Sore yang sudah afternoon banget...
Sebulan sudah Moza bekerja di kantor sebagai CEO di perusahaan FF Group milik almarhum suaminya. Banyak yang memuji kehebatan dan cara kerja Moza.
"Luna... kemari lah!!" seru Moza sambil memegangi kepala dengan kedua tangannya.
"Kak Moza kenapa? kok pucat banget wajahnya!" tanya Luna sambil menghampiri Moza.
"Entah, sudah beberapa hari ini aku merasa sering pusing Lun" jawab Moza pelan.
"Mau saya antar ke dokter?" tanya Luna.
"Yasudah ayuk kita pulang." jawab Moza sambil berdiri dan meraih tasnya.
Luna pun memapah tubuh Moza yang memang terlihat lemas dan pucat.
Visual Luna Kinandita
Di perjalanan mobil yang di sopiri oleh Luna tiba-tiba oleng karena ban mobilnya gembes.
"Kak Moza sepertinya ban mobil belakang gembes, gimana mau saya carikan Taksi?" ucap Luna sambil membuka pintu mobil dan turun memeriksa bagian belakang mobil.
"Kenapa di situasi seperti ini harus kempes si ban mobilnya" gerutu Luna yang terlihat kesal.
Kemudian Luna menuju ke dalam mobil lagi.
"Kak Moza.. Ka..." seru Luna sambil mengguncang tubuh Moza pelan tapi tidak ada jawaban.
"Ka Moza bangun..." seru Luna lagi.
Luna yang begitu panik melihat bosnya tidak sadarkan diri langsung bergegas turun dari mobil, dan mencari pertolongan. Tepat di arah satu jalur Luna melambaikan tangan memberhentikan salah satu motor Ojol.
"Tolong bantu saya!" seru Luna sambil menyetop motor ojol itu.
"Kamu apa-apaan si!! bahaya tau menyetop kendaraan sembarangan!!" seru ojol itu yang ternyata adalah Arzan.
"Tolong bantu saya antarkan nona ini ke Klinik, ban mobilku gembes. Kita sesama driver harus saling tolong menolong!!" seru Luna.
"Jadi kamu driver Taksol" seru Arzan.
"Iya, makanya kamu segera bantu saya antarkan nona yang sedang pingsan di dalam mobil" jawab Luna yang dengan terpaksa berbohong agar majikannya segera mendapatkan pertolongan. karena setahu Luna jiwa tolong-menolong sesama ojol itu sangat tinggi.
Arzan bergegas menuju mobil dan Luna membuka pintu mobilnya. Arzan kaget melihat wanita yang sedang pingsan adalah Moza, cewek yang pernah di tolong olehnya sebulan yang lalu.
"Moza...!!" seru Arzan.
"Kamu kenal dengan nona ini?" tanya Luna sambil mengrenyitkan alisnya.
"Aku pernah menolong cewek ini pas keserempet motor" jawab Arzan. Kemudian Arzan memapah Moza dan dibantu oleh Luna.
"Jadi dia Arzan yang dulu pernah menolong Nyonya Moza beberapa waktu yang lalu." gumam luna dalam hati.
Visual Arzan Adama Avi
Arzan siap mengantar Moza dengan motornya.
"Antarkan nona ini ke klinik terdekat sini, nanti saya menyusul" seru Luna.
"Tapi kamu bisa di percaya kan! Gimana dengan barang-barang nona ini" seru Arzan
"Aku order ojol ngikutin kamu, tunggu sebentar" ucap Luna sambil memencet mencet ponselnya.
Selang beberapa menit ojol pesanan Luna pun datang. Mereka menuju klinik terdekat.
*
Sesampainya di klinik Luna langsung membayar ojol yang mengantar dia. Sementara Arzan memapah Moza dan Luna segera membantu memapah majikan kesayangannya itu. Segera 2 perawat membantu mereka menuju ruang periksa.
"Aku pamit dulu." ucap Arzan.
"Kamu mau kemana?" tanya Luna.
"Aku mau ke kampus" jawab Arzan kemudian pergi berlalu begitu saja.
"Orang aneh" gumam Luna.
*
"Dokter gimana keadaan Nyonya Moza?" tanya Luna sambil menghampiri duduk menghadap dokter yang memeriksa Moza.
"Tidak apa-apa... Hanya saja harus dijaga kesehatannya, perbanyak istirahat dan jangan terlalu capek" Jawab dokter itu sambil menulis resep di secarik kertas.
"Nyonya Moza kenapa dok?" tanya Luna penasaran.
Dokter itu tersenyum sambil menyodorkan resep kepada Luna.
Luna yang heran dengan sikap dokter yang memeriksa majikannya itu membatin...
"Apa-apaan ini Mas Dokter malah tersenyum" ucap Luna dalam hati sambil memicingkan bibirnya.
"Nyonya Moza sedang mengandung, usia kandungannya memasuki 8 minggu, jadi di usahakan jangan terlalu capek" jawab sang dokter sambil tersenyum.
