Tiga Permintaan

Siang hari ditengah perjalanan kembali ke Moon City.

"arrgghh! Hampir dua minggu aku berkuda. Punggungku terasa sakit," keluh Daru sambil meregangkan badannya.

"Kau tahu? Aku dari Moon City ke Frizz Town dan bertemu denganmu, lalu kembali ke Moon City, lalu ke bukit Sarren dan sekarang kembali ke Moon City. Aku hampir tiga minggu berkuda!!" sahut Frey tak mau kalah.

"Waktu itu aku berlari dari hutan Arc ke Frizz Town lalu bertemu denganmu! Berlari!" Daru juga tidak mau kalah.

"Ah, kalian bisa berpergian dengan bebas. Sedangkan aku, dikurung disebuah sel selama enam bulan." Putri Rennesia yang selalu diam tiba-tiba berkomentar. Membuat suasana menjadi canggung.

"Mm, saya turut sedih dengan itu Tuan Putri," jawab Frey.

"Aku belum berterima kasih kepada kalian berdua. Terima kasih Nona Frey dan Tuan Daru, kalian berdua telah menyelamatkan hidupku," ucap Putri Rennesia yang saat ini duduk dibelakang Frey.

"Nona Rennesia, aku sarankan untuk tidak berbicara ketika sedang menunggang kuda, atau lidahmu akan ter-" Bermaksud untuk menasehati, Daru menggigit lidahnya sendiri.

"Huda hiayan!" teriak Daru ingin berkata "kuda sialan".

Frey dan Putri Rennesia hanya tersenyum melihat tingkah konyol Daru.

"Kau tadi mau bicara apa?" tanya Frey menggoda.

"Hiam!!" teriak Daru.

"Hahaha! Apakah ini termasuk senjata makan tuan?"

Mereka berdua pun mulai ribut karena hal sepele. Tak terasa, Moon City pun terlihat.

"Ayah!" teriak Putri Rennesia sembari berlari menuju Raja Vanir.

"Ya Tuhan! Putriku! Kau baik-baik saja nak?" Raja Vanir memeluk Putrinya erat.

"Ayah! Ayah!" Putri Rennesia mulai menangis di pelukkan ayahnya.

"Tuan Daru, Nona Frey, Terima kasih telah menyelamatkan putriku. Rennesia, temui ibumu. Aku ada urusan penting dengan kedua penyelamatmu."

Raja Vanir memimpin Daru dan Frey ke ruangan yang dulu menjadi tempat mereka bertemu.

"Jadi Nona Frey, ini adalah bayaranmu sesuai kontrak, hitung dulu." Raja Vanir menyerahkan satu kantong uang yang berisi sekitar 150 keping koin emas.

"Terima kasih, Yang Mulia," ucap Frey sambil menunduk menyatakan hormatnya.

"Dan untuk Tuan Daru, apa keinginanmu?" Raja Vanir berpaling dari Frey ke Daru.

"Tanpa basa basi lagi, pertama, Kedua orang tua Nona Frey menjadi budak adikmu. Aku ingin kau membantuku membebaskannya." Frey yang mendengar itu langsung terkejut dan menatap Daru.

"Benarkah? Aku baru tahu sekarang. Aku pasti akan membebaskan kedua orang tuamu Nona Frey," ucap Raja Vanir kepada Frey.

"Te-terima Kasih Yang Mulia!" Kali ini Frey berlutut dan berteriak sangat kencang sembari meneteskan air mata.

"Permintaan selanjutnya?"

Daru diam sejenak lalu berkata "Aku ingin Bukit Sarren keluar dari kawasan Kerajaan Resia, dan menjadi milikku. Aku menentang adanya kegiatan militer dalam bentuk apapun disana."

Raja Vanir mengangkat kedua alisnya karena permintaan Daru.

"Aku bisa memberikan Bukit Sarren padamu. Tapi aku tidak bisa mengeluarkannya dari wilayah Resia. Karena letaknya terlalu jauh dari tembok Dark plain. Jika aku mengeluarkan bukit Sarren, maka wilayah Resia akan berkurang sangat banyak, dan akhirnya membuat reputasi Resia menurun," ucap Raja Vanir memberi penjelasan.

