Part-4 Rembulan Malam

Duduk berdampingan di bangku taman dalam diam. Retno menatap bintang dikejauhan, bulan sedang bulat penuh. Purnama yang ditunggu oleh setiap mahluk dimuka bumi ini, cahayanya yang lembut berwarna kuning emas menghiasi malam. Keanu berdiri, memungut kerikil dan melemparkannnya ketengah kolam ikan koi. Air beriak dan menenggelamkan kerikil kedasar kolam. Dihembusnya nafas panjang, Keanu sibuk merangkai kata untuk mengatakan hal yang tepat untuk Retno. Mungkin gadis itu terlalu muda untuk mengerti tapi kehidupan terus berjalan, Retno harus sanggup menghadapi hidupnya. Keanu sudah berpikir selama seminggu ini, ia sudah mengatur agar segalanya berjalan semestinya.

"Retno, besok pagi aku berangkat ke Swiss, ada tugas disana..." Keanu kembali menghembuskan nafas berat. Keberadaannya dirumah ini karena Keanu, bagaimana jika Kakak tak lagi berada dirumah ini?

"Swiss, Eropa....jauh sekali Kakak...?" wajah Retno berubah, membayangkan hari-hari tanpa Keanu dirumah ini.

"Retno, terkadang ada hal penting yang harus kita perjuangkan dalam hidup ini termasuk kamu dan Aldy. Aku berharap kamu tetap dirumah ini hingga aku pulang" Keanu menatap rembulan yang seperti sedang tersenyum walau hatinya sendiri sama sedihnya dengan Retno.

"Berapa lama Kak?" Retno tergagap, tak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi.

"Dua tahun, bisa lebih....." lirih suara Keanu, tak tega mengatakan tapi harus dilakukan.

"Dua tahun...?" suara Retno serak terbungkus rasa kaget sekaligus kesedihan, sudut matanya sudah berair. Ia berada dirumah ini karena kemurahan hati Keanu jika dia pergi maka ia hanya seperti penumpang gelap disini.

"Jangan kawatir, dirumah ini hanya aku yang pergi. Masih ada penghuni lain yang akan menjaga kamu dan Aldy. Mereka adalah orang-orang kepercayaanku, kamu dan Aldy tidak akan kekurangan apapun."

"Tapi Kakak..."

" Aku akan tetap menjaga kalian dengan caraku termasuk kebutuhan hidupmu" Keanu menelan salivanya, terasa pahit.

"Aku dan Aldy tak punya siapa-siapa, aku takut sesuatu terjadi pada kami saat Kakak tak ada disini..." Retno menunduk, menahan air mata agar tak lepas dari tanggulnya.

"Retno, lihat aku. Kamu adalah gadis tangguh, berjuanglah untuk dirimu dan adikmu, raihlah prestasi di masa mudamu dan jangan tenggelam dalam kesedihan. Semua orang disini akan menjagamu seperti juga kedua orang tuamu yang tetap menjagamu hingga kini. Fokus, kau harus yakin dengan hidupmu. Semua akan baik-baik saja selama kau menganggapnya baik" Keanu memberi motivasi dengan suara bergetar.

Retno menggigit bibirnya, menahan isak hingga dadanya sesak. Tak tahu harus berkata apa, bulan yang dipandangnya tiba-tiba lenyap berganti kegelapan. Retno seperti tersesat dibelantara raya dan tak tahu jalan kembali. Batin Keanu bergejolak, iba terhadap gadis didepannya ini. Melihat Retno batinnya selalu mengingat Raisa, adik perempuan satu-satunya yang tak berumur panjang. Ingin memeluknya untuk memberi ketenangan tapi itu tak mungkin dilakukan, Retno bukanlah Raisa!

"Apakah selama dua tahun Kakak tidak pulang kesini?"

"Tentu saja pulang, ada Nenek dan kalian semua disini" Keanu menjawab ragu, belum tahu seperti apa nantinya namun semua sudah dipersiapkan.

"Retno, aku akan transfer untuk kebutuhan hidupmu dan Aldy. Kamu harus bisa mengelola keuanganmu dengan baik dan membelanjakannya dengan cara bijak."

"Ya Kakak."

"Untuk biaya sekolahmu dan Aldy sudah kulunasi hingga kalian lulus sekolah."

"Terima kasih Kakak, aku tak akan pernah bisa membalas jasa baik Kakak kepadaku dan Aldy..." Retno menelan salivanya yang terasa pahit, ia ingin menangis karena rasa syukur yang begitu dalam. Allah telah mengambil kedua orang tuanya tapi menggantinya dengan laki-laki sebaik Keanu.

"Jika ingin balas budi padaku, buatlah hidupmu lebih baik dari hari ini dalam segala hal. Jadilah orang yang berhasil Retno, aku percaya kamu mampu..." Keanu menatapnya, sepasamg bola mata gadis itu berpendar oleh air matanya seperti kilauan mutiara diterpa cahaya bulan. Dada Keanu kembali bergejolak namun ia segera mengalihkan tatapannya.

"Jika besok kamu tak melihatku lagi berarti aku sudah berangkat. Kunci kamarku kutaruh dekat pintu, kau boleh membersihkan dan mengganti bed covernya saat diperlukan. Kulihat kamarmu dan Aldy bersih dan rapi, kalian adalah anak-anak yang sangat disiplin dan baik budi, beruntunglah kedua orang tuamu memiliki kalian. Aku mempercayakan kebersihan kamarku padamu Retno sampai aku pulang."

"Baik, semoga Kakak sehat dan sukses selalu di tempat yang baru."

"Terima kasih doanya Retno, aku titip Nenek dan rumah ini padamu. Kamu dan Aldy bukan orang lain disini tetapi sudah menjadi anggota keluarga kami. Sekarang kamu boleh tidur."

"Ya Kakak" Retno beranjak dari tempat duduknya, Keanu menatap punggung gadis itu hingga ditelan pintu.

Bulan kembali bersinar cerah, purnama pertama yang menandai kepergiannya dari rumah ini. Rumah yang menyimpan sejarah kehidupannya dari tawa dan tangisnya, keceriaan hingga sedihnya. Keanu ingin tetap tinggal disini tapi ada tanggung jawab lebih besar, menjaga bisnis keluarga dan kelangsungan kejayaannya. Warisan keluarga adalah amanah yang harus diurus dengan baik untuk kelangsungan ekonomi dan masa depan seluruh keluarga.

....

Retno bangun jam 03.00 WIB seperti biasa, mandi dan sholat tahajut namun kali ini ia menyingkap sedikit gorden pintunya. Sepi, tak ada tanda-tanda kesibukan yang menandakan Keanu akan pergi. Setidaknya Retno ingin mengantar Keanu hingga pintu gerbang namun semalam Keanu tidak mengatakan apa-apa, mungkin tak mau melihatnya menangis. Dadanya mendadak sesak menyadari pemuda itu sudah tak ada dirumah ini, tidak ada ikatan apa-apa antara dirinya dan Keanu tapi Retno merasakan perlindungan yang sangat besar dari pemuda itu.

Disekolah Retno banyak melamun, Shely, Vita, Dinda, Rio dan lainnya memperhatikan heran. Tak seperti biasanya, Retno terkenal fokus dan tak mau main-main dalam kelas. Sampai jam istirahat Retno masih seperti orang linglung.

"Kamu kenapa?" Shely menatap sambil mengerutkan keningnya.

"Kenapa...? Gak papa kok" Retno menyuap mie bakso kemulutnya, kepedasan karena sudah menuang saos sambal kebanyakan tanpa sadar. Mulutnya serasa terbakar, Retno segera minum teh botol sekaligus dua dengan muka merah.

"Haduuuh Retno, kukira kamu beneran menuang saos sambal sebanyak itu" Vita menbantu menepuk-nepuk bahunya agar batuk Retno berhenti.

"Apa yang terjadi denganmu?" kini Dinda menatapnya kawatir.

"Tidak apa-apa, sungguh" Retno berusaha meyakinkan teman-temannya tapi mereka malah melihat aneh.

"Hadeeh...terserah kamu deh mau berkelit, kamu tidak seperti biasanya Retno" Dinda mengangkat bahu, kesal melihat tingkah Retno.

"Mie baksonya enak kalau gak kebanyakan saos cabe" ucap Retno menetralisir suasana namun teman-temannya malah menahan senyum melihat tingkahnya.

