Part-2 Bayangan Diri

Retno melihat kebelakang, Keanu sudah tak terlihat lagi, Retno merasa sendiri. Tak ada satupun orang yang dikenalnya disekolah ini, langkahnya seperti tertatih mengikuti langkah guru yang mengantarnya. Hatinya tersedu, takut dan sedih bergumul menjadi satu. Sepi dan tenggelam dalam pikirannya yang mengembara tanpa ujung. Membayangkan hal-hal yang belum tentu terjadi tapi serasa berada dipelupuk mata yang sebentar lagi akan dihadapinya. Ruangan kelas yang penuh murid, perkenalan dan menjawab beberapa pertanyaan dari mereka. Retno teringat Ayahnya, mengingat saat pertama kali diantar sekolah oleh ayahnya saat masuk SMP. Ayah mengantar sampai depan kelas tapi Retno tetap gugup dan ayah kembali lagi ketika dilihatnya Retno belum masuk kedalam kelas.

"Retno, kamu pernah melihat bayangan?"

"Ya Ayah" Retno menunduk tak berani menatap Ayah.

"Apa yang kau lihat dalam bayangan itu?"

"Bayangan selalu lebih besar dari aslinya Ayah."

"Jangan takut menghadapi hal baru jika kau berada di jalan yang seharusnya. Kau anak yang pintar tapi kau harus tahu satu hal, bahwa kehidupan ini diubah menjadi lebih baik oleh orang-orang yang berani..." ayah mengelus rambutnya waktu itu, saat itu keberaniannya bangkit.

"Lihat ayah, kau harus memiliki keberanian untuk memperjuangkan masa depanmu nak" ayah menatap tersenyum.

"Baik ayah" Retno menarik nafas panjang, mengumpulkan sisa keberanian yang dimilikinya dan masuk ke kelas barunya dengan semangat.

Terima kasih ayah, sekalipun sudah tiada nasehat ayah selalu mengiringi langkah Retno. Semangat Retno kembali bangkit, membuatnya tegak berjalan dan memiliki kepercayaan diri untuk menatap hari depannya. Tuhan begitu baik telah mempertemukan dirinya dengan Keanu, bukan teman atau saudara tapi Keanu mengulurkan tangannya pada saat Retno dan Aldy sangat membutuhkan pertolongan. Retno sungguh menaruh penghargaan yang sangat tinggi pada pemuda itu, meski jarang bicara tapi terlihat dari sorot matanya jika ia orang baik. Pandangannya teduh dan melindungi, laki-laki pertama yang membuat hatinya berdesir saat menatapnya. Retno menghembuskan nafas panjang, mengusir semua energi negatif dalam pikirannya. "Bismillahirohmanirohim, ya Allah beri hamba kekuatan memulai hari pertama disekolah ini."

Daun pintu sudah diketuk dan seorang guru yang lain mempersilahkan keduanya masuk. Retno meredam degup jantungnya ketika seisi kelas menatap kearahnya. "Aku tidak boleh grogi, aku tidak mau menyia-nyiakan perjuangan Kakak yang sudah memberikan sekolah terbaik untukku. Semangat Retno, semangaaat!" Retno sibuk mensugesti dirinya sendiri.

"Assalamualaikum ibu Isti, ada murid baru di kelas Anda" bu Yossi tersenyum dan memberi salam kepada seisi kelas.

"Waalaikumssalam" jawab seisi kelas, menjawab salam adalah peraturan pertama di sekolah Islam Al-Azhar21.

"Terima kasih ibu Yossi sudah mengantarkan kesini" bu Isti mengangguk, memberikan penghormatàn pada bu Yossi.

"Baiklah saya permisi dulu."

"Terima kasih ibu" Retno mengangguk pada ibu Yossi.

"Ya, semoga kamu kerasan di sekolah ini nak. Selanat bergabung" bu Yossi tersenyum sambil menepuk bahunya hangat.

Ibu Yossi meninggalkan kelas Retno, bu Isti mempersilahkan Retno memperkenalkan diri. Berdiri didepan kelas dengan tatapan mata seisi kelas.

