seminggu kemudian. acara pernikahan melati dan varo yang telah di sepakati pun berlangsung.
kini melati telah dirias oleh MUA kepercayaan keluarga efendi. setelah pagi tadi melati di jemput oleh supir pribadi kakek.
"wah nona melati terlihat begitu cantik" kata MUA tersebut.
"benarkah.?"
"iya nona.! apa tidak sebaiknya nona melati memakai softlens dan melepas kaca matanya nona.?"
"tidak usah mbak. saya sudah terbiasa seperti ini"
"baiklah kalau begitu nona"
melati pun hanya bisa tersenyum. harusnya hari ini adalah hari yang membahagiakan untuknya, ya bagaimana pun hari ini hari pernikahannya hari yang begitu istimewa, bahkan mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidupnya. tapi entahlah meski begitu melati tetap tampak muram, apa lagi setelah tau bahwa calon suaminya adalah kakak kelasnya dulu sewaktu SMA, kakak kelas yang selalu saja suka mengganggunya dan mengerjainya secara habis-habisan. melati tidak bisa membayangkan, akan seperti apa kehidupannya setelah menikah nanti.
ceklek.....
suara pintu terbuka dari luar. sarah dan liyla tampak memasuki kamar tempat di mana melati tengah di rias.
"wah mel loe cantik banget" kata sarah, dan di angguki setuju oleh liyla.
"terimakasih. kalian juga terlihat begitu cantik" jawab melati sambil memaksakan senyumnya.
kedua sahabatnya pun saling pandang setelah melihat ekspresi wajah melati yang nampak seperti semuanya sedang baik-baik saja. mereka tau melati saat ini mungkin saja sedang tertekan karena pernikahannya, apa lagi setelah mereka mendengar cerita melati bahwa cowok yang di jodohkan dengannya adalah varo kakak kelas mereka yang dulu senang sekali membully nya. ya melati sudah menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya tersebut, karna bagi melati sarah dan liyla bukan hanya sekedar sahabat, mereka sudah seperti saudara bagi melati.
"mel, are you okay.?" tanya sarah
"aku baik-baik saja sar, jangan khawatir."
"kami tau kamu terpaksa menerima pernikahan ini, tapi walau bagaimana pun ini tetaplah hari sepesial mel. aku dan liyla akan selalu di sampingmu, kami juga akan selalu mendukungmu mel" ucap sarah sambil memeluk melati, dan di susul oleh liyla yang ikut memeluk kedua sahabatnya.
tangis melati pecah ketika dalam dekapan kedua sahabatnya, tangis yang sedari tadi ia bendung sudah tidak bisa ia tahan kembali. sesaat kemudian sarah dan liyla melepaskan pelukannya.
"hustt.... pengantin yang cantik nggak boleh nangis dong, nanti jadi jelek loh" kata liyla sambil mengambil tissue di atas nakas dan menghapus air mata sahabatnya dengan perlahan.
"iya benar kata liyla. kalau pengantinnya menangis nanti makeupnya luntur lagi" sergah sarah.
"aku sangat beruntung memiliki kalian. kalian selalu ada di sisiku saat senang, maupun di saat sedih" jawab melati haru.
"kami akan selalu bersama kamu mel. kitakan best friend forever" kata sarah sambil memeluk melati dan liyla.
pintu kamar terbuka. mama dahlia tampak masuk kedalam kamar, dan melihat putri dan juga kedua sahabatnya tengah asik berpelukan.
"sayang, ayo turun nak. acaranya akan segera dimulai"
"iya ma"
melati keluar dari kamar dan menuruni satu persatu anak tangga, sambil terus menggandeng tangan sang mama, tak lupa kedua sahabatnya pun tampak berjalan di belakang melati dan sang mama.
"apa acaranya sudah bisa kita mulai" kata penghulu sesaat kemudia ketika melati telah duduk di pelaminan.
"sudah pak, mari kita mulai saja acaranya" jawab kakek.
"baiklah. mau diwakikan atau ayah sang mempelai sendiri yang akan menikahkan.?"
"biar saya sendiri pak yang menikahkan putri saya" jawab papa.
sesaat setelah itu papa dan varo pun berjabat tangan.
"saya nikahkan engkau alvaro tristan efendi, dengan putri saya melati atmaja binti agung atmaja, dengan maskawin uang sebesar 1 milyar rupiah dibayar tunai"
varo tampak mengambil nafas dan membuangnya secara perlahan sebelum ia menyauti papa "saya terima nikah dan kawinnya melati atmaja binti agung atmaja dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" dengan satu tarikan nafas varo berhasil melafalkan kalimat tersebut, meski dengan amat terpaksa namun varo tampak sunggu-sungguh dalam mengucapkan janji yang ikrar tersebut dihadapan tuhan.
"bagai mana para saksi.? sah" tanya penghulu.
"sahh......" jawab mereka secara bersamaan
melati lalu menjabat dan mencium tangan varo, dan dengan amat terpaksa varo pun mencium kening melati. setalah itu bereka pun bertukar cincin.
setelah acara akad, acara pun dilanjutkan dengan resepsi pernikahan. semua tamu undangan nampak menyalami kedua mempelai secara bergantian, banyak ucapan selamat dari para tamu undangan untuk varo dan melati. mereka menanggapinya dengan tersenyum meski kebanyakan adalah rekan bisnis keluarga mereka, karna baik varo atau pun melati tidak mengundang teman sekolah mereka, mereka hanya mengundang keluarga dan sahabat dekatnya saja.
setelah selesai menyalami para tamu undangan melati pun menghampiri kedua sahabatnya untuk bercakap-cakap. begitu pula dengan varo, ia juga pergi menemui gio, dan bima.
"gue masih bener-bener nggak nyangka brow, loe bakalan nikah sama si cupu itu. padahal dulu loe selalu aja mengerjai dia secara habis-habisan" kata gio
"iya bener, gue juga nggak nyangka"
"kalian aja nggak bakalan nyangka apa lagi gue" jawab varo menimpali kedua sahabatnya.
"tapi kalau di lihat-lihat si cupu itu nggak jelek-jelek amat sih ro. coba loe perhatikan deh.! dia terlihat cantik, tapi wajahnya selalu saja di bingkai dengan kaca mata kudanya itu" kata bima
varo melirik ke arah melati sejenak. dia membenarkan apa kata sahabatnya tersebut, tapi bagaimana pun dia juga tidak terima jika harus hidup satu atap dengan wanita culun yang sama sekali tidak membuatnya berselera.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Yuyun Sardi
salfok mas kawinnya 1 milyar 😳😳😳 cuma ada di dunia novel 🤣🤣🤣
2021-10-28
0
Henny Barutressy
sayang ma Melati deh...lanjut thor
2021-10-23
0
💋🅲🅷🆈💋
entar lagi paling jadi bucinnya sicupu😂😂😂
2021-05-06
0