"Kalau begitu, aku ingin menjadikan Bukit Sarren dan isinya sebagai properti pribadiku tanpa pajak, kalau itu bisa kan?" tanya Daru memastikan sembari tersenyum lebar.

"Baik, aku akan memberimu Bukit Sarren dan juga wilayah sejauh satu kilometer dari kaki bukit. Aku penasaran, kenapa kau berkeinginan untuk mengeluarkan bukit Sarren dari Resia?" tanya Raja Vanir.

"Ah, aku hanya tidak ingin terikat pada suatu Kerajaan." Daru tersenyum sembari menjawab.

"Ah begitu rupanya ..., kalau begitu, apa permintaanmu yang ketiga?"

"Untuk permintaan ketiga, aku ingin mengatakannya ketika aku butuh. Anggap saja kau berhutang satu permintaan kepadaku."

"Hahaha! Membuat seorang Raja berhutang kepadamu, kau sungguh cerdik. Baiklah, datanglah padaku ketika kau ingin menyampaikan permintaan ketigamu. Ambillah ini, ini sebagai tanda bahwa kau adalah teman dekat keluarga Kerajaan. Kau bisa masuk Istana dengan bebas jika kau memperlihatkan ini kepada penjaga Istana," ucap Raja Vanir sembari menyodorkan sebuah plat emas dengan tulisan "Lionness".

Aku merasa familiar dengan plat seperti ini ... dimana aku melihatnya? Ah! Julius tomb! Daru mulai ingat bahwa dia memiliki sebuah plat emas bertuliskan "Julius".

"Kalau begitu kalian berdua tunggu disini, aku akan mengurus surat untuk kepemilikan Bukit Sarren dan surat penjemputan Orang Tuan Nona Frey." Raja Vanir berdiri dan meninggalkan ruangan untuk mengurus dokumen terkait.

"Daru ...," ucap Frey

"Daru disini," sahut Daru.

Tiba-tiba Frey melingkarkan kedua tangannya ke leher Daru. "Terima kasih! Terima kasih! Aku sungguh berterima kasih atas apa yang telah kau lakukan. Berkatmu orangtuaku bisa bebas," ucap Frey sambil menempelkan wajahnya ke pundak Daru.

Terlalu dekat! Sial dia wangi!

"Ehm.. kau tidak perlu memelukku jika ingin berterima kasih. Atau jangan-jangan kau mulai jatuh cinta padaku? Aku tau aku memanglah pria yang gagah dan tampan. Aku juga bisa jatuh cinta padamu jika kau memberiku waktu," ucap Daru sambil mencoba untuk mempertahankan ketenangannya.

"Ja-jatuh ci-ci-cinta?" Wajah Frey memerah karena cibiran Daru.

Plak

Frey pun menampar pipi kiri Daru dengan tangan kanannya. Walaupun dia tidak memakai seluruh kemampuannya, tapi itu sudah cukup untuk membuat pipi kiri Daru memerah.

"Kenapa kau menamparku?! Aku tadi hampir jatuh hati padamu!" teriak Daru.

"Aku juga jatuh cinta padamu! Hanya saja sifat menyebalkanmu itu sangat menjengkelkan!" Frey pun ikut berteriak.

Mereka berdua pun mulai sadar telah mengungkapkan perasaannya masing-masing.

"Eh?" Keduanya bersuara secara bersamaan. Suasana pun mulai hening beberapa saat.

"Jadi ..., apakah kau serius?" tanya Frey

"Kau sungguh mempercayainya?" Daru tersenyum lebar saat mengatakannya.

Plak

Frey menamparnya sekali lagi. Kali ini dia tidak menahan kekuatannya. Membuat pipi kiri Daru membiru.

Pintu tiba-tiba terbuka. Membuat keduanya terkejut dan membenahi posisinya, berpura-pura tidak ada yang terjadi.

"Aku sudah menyeles- eh! Tuan Daru! Kenapa pipi kirimu membiru?" tanya Vanir terkejut.

"Ah, Tuan Vanir. Tadi ada seekor gorila raksasa yang menakutkan datang dan tiba-tiba dia memukulku," jawab Daru sambil memaksakan untuk tersenyum.

Frey hanya diam dan memalingkan muka dari Daru.

Ah! Masalah cinta! pikir Raja Vanir.

