2 Minggu lamanya Gea menunggu panggilan dan pada akhirnya ia mendapatkan panggilan untuk bekerja di sebuah Kantor swasta yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Dengan perasaan bahagia, gadis itu langsung memberitahu kedua orang tuanya bahwa ia diterima menjadi cleaning service di Kantor tersebut.
“Ibu, Ayah! Akhirnya Gea di panggil untuk bekerja di Kantor yang 2 minggu lalu Gea lamar. Mulai besok Gea akan masuk kerja,” ujar Gea seraya memberitahu isi pesan singkat tersebut.
“Alhamdulillah... Apa kamu tidak masalah kalau harus menjadi cleaning service? Setahu Ibu pekerjaan itu cukup melelahkan,” tutur Ibu Sri.
“Iya Gea, kenapa harus menjadi Cleaning service? Padahal lowongan kerja di sana ada yang lebih layak,” sahut Ayah Budi.
“Memangnya salah ya kalau Gea bekerja sebagai cleaning service? Bukankah itu juga pekerjaan halal dan mulia. Daripada tidak bekerja sama sekali,” balas Gea.
Gea sendiri sengaja mengambil pekerjaan yang bisa dikatakan cukup sibuk itu, dikarenakan Gea ingin lebih banyak bergerak agar pikirannya menjadi sibuk dan tak lagi memikirkan hubungannya dengan Radit yang hancur berantakan akibat dari perselingkuhan tersebut.
Ayah Budi mengusap lembut rambut putrinya seraya menyemangati Gea yang sudah mendapatkan pekerjaan barunya itu.
“Semangat ya Gea, Ayah dan Ibu akan selalu bangga padamu. Apakah Radit sudah tahu kalau kamu diterima bekerja sebagai cleaning service?” tanya Ayah Budi.
Ibu Sri dan Ayah Budi sama sekali tidak tahu kalau hubungan Gea dengan Radit telah berakhir. Yang mereka tahu Radit adalah pria yang cukup sibuk bekerja karena sedang mencari modal untuk menikahi putri mereka.
“Gea dan Radit sudah lama putus,” jawab Gea yang memutuskan untuk memberitahu hubungannya itu kepada kedua orang tuanya.
Tak disangka jawaban Gea membuat kedua orang tuanya terkejut dan menganggap kalau Gea sedang bercanda dengan ucapannya.
“Gea, jangan bercanda berlebihan seperti itu. Tidak baik kalau hubungan dibuat bercandaan,” tutur Ibu Sri.
Gea menunduk sedih dan saat itu juga kedua orang tuanya percaya kalau Gea berkata jujur.
“Gea, bukankah kalian ada rencana untuk menikah? Kalau masih bisa diperbaiki, kenapa tidak diperbaiki saja hubungan kalian? Radit kelihatannya sangat sayang sama kamu. Selama ini juga Radit selalu bersikap baik kepada Ayah dan juga Ibu,” ucap Ibu Sri yang sangat menyayangkan berakhirnya hubungan Gea dengan Radit.
“Bu, kalau mereka tidak berjodoh mau bagaimana lagi? Mereka sudah sama-sama dewasa dan mungkin itu jalan terbaik bagi mereka berdua,” sahut Ayah Budi yang tak ingin banyak bertanya mengenai hubungan mereka yang sudah berakhir.
Gea memeluk Ayahnya dan mengucapkan terima kasih karena Sang Ayah tidak banyak berkomentar.
Keesokan Pagi
Gea berhenti di depan sebuah gedung Kantor yang cukup besar. Gadis berusia 24 tahun itu nampak gugup karena untuk pertama kalinya ia bekerja di tempat yang bisa dikatakan sangat ramai sekali orang-orang berseliweran.
Kegugupan Gea semakin besar ketika melihat bagaimana orang-orang berpenampilan sangat rapi sekaligus elegan.
“Apa aku bisa bekerja di tempat elite seperti ini? Mudah-mudahan langkah yang ku ambil tidak menyulitkan diriku sendiri,” ucap Gea bermonolog.
Gea menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Kemudian gadis itu melangkah masuk ke dalam Kantor tersebut dan kedatangannya langsung disambut ramah oleh seorang security yang berjaga.
