Dean menatap Delia yang berjalan melewati rumahnya dengan membawa 2 kantung belanjaan besar di kedua tangannya.
"Dari mana mak?" Seru Dean membuat gadis yang tengah cengengesan itu sontak menoleh ke arahnya.
"Habis ke pasar nak! Gak mau bantuin emak kah? Berat nih" celetuk Delia mengangkat kedua kantung besar ditangannya.
"Sini gue bantuin mak!" Sambar Roy, kembaran Dean, keluar dari rumah dengan membawa sekaleng cola kesukaannya.
Roy berlari ke arah Delia setelah memberikan kaleng minuman itu pada Dean yang tengah duduk santai di teras rumahnya.
"Habis belanja apaan sih mak? Berat amat kek nya?" tegur Roy merebut dua kantung itu segaligus.
"Biasa si emak dirumah suka gitu kan! Belanja buanyak entar ujung ujungnya masak kebanyakan terus dibagi bagi ke rumah elu" ucap Delia sambil berucap terimakasih pada Roy yang telah membantunya.
"Owh jadi nenek di rumah mau masak masak? Gue bantuin ya mak" sekarang ganti Dean yang mendekat ke arah mereka dengan antusias setelah mendengar Winda, mamy Delia akan memasak, tentu saja dia sangat doyan masakan Winda yang pasalnya adalah mantan koki restorant.
Roy sama Dean ini kebiasaan manggil Delia itu emak karna Delia cerewetnya kek emak ke anaknya. Jadi ya gitu deh..
"Gimana kalo bantuin gue aja nak? Kerjain PR emak aja gimane?"
"Idih ogah, kerjain sendiri lah" ketus Dean seketika menjadi kesal.
"Huh pelit deh lo! Punya otak tuh dibagi bagi"
"Ngaku gak punya otak dia Roy wkwkwk" ejek Dean tertawa menyebalkan.
Melihat kembaran dan sahabatnya itu bertengkar, Roy hanya memutar bola matanya malas dan membawa masuk belanjaan Delia ke dalam rumah gadis itu.
Di sambut dengan Qila, adik perempuan Delia yang baru duduk di bangku kelas 3 SMP tapi tingginya sudah hampir menyamai dirinya dan Delia kalah jauh. Karna Delia itu pendek kek mamanya.
"Loh kakak gue mana bang? Kok lo jadi yang bawa belanjaan mama?"
"Di depan tuh. Lagi tengkar sama adek gue di jalanan" "Ini taroh mana Qil?"
"Dapur bang! Ada mama kok, masuk aja"
"Okey!" Roy berjalan masuk dan melihat tante Winda yang tengah mencuci peralatan dapur. "Tante! Ini belanjanya ya"
Winda menoleh, menatap Roy yang meletakkan kantong belanja di atas meja. "Loh Delia mana Roy? Makasih ya"
"Iya tante, Delia di depan. Tante lagi apa?" Tanya Roy melihat tangan Winda yang sibuk mencuci walau mulutnya sedang sibuk menanyai dirinya.
"Ngamen! Ya nyuci piring lah ganteng. Masa gak kelihatan sih"
Roy terkekeh "Hehe, mata Roy merem sih tan wkwkwk. Mau di bantuin kah?"
"Gak usah tanya! Sini kamu. Punggung tante dah sakit dari tadi nih. Punya anak cewe dua tapi gak guna semua. Pusing deh tante Roy"
"Wkwkwk iya iya nyonya. Ngeluh nya ke panjangan tuh wkwkwk"
Delia dan Dean masuk ke dapur dengan ricuh. "Ma Dean ngeselin nih"
"Apaan sih Del! Engga loh tan. Delia aja tuh ngambekan"
Winda hanya menggelengkan kepalanya pasrah melihat dua kucing yang ribut adu mulut di hadapannya. Ia pun memilih masuk ke dalam kamarnya dan beristirahat dari pada melihat keduanya debat tak berfaedah.
"Tuh rajin kek Roy sana lu. Jangan adu mulut aja lu sama gue, kek cabe aja! Padahal yang cabe kan si Roy" seru Delia.
