Tidak lama kemudian, raja Wian Qiran memberikan satu kalung permata biru kepada pangeran Chian Shin.
"Ini kalung permata biru untukmu, pergilah ke dunia modern jangan lupa bawa putriku kesini. Aku sangat merindukannya. Kalau tidak salah mereka tinggal di kota J, Dan jagalah kalung ini." Kata raja Wian.
"Baiklah raja Wian, aku akan membawa putri mu dengan selamat ke zaman kita ini, aku akan selalu menjaganya dimanapun kami berada," Kata pangeran Chian.
"Kamu bisa bolak-balik ke zaman yang kamu inginkan dengan bantuan kalung itu sesuai yang kamu inginkan. Lalu bacalah mantra ditengah malam," Kata raja Wian.
"Baiklah raja..., lalu bagaimana cara agar aku bisa mengenali putri Lylyan di dunia modern?" Tanya pangeran Chian.
"Carilah gadis yang memakai kalung permata biru yang sangat berkilau, dan disana putriku di asuh oleh orang kepercayaanku yang bernama Lixhan dan Xixin mereka juga memakai kalung yang sama. Tetapi aku tidak tahu mereka berganti nama atau tidak. Karena aku tidak pernah menanyakannya," Raja Wian menjelaskan.
Pangeran mengangguk paham atas penjelasan raja Wian Qiran.
Pangeran Chian pun pergi ke dunia modern dengan bantuan kalung permata biru itu. dan ia membawa 1 kantung kecil keping uang emas untuk memenuhi kebutuhannya di dunia modern.
*****
DI ZAMAN MODERN
Saat di zaman modern, pakaian pangeran Chian Shin berganti secara otomatis dan cara bicaranya juga.
Setelah sampai, pangeran Chian mencari penjual emas untuk menjual koin emas yang telah ia bawa dari zaman kuno. Dan ternyata harga koin emas itu sangat mahal di zaman modern.
" Mbak, saya ingin menjual 10 koin emas ini," Kata pangeran Chian.
"Sebentar ya Pak, saya hitung dulu," Kata pembeli emas.
Setelah beberapa menit.
"Semuanya 1,5 Milyar pak. Oh iya bapak dari mana mendapatkan koin emas sepertu ini? " Kata pemebli emas.
"Yaudah, saya jual itu. Saya mendapatkan itu dari nenek saya dulu sebelum meninggal, tetapi saya baru ingin menjualnya sekarang," Kata pangeran Chian dan ia sedikit berbohong.
"Dari mana kami akan mentransfer uang Bapak?" Tanya pembeli emas.
"Apa tidak bisa dengan uang tunai saja?" Tanya pangeran Chian.
"Tidak bisa, pak. Jumlah uang nya sangat banyak. Jadi harus di tranfer ke rekening bapak." Kata penjual emas.
"Tetapi saya tidak mengerti dengan hal begituan, saya tidak pernah menggunakan itu, dimana saya akan mendapatkannya? Apakah mbak bisa mengajari saya?" Tanya pangeran Chian.
Mbak toko emas itu mengerutkan dahi nya karena bingung dengan ucapan pangeran Chian, di zaman modern seperti masih ada yang tidak paham menggunakan kartu rekening. Setelah itu mbak pembeli emas betkata.
"Baiklah Pak, saya akan menjari bapak. Dan saya akan membantu bapak membuat buku rekening tabungan dan kartu kredit agar bapak mudah dalam bertransaksi," Kata pembeli emas dengan baik dan sopan.
"Terimakasih mbak, dan dana untuk mrmbuat kartu itu potong saja dengan uang saya tadi" Kata pangeran Chian.
Setelah perbincangan itu, mereka pergi ke bank untuk membuat satu kartu rekening dan satu kartu kredit dengan nama Chian. Mbak tersebut sempat bingung dengan nama Chian karena namanya sangat aneh. Tetapi hal itu tidak di ambil pusing olehnya. Setelah selesai penjual emas mentransferkan uang pangeran Chian.
"Maaf mbak, saya bisa bertanya? " Tanya pangeran Chian.
"Dengan senang hati, Pak," Kata pembeli emas.
"Dimana saya bisa membeli Hp, rumah, mobil dan prabotan?" Tanya pangeran Chian.
Mbak pembeli emas terdiam sebentar. lalu ia berkata.
