4. Kepedihan Sang Pecinta

"Beirus segera memainkan lyra tak berdawainya. Berkat kekuatan dari dewa kematian Eilius, alunannya membuat seisi alam menunduk sedih. Langitpun tampak muram. Bulan sabit bersembunyi dibalik awan. Angin berhenti bertiup. Daun-daun diam membisu. Alunan melody yang mendayu...siapapun yang mendengarnya pasti menangis pilu." lanjut pemilik toko yang mendadak berkaca-kaca.

"Paman?" Albert pun ikut terharu, entah kenapa, dadanya jadi sesak.

"Melody penuh kesedihan dan nyanyian kematian itu menggugah perasaan seisi alam semesta. Raja dewa akhirnya tergerak hatinya. Dewi Aera dibebaskan dan diijinkan turun ke bumi tuk menemui Beirus. Kedatangannya diiringi 30 dewi lainnya yang bersedia mengawal dewi Aera turun ke bumi..."

"Antarkan dewi Aera turun ke bumi. Lalu ajak dia kembali. Dewi dan manusia tidak kuijinkan hidup bersama." kata raja dewa dengan angkuhnya.

"Baiklah raja dewa, kami mengerti maksud anda. Jika dewi Aera menolak kembali?" tanya ke 30 dewi itu bersamaan.

"Hukumannya akan semakin berat. Siapapun dewi yang melanggar perintahku, akan ada konsekuensi keras dariku," jawab raja dewa yang sok berkuasa.

"Saya mengerti dewa, perintah anda akan kami laksanakan!" jawab ke 30 dewi itu sambil mengundurkan diri dari hadapan raja dewa.

"Dewa kematian Eilius berani menantangku. Kutunggu sampai mana kekuatanmu dewa Eilius, sang dewa kematian," ucap raja dewa dengan angkuhnya.

"Beirus dalam perlindunganku wahai raja dewa. Akan kuhancurkan istanamu melalui kutukan dewi kesayanganmu. Aku penguasa semua jiwa...tak ada satu kekuatan apapun yang bisa menentangku. Termasuk dirimu wahai raja dewa yang sombong!" balas Eilius sang dewa kematian yang berseteru melalui batin.

"Namun, nasi sudah menjadi bubur...kehadiran para dewi itu terlambat. Karena dewa kematian Eilius tlah membawa jiwa Beirus pergi bersamanya..." butiran air mata menetes membasahi pipi pemilik toko yang keriput itu.

"Beirus meninggal sebelum melihat wanita yang dicintainya untuk terakhir kalinya. Dewi Aera menangis pilu sambil mendekap tubuh kekasih hatinya yang sudah tak bernyawa. Beirus dipeluknya erat-erat dengan ratapan suara tangis yang sangat amat memilukan keluar dari suara sang dewi.."

"Kenapa? Kenapa kau pergi meninggalkanku Beirus? Kenapa kau tidak mau menungguku!!" jerit dewi Aera sambil mengguncang-guncang tubuh Beirus.

"Perasaan kehilangan sudah tak terbendung lagi. Suara tangis sang dewi terdengar bagai lagu yang pilu dan sedih. Alam pun tiba-tiba ikut marah karena tangisan pilu itu. Angin bertiup kencang merobohkan apapun yang ditiupnya. Petir menggelegar memekakkan telinga hingga terdengar di negri para dewa. Hujan deras mengguyur semua daratan yang ada.."

"Ayo dewi Aera, kita kembali ke kahyangan. Atas perintah raja dewa, kami harus membawamu kembali!" teriak ke 30 bidadari itu bersamaan.

" Biarkan aku bersama kekasihku. Raja dewa jahat, tidak paham dengan perasaanku. Pergilah, pergilah kalian. Aku tidak mau kembali!" teriak dewi Aera yang suara menggema dan mengguncang alam semesta.

"Kita harus cepat kembali, alam memusuhi kita. Ini pasti kekuatan dewa Eilius! Cepat kembali ke kahyangan!" teriak ke 30 bidadari kepada sesama bidadari.

