Pangeran & Putri Kecil

Ruang Khusus Tamu Kerajaan

Mereka duduk dan sudah suguhkan minum dan makanan ringan oleh Maid(Pelayan) kerajaan Qiran.

Raja Sanji Shin, raja Wian Qiran, permaisuri Chylian Shin dan permaisuri Lyana Qiran jika tidak ada orang lain mereka memanggil nama tidak terlalu formal dan tetap ada canda gurau

"Silahkan di minum!" Kata raja Wian kepada tamunya.

"Iya, Wian," raja Sanji berkata seraya tersenyum

Mereka meminum minumannya yang sudah dibuat oleh salah satu Maid istana kerajaan Qiran.

"Ohiya, itu putramu kah Sanji? "Tanya raja Wian.

"Iya, dia putra ku. kami hanya memiliki satu anak saja. Dia pangeran di kerajaan kami " Kata raja Sanji.

"Putra mu sangat tampan, Sanji. Bahkan lebih tampan dari mu, " Kata permaisuri Lyana seraya tersenyum.

"Tampan tapi dingin," Kata permaisuri Chylian.

"Anak mu juga imut, cantik," Puji Permaisuri Chylian.

"Terimakasih...," Kata permaisuri Lyana.

"Berarti anak kalian sifatnya mirip dengan Ayahandanya waktu masih muda, hahah," Kata raja Wian dan tertawa.

"Jangan mengejekku..." Kata raja Sanji kesal.

"Siapa nama mu, pangeran kecil?" Tanya raja Wian kepada pangeran Chian.

"Chian Shin," Jawab pangeran dingin.

"Dia dingin melebihi mu, Sanji," Ejek raja Wian.

Raja Sanji Shin hanya diam tak menjawab.

"Ibunda...pangeran tadi tuh narik-narik tangan ku waktu di hutan sana," Kata putri Lylyan dengan memanyunkan bibirnya.

"Salah siapa tidak mau mengikuti ku ke istana ku?" Kata Pangeran dengan dingin.

"Chian, tidak boleh seperti itu!" Kata permaisuri Chylian.

"Sudah lah, tidak apa-apa," Permaisuri Lyana menengahi.

"Dasar suka mengadu," Kata pangeran.

"Ibunda, lihatlah pangeran Chian...," Kata putri Lylyan.

"Huuuuhh," Kesal pangeran Chian.

"Wian, maafkan anakku," Kata raja Sanji.

"Sudah, tidak apa-apa," Kata raja Wian.

"Hari mulai malam, kalian menginap disini kan?" Kata permaisuri Lyana.

"Iya benar kata istriku, kalian meningap saja dulu disini!" Tawar raja Wian.

"Apakah kami tidak merepotkan mu?" Tanya raja Sanji.

"Tentu saja tidak. Kita anggap saja sebagai penghilang rasa rindu kita, Sanji," Kata raja Wian.

"Baiklah, kami akan menginap disini," Kata Sanji lalu tersenyum.

*****

Malam hari di kerajaan Qiran

Maid kerajaan Qiran sudah menyiapkan kamar untuk raja Sanji Shin serta permisuri dan anaknya.

Setelah makan malam selesai. Raja dan permaisuri berbincang dan tidak ada anak-anak mereka. Karena anak mereka bermain di taman depan istana kerjaan.

"Wian, bagaimana kalau kita menjodohkan anak kita?" Tanya raja Sanji.

"Aku setuju," Kata permaisuri Chylian.

"Aku juga setuju," Kata Permaisuri Lyana.

"Aku setuju, tetapi apa mereka juga setuju. mereka kan masih kecil," Kata raja Wian.

"Masalah itu gampang, kita tunggu saja mereka sudah besar nanti. jika mereka saling mencintai maka kita nikahkan mereka," Kata raja Sanji.

"Jika tidak?" Tanya raja Wian.

"Mereka akan saling jatuh cinta. Aku yakin itu," Raja Sanji meyakinkan Wian.

"Iya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini," Kata permaisuri Chylian.

"Kita akan memberi tahu mereka saat mereka sudah dewasa," Kata raja Sanji.

"Baiklah aku setuju," Kata raja Wian.

Raja Wian Qiran dan permaisuri Lyana Qiran pun setuju.

Tetapi pembicaraan mereka didengarkan oleh mata-mata dari kerjaan lain yang ingin berniat jahat.

"Ohiya, ngomong-ngomong anak kita kemana?" Permaisuri Chylian.

"Mungkin mereka ada di taman depan istana," Kata permaisurin Lyana.

"Kenapa kamu bisa tahu?" Tanya permaisuri Chylian.

"Putriku sering kesana jika malam hari," Kata raja Wian.

"Ooh begitukah?" Tanya permaisuri Chylian.

Raja Wian Qiran dan permaisuri Lyana Qiran mengangguk.

"Bagaimana jika kita melihat mereka," Kata raja Sanji.

"Untuk apa kita melihat mereka?" Tanya permaisuri Chylian.