"Bapak pergi saja ke Central, jaraknya tidak jauh dari sini, bapak bisa naik taksi untuk kesana. Disana bapak akan mendapatkan apa yang bapak katakan tadi.Tanya lah pada pekerja disana, bapak akan diarahkan oleh mereka," Kata pembeli emas.
"Terimakasih Mbak," Kata pangeran Chian.
"Sama-sama Pak," Kata pembeli emas.
"Ohiya Mbak, lain kali saya bisa menjual koin emas kepada mbak lagi kan?" Tanya pangeran Chian.
"Bisa Pak, kapan pun bapak mau menjualnya saya akan membelinya. Semoga kita bisa menjadi langganan," Kata pembeli emas seraya tersenyum manis.
"Baiklah mbak, terimakasih," Kata pangeran Chian.
Ya, pembeli emas itu mempunyai toko emas yang sudah banyak cabangnya didalam kota maupun luar kota. Ia adalah penjual emas terkaya dan baik hati.
Stelah itu pangeran Chian Shin membeli Hp seharga 35 juta, rumah mewah bak istana seharga 550 juta beserta perabotannya dan membeli mobil mewah seharga 400 juta. Dan dia tinggal di rumah itu sendirian tanpa ada pembantu. Ia makan dengan masak sendiri, terkadang delivery. ketika rumah itu kotor dia hanya memanggil cleaning servis rumah untuk membersihkan rumahnya.
*****
1 Minggu kemudian
Sudah satu minggu, pangeran Chian Shin sudah berada di dunia modern. Ia terus belajar tentang kehidupan di dunia modern ini. Awalnya ia cukup sulit untuk mengikuti aktifitas dan cara bergaya layaknya orang modern. Tetapi, dengan bejalannya waktu, pangeran Chian Shin mampu melakukan itu semua.
Di pagi hari, hari ini adalah hari minggu. Pangeran Chian Shin pergi ke Mal. Ia ingin membeli pakaian disana. Sesampai Mal, pangeran Chian Shin pun memilih-milih pakaian yang cocok untuknya.
"Yang mana ya, aku bingung. Banyak sekali jenis pakaian disini," Tutur pangeran Chian pada dirinya sendiri.
"Aku pilih yang ini saja lah. Sepertinya cocok untukku," Gumam pangeran Chian.
Ia pun membeli dua style pakaian. Lalu ia menuju kasir untuk membayar belanjaannya itu.
"Totalnya Rp.2.000.000,00, Pak," Kata kasir itu. Ia menyebutkan total belanjaan yang harus di bayar oleh pangeran Chian.
"Ini, Mbak," Ucap pangeran Chian. Ia memberikan kartu kreditnya. Lalu Mbak kasir langsung menggesekkannya di mesin.
"Ini, Pak. Sudah selesai," Tutur Mbak kasir. Ia memberikan kembali kartu kredit pangeran Chian.
"Terimakasih," Sahut pangeran Chian. Lalu ia pergi dari Mall itu.
Setelah dari Mall, pangeran Chian Shin pergi ke satu restoran ternama. Sesampai di restoran ia memesan makanannya.
"Mbak, saya pesan Steak dan es jeruk," Tutur pangeran Chian.
"Tunggu sebentar Pak, kami akan memasak makanan yang telah bapak pesan," Kata pelayan restoran dengan ramah. Pangeran Chian pun mengangguk.
Beberapa menit, pesanan pangeran Chian Shin pun datang.
"Ini pesanan anda Pak, silahkan dimakan," Tutur pelayan restoran dengan sopan.
"Terimakasih, Mbak," Kata pangeran Chian.
Pelayan itu pun meninggalkan pangeran Chian. Lalu, pangeran Chian memakan makanannya. Ia meman dengan perlahan dan dengan hening. Hanya garpu, pisau dan piring yang sesekali berbunyi.
Beberapa menit, pangeran Chian pun selesai makan. Tidak beberapa lama, pangeran Chian Shin membayar makanan itu. Kemudian ia melajukan mobilnya dan menuju rumahnya.
Sesampai rumah, pangeran Chian melakukan aktifitas layaknya orang di zaman modern. Seperti itu lah yang ia lakukan di zaman modern. Walaupun jauh berbeda dengan Zaman kuno.
*
*
*
*
*
Like, Coment, Vote.
Lanjut...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sully Sumandag
sultan mah bebas
2021-06-13
3