Uang 100 juta.

Aku menatap kertas berisi beberapa point penjanjian dari Riski, lalu kembali menatap lelaki pemilik hati bak salju di kutup utara tersebut.

"Hallo!! Kebiasaan deh, be-ngong." Riski menjentikkan jemari melihatku masih terdiam.

"Point 4 dan 5 ini tidak sesuai. Sebenarnya maksud pak Riski apa sih? Bapak mau memanfaatkan saya."

"Hei bocah sombong, yang mau memanfaatkan kamu itu siapa? Ini cuma sementara sampai Oma menandatangani surat wasiatnya dan semuanya beres, kamu bebas dan aku ..."

Pria ini bukan hanya seperti salju tapi juga gila, bisa-bisanya ia menjadikanku tumbal untuk mendapatkan harta warisan nyonya Dwi. Tapi jika aku tidak setuju, bagaimana dengan kasusku? Minta tolong sama keluarga Mama tidak mungkin, itu sama saja aku menghianati ayah. Ya Allah, berikanlah hamba jalan keluar.

"Kalo begitu, biar semuanya adil, aku akan menandatangani kertas ini jika kasus yang menyeret namaku selesai, dan lelaki tua itu tidak bisa lagi mengganggu."

Aku meletakkan lembaran kertas di atas meja lalu beranjak meninggalkan rumah ini.

Di dalam mobil, sepanjang perjalanan aku berfikir keras, berusaha menemukan solusi sendiri tanpa harus melibatkan Riski. Lagi pula aku tidak yakin jika lelaki itu punya niat baik.

Sepertinya tidak ada salahnya jika aku memberanikan diri menemui Pak Indra.

Aku membelok arah tujuan dan kini telah sampai di depan rumah Dita.

****

"Kalau menurut aku ni, ya! Kamu tidak perlu menemui pak Indra langsung, kamu kan tau, orang tua itu sekarang sangat membenci kamu setelah insiden penolakan cintanya di tempat umum." ucap Dita sambil mengulum senyum.

Aku memecingkan mata, manatap Dita kesal. Sungguh candaannya sama sekali tidak lucu.

"Jadi aku harus tunduk dengan perjanjian gilanya Riski. Begitu maksud mu? Kau tau? Aku harus pura-pura menikah dengannya. Ta, Me-ni-kah!"

Dita menatap iba lantas menepuk bahuku, aku cuma bisa menghela nafas meratapi takdir yang sedang ku jalani.

"Sabar Rin, tapi kamu kan tau, Pak Indra tidak mau menutup kasus ini begitu saja, ia pasti akan meminta sejumlah uang ganti rugi atas pecemaran nama baik, dan itu jumlahnya gak mungkin sedikit,"

Dita benar, aku tidak mungkin bisa memberikan uang dengan jumlah yang besar. Bahkan tabunganku selama ini sedikit demi sedikit terpaksa ku ambil untuk biaya kebutuhan sehari-hari. Sudah tiga bulan aku tidak bekerja semenjak insiden buruk itu terjadi.

Dita bangkit, ia berjalan ke arah dapur lalu kembali dengan membawa talam berisi 2 gelas teh panas dan sekotak pizza.

"Tadi baru pesan pizza, selisih dengan kedatangan Mu, masih anget lho," ucap Dita sambil meletakkan nampan di atas meja.

Aku meraih salah satu potongan pizza, menggigit di bagian ujung, begitu juga Dita. Gadis itu memang paling doyan makan pizza.

"Aku pusing banget, Dit! Gimana caranya aku bisa keluar dari masalah ini tanpa menimbulkan masalah baru,"

"Makanlah dulu, Rin! Perut berisi jauh lebih bisa membuat otak berpikir dari pada perut kosong." ucap Dita dengan mulut berisi makanan.

Lagi-lagi aku hanya bisa menghela nafas, lantas menggigit sisa potongan pizza. Entah mengapa kali ini rasanya begitu hambar hingga menelanpun terasa sulit, seperti ada sekat yang mengganjal di kerongkongan.

