Benua Isla terdiri dari enam kerajaan, yaitu Kerajaan Saria di tengah, Kerajaan Morin di Utara, Kerajaan Karian di Barat laut, Kerajaan Vradarian di Barat, Kerajaan Resia di Selatan, dan Kerajaan Worez di timur laut.
Di sebelah tenggara, ada sebuah wilayah yang sangat besar disebut Dark Plain. Dark Plain berbatasan dengan empat kerajaan, yaitu Kerajaan Worez, Kerajaan Morin, Kerajaan Saria, dan Kerajaan Resia. Wilayah ini disebut wilayah terlarang karena banyaknya monster--makhluk yang berubah bentuk, sifat, perilaku karena kontaminasi mana-- dengan populasi yang terus bertambah. Bahkan, keempat kerajaan berkerja sama dan membuat tembok yang membentang mengelilingi Dark Plain.
Hanya ada satu pintu masuk menuju Dark Plain, yaitu Hutan Arc yang berada di antara Kerajaan Saria dan Kerajaan Resia. Hutan Arc sendiri adalah sebuah wilayah netral yang mana tidak boleh ada peperangan yang berlangsung disana. Kenetralan hutan Arc sudah di akui oleh keenam kerajaan.
Dan juga, ada sebuah sungai raksasa bernama Deuz River yang membentang dari utara kerajaan Morin melewati Kerajaan Saria, Hutan Arc, Kerajaan Resia, dan Kerajaan Vradarian. Di Kerajaan Resia, Deuz River bercabang menjadi dua. Satu cabang mengarah ke Barat sampai ke Kerajaan Vradarian yang berada di Utara Kerajaan Resia, dan satu lagi mengarah ke Selatan sampai ke laut melewati Ibukota Kerajaan Resia, Moon City.
Saat ini, Daru sedang berjalan ke arah timur menuju Deuz River. Karena dia berpikir jika ada air, ada kehidupan. Sambil berjalan, Daru semakin dalam menjelajah web Benua Isla. Dia sekarang mengetahui sebagian besar kondisi dari Benua Isla. Seperti peperangan yang terjadi antara Kerajaan Vradarian dan Kerajaan Resia. Di web itu, dijelaskan bahwa peperangan disebabkan karena Kerajaan Resia yang menuduh Kerajaan Vradarian menyembunyikan Putri Kerajaan Resia. Ketika Daru menyelidikinya lebih dalam, ternyata itu hanyalah akal-akalan Kerajaan Karian yang mengadu domba kedua kerajaan tersebut. Bagaimana bisa Daru mengetahui hal tersebut? Islagram. Dia stalking Raja Kerajaan Karian, Raja Arthur. Sampai saat ini, Putri Kerajaan Resia belum ditemukan.
Apa mungkin di dunia ini ada smartphone juga? Tapi dilihat dari persenjataan perang, mereka belum lah semaju bumi. Tapi bagaimana mereka meng-upload postingan di Islagram? pikir Daru.
Boom
Dikala Daru termenung, suara ledakan mengembalikan kesadaran Daru.
"Ledakan?" ucap Daru terkejut. Dia lalu menyiapkan busurnya dan berjalan secara tersembunyi menuju ke arah suara ledakan.
Setelah berjalan sejauh 100 meter, Daru melihat ada enam orang pria dan seorang wanita. Lima orang pria memegang pedang dan seorang lagi memegang tongkat yang diujungnya terdapat sebuah batu kristal berwarna merah. Dipikiran Daru, kata "penyihir" muncul. Daru menyapu pandanganya dan berhenti ke arah sang wanita. Di tubuh wanita itu terdapat beberapa luka dan dia terlihat kesusahan untuk mempertahankan kondisi berdirinya.
"Apakah kau sudah tidak bisa melawan? Hahaha, Jika kau menurut, kau tidak akan menjadi seperti ini," ucap salah satu pria.
"Ugh ... aku lebih memilih mati dari pada menuruti keinginan kotormu!" teriak si wanita tidak berdaya.
"Ayolah cantik ... walaupun kau melawan seperti itu, aku memiliki ramuan penyembuh. Seberapa banyak pun lukamu, kulitmu akan menjadi bersih kembali setelah meminumnya. Dan kita akan bersenang-senang, hahaha!"
Mendengar ucapan mereka, Daru mulai tahu apa yang terjadi. Tatapan Daru menjadi sedikit menyeramkan. Dia sangat membenci sesuatu seperti ini. Tanpa pikir panjang, Daru menyiapkan busur dan anak panahnya. Dia tarik busurnya dan mengarahkanya ke kepala si penyihir. Kenapa penyihir dulu? Karena Daru tidak tau apapun tentang kekuatan penyihir. Dia memilih mengakhirinya dahulu agar tidak merepotkan nantinya.
Suut! Tap!
Anak panah Daru menancap tepat di kepala penyihir itu. Sontak, membuat kelima pria lain menjadi waspada.
"Siapa itu? Tunjukkan dirimu!" teriak salah satu pria.
