Rendi tidak bisa tidur. Matanya tidak mau terpejam, entah kenapa hatinya terasa berbeda antara gelisah atau apa, sulit untuk dijelaskan. Sudah berbagai posisi dilakukan untuk mencari kenyamanan. Namun, sampai pukul tiga pagi juga belum tertidur.
"Ini kenapa enggak bisa tidur sih?" monolog nya.
"Apa telpon Delia aja yaa....siapa tau bisa tidur" ucapnya lagi yang entah mengapa teringat akan Delia "Kayaknya ini puber kedua deh...mana umur sudah 30 tahun lagi. Ah!! Pusing deh" keluhnya. Namun, mengambil hp untuk mensukseskan niatnya.
Pada dering pertama tidak terjawab, hingga dering kedua barulah terjawab "Halo??" suara itu membuat jiwa Rendi semakin menjalar liar. Suara serak baru bangun Delia membuat jiwa laki-laki nya bangkit.
"Iya..dell...ngantuk ya..." ucapnya terbata karena harus menetralkan perasaan itu.
"Ini siapa??" tanya di sebrang yang seperti belum sadar sepenuhnya. Lagian Si Rendi nelpon nya ketika orang lagi tidur nyenyak-nyenyaknya.
"Rendi, Del. Maaf ganggu kamu tidur yaa" ucapnya yang baru merasa tidak enak akan tindakannya yang menelpon orang pagi buta seperti ini.
"Oh..enggak papa. Ada apa ya?"
"Temenin aku ngobrol yaa? Aku tidak bisa tidur" ucapnya yang membuat di sebrang sana terbangun akibat mendengar hal tersebut.
"Ngobrol?? Ini subuh Rendii..." balas disebrang karena kesal tidurnya diganggu. Apalagi mereka tidak begitu kenal, lebih ke asing.
"Plis...bantu aku ya...biar bisa tidur, Del. Kamu dengerin aja aku ngomong apa yaa....plisss" balas Rendi yang mengundang helaan nafas dari Delia.
"Yaudah...aku dengerin"
Rendi merasa sangat senang sekali, karena apa yang dia inginkan bisa terwujud yah... setidaknya dia bisa tidur walau hanya sejam saja. Banyak hal random yang Rendi ceritakan dan entah sampai cerita yang mana dia tertidur pulas. Namun, sekarang yang tidak bisa tidur lagi adalah Delia.
Banyak sekali beban pikiran nya saat ini ketika Rendi tiba-tiba menelpon nya di subuh pagi. Serta bercerita banyak hal yang Delia hanya bisa mendengarkan saja.
"Ini cowok kenapa ya... Demen banget tiba-tiba nelpon. Mana enggak kenal lagi. Seharusnya kasih biodata atau enggak CV kek . Kan jadi tau" gumamnya "Apa gue minta aja KTP nya ya, nanti. Buat jaga-jaga aja, siapa tau dia ternyata penculik kan" terka nya lagi dengan menatap langit-langit kamar.
"Tapi, sayang banget kalau ganteng-ganteng tukang culik. Tapi, kan itu bisa jadi trik untuk mengait mangsa" gumamnya "Biar aja lah yang terpenting baik aja dulu sama orang"
Saking fokusnya Delia tanpa tersadar mendengar suara dengkuran membuatnya menatap hpnya "Lelap banget tidurnya" ucapnya kemudian mematikan sambungan telepon karena tiba-tiba saja perutnya sakit.
Hari pun berlalu begitu saja pagi yang cerah membuat aktivitas manusia berjalan dengan lancar. Bahkan sampai siang pun langit masih sangat cerah. Namun, bukan manusia nama nya jika tidak mengeluh akan apapun cuaca. Sama halnya dengan Delia yang mengeluh akan cuaca hari ini "Kenapa panas sekali hari ini" keluh nya mengelap keringat di dahinya.
"Iya panas banget, pasti nanti sore hujan nih" balas rekanan nya.
"Seperti nya" balas Delia.
"Eh..Del, kamu enggak ke kota?"
"Situasi aja sih. Kalau hujan enggak jadi" ucap Delia.
"Kalau gitu, besok aja Del. Pagi bawa ke dinas bisa??" ucap pegawai operator sekolah.
"Bisa Bu" ucap Delia.
Jam pulang sekolah pun berlalu, seperti biasa Delia menjalani harinya dengan senyum ceria ketika pagi hari, dan ketika malam akan merenung. Begitulah 3 tahun ini yang Delia lalui. Namun, dering ponsel selanjutnya membuat Delia sedikit memiliki harapan.
"Jangan berharap lagi" gumam Delia menatap hp nya.
"Iya..halo?"
"Del..??"
"Kenapa Ren?" balas Delia ketika tidak mendengar lagi suara diseberangnya.
"Besok bisa kita bertemu, Del?" tanyanya membuat Delia berpikir ada apa dengan laki-laki itu.
"Ada keperluan apa, Ren?"
"Enggak cuma sekadar mengobrol saja. Aku tau kamu pasti bingung kan, 5W +1H nya aku kan??" mendengar itu membuat Delia tidak bisa menahan tawanya.
"5W +1H kayak mau bikin script berita aja. Eh...tapi mendingan kirim CV kamu aja atau enggak KTP aja deh" balas Delia yang juga ikut mengundang tawa disebrang sana.
"Sekalian sama pelaporan kekayaan dan surat berkelakuan baik dari kepolisian kan Del? Terus di isi pas foto 3x4 latar merah dengan kemeja putih kan?"
"Boleh, nanti kirim lewat email yaa" tawa mereka berdua mengikis jarak.
"Lewat kantor pos aja bisa??"
"Boleh banget, hahaha" balasnya "Eh..serius nih. Nelpon buat apa?" tanya Delia yang baru ingat apa tujuan Rendi menelponnya.
"Enggak cuma pengen aja denger, suara kamu. Dan kamu ternyata asik juga yaa?"
"Eh??"
Tawa dari sebrang terdengar lagi. Memangnya pelawak apa batin Delia.
"Cuma itu aja?? Kalau gitu aku matiin ya...mau tidur, capek banget habis sekolah. Tapi, berkat kamu energiku sedikit terisi sih. Terima kasih" ucap tulus Delia yang membuat Rendi disebrang tersenyum senang.
"Iya sama-sama. Terima kasih juga untuk kemarin malam yaa yang sudah ganggu waktu tidur kamu ketika lagi nyenyak-nyenyaknya"
"Iya.. sama-sama juga. Aku matiin ya, Ren?" balas Delia, yang kemudian tidur karena sudah saking mengantuk nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Rahma Inayah
Della GK peka klu tu Rendi suka Sama dia
2025-01-25
0