Episode 3

Dean bersandar dimobil BMW hitam kesayangannya yang tengah terparkir di depan rumah. Ia memberikan nama mobilnya itu dengan blakcy.

"Woy bang buruan napa sih lu! Lelet amat kek siput. Lagi bikin alis lu?!" Teriak Dean kesal, karna menunggu saudaranya yang tak kunjung keluar setelah 15 menit berlalu.

Padahal tadi yang lebih dulu berganti baju itu si Roy! Tapi sampai Dean udah selesai mandi, ganti plus sarapan! Abangnya itu tak kunjung keluar dari kamar.

"Iya ma! Delia berangkat ya!" jerit Delia keluar dari pekarangan rumahnya.

Mendengar suara Delia yang nyaring bak toak hajatan itu Dean yang tadinya uring uringan mendadak menjadi slow melihat kehadiran wanita yang kerap ia panggil emak itu, tengah berjalan keluar dari rumahnya dengan seragam lengkap dan rapi seperti biasanya.

"Mak...uy! Bareng anak, sini mak. Gak usah naik angkot dah.." ucap Dean melambaikan tangannya dengan cepat.

Delia pun menoleh dan tersenyum, lantas berjalan mendekati Dean dengan sedikit berlari.

"Tumben belum berangkat? Si Roy ngaret lagi?"

(Ngaret \= telat! Bukan motongin rumput pakek sabit ya maksud gue)

Dean mengangguk. "Gue susul bentar. Lo tungguin entar ya mak. Jangan naik angkot! Awas lu!" Ucap Dean berlari masuk ke rumah untuk menyeret kembarannya keluar.

Tak berujung lama. Suara gaduh 2 bersaudara itu terdengar dari ambang pintu.

"Ya allah Dean sabar napa babi. Ini pakek sepatu dulu. Kaos kaki gue kotor dong somplak" marah Roy melihat adiknya yang menyeret paksa dirinya keluar rumah bak seorang maling habis bobol rumah.

"Lu lama bang! Telat entar. Pakek di mobil kan bisa" balas Dean tak kalah kesal.

"Ya udah gendong gue ke mobil. Becek tuh. Lo abis maindiin si blacky kan?!"

Dean mencibik dan menggendong abangnya itu melewati genangan air yang tercecer disepanjang jalan keluar rumah mereka. Delia membukakan pintu untuk Roy masuki.

"Peka amat lu mak. Co cweet deh kek anak emak kanguru yang tau aja kalo anaknya minta gendong"

Delia hanya memutar bola matanya malas dan masuk ke dalam mobil. Duduk di sebelah Roy yang sudah sibuk mengibaskan kaos kakinya yang kotor terkena tanah.

Sedangkan Dean mengambil alih kemudi dan mulai menjalankan mobil ke sekolah, ke SMA Sejahterah, sekolah yang paling mereka cintai.

"Minggu depan ulangan. Mak, lo gak mau les sama gue?" Ujar Dean meliriknya dari kaca spion tengah. Dan memandang wajah Delia dari sana.

Delia sontak menjulurkan kepalanya ke samping Dean, dan Dean pun berhasil terlonjak kaget melihat pergerakannya.

"Hayuk nak. Kapan? Nanti malem gimana? Udah tinggal 3 hari lagi kan? Sekarang udah kamis" ujar Delia dengan wajah polos dan suara santai.

Mau gimana pun Delia ini sangat cantik, jadi seberapa pun menjengkelkannya tingkah laku Delia, Dean tidak benar benar bisa marah padanya. Karna kelemahan Dean adalah cewe cantik plus sisi imutnya.

Setelah beberapa saat memandang wajah Delia dari dekat tanpa berkedip! Akhirnya Dean mengangguk sambil mengulas senyum tipis.

"Entar beli snack. Gue yang beliin, oke?!" seru Roy yang sedari tadi memperhatikan interaksi dua orang tersebut.

Bak bocah tk yang mendapat balon dari sang ayah keduanya bersorak senang. Sementara Delia langsung melompat memeluk Roy erat. "Duh dipeluk badak. Sesek gue!"

"Ck" cibir Delia kesal.

Sampai di parkiran sekolah. Mereka lekas turun dan berjalan ke kelas masing masing.

"Del" seru seorang perempuan berhijap tengah melambaikan tangan ke arah mereka bertiga.