"Ehm, aku sudah menyelesaikan surat kepemilikan Bukit Sarren, ini sudah berstempel Kerajaan. Mulai hari ini, bukit Sarren menjadi milikmu." Raja Vanir menyerahkan sebuah gulungan berpita emas.

"Terima kasih tuan Vanir," ucap Daru.

"Dan Nona Frey, aku telah menghancurkan surat kontrak yang ditandatangani oleh kedua orangtuamu dulu. Aku sudah menyelidiki tentang masalahnya, dan itu memang salah adikku, sebentar lagi orangtuamu sampai," ucap Raja Vanir kepada Frey.

"Terima Kasih Yang Mulia!" Frey berlutut.

Tak lama kemudian. Sepasang pria dan wanita yang terlihat cukup tua memasuki ruangan mereka bertiga. Pria itu tampak seperti berumur 50 tahunan, kondisi nya pun tidak bisa dikatakan baik, begitu juga wanita yang ada disampingnya.

Apa bisa aku menggunakan permintaan ketiga untuk menghapus perbudakan di Resia? Tapi tampaknya akan cukup sulit, pikir Daru.

"Ayah! Ibu!" Frey berteriak sembari berlari menuju ke arah mereka berdua.

"Frey! Akhirnya kami bertemu denganmu nak!" Kedua orang tua Frey pun memeluknya.

Daru hanya memandang reuni indah keluarga tersebut sesaat lalu berpaling ke Raja Vanir.

"Tuan Vanir, karena urusanku disini sudah selesai maka aku akan pergi, senang bisa berbisnis denganmu," ucap Daru mengulurkan tangan.

Raja Vanir semakin tertarik dengan Daru. Hanya dialah orang biasa yang berani mengulurkan tangan kepadanya. Raja Vanir tersenyum dan menjabat tangan Daru. "Senang berbisnis denganmu juga Tuan Daru."

Daru pun berjalan hendak pergi meninggalkan ruangan. Ketika berpapasan dengan Frey, Frey menatapnya seakan ingin berkata sesuatu.

"Kenapa menatapku? Jangan bilang kau benar-benar jatuh cinta padaku?" Daru memasang senyum yang menyebalkan.

Frey menunjukkan reaksi yang tidak pernah Daru bayangkan. Frey hanya tersenyum manis dan memalingkan wajahnya.

Apakah benar? pikir Daru sembari tetap berjalan keluar ruangan.

....

Star-que adalah sebuah toko perhiasan yang terkenal di Moon City. Toko itu terkenal karena barang-barang yang dijual disana dijamin kualitasnya. Selain kualitas, kuantitas yang ada di toko ini juga besar. Ada rumor yang menyebutkan bahwa gudang Star-que dibawah tanah sebesar seperempat dari seluruh wilayah Moon City.

Saat ini Daru hendak masuk untuk menjual perhiasan yang dia dapatkan dari Bukit Sarren. Ketika dia masuk, pandangan semua orang tertuju padanya. Karena Daru memakai jubah hitam yang lusuh tanpa ada perhiasan apapun yang tergantung di tubuhnya.

Orang miskin, kira-kira seperti itu lah pikiran semua orang ketika memandang Daru. Setelah beberapa saat, semua orang kembali melakukan aktifitas nya. Lalu, seorang karyawan wanita menghampiri Daru. Dengan sedikit ragu, dia bertanha, "Apakah ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Aku ingin menjual perhiasan. Panggil manajer mu," ucap Daru.

Kata-kata Daru membuat semua orang tertawa.

"Hahaha! Lihat, orang miskin seperti dia mau menjual perhiasan? Hahaha. Ketahui tempatmu!" teriak salah satu bangsawan yang ada disana.

"Benar! Dasar miskin pergilah!" sahut yang lainnya.

Daru tidak menanggapi ucapan para pelanggan itu. Dia hanya melambaikan tangan kirinya dan tiba-tiba setumpuk perhiasan emas dan batu-batu mulia muncul. "Panggil manajermu, aku ingin menjual ini semua."

Orang-orang terkejut karena Daru memiliki perhiasan sebanyak itu.

"Kau pasti mencuri! Penjaga tangkap dia!" Bangsawan yang tadi berbicara pertama kali memerintahkan penjaga Star-que untuk menangkap Daru.

Empat penjaga langsung menghunuskan pedang dan bergerak ke arah Daru.

