4. Gagal

Happy Reading 😍

♥️♥️♥️

Tidak kuasa menghadapi kenyataan bahwa suami yang ia cintai justru tidak mencintainya. Menyakitkan, tapi apa yang sudah kak Zio perbuat hingga membuat Angga sakit hati.

Ingin sekali menanyakan hal tersebut pada Zio, tapi Valy mengurungkan niatnya. Ia harus mencari tahu tapi bagaimana caranya.

Hampir satu bulan ia membina rumah tangga, hanya hampa yang ia rasakan tanpa ada belaian kasih sayang. Yang ia dapatkan justru perlakuan kasar dan bentakan dari Angga.

Sebaiknya aku pergi saja dari sini, buat apa tinggal satu rumah dengan orang yang tidak menghargai keberadaanku. Tapi tidak mungkin aku kembali kerumah kak Zio, dari dulu aku sudah merepotkan kak Zio. Apalagi sekarang kak Zio sudah memiliki seorang anak, aku tidak mau lagi merepotkan kak Zio dan mbak Nera kakak iparku. Aku tidak mau mengusik kebahagiaan mereka.

Menyiapkan tas dan mengisinya dengan pakaian seadanya, Valy bertekad akan pergi meninggalkan Angga. Mungkin untuk sementara ia akan tinggal di dalam butik, kebetulan ada satu ruangan di butik yang biasa dipakai untuk gudang. Jika ia sudah punya cukup uang barulah ia akan menyewa rumah kontrakan untuk tempat tinggalnya.

"Mau kemana kau?!" tanya Angga ketika Valy menuruni anak tangga.

"Aku akan pergi dari sini!" sahut Valy ketus yang pada suaminya.

"Jadi begitu Zio mengajarimu?! pergi meninggalkan suami!"

"Jangan bawa-bawa kakak ku dalam urusan kita!"

"Bagaimana tidak?? aku menikahimu karena dia!"

"Apa salah kakak ku hingga kau begitu membencinya mas?!" Valy meminta penjelasan.

"Dia yang sudah menghancurkan hidup Dewi, merusak masa depannya! jadi aku akan buat kakakmu menderita karena melihat adik perempuan kesayangannya hidup tersiksa!"

"Dasar biadab kau mas! ternyata aku sudah dibutakan oleh cinta. Aku sudah salah menilaimu"

Angga mengambil tas yang ada ditangan Valy dengan paksa, "aku tidak akan membiarkan mu pergi istriku?!!" ucapan yang membuat Valy jijik mendengarnya.

Angga melemparkan tas Valy keatas ranjang kamar yang Valy tempati. "Sekarang masuk!"

Angga memerintahkan Valy untuk kembali masuk kekamar.

Memang agama tidak memperbolehkan seorang istri meninggalkan rumah, apalagi tanpa persetujuan suami ditambah suaminya sudah melarangnya. Setidaknya itu yang ia tahu walaupun ilmu agamanya tidak setinggi perempuan soleha lainnya.

Setelah drama yang terjadi Valy bersuci, menghadap pada sang pencipta memohon perlindungan untuk dirinya.

Klek...suara kamar Valy dibuka dari luar, ternyata Angga yang datang. Mungkinkah ia akan tidur dikamar ini? Valy membatin dalam hati.

Angga duduk dipinggir ranjang, ia tidak mengganggu Valy yang masih menggunakan mukena.

Dengan pikiran yang masih penuh pertanyaan Valy memberanikan diri bertanya, "Sudah malam, mau apa kau kesini?!" suara Valy terdengar datar.

"Ini rumahku, aku berhak untuk berada dimana saja!"

Jawaban itu sudah cukup membuat mulut Valy membungkam, karena yang dikatakan oleh Angga benar adanya. Ini adalah rumahnya, ia pun tidak punya hak untuk melarangnya.

Angga menatap Valy, "kenapa kau menatapku seperti itu?! aku tidak menggodamu kan suamiku?!" pertanyaan dengan nada mengejek sama seperti yang Angga lakukan terhadapnya tadi.

Angga tersenyum sinis, "tapi aku masih suamimu, kau wajib melayaniku"

Walaupun niatnya menyakiti perasaan Valy untuk membalaskan dendamnya namun ada sesuatu yang menggelitik hati dan pikirannya,

Valy sudah menjadi candu bagi Angga.

Ada sesuatu yang menggila jika ia tidak menyentuh dan melakukan penyatuan dengan tubuh istrinya itu.

"Kalau begitu segera ceraikan aku! agar aku terlepas dari kewajibanku melayanimu!"

"Tidak akan semudah itu, sampai kapanpun aku tidak akan melepaskanmu!"

"Dasar kau laki-laki jahat!"

Usahanya untuk pergi meninggalkan rumah dan suaminya malam ini akhirnya gagal.