Wajah Roy langsung bersemu melihat senyuman merekah dari sahabat Delia itu. Zahra namanya. Siswi perempuan yang terkenal dingin pada kaum adam itu sukses mendapat julukan es krim, dingin dingin tapi manis eak. Bukan itu saja! Zahra ini murid terpintar nomer 2 setelah Dean yang menjabat sebagai peringkat pertama di sekolah.

"Assalamuallaikum" sapa Dean dengan senyum ramah. Sedangkan Roy sudah kaku karna melihat Zahra yang berdiri tepat di hadapannya. Dekat dengan Zahra membuat Roy merasa jadi cowo terkikuk di dunia.

"Wallaikumsalam. Selamat pagi" sapa Zahra tak kalah ramah. Aduh adem deh kalo liat Zahra itu. Udah cantik, alim, kalem, pinter lagi kan jadi teduh penglihatan.

"Yok ke kelas. Kamu udah belajar? Ada kuis bahasa loh nanti" seru Zahra menggiring Delia masuk ke kelas.

"Ih sumpah lo Ra? Gue lupa. Buku aja gak gue bawa huhu" rengek Delia mendapatkan tawa renyah dari Zahra yang sukses ngibulin sahabatnya.

"Bohong Del hehe. Udah jangan kek bayi ah. Masih pagi udah manja manja meong lu ama gue"

"Ih ngeselin amat sih jadi orang. Biar aja! Namanya sayang" sahut Delia dengan mengerucutkan bibirnya sok imut.

Tuk..tuk..Dean menyenggol bahu Roy.

"Udah pergi jauh bang. Dah yok masuk. Jam pertama Kimia. Gue males kena omel pak Rama" seru Dean menyeret kembarannya ke kelas.

Sedangkan yang diseret masih belum sadar dari lamunannya padahal yang diliatin udah ilang masuk kelas dari tadi.

Dan tiba tiba saja...

"Oi.. Roy.. Roy..!" Jerit Zahra yang keluar kelas kembali dan berlari kecil menyusul langkah kedua lelaki tersebut.

Seketika yang di panggil langsung membulatkan mata sedangkan si Dean sudah berhenti menyeret abangnya pergi.

"Kenapa lagi Ra?" Tanya Dean mewakil kan abangnya yang sudah kelepek kelepek di liatin sang pujaan hati dari dekat.

"Ini! Kemaren kan gue pinjam buku bahasanya Roy. Ini gue balikin, udah selesai gue salin. Makasih ya" Zahra menyodorkan buku tulis tersebut kepada yang punya.

Roy dengan gagap menerimanya "Em..i..iya! Sama sama hehe"

Zahra pun tersenyum manis "Gue balik kelas ya" pamitnya tapi seketika dia menatap wajah Roy lekat lekat sebelum pergi dan berujar "Kenapa gagap sih kalo sama gue? Lo suka ama gue?"

Blussshhh...

Tepat!

Wajah Roy memerah pedam dan segera ia tundukan kepalanya agar tidak ketahuan oleh Zahra jika ia sedang blusing karna kalimat wanita itu.

Zahra terkikik. Sementara Dean menahan tawa karna sikap salting abangnya.

Dean menatap Zahra yang seketika balas menatapnya dengan senyum yang masih sama. "Dasar usil" celetuk Dean tanpa suara.

Zahra hanya menjulurkan lidahnya dan melenggang pergi tanpa ingin mempertanggung jawabkan perbuatannya yang sudah membuat anak orang jadi kebaperan.

"Dahh.. cabut dulu ya! Jangan lama lama saltingnya Roy.." jerit Zahra disela langkahnya.

Mendengar itu Roy langsung merosot dan berjongkok dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Mampus gue malu banget! Dasar Zahra" gumam Roy kesal tapi dengan wajah yang masih blusing.

Dean hanya terkekeh geli melihatnya. Jauh di lubuk hatinya ia bergumam

"Dasar bucin lu bang!"

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

kpan2 mampir jg di novel ku
#gadis imut diantara dua raja rimba

mksh ya ka

2021-01-20

1

ACILMEY

ACILMEY

Siap goyang jempol cusssss ⛷⛷⛷⛷

2021-01-03

0

Caramelatte

Caramelatte

semangat thor!
Dapat salam dari "Belong to Esme"

2020-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56 (Mulai Season 2)
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Bonus Visual dan Karakter
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56 (Mulai Season 2)
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Bonus Visual dan Karakter
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!