Aku menatap langit-langit, mencoba mengontrol emosi agar tangis tidak pecah dihadapan Dita. Walau bagaimanapun, aku tidak ingin terlihat cengeng di hadapannya.

Kembali Dita mengusap pucuk kepalaku lembut.

"Kamu nginap disini atau pulang?"

"Aku pulang aja, Dit! Gak enak sama bik Ijah. Kasian dia pasti lagi nungguin aku."

*****

Suara ketukan pintu membuat Bi Ijah menghentikan aktivitasnya di dapur. Ia bergegas menuju pintu sedangkan aku sibuk beselancar di media sosial dengan tujuan mencari lowongan kerja baru.

"Siapa yang datang, Bi?"

Belum sempat Bi Ijah menjawab, Riski muncul dari belakang tubuhnya dengan ekpresi datar. Aku memberi kode pada bi Ijah untuk membuat segelas minuman lalu menatap lelaki itu dengan alis bertautan.

"Aku harus duduk dimana?" tanyanya ketus.

"Ada apa bapak pagi-pagi kesini?" pertanyaan itu muncul begitu saja dan sekarang aku menyesalinya.

"Kau benar, seharusnya aku tak perlu kesini, tapi kau yang harus menemuiku." Riski menarik jasnya lalu beranjak menuju pintu depan.

"Saya minta maaf, jika pertanyaan tadi menyinggung pak Riski." ucapku sambil mengikuti ia dari belakang.

Riski menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap kearahku. Kembali kami saling bertatapan beberapa saat. Entah bagaimana ceritanya, kali ini aku merasa gugup bahkan degupan jantung terasa dipacu lebih cepat.

Lelaki itu maju beberapa langkah mendekat kearahku sementara aku tetap diam ditempat dengan tanpa suara. Ia lebih mendekat hingga aroma khas nafasnya kini dapat aku rasakan. Entah bagaimana sudah ekpresiku sekarang, aku merasa wajahku sudah seperti kepiting rebus saja.

Beberapa detik kami saling terdiam, menikmati deru nafasnya yang berhasil menusuk sanubari. Oh Tuhan, apa aku sudah mulai tidak waras sekarang?

"Kau punya uang 100 juta," ucap lelaki itu tepat di telinga kananku. Suaranya pelan dengan sedikit mendesah. Sukses membuatku merinding.

Aku terhenyak, mundur selangkah kebelakang untuk membuat jarak, sekaligus menghindari lelaki itu.

"Jadi lelaki tua bangka itu minta uang ganti rugi sebesar 100 juta?"

"Begitulah, jadi bagaimana?"

Aku bergeming sambil menatap ke arah Bi Ijah yang sedang membawakan nampan berisi gelas minuman.

"Silahkan dimimum, Mas!" ucap Bi Ijah sambil meletakkan gelas minuman di atas meja kemudian ia berlalu kebelakang.

Riski menatap kearahku, entah apa yang sedang lelaki itu pikirkan sekarang? Ia meraih gelas minuman lalu meneguknya hingga menyisakan setengah gelas.

"Jadi gimana? Kalo kamu mau membantu ku, maka masalah uang 100 juta, biar aku yang urus."

Aku menatap Riski lekat, entah mengapa kali ini aku merasa ia bukanlah orang yang mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Aura buruk yang selama ini aku lihat di dirinya, kali ini hilang entah kemana? Apakah aku sedang diguna-guna?

"Tapi tetap saja, aku tidak bisa pura-pura menikah denganmu. Masalah menikah bukan ajang main-main. Kamu kan tau itu?"

"Jadi kamu mau menikah sungguhan denganku?" ucapnya lalu ia tertawa beberapa saat.

"Amit-amit." Aku mendecih sambil membuang muka.

Riski tertawa hingga menampakkan barisan giginya yang putih. Sesuatu yang sangat jarang ia lakukan. Hampir bisa dikatakan tidak pernah, bahkan mungkin ini yang pertama kalinya ia lakukan.

"Jadi bagaimana?"

"Apanya bagaimana?"