Daru tersenyum masam dan mengeluarkan plat emas bertuliskan "Lionness" dan memainkannya di tangan kirinya.

"Bergerak lebih dekat lagi dan aku akan menganggap kalian berempat menyinggungku," ancam Daru sembari terus memainkan plat itu.

"Plat emas Keluarga Lionness! Kami mohon ampun! Tolong ampuni kami!" Keempat penjaga berbicara bersamaan dan berlutut ke arah Daru.

"Kalau begitu kau bisa menangkap orang yang tadi menuduhku sebagai pencuri. Bawa ke penjara Kerajaan dan katakan kalau dia memfitnah Tuan Daru." Daru melirik bangsawan itu dan tersenyum dingin.

"Ti-tidak! Ampuni aku!" Bangsawan itu ketakutan, tak pernah terpikirkan olehnya bahwa dia baru saja menyinggung salah satu teman keluarga Kerajaan.

Daru hanya menatap para penjaga dan memberi tanda untuk menyeret bangsawan itu. Keempat penjaga mematuhi perintah Daru dan pergi ke penjara Kerajaan dengan bangsawan itu.

"Kenapa kau masih disini? Panggil manajermu." Karyawan toko itu langsung tersadar dan segera memanggil manajer toko.

Tak lama kemudian seorang pria paruh baya mendekati Daru.

"Nama saya Vorriz, saya adalah manajer toko ini." Vorriz membungkuk sedikit sebagai penghormatan kepada Daru.

"Aku ingin menjual ini semua. Hitung berapa banyak uang yang aku dapat," ucap Daru sambil menunjuk ke arah tumpukan perhiasan di lantai.

Vorriz pun bergegas menghitung dan menaksir harga satu per satu.

"Tuan Daru, harga yang bisa toko kami tawarkan kepada anda adalah 16.000 koin emas, apakah anda setuju?" Vorriz mengatakan apa adanya. Dia tidak berani mencoba untuk menipu Daru karena identitas Daru yang merupakan teman dekat keluarga Kerajaan.

"Baik, Aku setuju."

Vorriz pun memerintahkan karyawannya untuk mengambil uang. Tak lama kemudian enam belas karung yang cukup besar berada didepan Daru.

"Satu karung berisi 1000 koin emas. Anda bisa menghitung nya," ucap Vorriz

"Aku percaya padamu, terima kasih, senang bisa berbisnis denganmu," ucap Daru sembari memasukkan kantong-kantong uang kedalam cincin dimensinya.

"Sama-sama, Tuan," ucap Vorriz.

Daru pun pergi meninggalkan toko Star-que. Ketika dia sudah berada di luar toko, ekspresi nya berubah. Seperti seseorang yang sesak nafas.

Ooooohh! 1,6 miliar! teriak Daru di dalam hatinya. Dia dari tadi sebenarnya sudah menahan diri sekuatnya untuk tidak melompat kegirangan. Daru pun teringat dia belum memeriksa berapa koin emas yang dia dapatkan dari Bukit Sarren. Daru pun pergi ke sebuah penginapan dan memesan satu kamar.

Setelah memesan, dia saat ini berada disebuah kamar yang cukup kecil. Lalu dia mengeluarkan smartphone-nya dan memeriksa berapa banyak koin emas yang dia dapatkan dari bukit Sarren.

12.000 koin emas! 1,2 miliar! 1,2+1,6! Aku kaya! pikirnya.

Daru pun mengeluarkan 16 kantong emas dan membuka kantong-kantong tersebut. Setiap sath kantong terbuka, isinya mendadak kosong, berpindah ke e-wallet Daru.

Zzz zzzz zzzz zzzz

Smartphone Daru bergetar sebanyak 32 kali. Menandakan ada 16 notifikasi. Daru pun segera memeriksanya dan benar saja, total uang Daru jika di rupiah kan mencapai 2,8 miliar, angka yang sangat fantastis.

"Hehehehe ... ahahahaha ... hahahahahahah!" Daru pun tertawa dengan lantang tak peduli dengan apapun.

Terpopuler

Comments

Galih Gates

Galih Gates

sesimpel itu memenjarakan bangsawan?!

2021-08-18

0

Riangga Mustika

Riangga Mustika

up

2021-08-17

0

Chocolate🍫

Chocolate🍫

hahaha! Gw paling suka sama novel gila kaya gini!