"Aku penasaran apa yang dilakukan mereka disana," Kata raja sanji.

"Sudah lah, sanji. Biarkan saja mereka bermain berdua disana agar mereka akrab," Kata permaisuri Lyana.

"Iya aku setuju dengan Lyana," Kata permaisuri Chyalian.

"Tapi aku setuju dengan Sanji. Aku juga penasaran apa yang dilakukan mereka berdua," Kata raja Wian.

"Ayo Wian kita kesana berdua, tinggalkan saja istri kita," Kata raja Sanji dengan entengnya.

"Apa kata mu?" Tanya permasuri Chylian kesal.

"Heheh tidak ada, istriku sayang. Mari kita kesana!" Kata raja Sanji.

Mereka pun pergi ke taman depan istana untuk melihat anak mereka.

*****

Disisi lain yaitu taman depan istana.

Disana terlihatlah dua insan yang sedang asik bermain.

"Pangeran Chian, aku boleh bertanya?" Tanya putri Lylyan.

"Tanyakan saja," Kata pangeran Chian malas.

"Mengapa sikap mu dingin sekali?" Tanya putri Lylyan.

"Memang kenapa? Apa sikapku merugikan mu?" Pangeran Chian balik bertanya dengan ketus.

"Tidak... Hanya saja apa kamu tidak takut jika kamu besar nanti tidak ada perempuan yang suka padamu?" Tanya putri Lylyan.

"Tidak," Kata pangeran Chian ketus.

"Dasar pangeran es," Kata putri Lylyan.

"Dari pada kamu putri polos dan ngeselin," Kata pangeran Chian.

"Iiiihh. Kusumpahin kamu akan suka padaku dan tidak bisa jauh dariku, pangeran es," Kata putri Lylyan menyumpahi pangeran Chian.

"Tidak akan mungkin!!," Kata pangeran Chian kesal.

"Jika pun aku menyukaimu, kamu juga akan menyukaiku putri Lylyan yang polos," Kata pengeran Chian balik menyumpahi putri Lylyan.

"Bodoh amat, wleee," Putri Lylyan mengejek.

"Beraninya kamu menegejekku," Kata pangeran Chian sangat kesal.

"Lariiiii," Kata putri Lylyan seraya melarikan diri.

"Awas kamu bocah polos, akan ku tangkap kamu," Teriak pangeran Chian lalu berlari mengejar putri Lylyan.

Mereka berdua pun kejar-kejaran hingga putri Lylyan kecapean dan berhenti sejenak.

"Hap," Pangeran Chian menangkap putri Lylyan.

"Yah, sudah kenak...," Kata putri Lylyan.

"Kamu pikir kamu bisa melawanku ha," Kata pangeran Chian.

"Pangeran sih cepat sekali larinya....Dan maafkan aku telah mengek mu...," Kata putri Lylyan.

"Tidak semudah itu," Kata pangeran Chian.

"Iiiihhh" Kata putri Lylyan lalu memanyunkan bibirnya.

"Jangan cemberut gitu dong...!" Kata pangeran Chian.

"Aku marah dengan pangeran," Kata putri Lylyan masih cemberut.

"Seharusnya aku yang marah karena kamu mengejekku, sekarang kok jadi kamu yang marah?" Tanya pangeran Chian.

"Pokoknya aku marah pada pangeran, titik," Kata putri Lylyan dengan ketus.

'Cup'

Pangeran refleks mengecup kening putri Lylyan.

"Apa yang kulakukan?" Batin pangeran Chian.

"Pangeran, kenapa kau menciumku? " Tanya putri Lylyan.

"Maaf, aku refleks, salah siapa marah denganku," Kata pangeran Chian datar.

"Iiiih, awas kamu pangeran...," Ancam putri Lylyan.

"Kamu mau apa put..," ucapan pangeran Chian terpotong.

'Cup'

putri Lylyan mengecup pipi pangeran Chian dengan menjinjitkan kakinya karena pangeran lebih tinggi darinya.

Pangeran diam membeku karena kelaukan putri Lylyan padanya.

'Deg deg deg' Jantung pangeran berdetak kencang seperti habis maraton.

"Jantungku kenapa?" Batin pangeran Chian.

"Rasakan tuh, hahahah," Putri Lylyan tertawa.

"Dasar anak nakal!!," Bentak pangeran Chian.

"Kenapa pangeran membentakku? Huaaa," Putri Lylyan menangis.

"Suuut diam!" Pangeran membekap mulut putri Lylyan.

*

*

*

*

*

Jangan lupa like, Coment dan Vote...

Lanjut...

Terpopuler

Comments

Sully Sumandag

Sully Sumandag

msh kecil aja udah gitu apalagi besar...
udah jodoh tuh😀😀😀

2021-06-13

0

Pencinta Cogan 2D

Pencinta Cogan 2D

Semangat kaka🙃🙃

2021-05-04

0

LindaAlif FoodDrikns

LindaAlif FoodDrikns

semangat thor

2021-03-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!