Ia mengeluarkan lembaran kerta perjanjian dari dalam saku jasnya. Meyedorkan kepadaku lagi. Aku bahkan sudah muak melihat kertas-kertas tersebut.

"Aku serius. Poin nomor 4 dan 5 tidak bisa aku melakukan." ucapku pasrah.

"Ok! Point nomer 4 dan 5 saya tiadakan. Sekarang ayo tanda tangan." ia tidak patah semangat membujukku.

Aku menghela nafas, lalu menatap pias kearahnya. Kali ini, lelaki itu membuang muka.

*****

Aku menatap pokok bunga kertas dari balik jendela kamar. Tanaman itu memang paling rajin berbunga. Ia bahkan tidak mengenal musim. Seingatku, cabang-cabang kecil miliknya hampir tidak pernah kosong dari bunga-bunga.

Suara derit pintu membuatku menoleh kearah suara. Bi Ijah datang dengan pakaian yang telah rapi. Hari ini ia akan balik kampung, mungkin sekarang ia menemuiku karena ingin berpamitan.

"Non ... Bibi pamit ya! Jangan lupa jaga diri dan jaga pola makan. Sarapan jangan sampai terlupa, ingan penyakit lambungnya, Non." ucap Bi Ijah panjang lebar. Sementara aku hanya mengangguk tanpa bantahan sedikitpun.

Setelah mengantar Bi Ijah ke stadiun, aku singgah sejenak di resto siap saji sekedar memanjakan lidah dengan makanan luar.

Pandanganku menyapu seisi ruangan dengan interior serba hijau. Tanpa sengaja melihat mama. Tampak mama sangat terkejut menyadari kehadiranku, tapi siapa lelaki yang di samping mama? Kelihatannya mereka sangat mesra. Mungkinkan itu selingkuhannya?

Aku berjalan pelan mendekati meja mereka. Mataku tak henti membidik lelaki di samping mama, sementara raut wajah cemas mama semakin tanpak jelas.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-02-03

