Love Booming

Pagi ini sesuai dengan apa yang telah ditugaskan oleh operator sekolahnya. Delia berangkat ke Dinas sendirian dengan sepeda motornya agar lebih efesien hemat waktu dan tidak keburu panas juga.

"Ini ya pak berkasnya" Ucap Delia menyerahkan berkas itu kepada pegawai disana. Dan tanpa mampir-mampir Delia langsung saja berangkat kembali ke sekolah karena sudah tidak ada urusan lagi di Dinas.

Mengendarai motornya dengan kecepatan sedang dan cepat di waktu jalanan lenggang. Sudah biasa apapun itu Delia lakukan sendiri jika bisa. Namun, ketika dia tidak bisa melakukan nya baru dia akan meminta bantuan kepada orang lain untuk membantunya.

Sesampainya disekolah ternyata sudah jam istirahat pertama. Dan lagi-lagi laki-laki yang akhir-akhir ini selalu menghubungi nya kembali dengan rutinitasnya untuk berbicara dengan Delia "Iya kenapa, Ren?"

"Kamu sibuk enggak?"

"Enggak. Ini lagi jam istirahat. Ada apa,Ren?"

"Aku mau ke desa bagian Barat. Kamu ada mau nitip apa gitu? Aku bawa mobil kok ke Barat" ucapnya. Membuat Delia yang mendengar itu bingung dengan tingkah laki-laki itu. Sebenarnya mau dia apa sih? Batin Delia.

"Aku enggak nitip kok" ucapnya yang mengundang tatapan aneh dari rekan kerjanya yang mendengar ucapannya pada orang di telepon.

"Cie...Delia..punya pacar nih yeee.. PJ dong...PJ..PJ..." seru rekan kerja Delia yang menggodanya.

"Eh..kamu coba tanya temen-temen nya ada mau nitip makanan gitu dari kota. Mumpung aku lewat sama tempat kerja kamu kan" ucapnya membuat Delia menghela nafas nya.

"Baiklah. Tunggu ya....bapak ibuk ini ada yang nitip makanan gitu dari kota. Kalau mau apa?" tanya Delia yang mengundang sorak kan bapak ibuk.

"Dimsum aja enggak sih? Yang lagi viral itu dimsum mentai itu kan? atau yang bakso tahu dengan banyak toping diatasnya itu kayak abon, cabai dan masih banyak lagi?" ucap salah satu ibu-ibu.

"Iya bener. Itu yang semika isi 3 itu kan?" timpal bapak yang tau makanan viral.

"Iya itu aja, deh kayaknya" ucap rekan kerja Delia yang masih lajang.

"Oke..aku tanya dulu sama temennya. Soalnya mumpung dia lewat katanya" ucap Delia yang kemudian bertanya sama Rendi yang ternyata juga sudah mendengar ke rempongan dari rekan kerja Delia, karena sambungan telepon belum dimatikan.

"Ren..kamu tau kan tempat dimsum yang terkenal itu?"

"Iya tau kenapa, Ren?"

"Jauh enggak dari tempat kamu kerja?"

"Enggak kok, toko nya ada disebrang jalan kantorku. Kamu mau dimsum itu?"

"Bukan aku tapi teman-teman ku. Enggak papa kan, Ren ngerepotin?? Mana ini pesennya banyak lagi. Kamu jam berapa ke sininya? Enggak ganggu kamu kerja kan, Ren?" tanya Delia yang justru tidak enak hati merepotkan orang lain yang baru dikenalnya.

"Enggak, Del. Aku tinggal pesen aja. Nanti kalau sudah selesai pesanan aku ambil. Soalnya anak-anak kantor juga suka beli yang itu katanya enak banget"

"Oh..ya udah. Terima kasih ya, Ren. Untuk detail pesannya aku kirim via chat aja yaa"

"Iya...kamu enggak mau yang lain? Minuman misalnya? Eh..kamu pulangnya bawa motor ya?"

Apalagi nih cowok, nanya kayak gitu batin Delia "Enggak itu aja sudah cukup. Aku bawa motor sendiri, Ren"

"Yah..maunya aku ajak ke Barat buat nemenin. Soalnya aku sendirian kesana nya" ucapnya membuat Delia mengerjitkan dahinya. Lha, buat apa gue nemenin lo batin Delia.