"Apaa dok?! Nyonya Moza Hamil? sudah 2 bulan?" seru Luna yang sontak kaget mendengar jawaban dari sang dokter.
"Iya betul, kenapa?" tanya sang dokter.
Tanpa menjawab pertanyaan si dokter tampan itu Luna yang melihat majikannya sadar menghampiri Moza.
"Nyonya... apa masih pusing?" tanya Luna cemas.
"Luna! sudah saya bilang panggil aku Kak aja! kamu bandel deh!" seru Moza sambil menjitak pelan kepala Luna.
"Aaw sakit kak!" seru Luna pura-pura merasa kesakitan.
"Aku kenapa ya Luna? kok udah di sini aja" tanya Moza nampak bingung.
"Emmh itu tadi pas kita mau ke klinik kak Moza pingsan, kan tadi aku minta bantuan sama ojol. Eeh ternyata ojol itu yang pernah ngebantu Kak Moza pas keserempet waktu itu" ucap Luna menceritakan panjang lebar kenapa dia bisa sampai sini.
"Jadi Arzan udah nolongin aku lagi ya..." seru Moza pelan. " Terus aku kenapa Lun?" tanya Moza penasaran.
"Emmh itu Nyonya... Eeh maksudnya itu kak Moza.. Kak Moza Hamil, kata dokter sudah 8 mingu" jawab Luna gugup.
"Apa aku hamil?" teriak Moza tidak percaya.
Suasana mendadak hening seketika dan Moza menitikan Air matanya.
"Mas Irsyad, aku ngga nyangka.. setelah kepergian mu.. ada malaikat kecil yang kamu titipkan untukku, untuk menemaniku selepas kepergian mu" ucap Moza sambil menitikan ari mata kebahagiaannya.
Dokter yang bernama Frans terkejut mendengarkan apa yang barusan dia dengar, kemudian menghampiri Moza dan Luna.
"Nyonya bukannya saya bermaksud menguping pembicaraan anda tadi, tapi saya dengar tadi..." belum selesai dokter Frans berbicara Moza langsung menyapanya.
"Frans... ini kamu? Frans Chaniago teman SD ku dulu kan?!" seru Moza dengan ekspresi muka terkejut antara iya apa benar dokter yang memeriksanya adalah Frans temannya waktu di sekolah dasar.
"Anda kenal saya nyonya?" seru dokter Frans sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Frans ini aku Alesha Jasmeen" seru Moza.
"Astaga!! kamu Moza Alesha Jasmeen" seru dokter Frans yang sudah mengingat teman masa kecilnya itu.
"Iya ini aku Frans" jawab Moza.
"Tadi barusan aku denger kamu kenapa? suami kamu ngga nyusul kamu ke sini?" tanya dokter frans.
Moza hanya terdiam dan meneteskan air matanya.
"Suami Ka Moza sudah meninggal 6 minggu yang lalu" Jawab Luna mewakili Moza.
Air mata Moza semakin membanjiri wajahnya. Kemudian dokter frans menyodorkan tissue yang tak jauh dari meja kerjanya.
"Maaf aku tidak tahu kalau..." ucap dokter Frans dengan nada penuh penyesalan.
"Gapapa frans, kan kamu nggak tau sebelumnya, aku pamit pulang ya. Kedepannya aku rutin periksa kandunganku disini Frans" Ucap Moza kemudian beranjak berdiri dari brankar.
"Nanti diminum rutin vitamin sama obat penambah darahnya ya" ucap dokter Frans sambil tersenyum.
"Oke Frans, terimakasih" jawab Moza kemudian beranjak pergi dari ruangan periksa.
Visual Dokter Frans
*
Luna pun sudah siap dengan Taksol yang sudah dia pesan 10menit yang lalu.
Didalam perjalanan menuju pulang kerumahnya, Moza hanya diam sambil melamun. Luna yang sedari tadi memperhatikan Moza memulai memberanikan diri membuka percakapan.
"Kak Moza, kenapa melamun?" tanya Luna sambil membenarkan duduknya.
"Luna... apa kamu tau kalau besok tepat umurku genap 25 tahun?" tanya Moza pelan.
"Iya Ka, tentu saja aku tau sudah aku catat juga alarm" jawab Luna sambil tersenyum menatap ke arah Moza.
"Kamu tahu dengan kehamilanku ini, merupakan hadiah terindah dari almarhum mas Irsyad... hadiah yang paling istimewa selama aku merayakan hari ulang tahunku" ucap Moza sambil menyeka air matanya.
"Setidaknya kak Moza tidak sendiri, ada malaikat kecil yang siap menemani hari hari kak Moza nanti" ucap Luna pelan.
Setelah obrolan itu Moza memilih untuk terdiam sampai tiba di rumahnya.
.
.
.
.
.
Jangan Lupa Like dan Coment ya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Gita Vino
kok ada bawangnya thorrr.... jd mewek nich
2020-12-30
1
Roroazzahra
sedihnya 😥
2020-12-25
0
Aditya Purnomo
kok aku nangis 😭😭😭
2020-12-08
0