Agnes pun mendekati mereka bertiga dan langsung saja dari mereka langsung mengakuinya.
" Tolong lepaskan,kami hanya di suruh seseorang." ucap salah satu dari mereka.
Seketika Agnes menatap tajam kearah mereka." Siapa orang yang menyuruh kalian?" Tanya Agnes yang nampak menunjukkan ekspresi marahnya.
Tiba-tiba saja di arah belakang Agnes hadirlah beberapa orang yang datang menghampiri dirinya.
" Ada apa ini!" teriak salah satu dari mereka yang maju mendekati Agnes.
" Kalian lebih baik diam,ini urusanku dengan mereka." jawab Agnes dengan nada dingin pada mereka.
" Santai, kami hanya sekedar tak sengaja melihat kalian seperti sedang ada masalah." jawab Riko yang secara berani bertanya pada Agnes
Mendengarkan jawaban dari Riko ,Agnes males untuk meladeni mereka yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka.
" Cepat katakan ,siapa yang menyuruh kalian." ucap Tegas Agnes yang tak bisa sabar menunggu lagi siapa pelakunya.
" Kami disuruh Nia." mendengar nama itu mulai lagi
"Dia lagi,apa masih kurang aku peringati dia." ucap Agnes yang begitu marah besar.
" Dan apalagi yang dia suruh?" tanya Agnes pada mereka yang akhirnya semua keburukan dari wanita itu terbongkar satu-persatu.
Dan penjelasan mereka pun didengar oleh geng Nino yang saat itu tidak sengaja melihat.
" Makin lama makin berbisa, sepertinya dia harus aku beri pelajaran.Makin berani dia melakukan sesuatu di belakangku." ucap Agnes yang merasa kesal sendiri.
"Ya sudah, kalian bisa pergi sekarang.Awas saja kalau kalian berani menggangguku lagi akan ku pastikan kalian akan menyesalinya seumur hidup kalian." ucap Agnes yang mencoba memperingati mereka bertiga.
Setelah ketiga pria itu pergi,kini Agnes harus dihadapkan persoalan baru lagi.Yang kini, dia harus menghadapi wanita yang bernama Nia.
" Apa kamu memiliki masalah dengan Nia ,sampai mereka mengakui hanya diperintahkan oleh dia?" tanya Riko pada Agnes.
" Aku tak tahu,lebih baik kamu diam jangan ikut campur urusanku." jawab Agnes yang kesal bukan main dengan apa yang dilakukan oleh Nia.
Agnes pun langsung pergi meninggalkan mereka,sedangkan mereka masih terdiam saling bertatapan.
" Kalian dengarkan jika ketiga laki-laki itu suruhan Nia?" tanya Riko pada mereka.
"Sepertinya antara mereka berdua sedang masalah,tapi Nia tak tahu apa yang sedang dia hadapi.Agnes pun bukan menyerah tapi sepertinya mereka akan memulai perang mereka." jawab Adi yang mengakui antara Nia dan Agnes sedang bermasalah.
" Lebih baik kalian tak ikut campur urusan mereka berdua.ayo kita pergi sekarang." ajak Nino pada mereka yang masih berdebat tentang Nia dan Agnes
akhir mereka pergi dari tempat itu dan mulai melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.
Dilain tempat Agnes tampak terlihat kesal dengan kejadian tadi yang menimpa dirinya.
" Ternyata diam-diam dia melakukan itu,baiklah besok aku balas dia." ucap Agnes yang tidak bisa diam setelah apa yang dia lakukan pada dirinya.
Setelah sampai di kost,Agnes mencoba mengecek barang miliknya sembari ganti baju santai.
Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari luar kamarnya,spontan dia membuka dan terkejut dengan kedatangan Nina yang sudah berdiri didepan pintu kamar Agnes.
"Nina." sapa Agnes yang langsung lari menghampiri Nina.
"Kapan kamu pulang?" tanya Agnes pada Nina.
"Satu jam lalu." jawab Nina dengan senyuman.
" Bagaimana keadaan keluargamu?" tanya Agnes yang penasaran dengan keadaan Nina saat ini.
" Mau tidak mau kakakku menikah." jawab Nina dengan wajah murung.
