Matahari pun terbit dari Timur, menyinari bangunan Moon City yang tampak gagah berdiri. Di sebuah ruangan yang ada di kediaman Keluarga Bangsawan Charlotte, dua orang sedang duduk berhadapan di kursi yang antik dan hanya sebuah meja yang cukup pendek yang memisahkan mereka berdua.
Kedua orang itu adalah petinggi cabang Keluarga Bangsawan Charlotte di Moon City. Mereka bernama Henry Charlotte dan Verdian Charlotte.
"Kau juga sudah merasakannya kan?" tanya Henry.
"Ya, Itu adalah sesuatu yang luar biasa. Tapi, membutuhkan waktu yang lama untuk mengonfirmasi kebenaran tentang asal usulnya," jawab Verdian.
"Aku sudah mengirim orang ke Bukit Sarren, 3 hari lagi mungkin dia sudah sampai di sana, dan delapan hari lagi untuk dia kembali membawa laporan," tambah Verdian.
"Jika memang itu benar dan kita bisa mengambil alihnya, kita bisa membuat kontribusi yang besar kepada keluarga inti di Frizz Town," ucap Henry. Frizz Town merupakan kota yang dipimpin oleh keluarga Charlotte. Sederhananya, satu keluarga Bangsawan tingkat Duke memiliki satu Kota besar untuk dipimpin. Walaupun dinamakan Frizz Town, akan tetapi itu tidak lebih kecil dari Moon City. Alasan kenapa dinamakan "town" bukan "city" adalah Frizz Town berangkat dari kota kecil dan berkembang sampai sekarang. Banyak orang yang terbiasa menyebutnya Frizz Town, jadi nama itu tetap dipertahankan.
Di Kerajaan Resia, ada lima Keluarga Bangsawan tingkat Duke yang memimpin lima kota tingkat city. Dan ada tiga Keluarga Bangsawan tingkat Marques yang memimpin tiga kota tingkat town. Ada juga Keluarga Bangsawan tingkat Earl yang memimpin beberapa desa, Keluarga Bangsawan tingkat Viscount yang memimpin Desa besar, dan Keluarga bangsawan tingkat Baron yang memimpin Desa kecil.
Lima Keluarga cabang dari bangsawan tingkat Duke berada di Moon City untuk mengawasi kinerja Pemerintahan pusat, sebagai bentuk oposisi. Alasan yang sebenarnya bukanlah itu, melainkan karena kegiatan mata-mata. Mereka ingin tahu adakah gerak-gerik Pemerintah yang membahayakan kegiatan ilegal di belakang Keluarga Bangsawan.
Kembali ke percakapan.
"Ya, tapi aku khawatir itu tidak bisa dilakukan. Bukit Sarren sudah ada yang memiliki," ucap Verdian.
"Keluarga Bangsawan mana yang memiliki bukit itu?" tanya Henry.
"Bukan Keluarga Bangsawan, Bukit Sarren dimiliki oleh satu orang yang tidak terikat pada kelompok manapun," jawab Verdian.
"Kau serius?! Bagaimana bisa orang biasa mendapatkan wilayah seluas Bukit Sarren?" Henry terkejut dengan jawaban Verdian. Memang, sebelum rumor rokok beredar, tidak ada satupun pihak yang melirik Bukit Sarren. Tetapi semua itu berubah ketika benda ajaib yang disebut rokok muncul. Semua pihak tertarik dengan Bukit Sarren dan saling curiga satu sama lain tentang latar belakang dari orang yang menyediakan rokok. Hampir semua pihak mengirim orang untuk pergi ke Bukit Sarren untuk mencari informasi.
"Aku tidak tau kualifikasi apa yang dimiliki orang itu sehingga dia bisa mendapatkan Bukit Sarren. yang memberikan Bukit Sarren kepadanya adalah Raja Vanir sendiri." Verdian menghela nafas panjang.
"Hmm ..., jika kita menguasainya sendiri, aku yakin keempat Keluarga bangsawan lain tidak akan tinggal diam. Bagaimana jika bekerja sama dengan Keluarga Bangsawan lain untuk menguasai Bukit Sarren? Aku yakin tidak hanya kita yang pernah merasakan rokok, dan aku yakin mereka akan setuju." Henry memberi ide.
"Baiklah, aku akan mendatangi kediaman empat keluarga lain untuk berdiskusi. Dan ketika kita sudah mendapat informasi, kita bisa mulai menekan siapapun yang memiliki Bukit Sarren." Verdian tersenyum licik seraya pergi meninggalkan ruangan untuk memulai rencana.
....