"Idih yang betul aja lu! Males amat gue jadi pembantu gratisan dirumah lo, cih" balas Dean memasang wajah geli.
"Nih gue kasih buruan nih!" Delia melempar uang lima ratus perak padanya.
"Apaan njir! Dompet gue tebel. Gak butuh duit dari lo" Dean melempar balik duit receh itu ke muka Delia.
"Astafirullah mentang mentang tajir lo setan. Ya apalah gue yang kere ini" Delia mendengus kesal dan meninggalkan Dean di tempatnya, memilih membantu Roy yang dengan ikhlas membantu pekerjaan rumahnya.
Dean diam, tak enak pada Delia. Dia takut menyinggung Delia atas ucapannya itu.
"Sorry! Gue bantu deh" ucap Dean mengingat mereka sudah dari bibit sampai bonsor gini udah kenal lama.
"Apaan gilak! Gak usah sana lo jauh jauh. Hambur duit sana biar cepet kempes dompet lo" sensi Delia mengibas tangan Dean dari lengannya.
Pasalnya Delia ini sangat sensitif dengan masalah status sosial, entah mengapa dia kesal kalo mengingat dia ini sangat kere alias miskuin.
"Ya allah mak maapin Dean dong, iya deh Dean durhaka mak huhu" manja Dean bergelayutan manja di lengan Delia.
Delia menghela nafasnya kesal "Roy adek lo nih. Kesel gue"
Roy menoleh sekilas dan kembali melanjutkan acara cuci piringnya. "Udah sih Del, Dean kan mulutnya emang gitu. Lagian lo emang kere kan"
Mendadak Delia menjadi semakin kesal "Iya deh gue kere lo bedua kaya kek kolongmerat. Cih.."
"Apa sih De, sensi amat lu. Biasanya kita juga yang jajanin lo. Udah kek suami jajanin istrinya, noh dua suami lo kan" seru Roy santai, karna emang seperti itu adanya.
Dean dan Roy sering membelikan Delia ini itu, tentu saja karna kehendak mereka sendiri, tak mungkin Delia yang memintanya. Delia bukan orang matre.
"Bodo! Males gue sama kalian. Pulang sana. Sebel gue liat muka papan iklan kek lo bedua" kesal Delia mengibas tangannya mengusir keduanya.
"Idih jutek! Hayuk es cream sayang. Suami yang ini bakal beliin deh" ujar Roy memeluk leher Delia akrab.
"Jijik lo bencong. Sana enyah! Males gue ah. Qilaaaaa usir tikus tikus ini dari sini dekkkk" jerit Delia membuat Qila keluar dari gua nya.
"Cabut lu pada! Ganggu kakak gue mulu kerjanya. Cabut sana" usir Qila menyeret mereka keluar rumah kasar.
"Cih mentang mentang dah sabuk item, jadi tenaga lo kek sumo ya Qil" celetuk Dean yang kalah kuat dari gadis yang jauh lebih kurus dari dirinya itu.
Setelah melemparkan kedua orang sahabat kakaknya plus tetangga sebelah rumahnya keluar rumah! Qila kembali ke dapur dan membantu kakaknya yang tengah mencuci piring.
"Buat makanan dong kak! Qila laver nih" rengek gadis manja itu pada Delia.
"Udah tau gue gak bisa masak! Gitu masih minta di maskin. Ini tuh maksudnya emang minta tolong apa ngejek" sebal Delia menatap sengit adik semata wayangnya itu.
Qila pun menyengir kuda "Hehehehe ngejek dong! Sesekali durhaka. Kan Qila jarang durhaka sama kakak. Yang sering mah ke Bapak ya kan kak" seru Qila sambil mengedip ngedipkan matanya genit.
"Wkwkwk ngaku lu dek! Dasar anak durhaka. Udah sana goreng telur. Sekalian kakak juga mau yak!"
"Okey kakaku cayang"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
BELVA
bagus bngt ka
2021-01-20
1
ACILMEY
ok masukin rak dulu, biar bisa nyicil bacanya 👍👍
2021-01-03
1
Caramelatte
semangat thorrr jangan kasi kendorrr
2020-12-07
1