Episode 4

"Mak, ayo balik!" Seru Roy memanggil Delia yang masih tidur pulas diatas  mejanya. Sedangkan kelasnya sudah kosong melompong sejak sejam yang lalu.

Roy pun mendekati Delia, karna tak mendapati pergerakan dari gadis itu. Roy menatap wajah Delia yang tertidur pulas! ia terlihat sangat damai. Di bandingkan dengan Delia saat bangun, yang mirip banteng mau nyeruduk orang. Lebih baik Delia yang tertidur seperti ini. Damai, adem dan gak berisik.

Dan Roy mendapati memo di keningnya. Kemudian Roy membaca tulisan yang tertera disana.

Lagi PMS awas kena tabok:b

Sontak Roy terkekeh geli. Itu tulisan Zahra dan berarti ia sengaja tidak membangunkan Delia karna tau sahabatnya itu akan menunggu dirinya dan Dean yang akan mengikuti rapat osis terlebih dahulu setelah bel pulang sekolah berbunyi.

"Mak bangun mak. Ayo pulang! Lo mau jagongan di sini? Gantiin pak Agus jagain sekolah" Roy menguncang tubuh Delia pelan.

Delia mengerang dan sedetik kemudian ia bangun. Menatap Roy yang berdiri di depannya dan kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang kelas yang sudah kosong dan tak berpenghuni. Hanya tinggal dirinya yang sedang asyik tidur disana.

"Udah selesai rapatnya? Hoamm.." Delia menguap dan merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal karna tidur tengkurap di atas meja.

Roy mengangguk mengiyakan. ""Ayo pulang!"

Dean yang baru balik pun segara masuk dan bergabung bersama kedua sahabatnya itu. Dan ia sontak terkejut "Muka lo pucet banget? Lo kenapa?" Panik Dean menangkup wajah Delia yang putih pucat.

Sementara Roy tidak kaget karna sudah tau Delia tengah datang bulan sekarang. Tadi baca di memo ada tulisan PMS.

"Haid! Udah ayo balik. Perut gue sakit. Nyut nyutan nih" keluh Delia sambil meringis ketika nyeri perutnya datang lagi.

Dengan sigap Dean merebut tas Delia yang hendak di ambilnya. Delia hanya mengulum senyum ketika Dean mau membantunya membawakan tasnya.

"Yok!" Seru Roy menggandeng tangan Delia yang terlihat berjalan dengan sempoyongan karna menahan sakit di perutnya.

Di mini market...

Brian tengah asik bercanda gurau dengan kedua temannya. Chim dan Alex, namanya.

"Si Geby masih ngejarin lu mulu Lex? Embat aja napa sih? Cantik gitu" seru Chim dengan pandangan tak lepas dari ponselnya.

"Males. Ganjen! Cabe! Murah!" Tungkas Alex dengan dingin. Sementara itu sebuah mobil berhenti di dekat mereka. Seorang lelaki turun dari kursi bagian kemudi.

"Dean! Ngapain lo disini bro?" Seru Chim ketika melihat teman bermain basketnya itu berjalan masuk ke dalam mini market dengan tergopoh gopoh.

"Eh kalian. Ini mau beli roti gue" jelas Dean seraya masuk ke dalam toko swalayan tersebut.

Kaca mobil pun terbuka. Menampakan wajah seorang perempuan yang lusuh dan lecek. Ia terlihat kesakitan.

"Dean beliin kiranti juga" jeritnya membuat ketiga lelaki itu membelalakan matanya dengan lebar, terkejut mendengar pernyataan gadis itu.

Delia menatap ketiga lelaki yang memandangnya dengan syok. Delia mendesis tak suka.

"Apa lo liat liat.  Gue congkel mata lo tau rasa lu pada" judesnya membuat mereka nyaris tersedak ludah sendiri.

Dean keluar dan memberikan pembalut pada Delia. Sekarang swalayan udah tidak menggunakan kantung kresek guys jadi mau tidak mau terekspos lah barang tersebut.

"Kata tadi beli roti?" Seru Chim bingung.

"Iya itu roti kan bahasa halusnya monyet. Lo kek gak punya emak aja" seru Alex menjitak kepalanya. Sedangkan Brian masih cengo dengan kejadian barusan.

