Chapter 2

"Cepatan La, aku enggak mau terlambat sedetik pun nonton film nya, kamu kan tahu kalau aku paling enggak suka nonton film tapi film nya sudah mulai walau pun hanya beberapa detik".

Aina menarik tangan Shahilla sambil berlarian menuju gedung bioskop.

"Iya aku tahu tapi pelan - pelan dong, aku nungap, aku sudah enggak sanggup lagi lari - lari seperti ini, berhenti sebentar".

Langkah kaki nya berhenti berlari dan Shahilla pun berusaha mengatur nafas yang ngos - ngosan tak beraturan, belum sempat Shahilla mengatur nafas nya dengan lega, tangan nya sudah di tarik kembali dengan Aina yg sudah tidak sabaran cepat - cepat sampai ke gedung bioskop.

Shahilla menuruti Aina tanpa penolakan dan sangkin terburu - buru nya Shahilla sampai tidak menyadari bahwa sepatu kanan nya terlepas sebelah dan meninggalkan nya di koridor mall.

Tidak jauh dari kepergian mereka, seseorang memungut sepatu tersebut yang tercecer di lantai.

Beberapa menit kemudian...

Gedung terasa lebih riuh karena berhambur nya umat manusia yang berduyun - duyun keluar dari gedung bioskop setelah menonton film yang di tonton.

Beraneka ragam yang umat manusia yang keluar dari gedung bioskop tersebut, ada yang berpasang - pasangan, ada yang menonton bersama dengan keluarga, ada juga yang menonton sendirian dan tidak ketinggalan dua sejoli Shahilla dan Aina yang terlihat puas setelah mononton film tersebut, apa lagi pemain utama film nya adalah Restu Muhammad.

"Alhamdulillah, akhir nya nonton juga film Aa Restu setelah sibuk dengan kerjaan". Shahilla menghirup dan menghelakan nafas nya dengan relax.

"Lebay". cibir Aina sambil menoyor pelan kepala Shahilla.

"hmm.. Mana boleh angek kamu". sambil menggandeng tangan Aina berjalan menuju keluar dari gedung bioskop.

"ya ya ya ya...".

Seketika Aina menghentikan langkah mereka yang tepat berada di depan lift, di saat Aina melihat ke bawah alias tertuju pada kaki Shahilla yang hanya memakai satu sepatu. Dan menepuk jidad nya sendiri.

"Astaghfirullah... Emank kebiasaan buruk banget ya La...".

"hmm maksud nya".

Shahilla terlihat bingung dan masih belum sadar.

"Noh liat".

Aina mengarahkan kepala Shahilla ke bawah kaki nya dan dia melihat kaki nya yang memakai sepatu hanya sebelah.

"Ya ALLAH.. Lagi... Huuh, pantesan saja sejak tadi orang - orang sekitar memperhatikan kita tidak seperti biasa nya mereka memandang, aku pikir mereka melihat kita karena kita wanita bercadar ternyata ini penyebab nya".

Shahilla menepuk jidat nya dan lemas melihat sepatu nya.

Mereka sudah terbiasa di pandang orang - orang sekitar karena penampilan mereka yang status nya wanita bercadar.

Ada yang memandang mereka dengan rasa hormat dan tersenyum setulus hati. Dan tidak lekang juga banyak nya orang - orang yang memandang mereka dengan sinis bahkan anti dengan wanita seperti mereka.

"emm emm kebiasaan buruk kamu yang ini mesti di hilangi La, Enggak capek apa harus kehilangan sepatu kamu yang sebelah seperti ini terus - menerus?".

"Capek badan nya enggak, tapi capek duit nya iya, habis beli sepatu terus hu hu hu".

Rengek nya.

"Maka nya neng tuh kebiasaan kudu di ubah, kalau di hitung - hitung sudah berapa sepatu yang sudah tercecer karena kebiasaan buruk kamu ini".

"Mungkin sudah banyak". Dengan enteng nya dia menjawab.

Sedang kan Aina hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala nya.

Dengan sepatu nya yang hanya sebelah, tanpa rasa malu Shahilla menggandeng tangan Aina dan melangkah kan kaki nya menuju ke parkiran mobil.

Sudah menjadi kebiasaan buruk Shahilla sejak kecil hingga sekarang yang suka ceroboh selalu menghilangkan sepatu nya sebelah tanpa sadar nya.

Mau sepatu itu ukuran nya pas atau pun kebesaran, mau pun bermerk mahal hingga tanpa merk, baik berjalan cepat atau pun lambat tetap saja kebiasaan tersebut tidak bisa menghilang.

Beruntung jika sepatu nya yang sebelah dapat di temukan kembali.

Jika tidak... Shahilla harus membeli sepatu baru.

Hampir seminggu sekali Shahilla membeli sepatu baru. Sampai - sampai pegawai toko sepatu langganan nya hafal benar dengan Shahilla.

Dan tidak tahu sampai kapan kebiasaan itu berhenti menjelma pada Shahilla.

Mungkin kah kebiasaan tersebut bisa menghilang ..??

Dan bagaimana cara nya ..?

Terpopuler

Comments

Ari_nurin

Ari_nurin

ga masuk akal kehilangan sepatu sebelah g kerasa .. apa iya smp segitu nya .. ga.masuk akal bgt 😤🤔

2022-03-19

0

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

1841 👍👍

2021-09-19

0

Ros Sulta

Ros Sulta

cam x logik pulak tabiat nye..klu ank kcil iya..tp uda gedea..

2021-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!