"Assalamualaikum semuanya, nama saya Retno Ayu Pratiwi. Semoga kalian semua bisa menerimaku sebagai teman baru" Retno tersenyum.

"Waalaikumssalam. Retno, kamu pasti orang Jawa ya" seorang gadis bermata bulat bertanya dengan disambut huuuu oleh yang lainnya.

"La iyalah...namanya juga Retno Ayu kalau belakangnya Nasution berarti dari Medan..." tawa mereka kembali memenuhi kelas.

"Retno, perkenalkan namaku Robby" seorang cowok mengangkat tangannya.

"Aku Tommy..."

"Aku..."

"Cukup anak-anak, jaga sikap. Semoga kalian bisa menerima Retno dan membantunya beradaptasi dengan lingkungan sekolah ini. Ingat satu hal, disekolah ini tidak kenal kata buly jika kalian ada yang melakukannya terhadap teman atau siapapun akan mendapatkan skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah ini" tegas bu Isti.

"Saya siap membantu Bu, khususnya beradaptasi dengan saya" Rio mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi yang diikuti huuuu sebagian temannya.

"Rio kembali duduk ditempatmu" perintah bu Isti.

"Baik Bu" Rio menggaruk kepalanya yang disambut tawa cekikikan teman lainnya.

"Sok pede lo" Zaki mengoloknya.

"Yalah dari pada minder" Rio membela diri.

Retno duduk dibangku nomor dua dari depan, pas ditengah bersebelahan dengan seorang gadis bernama Shely, terlihat ramah dan baik. Retno bersyukur apa yang dibayangkannya sebelum masuk kelas ini tak terjadi. Ayah benar, bayangan selalu lebih besar dari aslinya. Retno mengeluarkan peralatan tulisnya, pelajaran pertamanya hari ini adalah fisika tentang gelombang. Bu Isti mulai menerangkan di papan tulis. Sekolah ini menerapkan pola belajar interaktiv, teknik pembelajaran yang membuat siswa tidak hanya mendengar tapi ikut berpartisipasi dalam sistem pengajaran. Menstimulus otak siswa untuk kreativ dan menemukan jawaban dari apa yang tengah diajarkan.

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gejala gelombang bisa diamati dengan mudah, contohnya gelombang air laut akibat hembusan angin. Selama merambat, gelombang akan memindahkan energi tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun demikian, medium perambatan gelombang tidak ikut pindah.

"Bagaimana cara kita mengetahui bahwa bunyi yang kita dengar itu benar-benar sebuah gelombang? Angkat tangannya yang bisa jawab" bu Isti melempar pertanyaan.

" Ketika bermain piano, saat menekan sebuah nada di tuts-tuts piano kita dekatkan dengan sebuah garpu tala di dekat piano tersebut maka garpu tala tersebut akan bergetar" jawab Rio.

"Terima kasih jawabannya Rio. Mengapa garpu tala itu bergetar? Angkat tangan yang bisa menjawab."

"Karena gelombang adalah sebuah getaran yang merambat, sehingga bunyi yang terdengar itu merambat ke dalam medium berupa garpu tala."

"Terima kasih jawabannya Tommy. Dengan memanfaatkan karakteristik dari gelombang, teknologi apa saja yang bisa tercipta?" bu Isti kembali melempar pertanyaan.

"Ultrasonografi (alat untuk melihat bayi dalam kandungan), SONAR (alat untuk mendeteksi keberadaan sesuatu yang bergerak), dan fathometer (alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman laut)" jawab Retno.

"Terima kasih Retno, jawabanmu sangat lengkap. Robby dan Seno tolong keluarkan garpu tala dalam lemari alat, Shely dan Wika ambil pemukulnya. Kalian berempat kedepan, berdiri berhadapan dan berjarak" perintah bu Isti.

"Wika pukul garpu tala A yang dipegang Seno, Shely perhatikan apa yang terjadi dengan garpu tala B yang dipegang oleh Robby...?"