"Kenapa sih pada ngeliatin aku begitu...?" Retno menghentikan suapannya.

"Kirain kamu masih kurang saos cabenya, mau ditambahin..." Shelly tergelak yang diikuti ketiga temannya.

"Teganya..." Retno malah ngedumel.

"Kamu yakin gak apa-apa?" tatap Vita.

"Yakinlah, kenapa kalian meragukanku?" Retno menatap kepedasan.

"Tidak ada yang meragukanmu Retno kecuali sikapmu sendiri, aneh."

"Retno, kakak gantengmu itu kok gak terlihat mengantar kamu lagi" Shelly menatap berharap.

"Ke Swiss" jawab Retno singkat, hatinya berdenyut mengingat itu.

"Jauhnya, apakah ada tugas disana?" Shelly kecewa.

"Tentu saja, masak main-main" timpal Vita gemas.

Pelajaran selanjutnya adalah tentang anatomi, menyenangkan apalagi pak Pras yang mengajar. Guru favorite disekolah, disamping cara mengajarnya mudah dimengerti pembawaannya juga low profile.

"Assalamualaikum anak-anak" pak Pras memberi salam.

"Waalaikumssalam" jawab mereka serentak.

"Baiklah anak-anak, mari kita mulai. Fokus dan tak ada keributan.." ucap Pak Pras.

"Baik Paaaak..." jawab mereka serentak.

"Apakah ada Tuhan didalam Anatomi..?" pak Pras melempar pertanyaan sebelum memulai.

" Tentu saja, semua dialam semesta ini

diciptakan oleh Tuhan" jawab Robby.

"Terima kasih Robby, ada yang lain menambahkan jawaban Robby..? Angkat tangan..." lanjut pak Pras.

"Saya pak" Renaldy angkat tangan.

"Lanjut Renaldy...."

"Tuhan adalah yang awal dan yang akhir, semua partikel dialam ini ada atas kehendak-Nya."

"Terima kasih jawabannya Renaldy."

"Ketika manusia berdiri ditunjang oleh struktur tulang belakang yang sempurna tetapi ketika manusia mati sekalipun tulang belakangnya tidak rusak kenapa tidak bisa berdiri..? Siapa yang bisa jawab..." pertanyaan kedua Pak Pras.

"Uuuu....Pak Pras, sereeem" Selly menutup muka dengan kedua tangannya.

"Ini ilmu pengetahuan Selly, bukan cerita pojok misteri..." lanjut pak Pras diselingi senyum disambut gerr seisi kelas.

"Saya mau jawab Pak..." Retno angkat tangan.

"Silahkan Retno."

"Karena ruh telah dicabut oleh Allah sehingga sekalipun badan manusia tidak rusak tetapi tidak bisa bergerak.." jawab Retno.

"Super Retno, terima kasih jawabannya. Ayo kasih tepuk tangan Robby, Renaldy dan Retno...." seisi kelas memberi applause kepada ketiga temannya yang telah memberikan jawaban.

"Kesimpulannya adalah, ruh yang membuat manusia bisa bergerak. Fungsi ruh dalam tubuh manusia seperti aliran listrik dan televisi, sekalipun televisi tidak rusak tapi jika tidak dihubungkan dengan aliran listrik maka tidak ada tayangan apapun" lanjut pak Pras.

"Baiklah, kita lanjut pelajaran anatomi otak manusia."

Pria dan wanita memiliki otak yang berbeda, pada otak wanita ada semacam jembatan neuron antara lobus kanan dan kiri otak besar, sedangkan pada laki-laki tidak ada. Kedua lobus otak ditakdirkan untuk memikirkan hal dengan cara berbeda, satu secara logika dan satu secara estetika.

Ibu-ibu sering merasa kesal karena tidak bisa memanggil anak laki-laki atau suami hanya dalam sekali panggil? Jangan keburu marah atau berantem, ternyata ada si 'pelaku' di baliknya, yakni anatomi otak bernama corpus callosum.

Corpus callosum merupakan serat saraf yang berada di tengah otak yang menghubungkan otak kiri dan kanan. Diketahui, wanita memiliki corpus callosum yang 30 persen lebih tebal dibanding pria, sehingga mampu mengerjakan lebih dari satu pekerjaan yang berbeda pada satu waktu atau disebut multitasking. Semakin tebal berarti otak kanan dan kirinya semakin tersambung lebih banyak. Kalau laki-laki karena lebih tipis corpus collosomnya maka jika fokus pada satu pekerjaan akan konsentrasi hanya pada pekerjaan tersebut tidak hal lainnya.

Apa yang menyebabkan otak rusak...? Salah satunya adalalah konten Pornografi, merusak struktur otak lebih parah dibanding pecandu narkoba. Kerusakan otak yang pertama kali terjadi adalah dibagian Pre Frontal Cortex, otak bagian depan tepat didahi yang merupakan pusat dari kegiatan pengambilan keputusan. Otak yang seharusnya berkembang baik mengalami penciutan bahkan mengalami kerusakan parah seperti mengalami benturan fisik seperti tabrakan hebat. Padahal otak bagian depan ini yang membedakanmanusia dengan binatang karena memiliki fungsi mengembangkan etiks dan bertugas sebagai pemimpin di bumi.

Assalamualaikum

Vote & Comment untuk membangun cerita

Terima kasih atensinya.

Salam.

Terpopuler

Comments

Heri Haeroni

Heri Haeroni

bagus thor...membaca novel ini kita sambil mengulang pelajaran kembali...hebat thor..👍👍

2021-02-14

1

Nurlela Nurlela Noey

Nurlela Nurlela Noey

Banyak ilmu di dalam.cerita ini... makasih sudah berbagi

2021-02-13

1

Renika Yana

Renika Yana

ini yg nulis g cuma pinter buat novel,,,pintar dlm segala ilmu...