“Cleaning service baru ya? Mari ikuti saya!!”
Gea diajak berkeliling ke area yang nantinya akan menjadi area lokasi tempatnya bekerja. Ternyata, apa yang dibayangkan Gea di luar ekspetasinya.
Gea harus bekerja keras sebagai cleaning service dan hanya diberi waktu istirahat tidak lebih dari 1 jam.
“Bagaimana? Apakah kamu sanggup bekerja di sini? Kalau tidak sanggup kamu boleh langsung balik badan meninggalkan tempat ini,” ucap Satpam tersebut.
Merasa sudah melangkah cukup jauh, Gea dengan kesadarannya mengiyakan dan akan bekerja sebagai cleaning service sebaik mungkin.
“Bagus, itu pilihan yang tepat. Sekarang pergilah ke ruangan itu untuk mengambil alat bersih!”
Gea mengiyakan dan mengikuti perkataan dari Pria bernama Asep tersebut.
Gea mulai mengambil alat bersih sesuai dengan perkataan Pak Asep dan sebelum memulai pekerjaan, Gea berusaha menyemangati dirinya dan menyakinkan dirinya sendiri kalau pekerjaan yang ia pilih itu adalah pekerjaan yang tepat untuk dirinya.
“Ayo Gea, kamu pasti bisa!!” Gea menepuk dadanya dengan penuh percaya diri.
Beberapa saat kemudian.
Gea menghela napas panjang seraya menyeka keringat yang bercucuran cukup banyak. Rupanya pekerjaan sebagai cleaning service tidak semudah yang ia kira.
“Kalau begini terus, apakah aku akan berotot?” tanya Gea yang sedang memandangi dirinya di cermin toilet khusus wanita.
Gea tersenyum kecil melihat dirinya yang terlihat sangat lelah, kemudian membasuh wajahnya untuk persiapan pulang karena sudah waktunya jam pulang.
Gea pulang dengan menggunakan jasa ojek online karena motor miliknya sedang dalam masa perbaikan. Maklum saja, motor yang biasa digunakan oleh Gea adalah motor bekas yang ia beli dengan susah payah dan entah sudah berapa kali motor tersebut harus keluar masuk bengkel.
Gea sendiri tidak ingin membebani kedua orang tuanya dikarenakan Gea merasa dirinyalah yang seharusnya meringankan beban kedua orang tuanya itu.
“Atas nama Gea?” tanya ojek online yang berhenti tepat di depan Gea.
“Benar,” jawab Gea singkat seraya tersenyum kecil pada tukang ojek online tersebut.
Gadis itu pun langsung naik ke atas motor agar bisa segera sampai ke rumahnya.
“Sesuai titik ya,” ucap ojek online sambil mengendarai kendaraannya.
“Iya Pak, sesuai titik,” balas Gea.
Beberapa saat kemudian.
Sesampainya di rumah, Gea yang baru saja turun dari motor dikejutkan dengan hadirnya mantan kekasih yang tega mengkhianati dirinya.
Tak mau ambil pusing dan tak mau berurusan lagi dengan pria didepannya itu, Gea memilih untuk mengabaikan dan bergegas masuk ke dalam rumah.
“Kamu mau kemana? Kita harus bicara empat mata sekarang juga!!!” Radit dengan sekuat tenaga menahan Gea dengan cara mencengkram tangan Gea.
Gea berusaha menepis tangan Radit, namun tenaganya sama sekali tidak berhasil melepaskan cengkraman Radit tersebut.
“Kita sudah selesai, jadi tolong jangan pernah muncul dihadapanku lagi!” Gea menatap dingin Radit yang bersikap kasar pada dirinya.
“Selesai apanya? Kamu tidak bisa memutuskan hubungan kita secara sepihak. Pokoknya kamu harus ikut aku, kita bicara masalah ini ditempat biasa,” tutur Radit mengajak Gea pergi ke tempat favorit mereka jika ingin mengobrol.
“Tidak. Aku sama sekali tidak mau, sekalipun kamu memaksaku untuk ikut. Lebih baik kamu pergi dari sini atau aku akan teriak!” Gea akhirnya mengancam Radit yang mana ancaman Gea berhasil membuat seorang Radit pergi menjauh saat itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments