Bertemu dengan ibunya

  Setelah selesai mengobati lukanya,Agnes memilih untuk tiduran ditempat tidurnya.

  Satu jam kemudian

  situasi diruang tengah terdengar ramai apalagi posisi Nita, Lilis dan Ria baru saja pulang dari kegiatan di sekolahnya.

  Sedangkan Agnes tiduran ditempat tidurnya sembari memegang buku yang dia pinjam di perpustakaan.Dia begitu nampak lelah,bahkan dia tidak sengaja tertidur.

  "Apa kamu bilang!"

  "Iya, aku tanya katanya dia tidak sengaja terjatuh." jawab Nina yang menceritakan apa yang terjadi.

  "Apa kita lihat saja dia." ucap Nita pada mereka.

  " Sepertinya dia ada dikamar,sedari tadi dia belum keluar." jawab Nina pada Nita.

  " Kita jangan ganggu dulu, mungkin saja dia sedang istirahat. Nyatanya sedari tadi dia tidak keluar dari kamarnya." jawab Lilis yang tak ingin menganggu waktu istirahat Agnes.

  " Ya sudah ,kalau dia sudah keluar dari kamarnya kita tanya langsung pada dia." jawab Ria yang setuju dengan pendapat Lilis.

  Akhirnya mereka melakukan aktivitas seperti biasanya sampai-sampai dari mereka saling membantu.

  " Kamu jangan lupa panaskan sayurnya,sekalian kamu buatkan Agnes teh hangat .Takutnya dia sakit." perintah Lilis pada Nina yang saat itu sedang ada di dapur.

  " Oke." jawab Nina yang segera melaksanakan perintah Lilis,sedangkan Lilis sibuk bersih-bersih ruang tengah.

  Agnes pun perlahan-lahan membuka matanya dengan posisi berantakan ditempat tidur.

  Agnes melihat handphone miliknya yang waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.

  " Aduh aku ketiduran." gumam Agnes yang langsung bangun dari tidurnya dan langsung keluar dari kamarnya.

  Situasi diruang tengah sudah dipenuhi mereka yang sedang duduk santai ditempat itu.

  " Tenyata kalian sudah pulang." sapa Agnes pada mereka semuanya.

  Mereka langsung melirik kearah Agnes." Kamu duduk disini saja,Nina ambilkan minuman Agnes." perintah Lilis pada Nina.

  Nina langsung berdiri dan lari ke dapur, Agnes pun duduk diantara mereka.

  " Apa benar kalau kamu mengalami kecelakaan?" tanya Nita pada Agnes.

  " Kecelakaan?"

  " Iya ,katanya kamu tidak sengaja jatuh hingga memar tangan kamu." jawab Lilis pada Agnes.

  "Iya,aku tidak sengaja jatuh tadi waktu pulang sekolah." jawab Agnes yang sebenarnya berbohong dengan keadaan dirinya. Agnes pun tidak mungkin akan menceritakan peristiwa yang dialami oleh dirinya.

  " Ya sudah kalau begitu, seharusnya kamu berhati-hati.Jangan sampai kamu jatuh lagi,kami hanya takut kalau nantinya kamu sakit." jawab Lilis yang merasakan ketakutan dengan keadaan Agnes.

  " Kalian tenang saja aku hanya luka memar biasa doang." jawab Agnes yang diam-diam begitu terharu dengan mereka yang begitu perhatian dengan dirinya.Walaupun mereka baru kenalan,tapi perhatian begitu melebihi hingga mengganggap seperti bersaudara.

  Mereka pun membalas dengan anggukkan mengerti apa yang dimaksudkan oleh Agnes.

 Malam hari

Seperti aktivitas biasanya setiap malam mereka belajar bersama diruang tengah.Disaat mereka sedang fokus belajar, tiba-tiba saja ibu Ririn bawa sebuah piring yang ada ditangan kanan dan kirinya.

  " Ternyata kalian sedang belajar,pas sekali ibu bawa sesuatu untuk teman kalian belajar." ucap bibi Ririn yang la meletakkan dua piring dimeja tengah-tengah mereka belajar.

  "Ini ada kacang rebus untuk kalian." ucap Bu Ririn yang datang membawa sesuatu untuk mereka.

  " Terimakasih Bu." ucap Nita pada ibu Ririn.