2021-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Part-1 Bintang Jatuh
2 Part-2 Bayangan Diri
3 Part-3 Bahagia itu Sederhana
4 Part-4 Rembulan Malam
5 Part-5 Swiss Country
6 Part-6 Pertemuan Basel
7 Part-7 Tamu Agung
8 Part-8 Hampa
9 Part-9 Emosi
10 Part-10 Zurich Swiss
11 Part-11 Zurich Around
12 Part-12 Zermatt
13 Part-13 Galau
14 Part-14 Pesta Moniq
15 Part-15 Tawa dan Air Mata
16 Part-16 Cita-Cita Retno
17 Part-17 Saat-Saat Indah
18 Part-18 Mahasiswa Baru
19 Part-19 Explore Pahawang
20 Part-20 Putri Pariwisata
21 Part-21 The Ambassador's Journey
22 Part-22 Fadly Renaldy
23 Part-23 Gejolak Amarah
24 Part-24 Pantai Biru
25 Part-25 Gosip
26 Part-26 Perjuangan Sang CEO
27 Part-27 Kebebasan Retno
28 Part-28 Jatuh Bangun
29 Part-29 Rasa Kehilangan
30 Part-30 Miss Tourism International
31 Part-31 Jalan Bercabang
32 Part-32 The Ranch
33 Episode-33 Masa Depan Retno
34 Part-34 EHL Lausanne-Swiss
35 Part-35 Suara Hati Keanu
36 Part-36 Lauterbrunnen
37 Part-37 Irania
38 Part-38 Istanbul-Turkey
39 Part-39 Galau dihati Yanti
40 Part-40 Mommy Sakit
41 Part-41 Ketika Musim Semi Tiba
42 Part-42 Permintaan Terakhir
43 Part-43 Persiapan Pernikahan
44 Part-44 Akad Nikah
45 Part-45 Quality Time
46 Part-46 Galau di Hati Keanu
47 Part-47 Pesta Pernikahan
48 Part-48 Pertemuan Montigo Nongsa
49 Part-49 Kembali ke Lausanne
50 Part-50 Fadly Trouble
51 Part-51 Pertikaian
52 Part-52 Menundukkan Ego
53 Part-53 Butiran Salju
54 Part-54 Keanu dan Lizzy
55 Part-55 Surat Lizzy Harmword
56 56 Langit Berawan
57 Part-57 Pencarian Afra Ardian
58 Part-58 Jejak Lizzy Hamword
59 Part-59 Contemplation
60 Part-60 Return of Afra
61 Part-61 Setelah Badai
62 Part-62 Matahari Tropis
63 Part-63 Namaku Rizky Hutama
64 Part-64 Hati Yang Berbunga
65 Part-65 Ring for You
66 Part-66 Wedding
67 Paet-67 Kirana Trouble
68 Part-68 Rahasia Rizky
69 Part-69 Tragedy
70 Part-70 Strong Winds
71 Part-71 Kepercayaan yang
72 Part-72 Shimpony Rindu
73 Part-73 Angin Musim Gugur
74 Part-74 Angin Musim Gugur
75 Part-75 Gelombang Samudera
76 Part-76 Freecell
77 Part-77 Melukis Senja
78 Part-78 Malam Jahanam
79 Part-79 Rizky dan Kirana
80 Part-80 Rizky dan Bara
81 Part-81 Penjara
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part-1 Bintang Jatuh
2
Part-2 Bayangan Diri
3
Part-3 Bahagia itu Sederhana
4
Part-4 Rembulan Malam
5
Part-5 Swiss Country
6
Part-6 Pertemuan Basel
7
Part-7 Tamu Agung
8
Part-8 Hampa
9
Part-9 Emosi
10
Part-10 Zurich Swiss
11
Part-11 Zurich Around
12
Part-12 Zermatt
13
Part-13 Galau
14
Part-14 Pesta Moniq
15
Part-15 Tawa dan Air Mata
16
Part-16 Cita-Cita Retno
17
Part-17 Saat-Saat Indah
18
Part-18 Mahasiswa Baru
19
Part-19 Explore Pahawang
20
Part-20 Putri Pariwisata
21
Part-21 The Ambassador's Journey
22
Part-22 Fadly Renaldy
23
Part-23 Gejolak Amarah
24
Part-24 Pantai Biru
25
Part-25 Gosip
26
Part-26 Perjuangan Sang CEO
27
Part-27 Kebebasan Retno
28
Part-28 Jatuh Bangun
29
Part-29 Rasa Kehilangan
30
Part-30 Miss Tourism International
31
Part-31 Jalan Bercabang
32
Part-32 The Ranch
33
Episode-33 Masa Depan Retno
34
Part-34 EHL Lausanne-Swiss
35
Part-35 Suara Hati Keanu
36
Part-36 Lauterbrunnen
37
Part-37 Irania
38
Part-38 Istanbul-Turkey
39
Part-39 Galau dihati Yanti
40
Part-40 Mommy Sakit
41
Part-41 Ketika Musim Semi Tiba
42
Part-42 Permintaan Terakhir
43
Part-43 Persiapan Pernikahan
44
Part-44 Akad Nikah
45
Part-45 Quality Time
46
Part-46 Galau di Hati Keanu
47
Part-47 Pesta Pernikahan
48
Part-48 Pertemuan Montigo Nongsa
49
Part-49 Kembali ke Lausanne
50
Part-50 Fadly Trouble
51
Part-51 Pertikaian
52
Part-52 Menundukkan Ego
53
Part-53 Butiran Salju
54
Part-54 Keanu dan Lizzy
55
Part-55 Surat Lizzy Harmword
56
56 Langit Berawan
57
Part-57 Pencarian Afra Ardian
58
Part-58 Jejak Lizzy Hamword
59
Part-59 Contemplation
60
Part-60 Return of Afra
61
Part-61 Setelah Badai
62
Part-62 Matahari Tropis
63
Part-63 Namaku Rizky Hutama
64
Part-64 Hati Yang Berbunga
65
Part-65 Ring for You
66
Part-66 Wedding
67
Paet-67 Kirana Trouble
68
Part-68 Rahasia Rizky
69
Part-69 Tragedy
70
Part-70 Strong Winds
71
Part-71 Kepercayaan yang
72
Part-72 Shimpony Rindu
73
Part-73 Angin Musim Gugur
74
Part-74 Angin Musim Gugur
75
Part-75 Gelombang Samudera
76
Part-76 Freecell
77
Part-77 Melukis Senja
78
Part-78 Malam Jahanam
79
Part-79 Rizky dan Kirana
80
Part-80 Rizky dan Bara
81
Part-81 Penjara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!