♥️♥️♥️

Beberapa hari berlalu, Valy melakukan aktifitasnya seperti biasa. Menyiapkan sarapan sebelum berangkat bekerja, terserah mau dimakan atau tidak oleh suaminya.

Rutinitas bekerja nya pun ia lakukan seperti biasa pula, pergi pagi hari dan pulang sore harinya. Sebenarnya butiknya buka sampai dengan jam delapan malam, namun sebelum menikah ia berjanji pada Angga akan mengurangi jam kerjanya dibutik.

"Mbak kenapa?" tanya Rini saat melihat Valy memijat keningnya, "Mbak sakit?" Rini mengulang pertanyaannya.

"Nggak apa-apa kok Rin, mbak cuma agak pusing sedikit" sahut Valy.

"Aku antar pulang ya mbak?"

"Tidak usah Rin? mbak bisa pulang sendiri, lagian baru jam satu"

"Mbak Valy yakin??" Rini memastikan.

Valy tidak menjawab, matanya sayu.

Tidak sanggup menunggu sampai jam pulang, kondisi tubuh Valy makin tidak terasa baik dan ia memutuskan untuk segera pulang.

♥️♥️♥️

Siang ini Beno sedang berada dirumah Angga, mengambil berkas yang tertinggal diruang kerja bosnya. Beno adalah orang kepercayaan Angga, keluarga Angga yang telah membesarkan dan menyekolahkan Beno hingga menjadi seperti sekarang ini. Maka untuk membalas jasa orang tua Angga ia mengabdikan dirinya untuk putra mereka Angga Mahardika Wijaya.

Setelah membayar taksi online yang ditumpanginya, Valy bergegas masuk kedalam rumah. Kepalanya serasa berputar, perutnya mual, wajahnya sudah penuh keringat.

Betapa kagetnya Valy melihat seorang laki-laki didalam rumah nya dan itu bukan Angga, "Pak Beno?! sedang apa disini?!" tanya Valy.

"Maaf bu, saya mengambil berkas bapak yang tertinggal"

"Ohh,,," Valy menyahut singkat dan tiba-tiba saja Valy terjatuh dihadapan Beno.

"Bu!!! Bu Valy!! bangun bu!!' Beno segera mengangkat tubuh Valy ke sofa yang berada di ruang tengah.

Segera menghubungi bosnya, "pak, ibu pingsan!" ujar Beno panik.

" Ooh,,"

"Pak, sebaiknya anda pulang" perintah Beno pada Angga.

"Kau beri saja minyak angin, nanti juga siuman" jawab Angga santai.

Mana mungkin Beno tega meninggalkan istri bosnya dalam keadaan seperti ini. Segera menghubungi dokter yang biasa mengecek kesehatan Angga.

"Bagaimana dokter?" tanya Beno.

"Pak Angga kemana? tanya sang dokter santai.

"Sedang ada urusan dok!" Beno berkata bohong untuk menutupi sikap Angga yang tidak peduli pada istrinya.

Mata Valy mulai terbuka, ia kaget karena tersadar dan dihadapannya ada dua lelaki didalam rumahnya. Valy ketakutan dan hendak beranjak dari sofa.

"aaww..." Valy memegang kepalanya, rasa pusing kembali datang.

"Ibu istirahat saja" ucap Beno.

"Saya sakit apa dok?!' Valy ingin tahu tentang keadaannya.

"Ooh..tidak apa-apa, hanya kelelahan. Besok pagi sebaiknya ibu periksakan kondisi ibu ke rumah sakit ya. Nanti saya akan rekomendasikan dokter kandungan yang bagus"

"Haah??! maksud dokter saya hamil??! nggak!!! nggak mungkin!!"

Sebenarnya mungkin saja, karena Angga selalu menggauli nya sejak mereka menikah. Dan Angga tidak pernah menggunakan pengaman.

"Belum pasti bu, kita cek besok ya!"

Dokter Hendro berkata demikian karena beliau hanya dokter umum, bukan spesialis kandungan.

Valy hanya terdiam, dadanya sesak mendengar penjelasan yang belum pasti itu.

Dengan kondisi pernikahannya sekarang ini ia lebih memilih untuk tidak hamil.

"Semoga saja ya bu?!" ucap Beno.

"Tidakk!!!" jawab Valy refleks dan jawaban itu membuat kedua orang dihadapannya tercengang. Bagi dokter Hendro baru kali ini ia menghadapi pengantin baru tidak senang mendengar dirinya hamil. Aneh, batin sang dokter.

♥️♥️♥️

Seperti biasa ritual setelah membaca ya readers qu...

like, komen dan vote.

thank you 😘😘

Terpopuler

Comments

Emay Sahramayani

Emay Sahramayani

lanjut thor

2020-08-31

2

Eka Poenya

Eka Poenya

lanjut....penisirin

2020-08-31

2

neng siska

neng siska

lanjut

2020-08-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!