BAB 2

Suasana pagi hari yang sudah membuat Moza bingung memilih pakaian apa yang harus dipakai untuk pertama kalinya ke kantor.

"Entah apa aku bisa mengelola dengan baik dan mengurus perusaahan milik Mas Irsyad." ucap Moza pelan sambil merapikan kerah blazer sambil menghadap cermin.

"Tok..tok..tok" suara ketukan pintu dari luar kamar Moza.

"Iya, masuk" seru Moza.

"Nyonya ada Non Luna baru sampai sudah menunggu di ruang tamu." ucap bi Atik pelan.

"10menit lagi saya turun ke bawah." jawab Moza

"Baik nyonya, segera saya sampaikan ke Non Luna" jawab bi Atik sambil berlalu menutup pintu kamar Moza.

.

10 menit kemudian Moza menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu.

"Dah nunggu lama ya Luna." seru Moza sambil duduk menghampiri Luna.

"Tidak nyonya, ini juga lagi menikmati secangkir teh jasmine hangat." jawab Luna sambil tersenyum

"Apa Farid sudah bilang semuanya?" tanya Moza sambil duduk dan menyeruput teh jasmine juga.

"Iya nyonya, suatu kehormatan dan kebanggaan buat saya yang sudah dipilih nyonya untuk menjadi asisten pribadi nyonya Moza" jawab Luna jujur

"Kenapa kamu merasa bangga?" tanya Moza penasaran sambil mengrenyitkan alis kirinya.

"Karena saya sebelumnya anak magang di perusahaan nyonya, dan saya baru kerja 3 bulan. Dari 10 calon seleksi... Saya yang anak magang ini bisa terpilih menjadi asisten pribadi nyonya, jelas saya sangat bangga. Apalagi kalau Ibu saya tahu kalau saya di pindah tugas sebagai asisten pribadi nyonya." jawab Luna antusias.

"Ibu Lili gimana kabar dia sekarang?" tanya Moza sambil menatap Luna.

"Nyonya anda tahu nama ibu saya?" ucap Luna berbalik tanya

"Tentu saja saya kenal beliau, ibu Lili adalah ibuku sewaktu di Kampus dulu." jawab Moza sambil tersenyum.

"Jadi ternyata nyonya Moza adalah donatur yang dulu memberikan beasiswa kepada saya?" tanya Luna sambil menatap Moza dengan wajah berbinar.

"Aiih, kenapa juga bu Lili menceritakan tentang hal itu" gumam Moza Pelan.

"Nyonya saya sangat berterimakasih kepada nyonya, berkat nyonya saya bisa menyelesaikan kuliah saya. Saya berjanji akan selalu setia, menuruti semua kemauan Nyonya Moza." ucap Luna dengan terbata-bata sambil menyeka air matanya.

"Eeh, kenapa kamu menangis?" seru Moza.

"Saya merasa sangat beruntung Nyonya, karena saya bisa bertemu anda. Saya berjanji akan membalas kebaikan nyonya Moza, saya akan setia kepada nyonya. Dan satu hal lagi nyonya, saya akan segera memberitahukan Nuri kalau saya sudah menemukan malaikat yang selama ini membantu saya dan juga Nuri" ucap Luna bersemangat.

"Nuri?" tanya Moza sambil mengrenyitkan alis sebelah kirinya.

"Iya nyonya, Nuri juga salah satu mahasiswi yang menerima beasiswa dari anda dan dia ingin sekali bertemu dengan nyonya" jawab Luna sambil menyodorkan ponselnya memperlihatkan foto Nuri.

"Ooh, saya ingat ini Nuri Wardanti dari kota S kan?!" seru Moza sambil mangut-mangut.

"Iya benar nyonya, dia sangat ingin sekali bertemu dengan sosok anda. Nyonya saya kira donatur pemberi beasiswa saya dan Nuri adalah sosok Ibu-ibu yang sudah berumur, tapi ternyata masih semuda ini, kalau saya tidak salah tafsir apa saya dan nyonya terpaut usia hanya beberapa tahun saja. Maaf kalau saya terlalu lancang" Seru Luna sambil menundukan kepalanya.

