Happy Reading 😍
♥️♥️♥️
Setelah malam pertama yang menyisakan kesakitan bagi Valy, dirinya akan tetap meminta jawaban kepada suami yang ia cintai. Mengapa ia memperlakukan dirinya seperti ini. Dosa apa yang telah ia perbuat hingga mendapat siksaan seperti ini, dan itu semua dilakukan oleh suaminya sendiri.
Terbangun karena suara adzan subuh Valy masih dalam keadaan tidak berpakaian, luka dibagian intinya ternyata meninggalkan sisa darah yang sudah mengering.
Beranjak dari ranjangnya hendak menuju kekamar mandi, "aaaaww!!" Valy menginjakkan kakinya kelantai, namun yang ia rasakan badannya serasa luluh lantah. Kedua kakinya tidak mampu untuk menopang tubuhnya, pangkal paha terasa linu karena Angga semalam meregangkan kedua kakinya secara paksa.
Segera mandi dan bersuci, Valy mengadu apa yang ia dapatkan tadi malam dengan bersujud. Memohon pada yang kuasa agar ia diberikan kesabaran dalam menghadapi suaminya.
Valy mengetik pesan singkat pada Rini, ia ijin untuk tidak masuk kerja karena tidak mungkin ia ke butik dalam kondisi seperti ini. Badannya terasa remuk, untuk berjalan normal saja ia kesulitan.
"Rin, mbak hari ini tidak ke butik ya, mbak ada urusan" begitulah bunyi pesannya.
Tanpa menunggu jawaban dari Rini, ia pun mematikan ponselnya.
♥️♥️♥️
Disisi lain Angga sudah berangkat ke kantor, memang agak kesiangan sedikit dari biasanya. Karena semalaman ia menyesalkan kenapa dirinya bisa tergoda dengan keelokan tubuh perempuan yang sudah menjadi istrinya, sebenarnya sah-sah saja jika ia mau melakukan hubungan suami-istri dengan Valy, namun tidak bagi Angga. Ia sudah melanggar janji pada dirinya sendiri. Karena niatnya menikahi Valy adalah untuk membalaskan sakit hatinya pada Zio.
"Aaaarrggh!!!!! dasar bodoh!! kenapa aku bisa tergoda?! aku tidak boleh menyukainya apalagi sampai mencintainya!!"
Didalam ruang kerjanya Angga terus saja merutuki dirinya sendiri, ia tidak peduli bahwa suaranya akan terdengar oleh karyawan nya.
"Pak?? ada apa? ada yang bisa saya bantu?"
tanya Beno sang asisten, ia berlari kedalam ruangan Angga ketika mendengar bosnya berteriak. Hal seperti ini pernah terjadi setahun yang lalu, menandakan bahwa bosnya dalam masalah.
"Aku memang bodoh Ben!!" Angga menyalahi dirinya.
"Maksud bapak?" Beno tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Angga.
"Aku sudah menidurinya! aku bodoh!"
"Siapa pak?!" ya Beno bertanya lagi karena memang ia bingung siapa orang yang dimaksud Angga.
"Valy!! aku sudah menyetubuhinya!!"
Beno mengernyitkan keningnya, Valy adalah istrinya dan mereka baru saja menikah, lalu apa yang salah jika suami istri melakukan hubungan yang seharusnya.
Beno benar-benar tidak paham.
"Lalu salahnya dimana pak?"
"Jangan pura-pura tidak paham! kau tahu kalau aku menikahinya demi membalaskan dendamku pada kakaknya"
Angga seolah mengingat Beno tentang rencana balas dendamnya pada Zio.
"Tapi pak??"
"Aaargh!!! sudah, keluar sana!!" Angga mengibaskan sebelah tangannya mengusir Beno.
♥️♥️♥️
Tiga hari sudah Angga tidak pulang, ia lebih memilih untuk tidur dikantor.
Sudah jam 10 malam tapi Angga belum bisa memejamkan matanya.
Segera menghubungi sang asisten,
"Ben? malam ini temani aku ke club, aku suntuk!"
"Tapi pak?" protes Beno.
"Ku tunggu disana!"
"Dasar bos gila!!" Beno menggerutu karena bosnya itu telah menggagalkan dirinya yang sedang pemanasan dengan sang istri, hasrat yang sudah diujung pun kandas tak tersisa karena perintah bosnya itu.
♥️♥️♥️
Setibanya di club ternyata benar saja, Angga sudah menghabiskan bergelas-gelas wine.
"Hehee...sini Ben!" Angga melambaikan tangannya saat melihat Beno sudah dihadapannya. Angga menepuk kursi yang ada disebelahnya mempersilahkan Beno duduk.
"Broo!! kasi dia minum!" perintah Angga pada bartender didepannya.
Beno menolak, ia mengangkat sebelah tangannya dan menggelengkan kepala.
"Kalo gue ikut mabok, terus yang bawa lu pulang siapa?" Beno mengomel disamping Angga, beruntung Angga sudah teler jadi tidak menggubris ocehan Beno.
"Bos...bos...lu bikin kerjaan gue aja. Lu mah enak udah ena-ena sama bini sekarang mabuk-mabukan.Nahh gue???? baru buka kolor udah lu ganggu aja!!" Beno terus saja mengomel sepanjang jalan.
Dan Angga hanya cengengesan mendengar ocehan laki-laki yang menyetir didepannya.
"Dewi...maafkan ! aku sudah melanggar janji. maaf...maafkan aku" Angga terus mengoceh.
Beno hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Angga.
♥️♥️♥️
Suara mobil membuat Valy terbangun, mengintip dari balik gorden ternyata benar perkiraan nya, itu mobil suaminya. Tapi kenapa yang keluar dari pintu kemudi pak Beno? Melihat pak Beno membukakan pintu penumpang, lalu berusaha membawa Angga masuk.