  " Ayo buruan kalian makan keburu dingin nanti." ucap Bu Ririn yang langsung kembali pulang kerumahnya.

  " Iya bu." jawab mereka yang langsung menyantap cemilan yang ada didepan mereka.

  Mereka begitu menikmati waktu santai mereka,sembari belajar dengan saling mengobrol aktivitas dikelas mereka masing-masing.

  Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam yang waktunya mereka untuk istirahat.

  " Ya sudah ayo kita istirahat,besok kita juga harus masuk sekolah."perintah Lilis pada mereka yang pada akhirnya mereka membereskan buku milik mereka serta tidak lupa juga mereka membersihkan sampah mereka yang ada dimeja.

  setelah semua selesai barulah mereka masuk ke kamar mereka masing-masing.Agnes saja di kamarnya belum tidur malahan dia sibuk mengecek handphone miliknya.

  "Bagaimana caranya aku pakai handphone ini kalau begini, sinyal pun tidak ada aku harus bagaimana lagi." gumam Agnes yang kebingungan.

  Agnes pun makin kesal dan mau tidak mau dia simpan kembali handphone miliknya dilemari kembali.

  Pagi hari

  Seperti biasanya Agnes berangkat ke sekolah bersama-sama teman mereka,tanpa dia sadari ada seseorang yang terus memperhatikan dirinya dari kejauhan hingga nampak terlihat orang itu terlihat marah.

  " Kenapa aku bisa gagal, Apalagi untuk apa teman Nino juga menghampiri perempuan itu.Lama-lama dia akan menjadi penghalang ku." gumam Nia yang diam-diam memperhatikan gerak-gerik dari Agnes.

  Nia pun bergegas pergi dari tempat itu.Sedangkan posisi Agnes sudah ada di kelasnya, yang mulai sibuk mempersiapkan tugas hari ini.

  Tanpa Agnes sadari ada Robi yang terus memperhatikan dirinya,entah apa yang sedang dia pikirkan seperti dia mulai menaruh kecurigaan yang begitu besar setelah beberapa kali peristiwa yang tidak sengaja dia lihat.

  Selama pelajaran dimulai,Semua siswa mulai fokus dengan pelajaran hari ini.

  Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam istirahat, Agnes malah memilih pergi ke perpustakaan yang berniat mengembalikan buku yang dia pinjam.

  Saat hendak mengambil buku, tiba-tiba saja buku yang dia pegang terjatuh.spontan Agnes mengambil buku itu bersamaan ada seorang wanita ikut membantu Agnes ditempat itu.

  " Ini buku kamu." ucap Wanita itu dengan sedikit tersenyum,Agnes menatap wajah wanita itu dengan tatapan bengong seperti ada sesuatu yang mengganjal pikirannya.

  " Wajah kamu mirip sekali dengan seseorang yang aku kenal." ucap Agnes yang menatap wajah wanita itu dari dekat.

  " Maksud kamu?"

  Seketika Agnes mencoba menetralkan pikiran." Terimakasih sudah membantu, perkenalkan namaku Agnes." ucap Agnes yang langsung memperkenalkan diri.

  Wanita itu membalas dengan senyuman." Namaku Adinda." jawab wanita itu dengan senyuman.

  Mendengar nama itu,reaksi Agnes langsung melotot tak percaya dengan apa yang dia dengar.

  " Adinda?"

  " Iya,memangnya ada apa?" tanya balik adinda dengan ekspresi bingung.

  " Kalau nama dia Adinda, berarti dia ibuku." batin Agnes yang sedikit syok melihat wajah ibunya dari dekat.

  " Kenapa kamu diam saja,ada yang salah ya?" pertanyaan hanya membuat Agnes terdiam tak percaya dia bertemu dengan ibunya saat itu.

  " Ibu,Agnes kangen ibu." batin Agnes yang begitu rindu dengan ibunya yang dia sayangi, Tiba-tiba saja Agnes meneteskan air matanya mengingat kenangan itu.

  " Kenapa kamu menangis?" tanya Adinda yang nampak begitu kaget melihat wanita di depannya tiba-tiba saja menangis seakan dia melakukan sesuatu yang membuat dia sakit.

  " Tidak apa-apa, aku hanya mengingat wajahmu persis dengan orang yang aku kenali." jawab Agnes yang menahan tangisannya didepan ibunya dimasa muda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!