"Aku mau ngapain ikut kamu ke Barat. Kan yang kerja kamu. Nanti malah jadi aku yang ganggu kamu kerja" balas Delia.

"Ya...kan nemenin aja, Del. Sembari kita ngobrol, gituuu"

"Aku enggak bisa, bawa motor soalnya. Kamu enggak kerja??" tanya Delia sembari mengecek laptop nya terkait untuk kegiatannya selanjutnya di dalam kelas.

"Aku lagi istirahat, mumet otaknya liat berkas perkara dan undang-undang yang tebal. Eh..pesanannya sudah aku pesan ya.."

"Oh...totalnya berapa? Kamu foto aja resi belanjaannya terus kirim ke aku, biar kita bisa nyiapin uangnya" balas Delia "Eh..sampai sini aja dulu ya, Ren. Aku mau ke kelas dulu, soalnya sudah bel masuk kelas"

"Oh .yaudah. Nanti kalau aku jalan. Aku chat ya. Semangat kerjanya ..!!" balas disebrang dengan nada yang semangat dan ceria.

"Iya terima kasih. Kamu juga yaa semangat kerjanya!!" ucap Delia yang mematikan sambungan dan sontak saja langsung dicerca berbagai pertanyaan oleh rekan kerja nya.

"Pacar baru nih yaaa dell?" ucap salah satu guru yang terkenal dengan sikapnya yang suka bercanda.

"Cie..kenalin dong. Ke kita-kita biar tau siapa..."

"Wih...bakalan kondangan nih...kita."

"Makan-makan kita...party guys!!"

Dan masih banyak pertanyaan lagi, Delia hanya membalasnya seadanya saja. Tidak membatah ataupun mengiyakan karena percuma saja merubah persepsi orang. Jadi, biarkan saja mereka berpikir apa.

Setelah kegiatan mengajar selesai. Tepatnya jam istirahat kedua. Pembahasan terkait cowok yang menelpon dan membelikan mereka makanan masih menjadi perbincangan. Tak jarang dari mereka memberikan petuah-petuah yang membuat Delia berpikir ulang tentang laki-laki itu.

"Mana ada cowok yang sangat effort terhadap perempuan kalau tidak ada maksudnya, Del. Apalagi kalian hanya sebatas tau nama saja. Tapi, jangan sampai kamu terjerumus dalam love booming saja, Del"

"Iya Bu. Ini makanya saya enggak terlalu menanggapi takutnya cuma penasaran dan love booming saja seperti yang sebelumnya" balas Delia.

"Tapi, kamu juga jangan cuek dingin tak tersentuh gitu. Sesekali kamu hargai apa yang dia lakukan. Contohnya sekarang padahal kamu enggak minta kan untuk dibeliin apa-apa. Tapi, dia langsung menawarkan diri untuk mau direpotkan. Hargai itu, jangan sampai egonya si cowok itu merasa direndahkan" ucap salah satu ibu yang paling dekat dengan Delia.

"Kasih makan aja ego nya, Del" ucap bapak Guru Olahraga yang sudah nganggur karena tidak ada jam pelajaran lagi diakhiri mendekati jam pulang.

Sedangkan Delia, kelasnya sedang isi oleh guru keagamaan "Gimana caranya ngasih makan ego nya. Pakai nasi Padang atau nasi uduk?" canda Delia membuat mereka tertawa.

"Boleh tuh...sekalian sama lalapannya yaa". Balasnya.

"Tapi, kalau sebelum diajakan jalan. Kamu harus tau identitas aslinya, Del. Soalnya banyak kasus sekarang terkait pacarannya di mu*til*asi. Kan ngeri ya...kita enggak tau apa-apa tiba-tiba saja masuk berita dengan timeline MUT*ILA*SI kan ngeri jadinya" ucap ibu itu yang membuat mereka tertawa.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

eh bapak2 ibu2 guru blm apa2 sdh buat Dela ngeri dan merinding...

2025-01-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!