Bukit Sarren. Lantai dua atas, toko Daru. Pukul 09.00 (menurut smartphone)
"Beri aku daftar nama siapa saja yang menurutmu akan mewakili masing-masing pihak," ucap Daru kepada Frey yang saat ini duduk di dekatnya. Kedua orang itu tampak lelah karena kurang tidur, sehingga tampak kantung mata yang cukup besar di bawah mata mereka.
"Baik." Frey pun menulis nama-nama yang kemungkinan besar akan datang ke Bukit Sarren. Tak lama kemudian, 28 nama berbaris rapi di sebuah kertas berwarna coklat terang.
"Jika semua pihak datang, mereka lah yang kemungkinan akan mewakili. Tapi aku ragu jika Keluarga Kerajaan datang, karena aku dengar mereka sedang mengurus pengkhianat dan mata-mata di dalam Istana. Tetapi, aku akan tetap mengundangnya," ucap Frey sembari menyerahkan kertas itu kepada Daru.
"Keluarga Kerajaan ... undang saja, katakan kepada Tuan Vanir bahwa aku berharap dia datang. Beritahu dia tentang portal teleportasi, andai saja dia datang di lain waktu. Kau bisa mulai sekarang, berapa banyak waktu yang kau butuhkan?" tanya Daru.
"Hmmm ..., 3 jam jika mereka berangkat sendiri-sendiri tanpa aku antar. Dan sekitar 5 jam jika berkumpul dahulu dan berangkat bersama," jawab Frey.
"Kumpulkan saja dan kemari bersama-sama. Pergilah, aku akan menunggumu disini. Ketika mereka semua sudah ada di portal Bukit Sarren, tuntun mereka semua ke toko kecil kita," Daru memberi perintah.
Frey segera pergi menuju Moon City untuk melaksanakan tugasnya, sedangkan Daru, mulai memeriksa kertas yang ada ditangannya.
Di kertas itu tertulis
Rennessia Lionness - Kerajaan
Verlin Lionness - Kerajaan
Henry Charlotte - Charlotte
Verdian Charlotte- Charlotte
Flora Gloria - Gloria
Lerriz Gloria - Gloria
Clara Florenssia - Florenssia
Sylia Florenssia - Florenssia
William Berlis - Berlis
Serrin Berlis - Berlis
Robert Carnavian - Carnavian
Evan Carnavian - Carnavian
Voriz - Star-que
Shera - Star-que
Leon - Asosiasi Petualang
Miya - Asosiasi Petualang
Ralf - Restoran Bintang Biru
Lyd - Restoran Bintang Biru
Sherina - Bar Bull's Horn
Klein - Bar Bull's Horn
Zed - Perusahaan Dagang Samudera
Shion - Perusahaan Dagang Samudra
Ronald - Perusahaan Dagang Crec
Kuri - Perusahaan Dagang Crec
Jericho - Perusahaan Senjata
Mira - Perusahaan Senjata
Fergus - Aliansi Penyihir
Kira - Aliansi Penyihir
(Note:
* Sumpah cari nama itu susah!
* Nama untuk Bangsawan terdiri dari dua kata sedangkan rakyat biasa hanya satu.)
"Dengan nama ini, aku bisa mencari mereka di Islagram. Mari kita lihat rahasia kecil mereka, hahaha." Daru terkekeh seperti seorang antagonis yang merencanakan sesuatu yang licik.
Daru pun membuka smartphone-nya dan membuka web Islagram. Lalu dia mengetikkan nama-nama yang tertulis di kertas di kolom pencarian orang.
[Verdian Charlotte]
*Bersama [Henry Charlotte] [dan empat lainnya...]
[Akhirnya keempat Keluarga Bangsawan setuju untuk bekerjasama. Siapapun yang ada di balik Bukit Sarren pasti akan menyerah! @HenrChar @FloGria @ClaraFlorenssia @WilliamBer @RobertCarn #sebatdulu]
"Hooo ..., menarik ...., Verdian Charlotte, Henry Charlotte, Flora Gloria, Clara Florenssia, William Berlis, dan Robert Carnavian. Ke enam nama ini ada di kertas ..., aku akan menyambut rencana mereka ketika mereka sudah ada disini, hahahaha." Daru tertawa.
Daru juga memeriksa nama-nama lain dari keempat belas pihak, dan mendapat beberapa info menarik dari pihak-pihak itu. Seperti dua perusahaan dagang yang tampak berselisih tetapi sebenarnya mereka bekerjasama untuk sebuah bisnis ilegal di Kerajaan Resia. Dari keempat belas pihak, hanya Keluarga Kerajaan dan Asosiasi Petualang yang perwakilannya tidak memiliki sisi kelam.