1

alien

alien

ada apa dengan poin 4 dan 5

2021-01-07

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

lanjut kasih like lagi

mampir lagi yuk😉

2020-12-28

2

lihat semua
Episodes
1 Lelaki Sombong
2 Makan Malam di Rumah Mama Damia
3 Didatangi Oleh Pihak Kepolisian
4 Berkunjung Ke Rumah Nyonya Dwi A Ningsih
5 Uang 100 juta.
6 Rencana Gila
7 Makan Malam Berdua
8 Bertunangan
9 Bertemu Teman Lama
10 Pindah ke rumah Oma Dwi
11 Masalah Mama Damia
12 Rumah Sakit
13 Bertemu dengan Orang Tua Riski
14 Makan Malam Bersama.
15 Kecerobohan Arini
16 Mulai Timbul Rasa Suka
17 Persiapan Pernikahan
18 Pagi Pertama Setelah Menikah
19 Kesakitan
20 Memorgoki Perselingkunan Riski
21 BERDUKA
22 Menjadi Istri Seutuhnya.
23 Keberanian Ruka
24 Hati Yang Terluka (1)
25 Terbongkar Rahasia
26 Hati yang Terluka (2)
27 Berkunjung Ke Kantor Y2 Group
28 Antara Sikap Kasar dan Rasa Peduli
29 Malam yang Indah
30 Double Date
31 Cinta dan Kebimbangan Riski.
32 Menghadiri Pesta Berkelas.
33 Menuntut Penjelasan.
34 PERTUNANGAN SUAMIKU.
35 KEJUTAN
36 Menjadi Tersangka.
37 Dua Pahlawan yang Berbeda.
38 Rencana Mama Arumi.
39 Episode 39
40 Calon Ayah.
41 I Love You more!
42 Calon Ayah Ngidam Mangga Muda
43 Permintaan Maaf Ibu Mertua.
44 HAPPY ENDING
45 Tipu Muslihat Galuh.
46 Terpaksa Pergi
47 Di Serbu Wartawan.
48 Hari Tersulit.
49 Villa Mungil
50 Berhasil kerja sama.
51 Cemburu
52 Masih Ngambek
53 Berusaha Mencelakai
54 Jangan Ada Bantahan
55 Kemungkinan Terburuk.
56 Panik.
57 Rahasia Baru.
58 Morning Sickness
59 Masa lalu yang kelam.
60 Drama Mie Ayam
61 Serangan Balik
62 Makan Malam bersama keluarga Suami
63 Di permalukan.
64 Arini Menghilang
65 Tidak Akan Memohon
66 Ungkapan Cinta terakhir kalinya
67 Rumah Sakit
68 Kembali Siuman
69 Berubah
70 Mengabaikan
71 Pergi Menyusul
72 C.A ep. 72
73 Kembali bekerja.
74 Berusaha Melacak
75 Tersingkapnya Tabir Masalalu
76 Minta Maaf
77 Sepiring Nasi Goreng Cinta.
78 Ziarah ke Makam Ibu
79 Ziarah ke Makam Ibu (2)
80 Sebuah Vidio Rahasia
81 HANCUR
82 Mencoba Pergi
83 Baby Bintang (Ending)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Lelaki Sombong
2
Makan Malam di Rumah Mama Damia
3
Didatangi Oleh Pihak Kepolisian
4
Berkunjung Ke Rumah Nyonya Dwi A Ningsih
5
Uang 100 juta.
6
Rencana Gila
7
Makan Malam Berdua
8
Bertunangan
9
Bertemu Teman Lama
10
Pindah ke rumah Oma Dwi
11
Masalah Mama Damia
12
Rumah Sakit
13
Bertemu dengan Orang Tua Riski
14
Makan Malam Bersama.
15
Kecerobohan Arini
16
Mulai Timbul Rasa Suka
17
Persiapan Pernikahan
18
Pagi Pertama Setelah Menikah
19
Kesakitan
20
Memorgoki Perselingkunan Riski
21
BERDUKA
22
Menjadi Istri Seutuhnya.
23
Keberanian Ruka
24
Hati Yang Terluka (1)
25
Terbongkar Rahasia
26
Hati yang Terluka (2)
27
Berkunjung Ke Kantor Y2 Group
28
Antara Sikap Kasar dan Rasa Peduli
29
Malam yang Indah
30
Double Date
31
Cinta dan Kebimbangan Riski.
32
Menghadiri Pesta Berkelas.
33
Menuntut Penjelasan.
34
PERTUNANGAN SUAMIKU.
35
KEJUTAN
36
Menjadi Tersangka.
37
Dua Pahlawan yang Berbeda.
38
Rencana Mama Arumi.
39
Episode 39
40
Calon Ayah.
41
I Love You more!
42
Calon Ayah Ngidam Mangga Muda
43
Permintaan Maaf Ibu Mertua.
44
HAPPY ENDING
45
Tipu Muslihat Galuh.
46
Terpaksa Pergi
47
Di Serbu Wartawan.
48
Hari Tersulit.
49
Villa Mungil
50
Berhasil kerja sama.
51
Cemburu
52
Masih Ngambek
53
Berusaha Mencelakai
54
Jangan Ada Bantahan
55
Kemungkinan Terburuk.
56
Panik.
57
Rahasia Baru.
58
Morning Sickness
59
Masa lalu yang kelam.
60
Drama Mie Ayam
61
Serangan Balik
62
Makan Malam bersama keluarga Suami
63
Di permalukan.
64
Arini Menghilang
65
Tidak Akan Memohon
66
Ungkapan Cinta terakhir kalinya
67
Rumah Sakit
68
Kembali Siuman
69
Berubah
70
Mengabaikan
71
Pergi Menyusul
72
C.A ep. 72
73
Kembali bekerja.
74
Berusaha Melacak
75
Tersingkapnya Tabir Masalalu
76
Minta Maaf
77
Sepiring Nasi Goreng Cinta.
78
Ziarah ke Makam Ibu
79
Ziarah ke Makam Ibu (2)
80
Sebuah Vidio Rahasia
81
HANCUR
82
Mencoba Pergi
83
Baby Bintang (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!