2021-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Terjun Bebas
2 Frey
3 Harta Karun Julius
4 Belanja Online Universal
5 Tarik, dan Satu Gerakan
6 Tiga Hal
7 Penyelamatan Putri
8 Tiga Permintaan
9 Satu Malam
10 Daru Adalah Raja Iblis?
11 Telah Membuka Bisnisnya
12 Selamat Datang di Surga Kecilku
13 Pengganggu
14 Romansa
15 Targetku?
16 Tidak Ada yang Menyentuhku
17 Budak dan Kontrak Darah
18 Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19 Pertarungan di Bukit Sarren
20 Serum Pembangkitan Alam
21 Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22 Hilangnya Frey
23 Penyelamatan Sang Kekasih
24 Perluasan Bisnis
25 Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26 Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27 Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28 Hari yang Sibuk
29 Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30 Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31 Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32 Persis Seperti Tadi Malam
33 Konflik Percintaan
34 Kesalahpahaman yang Berlanjut
35 Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36 Kebenaran
37 Yin dan Yang
38 Tiga Hal yang Kedua
39 Heroine Baru?
40 Kerinduan
41 Aku pulang
42 Skema Dimulai
43 Pembunuhan di Bukit Sarren
44 Elemen Matahari
45 Bertemu
46 Arthur Baraqiel
47 Kotak Pandora dan Prediksi
48 Tujuan
49 Retak
50 Satu Nyawa
51 Pengumumumumumuman
52 Pertemuan
53 Monster Ekonomi
54 Peraturan Baru
55 Chris
56 Skema Raja Arthur
57 Emilia
58 Emilia dan Daru
59 Kesalahpahaman
60 Sergio si Raja Iblis
61 Dark Plain dan Elf
62 Kejadian 100 Tahun
63 Sejarah: Genosida
64 Bunuh Frey
65 Sejarah: Islagram
66 Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67 Sejarah: Pasca
68 Karyawan
69 Kembali
70 Pergi
71 Kehancuran
72 Wilayah
73 Emas
74 Jutaan Jiwa
75 Dibalik Tangan Tuhan
76 Apa yang Terjadi?
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Terjun Bebas
2
Frey
3
Harta Karun Julius
4
Belanja Online Universal
5
Tarik, dan Satu Gerakan
6
Tiga Hal
7
Penyelamatan Putri
8
Tiga Permintaan
9
Satu Malam
10
Daru Adalah Raja Iblis?
11
Telah Membuka Bisnisnya
12
Selamat Datang di Surga Kecilku
13
Pengganggu
14
Romansa
15
Targetku?
16
Tidak Ada yang Menyentuhku
17
Budak dan Kontrak Darah
18
Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19
Pertarungan di Bukit Sarren
20
Serum Pembangkitan Alam
21
Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22
Hilangnya Frey
23
Penyelamatan Sang Kekasih
24
Perluasan Bisnis
25
Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26
Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27
Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28
Hari yang Sibuk
29
Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30
Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31
Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32
Persis Seperti Tadi Malam
33
Konflik Percintaan
34
Kesalahpahaman yang Berlanjut
35
Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36
Kebenaran
37
Yin dan Yang
38
Tiga Hal yang Kedua
39
Heroine Baru?
40
Kerinduan
41
Aku pulang
42
Skema Dimulai
43
Pembunuhan di Bukit Sarren
44
Elemen Matahari
45
Bertemu
46
Arthur Baraqiel
47
Kotak Pandora dan Prediksi
48
Tujuan
49
Retak
50
Satu Nyawa
51
Pengumumumumumuman
52
Pertemuan
53
Monster Ekonomi
54
Peraturan Baru
55
Chris
56
Skema Raja Arthur
57
Emilia
58
Emilia dan Daru
59
Kesalahpahaman
60
Sergio si Raja Iblis
61
Dark Plain dan Elf
62
Kejadian 100 Tahun
63
Sejarah: Genosida
64
Bunuh Frey
65
Sejarah: Islagram
66
Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67
Sejarah: Pasca
68
Karyawan
69
Kembali
70
Pergi
71
Kehancuran
72
Wilayah
73
Emas
74
Jutaan Jiwa
75
Dibalik Tangan Tuhan
76
Apa yang Terjadi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!