Chapter 3

|| Before The Rain||
•••
••
Esok harinya, Launa terbangun ketika mendengar ketukan pintu. Suara nyaring itu terus memanggil dirinya
Jihan
Jihan
Launa, bangun!!
Jihan
Jihan
Ini udah pagi, Launa!
Launa berdecak, menutup telinganya dengan bantal. Dalam hati ia menyumpahi Jihan yang sudah mengacaukan mimpinya
Jihan
Jihan
Launa!!
Suara ketukan berganti dengan gedoran keras. Itu terjadi sampai berulang kali
Jihan
Jihan
Launa, bangun!
Jihan
Jihan
Nanti kamu telat
Jihan terus mengedor pintu kamar Launa. Andai saja sang mama tidak menyuruhnya ia tidak akan mau melakukan hal ini
Jihan
Jihan
Dasar kebo!
Jonathan
Jonathan
Belum bangun juga?
Jihan menoleh saat mendengar suara papanya. Ia menggelengkan kepala
Jonathan
Jonathan
Biar papa saja yang bangunin Launa
Jonathan
Jonathan
Kamu sarapan saja ya. Nanti kesiangan
Jihan
Jihan
Iya pa
Jihan pun turun ke bawah. Sementara Jonathan menghela napas sejenak
Ia mengangkat tangan mengetuk pintu kamar Launa
Jonathan
Jonathan
Launa, bangun Nak...
Tidak ada jawaban. Jonathan pun kembali hendak mengetuk pintu kamar Launa tapi tiba-tiba
Launa
Launa
Aku udah bangun
Launa membuka pintu kamarnya. Jonathan memandang wajah bangun tidur Launa, sementara Launa membuang wajahnya ke arah lain
Jonathan
Jonathan
Siap-siap
Jonathan
Jonathan
Hari ini papa antar ke sekolah baru kamu
Launa berdehem. Ia sudah akan menutup kembali pintunya ketika sang papa menahannya
Launa menatap papanya dengan dahi berkerut
Jonathan
Jonathan
Papa tunggu dibawah, jangan lama-lama
Launa
Launa
Iya
Launa
Launa
Bawel bangat
•••
Pagi ini cuaca begitu cerah, matahari bersinar dengan teriknya.
Launa berjalan mengikuti langkah sang papa, menelusuri koridor sekolah barunya
Matanya bergerak bebas, memperhatikan sekelilingnya. Kebetulan bel belum berbunyi, jadi banyak siswa masih berkeliaran di depan kelas
Langkah Launa terhenti saat tiba di depan ruang kepala sekolah. Ia masuk mengikuti sang papa
Launa tidak mendengarkan apa yang dibicarakan papanya dengan kepala sekolah
Ia justru sibuk mengamati ruangan kepala sekolah yang sangat mewah. Banyak piala berjejer di dalam lemari besar
Jonathan
Jonathan
Launa...
Panggilan sang papa mengalihkan perhatian Launa
Launa mengangguk, beranjak berdiri mengikuti papanya ke ruang guru
Setelah berbicara dengan wali kelasnya, Papanya pamit ke kantor dan disinilah Launa berdiri kaku di depan kelas
Bu Fera
Bu Fera
Silahkan Launa, perkenalkan diri kamu
Launa
Launa
Perkenalkan saya Launa, pindahan dari Jakarta
Launa
Launa
Terimakasih
Bu Fera
Bu Fera
Baiklah
Bu Fera
Bu Fera
Kamu bisa duduk disana
Bu Fera menunjuk bangku tengah yang kosong. Launa segera menuju bangkunya
Nicole
Nicole
Kenalin gue Nicole
Launa
Launa
Launa
Launa menjabat tangan Nicole dengan senyum yang kecil
Setelah itu Launa kembali menatap ke depan, mengikuti pelajaran dengan tenang
Hingga suara bel istirahat berbunyi. Para siswa berhamburan keluar
Nicole
Nicole
Kantin yok!
Launa
Launa
Em...
Nicole
Nicole
Udah ayok
Launa tidak bisa mengelak ketika Nicole menyeret lengannya
Launa benci keramaian. Kepalanya berdenyut melihat banyak orang dan suara mereka saling bersahutan
?
?
Nicole!!
Nicole celingukan mencari orang yang memanggilnya
Nicole
Nicole
Hai...
Nicole melambaikan tangannya saat melihat teman-temannya duduk di bangku paling ujung
Nicole
Nicole
Ayo, gue kenalin sama teman-teman gue
Launa tersentak saat Nicole kembali menarik lengannya, membawanya ke bangku paling ujung
Launa berdiri kaku ketika tiba di hadapan teman-teman Nicole
Dilihat dari bed yang terpasang sepertinya mereka senior. Launa memperhatikan satu per satu teman-teman Nicole
Nicole
Nicole
Kenalin teman baru gue, Launa
Moses
Moses
Gue Moses
Vito
Vito
Vito
Raisa
Raisa
Raisa
Clara
Clara
Clara
Satu persatu menyebutkan nama masing-masing, namun hanya satu orang yang tidak melakukannya
Cowok itu justru menatap Launa dengan tajam, pandangannya seolah mengintimidasi Launa
Nicole
Nicole
Dia Samudra
Nicole
Nicole
Orangnya memang begitu, jadi gak usah takut
Launa mengangguk, ia berusaha mengabaikan Samudra tapi tatapan cowok itu membuatnya risih
Samudra terus menatap Launa tanpa berkedip. Ada apa dengannya?
•••
|| bersambung ||

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!