03

1. Melati atmaja

2. Alvaro tristan efendi

3. Gio

4.Bima

5. Sarah

6. Liyla

************************************

malam itu pukul 22.00 selepas pulang kantor varo menemui kakeknya diruang kerja untuk membahas masalah perjodohan.

tokk....... tokk..... tokk......

"masuk" ucap kakek

"apa varo menggangu waktu kakek.?"

"tidak, tidak sama sekali. ada masalah apa hingga kamu menemui kakek.?"

"aku ingin membicarakan masalah perjodohan kek.!"

"lalu bagaimana keputusanmu ro.?"

"aku bersedia menerima perjodohan itu kek"

"bagus, kakek tidak menyangka akan semudah itu untukmu menerima perjodohan ini. kakek berfikir, kakek akan kesulitan untuk membujukmu. kalau begitu lusa kita datang untuk melamar" ucap kakek.

"kenapa secepat itu kek.?"

"semakin cepat semakin baik bukan.?"

"iya sudah, terserah kakek saja gimana baiknya. kalau gitu aku pamit ke kamar dulu kek"

"iya"

selepas kepergian varo. kakek langsung menghubungi mama syifa memberi tahu rencananya agar mama syifa lekas pulang dari paris. tak lupa kakek menghubungi mama dahlia mengenai masalah lamaran yang akan di adakan lusa.

varo memasuki kamarnya dengan lesu. ia lekas menanggalkan seluruh pakaiannya dan bergegas menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang lelah. sehabis mandi dan berganti pakaian varo lantas merebahkan tubuhnya di tempat tidur, mengistirahatkan tubuh lelahnya. fikirannya benar-benar kacau memikirkan rencana perjodohan itu.

"kenapa harus secepat ini. kenapa lusa sudah harus pergi melamar" gumam varo sambil mengusap kasar wajahnya. tak lama varo pun lelap karna kantuk telah menghampirinya.

***************************

pagi harinya di ruang makan keluarga atmaja, nampak melati dan kedua orang tuanya telah menikmati sarapannya.

"sayang, besok keluarga kakek yusuf akan datang. mama minta kamu untuk mempersiapkan diri mulai sekarang"

"kenapa secepat itu ma.?"

"entahlah mama juga tidak mengerti mel"

"bukan kah semakin cepat akan semakin lebih baik mel, papa mendukung keputusan kakek yusuf untuk mempercepat pernikahan kalian. mengingat usia kalian juga sudah matang untuk membina rumah tangga"

"baiklah melati akan bersiap ma, pa. melati ke kamar dulu ya ma, pa"

"apa kamu tidak pergi bekerja nak.?"

"tidak ma, aku bekerja di rumah saja. kebetulan kemarin desain gaun pernikahan yang aku kerjakan telah selesai"

"ya sudah. kamu jangan terlalu setres tak lama kamu akan menikah loh mel"

"iya ma. mel ke kamar dulu" pamit melati sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

melati masuk kedalam kamar lalu mengunci pintunya. melati berhambur ke tempat tidurnya sambil menangis, ekor matanya melirik bingkai foto yang berada di atas nakas.

"kakak, andai kakak masih berada di sini. aku benar-benar bingung kak. mungkin kalau kakak masih ada, aku nggak mungkin menggantikan kakak untuk menerima perjodohan ini kak." gumam melati sambil tak henti-hentinya menangis. ia sangat merindukan kakaknya, kakak kesayangannya yang telah lama pergi meninggalkannya.

seharian penuh melati mengurung diri di kamar, hingga membuat sang mama merasa cemas.

tokk.... tokk.... tokk

"mel ini mama sayang.! buka pintunya nak sedari pagi kamu belum keluar, kamu bahkan melewatkan makan siangmu mel. buka pintunya sayang, ayo kita makan malam bersama"

ceklek..... suara pintu terbuka, menampakkan melati dengan wajah kusutnya.

"mel sayang mama tau kamu terpaksa menerima perjodohan ini nak. mama dan papa sebenarnya juga tidak tega untuk menjodohkan kamu dengan laki-laki yang mungkin tidak kamu kenal. tapi papa dan mama tidak bisa berbuat apa-apa mel, ini keinginan kakek kamu sebelum beliau meninggal" ucap mama sambil mengelus lembut rambut melati.

"iya ma. melati nggak kenapa-kenapa kok ma" jawab melati sambil memaksakan senyumnya.

"ya sudah, ayo kita turun. papa sudah menunggu untuk makan malam sayang"

"iya ma"

**********************************

sesuai yang telah disepakati, malam ini keluarga efendi datang ke kediaman atmaja. mama syifa juga telah sampai pagi tadi.

tokk...... tokk...... tokk

"iya sebentar" sahut mama dahlia yang bergegas menuju depan untuk membukakan pintu.

ceklek..... pintu terbuka, menampakkan kakek yusuf, mama syifa dan seorang pemuda tampan yang sedang berdiri di depan pintu.