Suut! Tap!
Kali ini anak panah Daru menembus dada pria yang berada paling dekat dengan si wanita.
Empat orang sisanya segera melihat ke arah datangnya anak panah. Mereka melihat seorang pria yang memegang busur aneh dengan tatapan yang sangat dingin.
"Si-siapa kau?" tanya salah satu pria sedikit ketakutan.
Tanpa bicara, Daru melepas anak panah lain. Anak panah itu menembus kepala pria yang berada di paling depan.
Melihat rekannya mati satu persatu, membuat tiga orang sisanya ketakutan. Mereka tak sanggup bergerak sedikit pun. Walaupun mereka menang jumlah, tetapi keberadaan Daru seperti sesosok Malaikat Maut.
Lah, kenapa mereka diam saja? Kok nggak maju nyerang? pikir Daru.
Melihat ada kesempatan emas yang lain, Daru kembali menarik busurnya. Kali ini Daru menarik busurnya dengan posisi horisontal dengan tiga anak panah sekaligus.
Suuut.. tap! Tap! Tap!
Ketiga anak panah itu tepat mengenai target. Ini adalah kemampuan sekelas atlet!
Ketiga pria itu ambruk tak bernyawa. Kekuatan busur itu memang diluar nalar. Kecepatan, kekuatan, dan akurasi, Seperti busur yang ditarik oleh Dewa.
Wanita yang melihat Daru membantai keenam pria yang mengganggunya sangat ketakutan. Ditambah pakaian yang Daru kenakan berbeda dengan pakaian yang biasa dikenakan oleh penduduk benua isla membuat rasa takut semakin mendalam.
A**pakah dia malaikat maut? pikir wanita itu.
Daru pun berjalan mendekati wanita itu dengan santai. Dia tidak tau fakta bahwa wanita itu ketakutan olehnya.
Saat Daru berjarak hanya 5 meter dari wanita itu, wanita itu tiba-tiba bersujud. Membuat Daru menghentikan langkahnya.
"Ya Dewa! Tolong ampuni hidup hamba. Hamba akan melakukan apapun untuk Dewa," Ucap wanita itu sambil mempertahankan posisi sujudnya.
Hah? Dewa? Aku? pikir Daru.
"Aku bukan Dewa," ucap Daru.
"Eh? Bukan Dewa? Lalu siapa anda?" Wanita itu pun mengangkat kepalanya dan melihat Daru. Tatapan mengerikan itu akhirnya hilang, membuat wanita itu sedikit lega.
"Aku Daru, pengelana. Siapa kau? Dan apa urusanmu dengan kumpulan pria tadi?" Daru memperkenalkan diri dan bertanya tentang kejadian sebelumnya. Walaupun dia sudah bisa menebaknya.
"Nama saya Frey. Saya dari kerajaan Resia. Saya hendak pergi ke Dark Plain bersama tiga orang lain dari kelompok saya. Tetapi, kelompok saya dihadang oleh lima belas bandit. Kami berempat berhasil membunuh 9 bandit namun, nyawa rekan-rekan saya menjadi korban," jawab Frey dengan ekspresi sedih.
"Dark plain? Bukankah itu tempat para monster? Kenapa kau kesana?" tanya Daru.
"Kami mencari keberadaan Putri Kerajaan Resia. Info terakhir menyatakan bahwa dia dibawa ke Dark Plain," jawab Frey
"Ah, seperti itu ... sebentar, aku ambilkan ramuan penyembuh yang tadi dikatakan oleh pria itu," ucap Daru. Dia berjalan ke arah tubuh pria yang mengatakan tentang ramuan penyembuh. Dia menggeledah dan tidak menemukan apapun.
Melihat Daru kebingungan, Frey berkata, "Mungkin ada di cincin dimensinya."
Daru tidak tau apa itu cincin dimensi. Tapi dia melihat hanya ada satu cincin yang dipakai oleh pria itu. Pasti ini yang disebut cincin dimensi pikirnya. Daru pun mengambil cincin itu dan kembali ke tempat Frey duduk.
"Bagaimana cara mengeluarkan ramuannya?" tanya Daru heran.
"Teteskan darahmu ke cincin itu, dan itu akan menjadi milikmu," jawab Frey.
Daru melakukan apa yang dikatakan Frey. Dia melukai jari tangannya dengan anak panah dan meneteskannya ke cincin. Setelah dia meneteskan darahnya, tidak ada apapun yang terjadi, membuat Daru keheranan.
Mungkin harus dipakai dulu? pikirnya. Daru pun memakai cincin itu di jari tengah tangan kirinya. Tiba-tiba, banyak gambar memasuki pikirannya. Ada gambar pedang, koin emas, botol dengan cairan berwarna merah, dan sebuah peta. Daru menyadari bahwa gambar-gambar itu adalah isi dari cincin dimensi. Lalu, dia membayangkan gambar botol berwarna merah. Tiba-tiba sebuah cahaya keluar dari tangan kiri Daru. Setelah Cahaya itu meredup, botol berwarna merah muncul di telapak tangannya.