"Garpu tala B turut bergetar saat garpu tala A dipukul" jawab Shelly.

"Wika kenapa garpu tala A dan B saling menggetarkan...?" tanya bu Isti menyambung jawaban Shelly.

"Garpu tala A dan B saling menggetarkan karena keduanya mengalami resonansi (energi yang saling mengikat), sehingga memiliki frekuensi yang sama."

"Jawaban bagus. Kalian tahu,

ternyata tidak hanya garpu tala yang bergetar namun seluruh isi alam semesta ini akan saling menggetarkan bila memiliki frekuensi yang sama. Jika kalian berpikir positif maka pikiran positif orang-orang disekitarmu akan beresonansi dengan pikiranmu. Begitupun sebaliknya, pikiran negatif akan menggerakkan energi negatif pula disekitarmu. Baiklah kalian berempat kembali ketempat duduk setelah membereskan peralatan di lemari. Sekian pelajaran Fisika hari ini, wassalamualaikum" bu Isti menutup mata pelajarannya.

"Waalaikumssalam..." jawab mereka serempak.

Bel istirahat berdentang tiga kali, para murid berhamburan keluar kelas. Retno memasang senyum manisnya ketika beberapa teman perempuan dan lelaki mengerubunginya. Bertanya ini dan itu, Retno berusaha menjawab tanpa kehilangan senyumnya. Ia mengubur semua kesedihan dan ketakutannya, mereka harus melihatku memiliki kehidupan normal sama seperti mereka. Hari baru, teman baru ternyata menyenangkan. Seperti kata bu Isti, pikiran positif akan membuat resonansi dengan energi positif diseluruh alam.

Seluruh alam semesta ini tunduk patuh sesuai garis orbitnya kecuali manusia, satu-satunya mahluk dimuka bumi ini yang memiliki pikiran. Dengan pikiran manusia menentukan pilihannya sendiri berdasarkan pengetahuan, agama dan latar belakang kehidupannya termasuk untuk taat atau melanggar. Namun manusia harus memiliki kesadaran bahwa di setiap pilihan itu terdapat konsekwensi yang harus di pertanggungjawabkan terhadap hidupnya baik terhadap masa lalu, masa kini dan masa depannya.

......

Pukul 22.00 WIB, Retno menutup buku pelajarannya. Dilihatnya Aldy tertidur dengan posisi leher tertekuk dibawah bantal, Retno membetulkan tidur adiknya, menyelimuti lalu mendoakan agar Aldy, dirinya dan seluruh keluarga ini dalam perlindungan Allah. Melihat Aldy terlelap setetes air mata bergulir dipipinya, wajahnya yang polos tanpa dosa seperti malaikat yang sedang tertidur. Dielusnya kepala adik semata wayangnya itu. Diusia yang sepuluh tahun harusnya Aldy masih mendapatkan pelukan dan kasih sayang kedua orang tuanya namun takdir menentukan lain. Saat tertentu tanpa sadar Retno kadang memprotes Allah....

"Kenapa Allah mengambil kedua orang tua saat dirinya dan Aldy belum mampu berdiri kokoh. Kenapa Allah tak membiarkannya seperti anak-anak lain, memiliki keluarga yang lengkap dan hidup normal...?"

Ternyata memiliki kedua orang tua adalah anugrah yang sangat besar, meski Keanu sangat memperhatikan dirinya dan Aldy tapi kehidupannya tak lagi sama. Retno masih butuh kedua orang tuanya untuk bersandar, Keanu memang baik tapi jarang bertemu walau tinggal satu atap. Laki-laki itu tenggelam dalam dunia kerjanya, Retno tak berani mengganggu. Kini Keanu adalah harapan dimasa depannya, minimal Retno bisa lulus SMA setelah itu bisa bekerja untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan Aldy. Tidak baik terus tergantung dengan orang lain.

