Dikerajaan Shin
Raja Sanji Shin sudah sampai ke kerajaannya yaitu kerjaan Shin. Ia pun masuk ke dalam istana. Lalu ia berbohong pada putra nya bahwa putri Lylyan Qiran sudah meninggal dunia karena dibunuh salah satu pasukan penyerang. Pangeran Chian Shin terkejut mendengarnya.
"Apa, Ayahanda!! Itu tidak mungkin...tidak mungkin...," Teriak pangeran Chian tidak terima.
"Sabar putraku, tuhan lebih sayang kepada putri Lylyan," Permaisuri Chylian menenangkan puranya lalu memeluknya.
"Ini tidak mungkin, Ibunda. Aku sudah berjanji padanya akan selalu ada untuknya dan sering datang keistana nya, aku menyayanginya," Kata pangeran Chian seraya menangis.
"Sudahlah, putraku. Kau adalah pangeran yang hebat. kau tidak boleh cengeng dan lemah. Jadilah pangeran yang kuat dan berani. Jadilah penyelamat untuk orang yang kau sayangi nantinya. Berjanjilah padaku, putraku!" Kata raja Sanji.
"Baiklah, aku berjanji. Dan ketika aku besar nanti aku akan mencari tahu siapa yang menyerang kerajaan Qiran jika kasus ini belum terungkap," Kata pangeran Chian.
"Dan firsatku mengatakan kalau putri Lylyan belum meninggal, Ayahanda," Pangeran melanjutkan ucapannya.
"Sebegitu sayangnya kamu dengannya, putra ku," Batin raja Sanji.
Lalau raja Sanji Shin tersenyum pada pangeran Chian Shin.
Dua hari kemudian setelah kejadian itu, terdengarlah woro-woro bahwa putri Lylyan sudah meninggal dunia karena serangan dari kerajaan lain yang menyerang kerjaan Qiran.
Hati pangeran Chian Shin semakin sakit seperti di sayat-sayat dengan pisau beribu-ribu kali.
*****
10 Tahun kemudian setelah kejadian itu
Pangeran Chian Shin sudah tumbuh dewasa, ia menjadi laki-laki tampan, gagah berani, kuat, pantang menyerah dan disegani semua orang dan menjadi laki-laki yang sangat dingin bahkan lebih dingin dari sebelum putri Lylyan Qiran dikabarkan meninggal dunia. Pangeran Chian Shin tidak mau dekat dengan perempuan. Karena ia yakin bahwa putri Lylyan Qiran masih hidup.
Sedangkan kerajaan Shin dengan Kerjaan Qiran semakin baik dalam hal bekerja sama maupun dalam persahabat antara kedua raja itu.
*****
Istana Kerajaan Shin
Raja Sanji Shin dengan permaisuri Chylian Shin sedang berbincang di ruang santai dekat taman belakang istana. Mereka membicarakan masalah putra mereka.
"Suamiku, putra kita tidak mau dekat dengan perempuan manapun. Bahkan dengan putri dari kerjaan Min," Kata permaisuri Chylian.
"Benarkah?" Kerjaan terbesar ketiga itu kan? " Tanya raja Sanji.
"Iya suamiku, bahkan sifatnya semakin dingin terhadap perempuan, sepertinya ia masih mengharapkan putri Lylyan hidup," Kata permaisuri Chylian. Sedangkan raja Sanji diam sejenak.
"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu dengan mu, ini tentang putri Lylyan Qiran," Kata raja Sanji serius.
"Sebenarnya aku ingin cerita tentang ini padamu dan putra kita. Tapi aku sudah terlanjur berjanji pada Wian Qiran untuk merahasiakannya pada pura kita sebelum ia dewasa, jika aku mengatakannya dari dulu pasti kamu akan memberi tahu putra kita. karena aku tahu kamu terkadang suka keceplosan" Kata raja Sanji.
"Heheh, yasudah katakan lah padaku sekarang, Suamiku. Lalu kita harus memberi tahu nya dan lagi pula putra kita sudah dewasa ," Kata permaisuri Chylian.
"Kamu benar, Istriku," Kata raja Sanji.
"Jadi begini ceritanya...," Raja Sanji menceritakan semuanya dari A-Z kepada istrinya.
Setelah raja Sanji Shin selesai menceritakan semuanya, permaisuri Chylian Shin terkejut mendengar itu.
Tatapi ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka berdua, siapa lagi kalau bukan pangeran Chian Shin.
"Apa!! " Kata pangeran Chian sedikit teriak.
Raja Sanji Shin dan permaisuri Chylian Shin terkejut mendengar suara itu.
"Kenapa Ayahanda setega itu dengan ku, hingga aku tidak diberitahu?" Tanya pangeran dengan suara lantang.
"Tenang dulu putraku!" Kata permaisuri Chylian menenangkan.
"Maafkan aku, anakku...Ayahanda melakukan ini karena perintah raja Wian Qiran, jika kamu sudah dewasa baru kamu boleh tau masalah ini. Dan sekarang kamu putra ku sudah dewasa dan sudah tahu kebenarannya sebelum kami menceritakannya padamu," Raja Sanji menjelaskan.
"Baiklah, aku akan ke zaman modern untuk mencari putri Lylyan. Aku mencintainya, Ayahanda, Ibunda. Aku tidak bisa hidup tanpa nya. Aku hanya ingin dia yang menjadi istriku nanti. Selama ini perasaanku benar, bahwa putri Lylyan belum meninggal," Kata pangeran Chian.
"Masalah kasus ini juga akan ku selidiki sendiri," Kata pangeran Chian.
"Baiklah anakku, Datang lah kamu ke kerajaan Qiran. Mintalah kalung permata biru agar kamu bisa pergi ke zaman modern. Mungkin masih ada kalung yang tersisa," Kata Raja sanji.
"Baik, Ayahanda," Kata pangeran Chian.
*****
Keesokan harinya
Pangeran Chian sudah datang ke kerjaan Qiran, ia pun masuk keistana dengan tanda pengenalnya. Disana ia disambut dengan baik dan duduk di ruang khusus pembicaraan penting.
"Kenapa kamu datang kesini, pangeran?" Tanya raja Wian.
"Aku ingin meminta kalung permata biru," Kata pangeran.
"Oooh ternyata kamu sudah tahu masalah yang telah terjadi dulu?" Tanya raja Wian.
"Iya raja Wian Qiran. Jadi ku komohon berilah aku kalung itu, aku ingin menjemput putri Lylyan Qiran, aku sangat mencintainya. Aku juga punya janji padanya," Kata pangeran Chian.
"Tapi aku tidak yakin dengan ucapanmu pangeran, dan aku juga belum tahu siapa dalang dari penyerangan kerjaanku dimasa dulu," Kata raja Wian.
"Aku berkata dengan jujur raja Wian, aku sangat menyayanginya...dan masalah kasus penyerangan itu aku akan cari tahu, dari dulu juga aku sudah mencari tahu tetapi nihil hasilnya. Aku akan berusaha sekuat kemampuanku," Kata Pageran Chian.
"Hahahah, kamu ini dulu dingin sekali dan irit bicara. Sekarang demi putriku kamu rela memohon padaku. Aku bangga dengan mu pangeran. Lagian aku sudah tahu kalau kamu mencintai anak ku" Kata raja Wian.
"Raja Wian tahu dari mana?" Tanya pangeran dengan bingung.
"Aku tahu dari kalian masih kecil, kamu mengecup kening putri ku dan lalu putriku mngecup pipi mu, kami sudah tau apa yang kalian bicarakan waktu kalian kecil yang sedang bermain di taman depan Istana," Raja menjelaskan dengan santai.
Pangeran terdiam karena menahan malu atas tingkahnya dimasa kecil.
"Jangan malu, biasa saja lah...Aku juga pernah muda...," Kata raja Wian.
Pangeran Chian Shin tersenyum simpul.
"Aku juga tahu kerjaan yang menyerang kerajaanku dan ingin membunuh putri kesayanganku, aku sudah menyelidikinya tetapi aku tidak bisa menjatuhkannya karena kekurangan bukti. Tapi aku yakin merekalah pelukanya, karena aku telah mengirimkan satu orang mata-mata ke kerjaan itu," Kata raja Wian sedih.
"Kerjaan mana, raja Wian? Dan aku akan membantumu," Tanya pangeran Chian.
"Dia adalah kerjaan Min, kerajaan terbesar ke tiga," Kata raja Wian.
"Atas dasar apa mereka ingin membunuh putri Lylyan Qiran?" Tanya pangeran Chiran dengan terkejut atas ucapan raja Wian.
"Yang ku tahu, mereka ingin menjodohkan putrinya dengan kamu, pangeran Chian. Dan ada satu mata-mata mereka di kerajaanku waktu itu saat kami membicarakan perjodohanmu dengan putriku, jadi mereka berusaha membunuh putriku agar tidak ada penghalang, hal ini hanya aku yang tahu" Raja Wian menjelaskan.
Mendengar hal itu, pangeran sangat marah. Kedua tangannya mengepal, betapa terkejutnya ia jika orang yang selama ini ia anggap baik itu adalah musuhnya. Dan dia berniat membalas dendam atas apa yang di perbuat oleh kerajaan Min.
*
*
*
*
*
Like, Coment, Vote dan dukung terus ya...
Lanjut...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sully Sumandag
semoga lekas ketemu
2021-06-13
0
ふじょし
trs 1 lg kalungnya buat saoa??? kan yg kepaje cmn 4
2021-03-16
0
Bray Hom
kerennn thor mantappp
2020-12-31
1