ALLAHHU AKBAR ALLAHHU AKBAR...
ALLAHHHU AKBAR ALLAHHU AKBAR....
(suara adzan berkumandang, menandakan masuk nya waktu sholat magrib)
"Cut...". Teriak sang sutradara mengehentikan pemain nya syuting sebab sudah masuk waktu magrib.
"Break break break, sholat magrib". Seru nya kembali menyuruh rekan - rekan kerjanya sholat. Tak ketinggalan Restu.
Bagi yang muslim berhamburan menuju ke mesjid dan yang non muslim masih tetap di lokasi syuting mengisi waktu nya beristirahat sejenak.
"Assalamualaikum akhi".
Seorang pria manis memakai kaca mata menyapa Restu ketika dia melihat Restu keluar dari mesjid.
"Waalaikumussalam, Ma Sya ALLAH Ahlan wahsyahlan, Apa kabar antum?". Restu langsung memeluk orang yang menyapanya tadi yang tak lain adalah sahabatnya sejak kecil, Doni.
"Alhamdulillah kabar ane baik. Antum sendiri?, ane liat antum makin sukses aja, makin ngeri jam terbang nya he he he".
"He he he Ma Sya ALLAH, Alhamdulillah Don. Ehh.. ngomong - ngomong antum ke Jakarta ada perlu apa nih?".
"Ini Ane ke sini khusus mau ngasi ini buat Antum". jelasnya sambil mengeluarkan undangan pernikahan dan memberikannya kepada Restu.
"Apa ini?, Ma Sya ALLAH, Tabarakallah kapan ini?". Restu pun melihat undangan tersebut.
"Jumat depan, jangan enggak datang antum".
"In Sya ALLAH Ane datang, mana mungkin ane enggak datang kenikahan sahabat ane sendiri he he he. Ma Sya ALLAH merinding lho ane, antum ngebawa kabar gembira kayak gini, senang. Antum mau kado apa dari ane he he he".
"Alhamdulillah, ane enggak perlu kado, Antum udah datang aja ane udah senang banget, secara ya kan di datangi tamu Artis ha ha ha".
"Ha ha ha, Ma Sya ALLAH antum bisa aja, ya udah yuk kita ngobrol nya sambil duduk - duduk di caffe situ, enggak enak banget kita ngobrolnya sambil berdiri seperti ini". Restu menunjuk kan ke arah caffe yang tak jauh dari mesjid.
"Haduh maaf banget nih, ane enggak bisa lama - lama, soalnya mau nemeni calon ane ketempat sahabatnya, mau ngantari undangan juga ke sana". Tolak nya.
"Yaaah sayang banget, ya udah deh kalau gitu next time in sya ALLAH kita pastiin bisa ngumpul bareng lagi".
"iya In Sya ALLAH, kalau bisa kita ngumpul nya ane bawa istri ane, antum bawa istri antum ha ha ha".
"Aamiin, doa kan aja ane segera menyusul antum".
"iya In Sya ALLAH ane pasti doain antum, ya sudah ane pergi dulu ya".
Doni memeluk hangat sahabatnya itu sambil menepuk pelan bahu nya.
"Iya antum hati- hati di jalan ya, semoga di beri kelancaran di hari bahagia antum, Aamiin".
"Aamiin, Iya, jangan lupa jumat depan, Assalamualaikum".
"Iya In Sya ALLAH, Waalaikumussalam".
Setelah Restu melihat kepergian sahabatnya, dia langsung beranjak menuju lokasi syuting untuk melanjutkan pekerjaannya.
.
.
Satu minggu kemudian tepat di hari jumat dimana hari acara pernikahan sahabat nya Doni. Restu sengaja mengosongkan jadwalnya untuk terbang langsung ke Surabaya menghadiri pesta pernikahan doni.
Begitu ramai para tamu ikut serta memeriahkan acara tersebut dan tak mau kalah dengan Alunan musik yang dengan riang gembira menghibur tamu undangan.
Senyum merekah di setiap wajah seseorang menandakan bahwa mereka turut berbahagia. Apa lagi sang Raja dan Ratu sehari alias Doni dan Fatimah istrinya yang paling berbahagia.
"Barrakallah wahai insan yang sedang berbahagia". Restu menghampiri sahabatnya di atas pelaminan.
"Ma Sya ALLAH". Antusias Doni terhadap Restu ketika melihatnya dan langsung menyambar tubuh Restu, memeluknya.
"Selamat ya Brooo, selamat ya fatimah semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, Aamiin".
"Aamiin, makasi ya" serentak Doni dan Fatimah.
"antum silahkan makan dulu, pasti antum belum makan kan?, nikmati acara yang sederhana ini, enggak perlu sungkan - sungkan he he he".
"iya, tenang aja pasti bakal ane nikmati semuanya apa lagi makanan nya ha ha ha".
"ya udah tunggu apa lagi". Doni mendorong pelan tubuh Restu untuk segera menikmati santapan yang sudah tersedia.
"iyaaa he he he".
Di saat Restu turun dari pelaminan. Para Tamu berhamburan mengerumuni Restu karena mereka sadar dengan adanya Restu sejak dia di atas pelaminan.
"Restuuuu...."
"Kak minta tanda tangannya donk.."
"Kak minta foto bareng donk..."
"Restu" "Kak Restu".
Suara riuh para tamu plus fansnya Restu mengerumuni, yang basic nya para perempuan apa lagi para emak - emak.
