nungky duduk diatasnya.
"Maaf Beb aku kira kamu pose begitu biar aku naikin" Ucap Nungky cengengesan sambil menggeser pantatnya untuk turun dari punggung sahabatnya itu.
"Ya Allah berat bener dah tuh badan bisa encok nih" Ucap Gisuwa sambil memegang pinggangnya yang sakit.
"Apa kubilang waktu itu aku juga sampe sakit pinggang sampai dua hari GIS, mending besok kamu cepet-cepet dipijit sama tukang urut deh takutnya ada yang patah tuh tulang!" Ucap Veyya menasehati pasalnya dia juga pernah merasakan bagaimana beratnya tubuh Nungky.
"Astaghfirullah teganya kamu Vey, aku gak beratloh makan aja dikit aku" Ucap Nungky menatap Kedua sahabatnya kecewa."Bang Al mau gendong aku gak, biar Abang tahu aku berat apa nggak?" Ucapnya lagi menoleh menatap Alvian yang tengah melihat-lihat hasil jepretannya.
"Mau Ky mau" Ucap Alvian sambil mengangguk dengan semangat matanya terlihat berbinar senang., dia tidak peduli jika gadis pujaannya itu berat atau tidak, yang jelas dia sangat bersemangat untuk bisa menggendong pujaan hatinya itu.
"Aww sakit Mah kenapa Al dijewer Mulu coba" Ucapnya sambil menatap ibunya sendiri dengan kesal.
"Makannya jangan suka nyari kesempatan dalam keenakan, itu muka udah kelihatan banget kamu punya maksud lain kalau nanti gendong Nungky" Omel Kikan menatap anaknya dengan tajam, dia sangat tahu tipu muslihat yang ingin dilakukan anaknya itu.
"Benarkah itu Ma, Bang Al tak kusangka kamu punya niat terselubung Bang" Ucap Nungky menatap Alvian dengan raut wajah dibuat kecewa.
"Bu-bukan begitu jangan percaya omongan Mama dia it-"
"Sudah-sudah gimana kalau kita karaokean aja?" Ucap Kikan memotong ucapan Alvian.
Seketika semua orang mengangguk dengan semangat kecuali Alvian yang langsung bergidik ngeri membayangkan suara emas ibunya itu, dia tidak bisa membayangkan bagaimana acara karaokean itu akan berlangsung yang pasti bukan hal baik untuk orang yang ingin pendengarannya baik-baik saja.
Di ruang karaoke Nungky dan Kikan terlihat sudah siap dengan memegang mich ditangan masing-masing, sedangkan yang lainnya menjadi pengiring sambil menepuk-nepuk tangan mereka untuk menambah keramaian suasana.
"Wah mau karaokean ya ikutan dong!" Ucap Reno yang masuk bersama ayahnya William."Ah tidak jadi deh aku banyak kerjaan" Ucapnya lagi setelah melihat siapa yang akan bernyanyi kemudian dia menatap istrinya yang sedang duduk manis sambil memangku Bima."Ran ayo kita ke kamar saja yuk!" Ajaknya sambil mengedip-ngedipkan matanya seolah memberi sinyal tanda bahaya.
Rania yang melihat itu mengerutkan keningnya bingung."Mas sakit mata ya kok ngedip-ngedip gitu?" Tanyanya polos, Reno menggeleng samar sambil tersenyum samar."Syukurlah aku pikir kamu beneran sakit Mas, kamu duluan saja aku mau karaokean dulu sama yang lain" Ucapnya lagi menolak ajakn suaminya itu.
"Ya sudah aku duluan ya Sayang sini biar Bima sama aku saja!" Ucapnya dengan tangan terulur untuk mengambil Bima di pangkuan Rania, kemudian diapun keluar bersama William yang sudah ngacir lebih dulu.
Melihat kedua pria itu pergi dengan perlahan Alvian beranjak dari duduknya dan mencoba melangkah keluar ruangan.
"Mau kemana kamu Al, sini ikutan kita karaoke cepat nyalakan musiknya!" Ucap Kikan membuat Alvian menghentikan langkahnya dan kembali dengan wajah ditekuk sambil menyalakan musik tersebut.
"Ayo para penonton semua kita joget bersama!" Ucap Nungky heboh sambil bergoyang mengikuti alunan musik dangdut dari Ayu Ting-ting yang berjudul Sambalado.
"Sambal Sambalado mulut bergetar lidah bergoyang asikkk!" Ucap Kikan dan Nungky menyanyikan salah satu lirik dari lagu tersebut.
Setelah mendengar suara dua orang tersebut sontak para penonton yang hanya berjumlah empat orang itu langsung menutup kedua telinga mereka menggunakan tangan, dengan segera Gisuwa dan Veyya merebut mic ditangan Kikan dan Nungky dan ikut menyanyikan lagu tersebut.
Kikan dan Nungky mengedikkan bahu tidak perlu mereka berdua-pun ikut berjoget bersama yang lain menikmati alunan musik dangdut yang begitu mengasyikkan, mereka terus berjoget dan bernyanyi hingga waktu menunjukkan jam sepuluh malam.
"Gerah juga ya karokean malam-malam gini!" Ucap Veyya sambil mengipasi wajahnya menggunakan tangan. Kini hanya tersisa dirinya, Nungky, Gisuwa dan Alvian yang masih terjaga sedangkan Rania dan Kikan sudah masuk kamar lebih dulu sebelum suami-suami mereka mengamuk.