"om yusuf, syifa" ucap mama adel sambil menyalami kakek yusuf dan memeluk mama syifa. "oh iya ini...."

"ini varo lia. dia putraku" potong mama syifa

"oh... tampan" ucap mama dahlia sambil tersenyum

"halo tante, saya varo" ucap varo

memperkenalkan diri dan menyalami mama dahlia.

"ya udah ayo silahlan masuk om, syifa, varo" mama adel mempersilakan keluarga efendi untuk masuk. "silahkan duduk om, syifa, varo. biar saya panggilkan mas agung dan melati terlebih dahulu"

"tidak usah dipanggil aku sudah di sini ma" ucap papa agung sambil tersenyum.

"agung lama tidak bertemu denganmu"

"iya om. sudah lama kita tidak bertemu" ucap papa sambil menyalami kakek yusuf, mama syifa, dan varo. "ini pasti calon menantuku ya.?"

"iya gung. ini varo putra semata wayangku" jawab mama syifa.

"halo om. perkenalkan saya varo" ujarnya sambil tersenyum.

"iya nak. perkenalkan juga saya agung papanya calon istrimu"

tokk.... tokkk.....tokkk

"mel, ini mama sayang. apa mama boleh masuk nak.?"

"masuk aja ma. nggak di kunci kok pintunya"

"sayang kamu sudah siap nak.? keluarga kakek yusuf sudah datang sayang."

"iya sudah ma"

"kenapa kamu tampak pucat mel.? pakailah sedikit lipstik. biar mama dandani kamu" mama pun langsung memoles bedak tipis kewajah melati tak lupa dengan lipstiknya.

"nah ginikan terlihat lebih cantik" ucap mama "apa kamu tidak berkeinginan melepas kaca matamu mel.?"

"tidak ma, biarlah seperti ini"

"ya sudah kalau begitu, ayo kita turun. nggak enak sama tamu kalau harus menunggu lama" ucap mama dan di angguki melati.

"maaf ya om menunggu lama" ucap mama dahlia ketika sampai di ruang tamu.

"tidak masalah dahlia" jawab kakek. "ini putri sulungmu.?"

"tidak om. ini putri bungsu kami" jawab papa agung.

"lalu dimana putri sulung kalian"

ekor mata papa melihat kearah mama dan melati yang berada disampingnya sesaat sebelum menjawab pertanyaan kakek.

"putri sulung kami telah tiada om" jawab papa sedih mengingat mawar kakak melati yang telah lama meninggal.

"maafkan saya gung. saya benar-benar tidak tau, saking lamanya kita sekeluarga kehilangan kontak dengan kalian. sampai berita duka ini kami tidak mengetahuinya" sesal kakek.

"tidak masalah om. yang lalu biarlah berlalu" ucap papa

"ya sudah. kita langsung ke intinya saja ya gung. jadi sesuai yang telah kita bicarakan, kami sekeluarga datang bertujuan untuk meminang anakmu untuk cucu semata wayangku"

"kami sekeluarga senang atas niat baik om dan keluarga, saya selaku kepala keluarga dan sekaligus papanya melati. menerima dengan senang hati lamaran varo untuk melati" jawab papa sambil tersenyum.

"kalau begitu bagai mana kalau acara pernikahannya minggu depan.?"

"lebih cepat, lebih baik om"

"kenapa secepat itu kek.?" ucap varo

"apa kamu keberatan sayang.?" tanya mama syifa.

"tidak ma. varo hanya bertanya, kalau minggu depan bukannya terlalu cepat.!"

"tidak varo. itu sudah keputusan yang kakek ambil dan fikirkan matang-matang, lebih baik persiapkan diri kamu"

"iya kek" jawab varo. shittt kenapa harus dengan si cupu ini sih, sial banget gue harus punya istri jelek dan cupu gini batin varo.

"ya sudah om. karna apa yang kita bicarakan telah mencapai mufakat, bagaimana kalau kita makan bersama terlebih dahulu" ucap papa.

"baiklah mari"

seusai makan malam bersama kakek dan keluarga pun pamit pulang..

Terpopuler

Comments

Ratna Gusrat ReyRa

Ratna Gusrat ReyRa

semoga punya anak mirip gio 😂🥰

2022-05-17

0

Ray Siddiq

Ray Siddiq

gio nya cuantik bgd eh..... 😅😅😅

2022-04-02

0

Maryana Fiqa

Maryana Fiqa

gantengan Bima Thor SM varo...

2022-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!