"Iya, iya, Iya, Iya".
Restu melayani semuanya dengan ramah dan tersenyum.
Hampir setengah jam Restu melayani mereka dengan keramahannya. Sedang kan dari atas pelaminan Doni tertawa puas melihat sahabatnya di kerumuni bak seperti semut mengerumuni sebutir gula.
Tak lama Doni turun langsung dari pelaminan dan menghampiri kerumunan tersebut karena dia tak tega melihat Restu yang tak ada hentinya di mintain foto oleh para tamunya.
"Ibuk - ibuk sudah dulu yaaa, Restu nya baru saja nyampek dari Jakarta terus langsung ke sini, Restu nya butuh istirahat dan harus makan dulu karena beliau belum makan dari tadi he he he, Restu nya pamit mau istirahat dulu ya, boleh?". Pinta nya sambil melirik Restu yang tersenyum di kulum - kulum.
"Yaaaah, padahal belum lagi Mas Doni. kami masih mau foto - foto lagi". mereka serentak kecewa.
"Nanti saja lagi ya, kasihan Restu nya. Ya udah, Doni bawa dulu yaa Restu nya, permisi".
"Saya permisi yaaa, Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam". jawab mereka sedikit lemas
Doni melarikan Restu meninggalkan mereka. dan menjauhi nya dari keramaian.
"Fuuuuuhhht". Restu menghelakan nafas nya sembari memutar - mutar kan pergelangan tangannya yang sedikit pegal karena memberikan tanda tangan nya.
"Ada enggak enak nya juga ya bro jadi artis".
"Yaah gitu lah, ada enak nya, ada enggak enak nya juga. Mau gimana pun harus di jalanin dengan ikhlas. Kan kita sendiri yang mau hidup seperti ini jadi kita juga yang harus menjalaninya".
"Iya sih, kalau aku, mungkin enggak bakalan kuat jadi kamu".
Restu tersenyum simpul melihat Doni yang sedikit polos.
"Doniiiii". Jerit seorang Pria paruh baya memanggil Doni untuk naik keatas pelaminan lagi.
"Iyaaaa. Ya udah bro, ane tinggal dulu ya, antum nikmati aja pestanya, entar ane suruh sepupu ane ngawal antum biar enggak ada yang ngerumuni antum lagi".
"Iya bro, terimakasi banyak yaa".
Doni berlari meninggal kan Resry sendirian.
Restu berjalan menuju keluar gedung karna dia merasa pengap sekali setelah kejadian tadi.
Dia melihat dari taman gedung itu terdapat pemandangan yang begitu luas dengan di penuhi pepohonan, padang rumput yang membentang di sertai bunga yang berwarna warni. Suara kicauan burung yang terdengar syahdu. Hembusan angin yang menyejukkan dan matahari enggan menonjolkan cahaya nya.
"Ma Sya ALLAH... begitu asri, suasana seperti ini yang paling aku rindukan di saat aku kembali ke kampung halaman ku, , tak ada riuh nya kota yang penuh dengan kemacetan dan polusi, tenang dan nyaman".
Dalam hati nya berkata melihat pemandangan tersebut sambil menghirup udara segar sangat terasa wangi khas pepohonan yang sedikit lembab dan menyegarkan.
"Iya Ma... tadi enggak kedengaran soalnya di dalam ribut sekali, ini udah di luar kok".
Restu membalikkan badannya kepusat suara yang mengagetkan nya. Dia melihat sosok wanita bercadar memakai seragam bridesmaid set berwarna pink pastel yang terkibas oleh angin manja, dengan suaranya yang lembut sambil berjalan tergesa - gesa menuju tempat yang sunyi agar bisa berbicara dengan jelas melalui ponsel nya.
Restu penasaran dengan wanita tersebut namun ia tak bergerak dari posisinya berdiri, sampai akhirnya wanita bercadar itu berada berdiri di samping nya berjarak sekitar 2 meter darinya namun wanita itu tidak melihat Restu sedikit pun.
"Iya Ma.. anak mama ini pasti bakalan hati - hati, dan yang paling penting enggak bakal ninggalin lagi sepatu nya sebelah he he he".
Mendengar pembicaraannya mengingatkan Restu dengan Cinderella Ninja itu alias Shahilla.
"Apa jangan - jangan dia...?".
belum sempat Restu menyapa. Wanita itu sudah menghilang dari posisinya.
Restu kembali mencarinya dan berlari masuk ke dalam gedung.
Sampai akhirnya dia dapati wanita bercadar itu di atas pelaminan sedang antusias besua foto dengan pengantin.
Akan tetapiiiii, yang bikin Restu bingung, wanita itu yang manaaaa, sebab sebagian wanita yang memakai seragam set berwarna pink pastel itu wanita bercadar. Itu membuat Restu stres.
Benar - benar mencari jarum di t umpukan jerami.
Tak memiliki petunjuk apa pun untuk mengetahui siapa wanita itu.
Yang dia tahu wanita itu adalah Cinderella Ninja bagi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
🍓ིη𝔞Ĺ𝔞🐰
ayo bang restu kejar teruuus...
pusing gak tuh diantara wanita berniqab. tenang saja, pasti cuma satu orang yg sepatunya sebelah..hahahah
semangat kak author
2021-11-13
1
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
1718 👍👍
2021-09-19
0
Fatonah
😅😅😅....jdi halu
2020-11-04
0