Chapter 1
Suara petir saling bersahutan. Cahaya dari kilatnya menembus kaca sebuah kamar
Seorang gadis manis terbangun saat suara gemuruh dari luar kembali terdengar. Matanya mengerjap berulang kali
Rasa takut langsung mendominasi, tubuhnya gemetar. Ia melirik ke jendela yang terbuka, di luar sedang hujan deras disertai angin kencang
Gadis bernama Launa memekik kuat bersamaan dengan suara petir menyambar
Launa segera bersembunyi di balik selimut, seraya menutup kedua telinganya sambil memanggil mamanya berulangkali
Pada akhirnya Launa memutuskan untuk turun dari ranjang, menyusul ke kamar kedua orang tuanya
Pintu kamar orangtuanya terbuka. Launa mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar
Tak ada siapapun di kamar itu. Launa kembali terisak
Launa tersentak ketika mendengar suara keras dari lantai bawah
Karena penasaran Launa mendekat ke arah tangga. Ia terdiam saat matanya menangkap sosok sang mama bersama dengan papanya juga—
Seseorang yang yang tidak pernah Launa lihat sebelumnya
🎶 Cinnamon Girl — Lana Del Rey 🎶
Jonathan
Dengarkan aku dulu, Catherina
Catherina tidak mendengar ucapan Jonathan.
Sebaliknya, wanita itu semakin menjadi membanting guci yang ada di dekatnya
Jonathan berseru lantang saat istrinya itu melempar benda di tangannya ke arah wanita yang berdiri di belakangnya
Catherina
Kurang ajar kamu, Mas!
Catherina
Kamu laki-laki brengsek!!
Catherina terus melontarkan sumpah serapah kepada suaminya
Catherina
Apa sebenarnya yang kamu pikirkan, Mas?
Catherina
Apa kau tidak punya akal sampai harus melakukan hal menjijikan seperti ini?!
Catherina
Apa kau tidak menganggap ku?
Jonathan
Cath, dengarkan aku dulu
Jonathan berusaha merengkuh tubuh Catherina, tapi dengan cepat Catherina menepis tangan suaminya
Catherina
Gak ada yang perlu kamu jelaskan!
Catherina
Mataku tidak buta
Catherina
Aku bisa melihat jelas hubunganmu dengan wanita itu
Catherina
Kamu selingkuh dengan jalang sialan itu, Mas!
Catherina menunjuk wanita yang ada di belakang Jonathan
Mata Jonathan langsung berkilat menandakan amarah yang sudah memuncak
Jonathan
Jaga ucapan kamu Catherina!
Catherina
Fakta yang berbicara
Catherina
Kau selalu bersama wanita itu setiap urusan kantormu selesai
Catherina
Devita pernah melihatmu masuk ke hotel yang sama dengannya
Catherina
Apa sebutan jalang tidak cocok untuknya?
Catherina
Jika dia wanita baik-baik dia akan tahu batasannya
Catherina terdiam, meraba pipinya yang memanas akibat tamparan suaminya sendiri
Perih tapi tak sesakit perasaannya atas penghianatan yang dilakukan oleh sang suami
Jonathan
Maaf, aku tidak bermaksud—
Catherina berteriak lantang sampai membuat Jonathan tercekat
Catherina
Kamu sudah puas?!
Mata Catherina langsung tertuju pada wanita yang berada di belakang Jonathan
Catherina
Kamu puas sudah menghancurkan rumah tangga saya?!
Catherina berjalan mendekati wanita itu tapi Jonathan langsung menghadang langkahnya
Catherina mendorong tubuh Jonathan tapi Jonathan malah merengkuh tubuhnya
Catherina
Lepaskan aku, Brengsek!!
Jonathan
Catherina, tenang dulu
Jonathan
Kamu bisa membangunkan Launa kalau kamu terus berteriak
Catherina
Biar Launa terbangun!
Catherina
Biar Launa tahu bagaimana kelakuan papanya yang sebenarnya!
Catherina
Papa yang selalu dia banggakan yang ternyata tidak lebih dari seorang bajingan!
Jonathan
Kita selesaikan masalah ini dan jangan libatkan Launa
Catherina
Kamu pikir dengan membawa wanita itu ke sini Launa akan senang?!
Catherina
Kamu pikir Launa akan menerima anak dari wanita jalang itu?!
Catherina
Launa tidak akan mau menerima anak hasil hubungan gelap papa nya dengan orang lain!
Lagi-lagi Jonathan lepas kontrol dan menampar kedua kalinya pipi sang istri
Catherina
Kau begitu membelanya...
Catherina menatap Jonathan, wajahnya tampak sayu dan frustrasi
Catherina tidak tahu dimana masalah ini dimulai
Pasalnya rumah tangga mereka yang berjalan lima tahun tidak pernah diterpa badai sedikit pun
Sekali nya ada badai, ia harus menanggung rasa sakit yang amat dalam setelah sang suami berkhianat di belakangnya
Catherina
Setiap hari Launa selalu mencarimu
Catherina
Dia merindukan papanya yang tidak pernah pulang bahkan lupa kasih kabar
Catherina
Nyatanya, putriku yang malang itu terlalu menyayangi mu
Catherina
Dia tidak tahu kalau papa nya justru sibuk dengan keluarga barunya
Catherina
Kau boleh mengabaikan ku, tapi tidak dengan anakku
Jonathan terdiam, merasa bersalah
Catherina
Sekarang tanpa seizin ku kau justru membawa mereka ke rumah ini
Catherina
Apa kurang puas kamu menyakiti aku dan juga putrimu, Launa?
Catherina
Kenapa kamu sejahat ini?!
Catherina memandang manik mata suaminya. Ia tidak bisa menyangka kalau satu kata itu yang akan keluar dari mulut sang suami
Catherina
Kau mencintainya?
Catherina memejamkan mata sejenak. Ia menarik napas dalam. Jawaban Jonathan seperti belati yang mengiris hatinya
Tidak. Siapapun orangnya, berbagi cinta dengan pihak lain tidak akan pernah bisa diterima semudah itu
Catherina melangkah ke arah dapur mengambil pisau buah yang ada di meja
Tangannya menggenggam pisau dan mengarahkannya ke leher sendiri
Catherina
Kamu pilih aku atau dia?
Catherina
Aku butuh pilihan mu!!
Jonathan
Aku nggak bisa memilih antara kalian berdua
Jonathan
Aku mencintaimu sama besarnya seperti aku mencintai Sabrina
Catherina
Jadi kamu pilih dia?
Catherina tersenyum kecut hatinya semakin terasa perih tak ada gunanya lagi ia hidup
Ia tidak ingin membagi miliknya dengan orang lain
Jika itu harus, lebih baik ia mati
Jonathan refleks berlari ke arah Catherina saat wanita itu berniat menggoreskan pisau di lehernya
Jonathan menahan pergelangan tangannya
Catherina terus memberontak. Jonathan berusaha sekuat tenaga menahan tangan sang istri
Sayangnya hal tak terduga terjadi
Jonathan tidak mampu menahan Catherina yang terus memberontak hingga akhirnya keduanya jatuh di lantai
Catherina merintih kesakitan saat terjatuh ke lantai
Jonathan yang berada di atasnya seketika menyingkir
Matanya melotot saat melihat pisau tadi menancap di perut sama istri
Jonathan
Cath...maafkan aku
Catherina
K-kamu be-reng-sek Mas
Catherina menghembuskan nafas terakhir
Comments