Setelah mengganti lampu tidur Retno menutup pintu kamar Aldy lalu berjalan menuju kamarnya sendiri. Kamar lantai dua masih gelap berarti Keanu belum pulang kerja. Keanu mengantarkan sekolah Retno dan Aldy hanya dihari pertama, selanjutnya Pak Sucipto yang melakukannya tiap hari. Kadang Retno tak mengerti, kenapa bekerja bisa menyita seluruh waktu seseorang. Dipegangnya ponsel yang tergeletak dimeja kamarnya, selayaknya orang yang tinggal satu rumah kadang Retno ingin tahu apa yang dilakukan Keanu malam-malam begini belum berada dirumah namun Retno kembali meletakkan ponsel diatas meja. Meski Keanu menyuruhnya menelpon kapanpun jika membutuhkan tapi Retno selalu ragu untuk melakukannya. Keanu tak pernah menelponnya, mungkin sibuk atau memang tidak ingat. Kadang Retno membutuhkan teman bicara, ingin menunggu Keanu sampai pulang kerja tak perduli hingga jam berapapun. "Tapi siapakah dirinya...?" Retno hanya orang yang menumpang dirumah ini, Keanu sudah menolongnya itu sudah cukup, tak perlu mengharap yang lebih. Retno harus sadar dan menjaga perilakunya sebagai gadis yang tahu diri!

Retno mengambil air wudhu, berdoa dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk. Kamar yang bagus bahkan lebih bagus dari kamarnya dulu, sejak tinggal dirumah ini Retno melarang bu Sucipto membersihkan kamarnya dan Aldy. Retno membereskan kamarnya sendiri begitupun Aldy, Retno mengajari Aldy untuk merapikan tempat tidur dan mainan agar kamarnya tetap rapi saat ditinggalkan. Semua yang bisa dikerjakan sendiri tidak perlu orang lain mengerjakan, agar fungsi seluruh tubuh ini bekerja dengan semestinya. Kata ibu, fungsi uang adalah untuk membayar yang tidak bisa dilakukan oleh diri sendiri. Semakin banyak yang tidak bisa dilakukan untuk diri sendiri maka semakin banyak uang dikeluarkan untuk membayar orang lain.

Terdengar suara mobil memasuki garasi, setelah itu terdengar Pak Bambang satpam rumah yang berbincang dengan Keanu. Retno melirik jam dinding didepannya, pukul 22.30 WIB Retno segera mengganti lampu kamarnya dengan lampu tidur, takut Keanu mengetahui dirinya belum tidur. Suara detak sepatu Keanu terdengar nyaring dan berhenti didepan kamarnya, Retno menahan nafasnya. Ingin rasanya Retno membuka pintu kamar lalu menghambur dalam pelukan laki-laki yang sudah menolong dirinya dan Aldy. Lalu berbincang berbagai macam hal, tentang teman-temannya disekolah yang baik dan lucu, guru-guru yang baik, Retno juga ingin mengucapkan terima kasih karena Keanu sudah memilihkan sekolah yang baik untuk dirinya dan Aldy. Namun pikiran itu hanya tersimpan di memorinya, Retno hanya diam hingga suara detak sepatu Keanu meninggalkan kamarnya dan menuju lantai dua.

"Tak ada yang bisa kulakukan, kamu harus tahu diri Retno. Hidupmu sudah baik, sisanya usahakan sendiri. Mengeluh hanya membuatmu lemah. Semua sudah terjadi, buatlah hari depanmu selalu lebih baik dari hari ini!" Retno sibuk bicara dengan dirinya sendiri.

Retno memejamkan matanya namun pikirannya tetap mengembara, rasanya ingin ketaman, melihat barisan ikan koi cantik yang berwarna-warni di kolam akan menyegarkan pikirannya tapi Retno takut ditegur lagi oleh Keanu karena sudah malam belum tidur.