"Menarik ..., Sungguh menarik! Hanya keluarga Bangsawan yang berniat menekanku. Walau ada beberapa pihak lain yang berharap mendapatkan keseluruhan bisnisku, tetapi mereka lebih memilih untuk tidak bergerak karena tidak tahu latar belakangku, mereka lebih pintar daripada Keluarga Bangsawan. Yah, aku punya kartu as untuk melawan balik jika saja lebih banyak pihak yang memutuskan untuk menekanku," gumam Daru.
Waktu yang dibutuhkan Daru untuk mendapat semua info itu adalah 3 jam. Itu berarti, dua jam lagi keempat belas pihak akan datang. Daru pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi mempersiapkan hal-hal untuk menyambut tamunya, seperti tempat duduk tambahan dan jamuan.
....
"Satu jam ..., Ah aku lelah menunggu mereka," Gumam Daru. Dia sudah menyelesaikan persiapannya untuk menyambut rombongan yang akan datang bersama Frey. Kini, lantai dua dipenuhi kursi yang diatur seperti lingkaran dan ditengahnya terdapa meja yang lebar.
Ya, Daru baru saja membelinya. Kini uangnya tinggal lima belas juta rupiah, menyedihkan.
Lanjut.
Di atas meja itu, terdapat bermacam-macam makanan dari bumi. Daru yakin tidak ada satupun makanan itu yang dapat ditemui di dunia ini. Alasan kenapa Daru memilih untuk menyiapkan makanan itu adalah karena keberadaan Restoran Bintang Biru. Dia ingin menarik perhatian dari perwakilan Restoran tersebut. Bagaimanapun, Restoran Bintang Biru adalah Restoran terbaik di Kerajaan Resia. Restoran itu memiliki cabang di delapan kota tingkat "city" dan "town". Jika Daru menunjukkan makanan yang benar-benar baru, kemungkinan besar Restoran Bulan Biru akan tertarik untuk bekerja sama dengannya.
"Sisa sepuluh juta, buat apaan lagi yak?" jcap Daru sembari menatap smartphone-nya.
"Oh, aku lupa, bukannya ada alat pengatur untuk batu teleportasi? Katanya dapat gratis waktu pembelian pertama, tapi waktu itu nggak dapat deh kayaknya." Dia pun membuka web Belanja Universal dan mencari produk alat pengatur di toko yang sama yang menjual batu teleportasi.
[Alat Pengatur]
[Alat yang digunakan untuk mengatur batu teleportasi.
Cara Pakai:
-Dekatkan dengan batu teleportasi
-Atur dengan alam bawah sadarmu
Catatan penjual: beli batu teleportasi nggak dapat alat pengatur ya? Ciee kena tipu.
Harga: Rp500.000]
"...." Daru terdiam sejenak.
"Hahh ternyata kena tipu," ucap Daru dengan sedikit rasa penyesalan. Dia segera menekan tombol untuk membeli.
Ketika paket datang, Daru langsung membukanya dan menemukan sebuah kalung dengan bandul batu berwarna putih.
"Kalungnya dipakai gitu?" Daru memakai kalung itu dan berjalan menuju portal teleportasi di kaki bukit.
Ketika tiba di kaki bukit, Daru mendekat ke portal teleportasi. Tiba-tiba Daru merasakan sesuatu terjadi pada otaknya, semacam ada benang tak terlihat yang menghubungkan batu teleportasi dengan kepalanya. Dia seolah merasa bahwa batu teleportasi itu merupakan anggota tubuhnya sendiri. Dia mencoba untuk mematikan portal tersebut, dan benar saja, tiba-tiba batu teleportasi berubah warna menjadi merah.
"Oooh! Bisakah?" Daru berteriak kegirangan dan dia masuk ke portal teleportasi untuk mencobanya.
Dia pun memejamkan mata selama lebih dari 10 detik. Ketika dia membukanya, dia masih berada di Bukit Sarren.
"Hahaha! Ini berhasil!" teriak Daru.
Dia juga mencoba untuk mengatur portal itu menjadi portal satu arah, yang mana portal dari Moon City bisa ke Bukit Sarren tapi tidak sebaliknya. Dan itu berhasil, membuatnya lebih dan lebih girang dari sebelumnya.
Tiba-tiba, portal itu bercahaya dan seseorang keluar dari Portal disusul oleh yang lainnya.
Lebih cepat 30 menit huh? pikir Daru.
"Selamat datang di Surga kecilku," ucap Daru yang kini sedang berdiri di depan portal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Pristine Distributor
akhirnya setelah daru pakai kalung jadilah dr.strange dari Marvel 🤣🤣🤣👍
2021-09-06
1
Galih Gates
aku paham kesulitanmu mencari nama thor, aku paham 🤧
2021-08-18
2
Galih Gates
woah, sistem bangsawan dan tingkat kekuasaannya mengingatkanku dengan tulisan lawasku
2021-08-18
0