Valy berlari melihat Beno bersusah payah membantu Angga berjalan, mas Angga sakit? itulah pemikirannya.
Segera membuka pintu, "Mas Angga??!"
"Bapak mabuk bu!" jawab Beno.
"Tolong bawa ke kamar pak" perintah Valy meminta tolong pada Beno, karena tidak mungkin ia membawa Angga ke lantai dua dalam keadaan seperti ini, pasti tidak akan kuat. Apalagi postur tubuh Angga tinggi besar.
"Saya pamit bu" Beno ijin untuk segera pulang setelah tugasnya selesai.
"Terima kasih pak!"
•
•
Beno merebahkan tubuh bosnya dikamar yang Valy tempati, Beno memang tidak tahu jika sepasang suami-istri itu tidur terpisah.
Valy membuka sepatu Angga yang masih terpasang dan menyeka wajah Angga yang penuh keringat dengan air yang ia ambil dari kamar mandi.
"Dewi...maaf..." Angga mengoceh menyebut nama seorang wanita yang tidak dikenalnya.
Menyakitkan,,, dadanya tiba-tiba terasa sesak.
"Mas, siapa Dewi?? kenapa kamu menyiksa hatiku seperti ini.
"Aku pasti akan balas!" oceh Angga.
"Balas??" Valy mengulang kata-kata Angga.
"Ya!! aku akan balas dia!!" tangan Angga menarik piyama yang dikenakan Valy dan membuat beberapa kancing terlepas.
"Siapa mas?! siapa Dewi?!" Valy menangis, rasa cemburunya tak tertahan. Perempuan mana yang bisa mendengar suaminya menyebut nama wanita lain dihadapannya.
Sebenarnya apa yang terjadi? Valy semakin bingung, tidak sabar untuk segera mengetahui dan meminta penjelasan dari suaminya, Valy menepuk-nepuk pipi Angga agar cepat sadar.
"Mas!! sadar mas!!" rasa sabarnya semakin berkurang. Valy menyiram air yang ia bawa untuk menyeka wajah Angga. Bukan hanya wajah Angga saja yang basah, ranjang nya pun sudah basah terkena siraman Valy.
Benar saja, akibat siraman air itu kini mata Angga sudah terbuka, ia sadar dari mabuk alkohol namun belum sepenuhnya sadar.
Melihat Valy dengan keadaan berantakan, dada Valy terlihat menggiurkan karena piyama yang dirusaknya barusan.
Seketika itu pula nafsu birahinya timbul.
Angga yang sudah bernafsu terlihat dari tatapan dan juga nafasnya membuat Valy ketakutan, ia khawatir hal yang membuatnya sakit akan terulang.
"Ma__maaf mas!" Valy menangis. " aku tidak bermaksud__"
Valy mencoba untuk meninggalkan Angga dan berlari keluar kamar.
Namun hasilnya nihil, Angga lebih dulu menarik tangan Valy. Ia membuka paksa piyama yang dikenakan istrinya.
Menciumi bibir Valy dengan kasar. Valy gelagapan karena kehabisan nafas, ia berhasil mendorong Angga.
"Kau yang memulai!" ujar Angga sambil membuka semua yang melekat ditubuhnya.
Tidak bisa dihindari, penyatuan itu terjadi lagi masih dengan cara yang kasar.
♥️♥️♥️
"Sekarang katakan siapa Dewi??!!" Valy meminta penjelasan pada Angga.
"Jadi kau benar-benar ingin tahu rupanya!"
"Katakan mas!" mata Valy sudah memerah, air matanya tidak berhenti mengalir.
"Baik!! aku akan katakan semuanya padamu?"
"Cepat mas!!" bentak Valy karena merasa Angga bertele-tele menyampaikan penjelasan yang ia minta.
"Dewi perempuan yang sangat aku sayangi"
Deg.. rasanya seperti disambar petir, kaki Valy mendadak lemah, ia terhuyung dan hampir saja jatuh jika tidak ada meja rias dibelakangnya.
"Jadi???"
"Ya, aku tidak benar-benar mencintaimu. Paham?!!!"
"Lalu kenapa kau menikahiku jika kau tidak mencintaku mas?" Valy setengah berteriak sambil terus menangis.
Ia terus memukul- mukul dada Angga.
Angga memegang kuat kedua tangan Valy, "aku menikahimu hanya untuk membalaskan dendamku pada kakakmu!" Angga mendorong Valy keatas ranjang basah setelah mengatakan semua yang ingin diketahui perempuan yang sekarang menjadi istrinya.
"Kenapa kau menggauliku jika tidak mencintaiku mas?!" suara Valy melemah.
"Kau yang sudah menggodaku!"
"Jahat kamu mas!"
"Jadi jangan berharap aku akan bersikap baik padamu! aku akan membuat kau menderita sama seperti yang dialami perempuan yang aku sayangi, hidup menderita karena ulah kakakmu" Angga berkata dengan tegas dan pergi meninggalkan Valy sendirian dikamarnya.
Jadi aku telah mencintai laki-laki yang sama sekali tidak mencintaiku...hiks...hiks...
♥️♥️♥️
Kepada pembaca setiaku, gabung digrup chat ku yaa... kutunggu lohhh.
jangan lupa ritualnya ya genks 😘like...komen...vote...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Rossa ria Suwarni
lanjut thor....👍👍💪💪
2021-01-09
0
Heliyah
hadirrr......
2020-10-14
1
Firchim04
Hai author semangat ya😊
Salam dari :
Stalker Penolong
Dosenku Sahabatku
2020-09-06
3