Keren! pikirnya. Daru hendak melompat kegirangan. Tetapi masih ada Frey yang melihatnya. Jadi, dia menahan perasaan gembiranya.
"Ini." Daru menyerahkan botol itu ke Frey.
"Terima kasih." Frey mengambilnya dan langsung meminum cairan itu. Tiba-tiba luka yang dialami Frey sembuh. Bahkan tidak ada bekas luka sama sekali di tubuhnya.
Ramuan yang gila! Daru takjub dengan apa yang dilihatnya.
"Terima kasih tuan Daru karena telah menyelamatkan hidup saya. Saya berhutang kepada anda," ucap Frey dengan berlutut di depan Daru.
"Sudahlah. Aku hanya kebetulan lewat," ucap Daru dengan membusungkan dadanya.
"Tetap saja, anda telah menyelamatkan hidup saya. Saya berhutang budi kepada anda. Karena misi saya telah gagal, saya akan kembali ke Resia untuk melapor. Apa yang akan Tuan Daru lakukan?" tanya Frey.
Daru diam sejenak, lalu berkata, "Aku akan tetap di hutan arc untuk sementara waktu."
Apa yang dipikirkan Daru? Uang! Dia telah mendapatkan satu cincin dimensi yang berisi barang-barang berharga. Dia ingin mendapatkan cincin dimensi lain.
"Kalau begitu saya akan kembali ke Resia. Jika anda kesana, tolong kunjungi saya. Dan jika anda membutuhkan bantuan, tolong beritahu saya," ucap Frey.
"Tunggu, apakah kau mempunyai benda seperti ini?" Daru mengeluarkan smartphone-nya dan menunjukkanya pada Frey.
"Benda apa ini tuan?" tanya Frey keheranan.
"Umm, lupakan. Kalau begitu, apakah kau tau tentang Islagram?" tanya Daru lagi.
"Islagram? Apakah itu sebuah senjata? Saya belum pernah mendengarnya," jawab Frey.
"Umm, kalau begitu lupakan saja. Kau bisa pergi sekarang," ucap Daru dengan sedikit senyum.
Frey pun berjalan menuju ke arah Kerajaan Resia. Sedangkan Daru mulai mengambil cincin dimensi dari kelima tubuh bandit yang sudah ia bunuh sebelumnya. Tak lupa, dia juga mengambil enam anak panah yang masih menancap di tubuh masing-masing bandit.
Dia tidak tau apapun tentang smartphone ataupun Islagram. Apakah di dunia ini keberadaan Islagram tidak diketahui? pikir Daru
Daru pun mengeluarkan semua isi dari ke enam cincin dimensi. Dia mendapatkan lima belas koin emas, tujuh botol ramuan penyembuh, satu peta, beberapa pedang, dan beberapa pakaian. Daru pun sekarang melompat kegirangan dengan apa yang dilihat di depanya. Tetapi itu tidak bertahan lama, karena secara tiba-tiba, koin emas itu lenyap dari pandangannya.
"Lah, kemana uang berhargaku!?" teriak nya.
Zzzz zzzz
Smartphone Daru bergetar.
Ketika Daru membuka smartphone-nya, dia melihat satu notifikasi baru di bagian atas layar.
[Saldo berhasil ditambahkan]
Daru pun menekan notifikasi tersebut. Lalu, aplikasi e-wallet nya pun terbuka. Di bagian saldo, dia melihat tulisan "Rp19.900.000" dan "15 koin emas" di bawah nya. Mata Daru terbelalak karena kaget. karena uang yang dia dapatkan secara otomatis akan berpindah ke aplikasi e-wallet-nya.
"Ajaib! Hahaha!"
Dia pun membuka menu pertukaran mata uang. Dia lebih terkejut lagi.
[IDR->Isla Coin]
Rp100.000 \= 1 gold coin
"****, 1,5 juta! Aku kaya! Hahahaha!" Daru kegirangan.
"Wait wait ... Ini ada peta. Jangan-jangan peta harta karun?" ucapnya sambil melihat peta yang ada ditangannya.
Daru membuka peta tersebut dan benar saja. Ada tanda silang berwarna merah disana, "Julius Tomb" itulah yang tertulis di bawah tanda silang berwarna merah. Tanpa pikir panjang, Daru memasukkan semua barangnya di cincin dimensi, kecuali busur, anak panah, dan peta. Bahkan ransel gunungnya kini ia masukkan ke cincin dimensi. Tak lupa, dia juga mengenakan pakaian yang ia dapat dari bandit, karena pakaian yang dia pakai dari dunia asalnya terlalu berbeda dari pakaian orang-orang di dunia ini.
Setelah itu, dia pun bergegas ke tempat yang ditandai silang pada peta tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
anita
mantab ni cerita tp gak lanjut
2022-10-09
0
Rizky Maulana
kyknya menarik
2021-10-25
0
Riangga Mustika
up.
2021-08-17
0