"Sebulan lagi usiaku genap 25tahun, ya saya memang dari dulu menyukai design dari awal SMA, dulu saya menjual salah satu design saya kepada salah satu kakak dari teman saya, karena semenjak itu jadi booming banyak pekerja kantor meminta saya untuk membuat design, tapi itu cuma impian. Karena almarhum papa meminta supaya saya kuliah mengambil jurusan bisnis" jawab Moza pelan.

***

Tanpa mereka berdua sadari, ada sosok pak Ali yang merupakan kepala asisten rumah tangga di rumah Tuan Irsyad ini, mendengarkan semua percakapan antara Moza dan Luna.

"Tuan Irsyad anda benar-benar tidak salah memilih seorang istri sebaik Nyonya Moza" ucap pak Ali sambil tersenyum.

Sedikit cerita tentang pak Ali adalah kepala ART di rumah Irsyad, sejak Irsyad masih kecil hingga sekarang tetap mengabdi kepada keluarga Irsyad.

***

Sesampainya di kantor, Moza di sambut oleh Farid yang tak lain adalah sekertarisnya mulai sekarang ini.

"Selamat pagi nyonya Moza, saya akan tunjukan ruangan anda" ucap Farid sambil berjalan mengiringi Moza dan Luna.

Luna mencuri pandang ke arah Farid dan tersenyum tipis. Moza yang menyadari tingkah Luna berbicara pelan kepada Luna.

"Apa kamu naksir sama Farid?" tanya Moza pelan.

Luna kaget dengan perkataan nyonya mudanya.

"Nyonya bisa saja" jawab Luna singkat.

***

Didalam lift....

"Farid, apa kau tau kalau saya merasa deg-degan, gugup dan cemas jadi satu" seru Moza dengan ekspresi cemasnya.

"Saya percaya di rapat pertemuan serah jabatan ini akan berjalan dengan lancar, mengingat nyonya Moza adalah wanita yang cerdas dan juga berwibawa" jawab Farid mantap dan yakin.

Moza hanya diam sambil berjalan mengikuti Farid, begitu pun dengan Luna.

****

Di ruang pertemuan rapat sudah hadir antara lain Komisaris, Presiden Direktur, General manager dan beberapa staff petinggi lainnya menyambut kedatangan Moza dengan senyuman ramah.

"Perkenalkan beliau adalah Nyonya Moza Arisha Yasmeen, beliau adalah Istri dari almarhum tuan Irsyad yang sebentar lagi akan menjabat sebagai CEO di perusahaan ini, walaupun Nyonya Moza masih sangat muda, anda semua yang hadir disini jangan meragukan kemampuan beliau. Beliau adalah anak dari tuan Prayugo pemilik 40% saham di kantor ini di tambah lagi dengan 40% saham milik almarhum tuan Irsyad maka beliau pantas menduduki posisi CEO di perusahaan ini. Beliau adalah lulusan terbaik di Universitas Stanford GSB"

Ucap Farid dengan profesional menerangkan tentang Moza.

2 jam berlalu, rapat dan peresmian jabatan CEO kepada Moza pun hampir usai.

"Terimakasih untuk pertemuan rapat pertama dengan saya ini, saya di sini juga masih membutuhkan pembelajaran lagi. Kedepannya saya berharap Anda semua yang hadir di sini mau membimbing saya agar perusahaan ini semakin berkembang pesat" ucap Moza dengan anggun.

Semua peserta rapat bertepuk tangan, menyambut CEO baru di perusahaan tempat mereka bekerja.

*****

.

.

.

.

Moza Arisha Yasmeen

Terpopuler

Comments

Danu Ibrahim

Danu Ibrahim

lanjut

2020-12-23

0

Ahmad Aldi

Ahmad Aldi

update dong tor

2020-12-12

0

Bunda Saputri

Bunda Saputri

Mantaapp

2020-11-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!