"Iya sih tapi seru juga, udah lama juga-kan kita gak nyanyi bareng" Ucap Gisuwa sambil meminum es jeruk yang langsung diambil oleh Veyya yang juga kehausan.
"Sama aku juga suka, apalagi aku udah lama gak latihan nyanyi nanti suara ekasku ini bisa jadi jelek kan sayang Raisa gak saingan nanti" Ucap Nungky sambil cengengesan yang membuat Veyya dan Gisuwa langsung memutar bola mata mereka malas.
"Kalau malam gini jadi sepi ya, kalau duduk sama pacar pasti seru deh!" Ucap Alvian memecah keheningan diantara mereka sambil melirik Nungky.
Veyya mengangguk setuju."Iya coba aja aku sama Mas Tampan udah jadian, pasti sekarang kita itu lagi makan jagung bakar sambil dempet-dempetan di bangku" Ucapan dengan pandangan menerawang membayangkan adegan romantis tersebut bersama pujaan hatinya.
"Aku punya tunangan tapi sibuk Mulu, kalau ada waktu paling cuma ngajak makan sama nonton Bioskop, gak ada romantisnya" Ucap Gisuwa sedih sambil mengingat kisah cintanya dengan Radit yang monoton.
"Kalau kamu Ky, tipe cowok yang kamu suka kayak gimana?" Ucap Alvian menatap Nungky yang sedang senyam-senyum sendiri.
Mendengar itu Nungky menoleh menatap Alvian yang juga tengah menatapnya menunggu jawaban."Gak ribet aku sukanya sama orang yang jadi ciuman pertamaku!" Ucapnya menjawab pertanyaan Alvian.
"Kok gitu sih Ky, gimana kalau nanti yang nyium kamu itu kang gorengan kan bisa ambyar tuh masa depan" Ucap Veyya menatap Nungky dengan kening berkerut.
"Nah iya bener juga, tapi emang siapa juga yang mau cium kamu Ky?" Ucap Gisuwa sambil cengengesan.
Mendengar itu Nungky mendengus sebal, kedua sahabatnya itu memang tidak punya akhlak sebagai teman yang baik."Tenang saja yang cium aku itu bujang tukang gorengan, pokoknya dia itu orang spesial yang dikirimkan untuk putri cantik Paripurna sepertiku" Ucapnya sambil tersenyum misterius.
"Aku harap itu aku ya Ky" Ucap Alvian dalam hati sambil senyam-senyum sendiri, sayangnya dia sudah terlambat karena Nungky sudah mendapatkan ciuman pertamanya.
Tok
Tok
Tok
"Siapa?" Tanya Alvian sambil membuka pintu kamarnya dengan mata yang masih berat karena mengantuk.
Veyya dan Gisuwa tersenyum manis pada Alvian membuat pria tampan itu merasakan sinyal bahaya, terlebih lagi saat melihat penampilan kedua gadis di depannya yang seolah baru saja terkena badai, tanpa aba-aba Veyya dan Gisuwa langsung menarik tangan Alvian membuatnya keluar kamar, sedangkan mereka langsung masuk ke kamar Alvian dan langsung menutupnya.
"Apa-apaan ini?" Gumam Alvian bingung, belum hilang kebingungannya Veyya kembali membuka pintu dan melemparkan selimut dan juga bantal kepadanya, setelah itu pintu kembali ditutup dengan suara kunci yang di putar.
Setelah mengunci pintu Veyya menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang Alvian dimana Gisuwa sudah berbaring di sana."Untung Ada kak Al ya GIS kalau nggak kita bisa babak belur gara-gara tidur sama si Kampret Nungky" Ucapnya sambil tersenyum senang.
"Iya Vey badanku udah sakit banget kena tendang tuh bocah, dulu pas hamil Tante Des ngidam apaan ya anaknya kalau tidur bisa beringas gitu?" Ucap Gisuwa bingung sendiri, namun Veyya tidak menjawab gadis itu sudah terlelap tidur dengan nyenyaknya, dan Gisuwa ikut tidur dengan damai seolah tidak mempedulikan seorang pria tampan yang sedang meringkuk dengan menyedihkan di atas sofa ruang tengah.
Di tempat lain Ricko baru saja pulang dari kantornya, dengan perlahan dia berjalan menaiki tangga sambil menghembuskan napasnya pelan, hari ini dia kembali lembur karena pekerjaan yang menumpuk sekaligus untuk mengenyahkan bayang-bayang seorang gadis licik yang sudah dia curi ciuman pertamanya itu, saat melewati kamar bekas Nungky Ricko berhenti sejenak menatap pintu kamar yang kini tertutup itu."Kamu dimana dan dengan siapa sekarang?" Gumamnya pelan.
______
JANGAN LUPA KOMEN N LIKE'NYA WOY!!🤣🤣🤣😁😁😁
MASIH MAU NAMBAH EPISODE NYA???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
kl org lg rindu sukany nyanyi mulu
2021-07-08
0
Lalas Nuraida Nuraids
ricko LG rindu berat ma nungky tapi ga mau ngaku kalo suka disamperin dong
2021-04-23
0
Raha Yati
bener tu si nungky...., skit prt aku gara2 nungky thor...
2021-03-30
0