"Maksud kamu kakakmu menikah dengan seorang kakek-kakek?" tanya Agnes yang sedikit kaget dengan kabar itu.
"Tidak." jawab Nina.
" Lalu?"
Akhirnya Nina menceritakan apa yang terjadi, spontan Agnes merasa lega." Jadi dikira kalau kakakmu itu menikah dengan seorang kakek ternyata cucunya sendiri?"
Respon Nina membalas dengan anggukkan kepala." Jadinya kalian kena tipu ya." jawab Agnes dengan senyuman.
" Yang berkata kalau kakakku akan menikah dengan seorang kakek-kakek itu bibiku sendiri.Tidak tahunya Kakek itu mencarikan jodoh untuk cucunya." jawab Nina yang sedikit kesal setelah gosip sebelumnya jika kakaknya akan menikah dengan seorang kakek-kakek.
Agnes pun membalas dengan nada tertawa,hingga pundak Agnes dipukul Nina.
"Jangan tertawa kamu,aku kasihan sama kakak yang dimana harus menjalani pernikahan tanpa ada ikatan cinta pada mereka berdua." Agnes yang mendengar langsung terdiam dan memberikan saran pada Nina.
" Begini Nina, semuanya itu butuh proses aku yakin suatu hari nanti keduanya akan saling mengenal apalagi posisi kakakmu itu sebagai istri harus menghormati seorang suami yang sudah menjadi imamnya di rumah tangga.Aku yakin jika nantinya keduanya akan membuka hati mereka masing-masing dan membangun rumah tangga yang sebenarnya.Hanya tinggal menunggu waktu untuk keduanya saling memahami sesama pasangan ,Kalau memang itu jodoh kakakmu aku yakin rumah tangga mereka akan bahagia." jawab Agnes dengan bijak dan reaksi Nina terdiam mendengar penjelasan itu.
"Apa mungkin iya?"
"Tidak ada hal yang tidak mungkin,semoga saja kakakmu berjodoh dengan suaminya yang sekarang ini ." jawab Agnes dengan senyuman.
"Lama-kelamaan kamu seperti konsultan pernikahan saja." jawab Nina yang langsung di balas dengan nada tertawa.
" Aku hanya belajar dari teman,yang kebetulan sama seperti kakakmu berbedanya dia di jodohkan karena perjanjian." Nina pun membalas dengan anggukkan.
Mereka pun keluar dari kamar langsung menuju dapur untuk makan siang yang sengaja sudah Nina siapkan untuk mereka.
" Banyak sekali ." ucap Agnes yang melihat banyaknya cemilan dan beberapa menu makanan yang sengaja dia bawa dari rumah.
" Sudahlah ayo dimakan." ucap Nina yang mengajak Agnes makan bersama sekaligus menunggu mereka bertiga yang masih sibuk dengan kegiatan disekolah.
Akhirnya Mereka berdua makan bersama-sama sembari menceritakan acara selama di rumah Nina.
Setelah selesai makan,Agnes sengaja istirahat sebentar, tiba-tiba saja Nina tidak sengaja melihat sesuatu ditangan Agnes.
" Tangan kamu kenapa memar biru seperti itu?" tanya Nina pada Agnes dengan mengambil tangan Agnes yang sudah membiru.
" Aduh aku lupa obati." ucap Agnes yang ternyata bekas dia berurusan dengan ketiga laki-laki yang berani menganggu dirinya.
" Aku tidak sengaja jatuh tadi,makanya tanganku memar." jawab Agnes yang terpaksa berbohong dengan kondisinya.
"Kamu itu ya, kalau berjalan hati-hati.Jadinya memar begitu kan." jawab Nina yang menganggap Agnes tak begitu berhati-hati sampai mencelakai dirinya sendiri.
Reaksi Agnes hanya tersenyum mendengar jawaban dari Nina yang memarahi dirinya kurang hati-hatinya dia melakukan sesuatu.
Agnes pun menuju kamarnya sembari mengobati luka memarnya ditangannya.Agnes pun tidak lupa membawa kotak obat yang sengaja dia bawa dari rumahnya dan dia masukkan kedalam tas miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments