Hari Sial

***

Keesokkan paginya, aku kembali dengan rutinitas aku. Walau hujan cukup deras tengah malam tadi aku tetap berjalan menenteng bakul berisi kue yang masih hangat buatan Bibi Santy. Aku mencoba keberuntunganku pagi ini di sekeliling komplek siapa tahu ada yang berniat membelinya.

Ketika isi bakul telah habis aku kembali mengantar uang dan bakul ke rumah bibi Santy, sarapan ala kadarnya kemudian mengambil langkah seribu untuk pergi dan mulai menenteng sebuah gitar kecil untuk ngamen di taman-taman dan di lampu merah. Cuaca pagi yang masih nampak mendung, disertai dengan kolam-kolam bekas genangan air di sana- sini membuat aku agak hati-hati menenteng gitar mungil yang telah menemaniku bertahun-tahun ini. Takutnya aku terpeleset dan akhirnya terjembab bersama gitarku dalam kolam-kolam mungil berair coklat tanah di lorong komplek yang berlubang.

Aku terus berjalan dan mulai berteriak dengan keras sambil menyanyikan lagu-lagu favorit masa kini sekaligus pemanasan untuk ngamen aku sebentar.

" Hidup.. di bui.. menyiksa diri..." aku terus menyanyi sambil celingak-celinguk siapa tau ada yang terhibur dengan derungan suaraku.

"hahaha,"aku tertawa dalam hati sebab suaraku biasa-biasa saja dan tak ada yang spesial, apalagi permainan gitarku lebih kacau. Namun aku selalu percaya diri sebab bukan soal merdunya suara namun soal makna yang hendak disampaikan serta recehan yang dihasilkan. Sambil berjalan aku terus mengawan-awan suatu hari nanti setalah hasil aku memulung dan ngamen sudah mulai cukup, aku akan berbisnis dengan uang tabunganku.

" Ah sial, kenapa pagi ini sepi sekali? Padahal biasanya tiap hari banyak orang yang selalu nongkrong ngopi, merokok di setiap ujung lorong-lorong komplek kami ini," ujar aku dalam hati.

"Jangan sampai karena cuaca yang mendung dan hujan deras semalam membuat semua orang lebih suka mengurung diri dalam rumah," terus aku dalam hati.

"Ke mana ya, tempat pertama yang aku tuju?" Aku mulai memutar otak mencari tempat yang tepat untuk memulai aksi ngamen saya.

Biasanya pertama-tama aku akan ke taman, tempat anak-anak muda nongkrong sambil ngedate.

Tapi aku sadar tak mungkin orang-orang berkumpul di taman di saat cuaca seperti sekarang. Gerimis masih saja turun dan hujan deras semalam masih membuat air tergenang di mana-mana.

"Hufft... aku sudah pening dengan jalan hidupku yang tak pernah membaik, rejeki aku pun tak kunjung datang. Setiap hari hidupku hanya menjual kue, ngamen di siang hari dan memulung di sore hari", ujar aku dalam hati.

Ketika kepalaku sedang berputar dengan segala kepenatan hidup, tiba-tiba sebuah sepeda motor melaju kencang di jalanan sempit komplek kami menerjang kolam kecil atau genangan air hujan semalam.

"Shitt..... hei kurang ajar, berhenti!" Teriak aku setelah cipratan genangan air hujan di lorong yang dilewati motor metic Beat Street tadi.

"Sialan. Kalau jalan pelan-pelan dong, memangnya ini jalan tol apa?" teriak aku sembarangan, sebab aku tahu pengendara motor tadi tak memperdulikan teriakan aku.

"Sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Sudah badan dan pakaian terkena genangan air hujan yang kotor, gitar kesayanganku pun basah kuyup. Huftt... Pengendara sialan,"aku terus menggerutu dalam hati.

Setelah keluar dari komplek dengan pakaian yang masih belepotan terkena genangan air tadi, dan gitar mungil yang basah kuyup, aku memutuskan untuk memulai ngamen di lampu merah terdekat saja.

Setelah menunggu selama beberapa menit akhirnya lampu merah juga dan bersama beberapa anak-anak seusiaku serta anak-anak di bawah umur lainnya kami mulai menyerbu beberapa kendaraan yang parkir menunggu lampu hijau.

Aku pun ikut berlari menghampiri sebuah mobil Honda Jazz warna putih dan mulai bernyanyi seadanya. Baru beberapa detik aku bernyanyi terlihat kaca mobil itu diturunkan secara perlahan.

Tampak di dalamnya seorang wanita cantik berusia 38 tahunan dan seorang gadis remaja seusiaku yang mengenakan pakaian sekolah, sambil menyodorkan sepotong kertas.

Bukan uang atau recehan tetapi hanya sepotong kertas yang terlipat rapi.

****

Terpopuler

Comments

mr. Lucifer

mr. Lucifer

mantap

2021-08-03

0

⛤Mursini Zahwa🆘

⛤Mursini Zahwa🆘

SEMANGAT thor💪💪💪💕

2021-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!