Retno membuka gorden jendela, dilihatnya bintang dilangit malam. Tampak kecil namun berkelip dalam gelap, cahaya selalu lebih terang dalam kegelapan sekalipun hanya satu titik. Ada lima bintang yang besarnya melebihi matahari di jagat raya ini. Pistol Star yang pertama kali ditemukan tahun 1991 lewat teleskop Hubble. Mu Cephei terletak di konstelasi Cepheus, berwarna merah darah dengan ukuran yang besar sekali. VY Canis Majoris, melihat penampakan VY Canis Majoris akan membuat kita terkagum-kagum dan mulai menanyakan akan batasan dari ukuran yang bisa dihitung oleh manusia. R136a1, pada tahun 2010 lalu sekelompok astronom asal Inggris berhasil menemukan sebuah bintang besar di Tarantula Nebula sejauh 165 ribu tahun cahaya dari Bumi. Begitu besarnya alam semesta ini dan begitu terbatasnya pengetahuan manusia. Retno menguap dua kali, menutup gorden jendela dan meletakkan kepalanya pada bantal yang empuk. Dan setelah ini, tak ada seorangpun tahu bahwa dirinya akan kembali terbangun dipagi hari!

.....

Assalamualaikum

Vote & Comment agar ceria

terbangun sempurna

Kunjungi Anjani Putri fb untuk bergabung

Terima kasih atensinya

Salam

Terpopuler

Comments

Lin Han

Lin Han

baru ini baca novel yg luas wawasannya

2021-02-14

2

Nimranah AB

Nimranah AB

👍👍👍

2021-02-14

1

Hafiz Ghany

Hafiz Ghany

banyak ilmu pengetahuan KK👍👍👍

2021-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part-1 Bintang Jatuh
2 Part-2 Bayangan Diri
3 Part-3 Bahagia itu Sederhana
4 Part-4 Rembulan Malam
5 Part-5 Swiss Country
6 Part-6 Pertemuan Basel
7 Part-7 Tamu Agung
8 Part-8 Hampa
9 Part-9 Emosi
10 Part-10 Zurich Swiss
11 Part-11 Zurich Around
12 Part-12 Zermatt
13 Part-13 Galau
14 Part-14 Pesta Moniq
15 Part-15 Tawa dan Air Mata
16 Part-16 Cita-Cita Retno
17 Part-17 Saat-Saat Indah
18 Part-18 Mahasiswa Baru
19 Part-19 Explore Pahawang
20 Part-20 Putri Pariwisata
21 Part-21 The Ambassador's Journey
22 Part-22 Fadly Renaldy
23 Part-23 Gejolak Amarah
24 Part-24 Pantai Biru
25 Part-25 Gosip
26 Part-26 Perjuangan Sang CEO
27 Part-27 Kebebasan Retno
28 Part-28 Jatuh Bangun
29 Part-29 Rasa Kehilangan
30 Part-30 Miss Tourism International
31 Part-31 Jalan Bercabang
32 Part-32 The Ranch
33 Episode-33 Masa Depan Retno
34 Part-34 EHL Lausanne-Swiss
35 Part-35 Suara Hati Keanu
36 Part-36 Lauterbrunnen
37 Part-37 Irania
38 Part-38 Istanbul-Turkey
39 Part-39 Galau dihati Yanti
40 Part-40 Mommy Sakit
41 Part-41 Ketika Musim Semi Tiba
42 Part-42 Permintaan Terakhir
43 Part-43 Persiapan Pernikahan
44 Part-44 Akad Nikah
45 Part-45 Quality Time
46 Part-46 Galau di Hati Keanu
47 Part-47 Pesta Pernikahan
48 Part-48 Pertemuan Montigo Nongsa
49 Part-49 Kembali ke Lausanne
50 Part-50 Fadly Trouble
51 Part-51 Pertikaian
52 Part-52 Menundukkan Ego
53 Part-53 Butiran Salju
54 Part-54 Keanu dan Lizzy
55 Part-55 Surat Lizzy Harmword
56 56 Langit Berawan
57 Part-57 Pencarian Afra Ardian
58 Part-58 Jejak Lizzy Hamword
59 Part-59 Contemplation
60 Part-60 Return of Afra
61 Part-61 Setelah Badai
62 Part-62 Matahari Tropis
63 Part-63 Namaku Rizky Hutama
64 Part-64 Hati Yang Berbunga
65 Part-65 Ring for You
66 Part-66 Wedding
67 Paet-67 Kirana Trouble
68 Part-68 Rahasia Rizky
69 Part-69 Tragedy
70 Part-70 Strong Winds
71 Part-71 Kepercayaan yang
72 Part-72 Shimpony Rindu
73 Part-73 Angin Musim Gugur
74 Part-74 Angin Musim Gugur
75 Part-75 Gelombang Samudera
76 Part-76 Freecell
77 Part-77 Melukis Senja
78 Part-78 Malam Jahanam
79 Part-79 Rizky dan Kirana
80 Part-80 Rizky dan Bara
81 Part-81 Penjara
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part-1 Bintang Jatuh
2
Part-2 Bayangan Diri
3
Part-3 Bahagia itu Sederhana
4
Part-4 Rembulan Malam
5
Part-5 Swiss Country
6
Part-6 Pertemuan Basel
7
Part-7 Tamu Agung
8
Part-8 Hampa
9
Part-9 Emosi
10
Part-10 Zurich Swiss
11
Part-11 Zurich Around
12
Part-12 Zermatt
13
Part-13 Galau
14
Part-14 Pesta Moniq
15
Part-15 Tawa dan Air Mata
16
Part-16 Cita-Cita Retno
17
Part-17 Saat-Saat Indah
18
Part-18 Mahasiswa Baru
19
Part-19 Explore Pahawang
20
Part-20 Putri Pariwisata
21
Part-21 The Ambassador's Journey
22
Part-22 Fadly Renaldy
23
Part-23 Gejolak Amarah
24
Part-24 Pantai Biru
25
Part-25 Gosip
26
Part-26 Perjuangan Sang CEO
27
Part-27 Kebebasan Retno
28
Part-28 Jatuh Bangun
29
Part-29 Rasa Kehilangan
30
Part-30 Miss Tourism International
31
Part-31 Jalan Bercabang
32
Part-32 The Ranch
33
Episode-33 Masa Depan Retno
34
Part-34 EHL Lausanne-Swiss
35
Part-35 Suara Hati Keanu
36
Part-36 Lauterbrunnen
37
Part-37 Irania
38
Part-38 Istanbul-Turkey
39
Part-39 Galau dihati Yanti
40
Part-40 Mommy Sakit
41
Part-41 Ketika Musim Semi Tiba
42
Part-42 Permintaan Terakhir
43
Part-43 Persiapan Pernikahan
44
Part-44 Akad Nikah
45
Part-45 Quality Time
46
Part-46 Galau di Hati Keanu
47
Part-47 Pesta Pernikahan
48
Part-48 Pertemuan Montigo Nongsa
49
Part-49 Kembali ke Lausanne
50
Part-50 Fadly Trouble
51
Part-51 Pertikaian
52
Part-52 Menundukkan Ego
53
Part-53 Butiran Salju
54
Part-54 Keanu dan Lizzy
55
Part-55 Surat Lizzy Harmword
56
56 Langit Berawan
57
Part-57 Pencarian Afra Ardian
58
Part-58 Jejak Lizzy Hamword
59
Part-59 Contemplation
60
Part-60 Return of Afra
61
Part-61 Setelah Badai
62
Part-62 Matahari Tropis
63
Part-63 Namaku Rizky Hutama
64
Part-64 Hati Yang Berbunga
65
Part-65 Ring for You
66
Part-66 Wedding
67
Paet-67 Kirana Trouble
68
Part-68 Rahasia Rizky
69
Part-69 Tragedy
70
Part-70 Strong Winds
71
Part-71 Kepercayaan yang
72
Part-72 Shimpony Rindu
73
Part-73 Angin Musim Gugur
74
Part-74 Angin Musim Gugur
75
Part-75 Gelombang Samudera
76
Part-76 Freecell
77
Part-77 Melukis Senja
78
Part-78 Malam Jahanam
79
Part-79 Rizky dan Kirana
80
Part-80 Rizky dan Bara
81
Part-81 Penjara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!