"Kirantinya mana Dean! Perut gue sakit banget, sumpah!" rengek Delia hampir menangis karna sangking sakitnya.

"Iya iya gue beliin! Udah sana ganti. Roy keluar lo" marah Dean ketika melihat abangnya itu malah pura pura tidur.

Roy mencibik kesal dan turun dari mobil. Bergabung dengan geng Brian yang notabenya kawan bermainnya juga.

"Ck gagal deh gue liat rezeki" gerutunya kesal dan seketika roti di tangan Delia itu mendarat mengenai wajahnya.

"Adaw!"

"Ambil! Lo mesum mesum gue robek robek lo kek kertas" marah Delia seketika membuat Roy ciut dan menuruti kemauannya.

Setelah itu Delia menutup kaca mobil. Dan Dean kembali membeli apa yang diminta oleh Delia tadi. Sedangkan Roy sudah cemberut dengan melipat tangannya di dada. Tak lupa dengan bimolinya, alias bibir monyong lima centi yang selalu melengkapi penampilan ngambeknya.

"Lo kok mau sih disuruh suruh peranakan kingkong gitu?" Celetuk Brian yang melihat tingkah kedua temannya.

"Apaan maksud lo? Delia? Udah biasa dia kek gitu"

"Tapi kan tetep aja. Lo gak malu disuruh beli beli kek gitu?" Sekarang ganti Chim yang melihat kehadiran Dean dengan botol kiranti dan minyak kayu putih.

"Ha? Ini? Oh gapapa lah. Dulu mama kan juga sering suruh beliin kek gini. Lagian Delia itu gede bareng kita jadi kalo dia sakit kita juga harus rawat. Udah kek adik sendiri" jelas Dean menjelaskan.

Brian, Chim dan Alex hanya ber 'o' ria.

"Ayo pulang" seru Delia dengan wajah yang pucat pasih dari balik kaca. Sekarang lebih pucat dari yang sebelumnya.

Sekarang Roy yang terkejut "Ya allah sakit banget kah Del? Ke dokter aja gimana?" Roy langsung mendekatinya.

Delia menggeleng pelan. "Ayo pulang aja. Gue mau istirahat dirumah aja" pintanya lagi.

"Iya deh. Dean ayo balik. Buruan!" pinta Roy sambil masuk ke dalam mobil.

"Gue cabut dulu ya! Kalo ada tanding lagi kabarin gue. Awas aja gue gak di ajakin. Gue tabok lu pada" seru Dean masuk ke dalam mobil sambil mengawas awasi mereka dengan jari telunjuknya.

"Yoi! Aman!" Sahut ketiganya dan mobil itu mulai menjauh dari pandangan mereka.

"Gila tuh dua terong. Mau aja di suruh suruh ama cabe!" Ucap Chim masih terheran heran. Karna baginya itu sangat tidak wajar.

"Namanya akrab ya udah gitu. Itu tadi juga udah di bilangin kan sama Dean! Udah kek adeknya sendiri. Ya udah di jagain gitu, ya gak masalah lah" jawab Alex enteng.

Karna dirinya juga memiliki adik perempuan yang hobby nya menyuruhnya ini itu. Nanti kalo gak diturutin pasti ngambek dan ujung ujungnya jadi ngadu ke mamanya. Terus alhasil Alex yang kena semprot ibunya tercinta.

Yah seruwet itulah memiliki adik perempuan. Udah Bawel! Usil! Ngambekan lagi. Kan repot.

Yaang tidak paham disini tinggal Brian seorang. Karna, basipun ia punya adik cewe! Tapi Thalia tidak bersikap seperti itu. Untuk hal yang sangat pribadi. Thalia akan mengurusnya sendiri.

Bahkan penjelasan Alex pun masih di anggapnya menjadi aneh karna yah memang aneh saja bagi Brian Dan mungkin itu tidak akan pernah terjadi pada dirinya.

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

3 x jempol buat authoor kece

2021-01-21

1

Caramelatte

Caramelatte

eyo kakak author! Ku balik nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗

2021-01-11

1

✈전Arynn

✈전Arynn

suka

2020-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56 (Mulai Season 2)
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Bonus Visual dan Karakter
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56 (Mulai Season 2)
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Bonus Visual dan Karakter
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!