Didatangi Oleh Pihak Kepolisian
"Ma - maaf. Pak Riski! Saya betul-betul gak sengaja! Maaf banget," ucapku memohon.
Lelaki itu membetulkan bentuk jas dan dasi yang sedikit kusut, lalu berlalu setelah melotot sejenak ke wajahku dengan sangar. Aku berbalik arah, berdecak kesal menanggapi sikap dingin lelaki itu, sepasang netraku awas melihat sosok wanita anggun yang lelaki itu hampiri. Tampak wanita itu terseyum simpul menyambut kedatangan Riski.
"Rini!" Sapa Bu Irma dari arah belakang.
Aku membalik tubuh, mendapati Bu Irma yang tengah tersenyum dengan menggunakan gaun hijau tosca, ia begitu elegan, bahkan sendal berwarna senada dengan hak 7 inci begitu serasi di kaki jenjangnya.
Akhirnya berkat saran darinya, aku menemukan sebuah gaun berwarna marun beserta hijab dengan warna senada.
****
Azan Zuhur berkumandang, menyadarkanku yang tengah bergelut dengan alam pikiran sendiri. Segera bergegas mengambil wudhu lalu menggelar sajadah untuk menunaikan sembahyang Zuhur.
Dari arah depan, samar-samar terdengar seseorang memberi salam, selang beberapa menit Bik Ijah datang menemuiku di kamar.
"Ada apa, Bi?" tanyaku sambil merapikan perlengkapan sholat.
"Itu Non, anu itu di luar em ... Itu ada yang cari Non Rini." Jawab Bi Ijah dengan terbata - bata dan gugub. Jemari telunjuknya mengarah keluar kamar.
"Di luar siapa?" tiba-tiba saja aku mulai khawatir.
"Di luar ada 2 orang polisi mencari Non Rini." Jawab Bi Ijah masih dengan ekspresi gugup.
Aku terhenyak sekaligus bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Berbagai pertanyaan di alam pikiranku meronta menuntut jawaban. Sejenak aku dan Bi Ijah saling beradu pandang, seolah-olah sepasang netra kami saling bertanya dalam diam.
"Bibi sekarang ke depan dan bilang sama ke dua polisi tersebut, sebentar lagi saya akan menemui mereka, karena saya harus siap-siap dulu."
Bi Ijah mengangguk lantas pergi meninggalkan ku dengan perasaan was-was.
Aku mondar-mandir dengan kedua tangan menyilang di perut. Berusaha agar tetap tenang. Aku menghampiri kedua polisi di ruang tamu. Melihat kedatanganku, kedua polisi tersebut bangkit, menghampiriku.
"Maaf, Bu! Kami telah mengganggu istirahat siang anda," salah satu pak polisi menyapa sambil mendekat kearahku.
Dengan alis bertautan aku memandangi mereka secara bergantian sambil menunggu alasan mereka datang kerumahku.
"kami datang kesini untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan saudara Indra Pratama."
"Baik, tapi sebelumnya silakan Bapak-Bapak duduk dulu," ucapku sambil duduk di sofa, kemudian diikuti dengan mereka.
"penjelasan apa lagi, Pak! Bukannya kasus ini sudah selasai, ya?"
"Menurut saudara Indra, Ibu belum ada itiqat baik untuk menemui beliau ataupun pengacaranya guna meminta maaf secara resmi dan tertulis, sekaligus untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan."
"Tapi hari itu saya sudah minta maaf di hadapan karyawan kantor juga di hadapan lelaki tua itu." jawabku mencoba menjelaskan.
"kami tidak paham masalah di kantor Ibu, tapi saran kami jika Ibu tidak mau berurusa dengan pihak kepolisian lagi, maka segera hubungi saudara Indra ataupun pengacaranya." Ucap salah satu polisi, memberi solusi.
Aku mengangguk tanda mengerti, kemudian kedua petugas tersebut bangkit, lantas izin pamit dan meninggalkan rumahku.
Aku bergeming, dengan tangan kiri di pinggang dan tangan kanan menekan kening. Membayangkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Ah! Rasanya kepalaku hampir meledak.
Aku mematung menatap layar ponsel dengan tampilan kontak milik Riski. Apakah aku harus menghubungi lelaki dingin itu saat ini untuk meminta pertolongannya.
Ah, lelaki itu cuma bicaranya saja yang besar, nyatanya Indra, si lelaki tua itu masih berani membesarkan kasus ini, bahkan aku harus menanggung akibatnya dari kesalahan yang tidak aku lakukan.
Tiba-tiba saja panggilan dari nomer Riski masuk, ternyata lelaki tersebut masih hidup.
"Assalamualaikum, Pak!"
"Waalaikumsalam, malam ini kamu datang kerumah Oma! Jam 7:30, jangan sampai terlambat."
"Tapi pak ..."
Tut tut!
Sambungan mendadak terputus. Aku bahkan belum sempat mengiyakan atau menolak tawaran makhluk aneh tersebut.
Bersambung!
____________
Hai Reader!😀
Jika kamu suka dengan cerita CINTA ARINI Love story is complicated, jangan lupa tinggalkan jejak ya! Berupa like, komen dan vote supaya Author makin semangat dalam menulis.
Salam sayang untuk kalian semuanya!🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hap£!π
kok ak deg2an ya thor bacanya
2023-10-07
0
zsarul_
hai thorr aku mampir lagi nihh 🤗
semangatt yaa
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
ada part baru lohh 😍
mari saling support thorr ❤️
thanks
2021-01-19
1
🍹Lulu Hilwa🦃
Like lagi semangat ditunggu Feedback nya.
Salam dari
"KEKUATAN ASISTEN DIREKTUR"
Jangan lupa Feedback dan bantu
LIKE, VOTE, RATE dan KOMEN.
Terima kasih🤗
2021-01-13
1