"Pergilah kalian, kembalilah ke tempat raja dewa. Dan sampaikan kutukanku!!" kata dewi Aera berdiri dengan kekuatan Lyra legenda tak berdawai. Dengan kekuatan dari Eilius, lyra itu mengeluarkan cahaya suara yang menggaungkan kutukan Aera ke seluruh penjuru alam semesta.

" Ke 30 dewi panik dengan situasi disekitarnya. Dewi Aera menyuruh mereka kembali ke kahyangan dan menyampaikan KUTUKANNYA..."

"Kelak dunia para dewa akan musnah karena keangkuhannya. Lihatlah dewa!! Usahamu sia-sia memisahkan cinta kami. Karena kematian ini akan menyatukan kami kembali. Kami akan terlahir dan bertemu kembali. CINTA KAMI ABADI...selama manusia ada di bumi ini,"

"Wahai manusia..yang kelak dipertemukan seperti kami, kalian akan merasakan perasaan yang sama. Dengan cinta kami dipertemukan dibawah jendela, saling melihat keatas dan kebawah, dalam waktu singkat kalian saling suka...cinta yang abadi sepanjang masa."

"Wahai Beirus, kekasih abadiku. Aku akan selalu dan selalu menunggumu. CINTA KITA ABADI. Aku akan selalu MENCINTAIMU. Biarkan jiwa abadiku melebur ke dalam jasatmu. Menyatu dalam kematianmu. Menunggu kelahiranmu kembali, dalam dawai tak terlihat LYRA mu."

Dewi Aera meleburkan diri ke dalam tubuh Beirus. Dengan tusuk konde emasnya, sang dewi menusuk tepat ke jantung Beirus. Darah segar muncrat membasahi Lyra yang dipeluk Beirus.

"Begitulah kisah legenda LYRA ini."pemilik toko mengusap pipinya yang penuh air mata.

"Huwaaaa pamaan....ceritamu bikin aku deg-degan. Kisah legenda yang memilukan. Gak mungkinlah masa bahela terjadi di era milenium ini...yang ada dijaman sekarang adalah pengkhianatan dan perselingkuhan cinta..." tangkis Albert sambil berdiri dan meliuk- liukan badannya yang kaku akibat duduk bersila lama sekali.

"Terserahlah...aku kan cuma kasih tahu ke kamu," balas pemilik toko dengan nada tak senang.

"Waaah waktuku kelamaan disini...ya sudah, aku tak jadi beli lyra ini deh," kata Albert yang langsung mengembalikan lyra ke tempatnya.

"Weeee katanya gak percaya, kok takut??" ledek pemilik toko sambil tersenyum.

"Hehehehe aku gak mau mati dulu sebelum menemukan dewi pilihanku paman. Aku belum menemukannya. Hehehe," Albert cengengesan. Wajah tampannya memerah karena malu.

"Jangan cari yang terlalu muluk lhoo, ntar nasibmu seperti BEIRUS.Uups!!" balas pemilik toko sambil mengernyitkan dahi karena ucapan itu spontan diucapkannya...seperti firasat...sesuatu yang sama akan terjadi pada pemuda ini.

"Haduuuuh pamaaan...dari tadi kok paman meledekku melulu..sewot banget tentang nasibku? Aku tahu siapa aku paman...cuma anak yatim yang miskin. Tapi cinta kan gak bisa ditebak datangnya dari mana. Maksud paman apa sih? Apa karena aku masuk ke toko paman yang smua barang bekas ini, lalu paman menilaiku seperti barang-barang ini??" Albert mulai jengkel.

"Weeee aku gak bilang lhoooo...kamu sendiri yang ngomong siapa kamu. Jangan marah anak muda, cinta memang tidak bisa ditebak datangnya. Tapi lebih baik menghindar, daripada bagai pungguk merindukan rembulan. Siapa tahu kamu pilih bidadari yang jauh dari jangkauanmu?" pemilik toko itu bicara tegas dan serius, seolah-olah bisa melihat takdir Albert yang mengenaskan.

"Baiklah paman, aku akan mengingat nasehatmu...karena aku juga takut setelah mendengar kisah legenda itu...trimakasih paman. Maaf, aku gak beli apa-apa..." kata Albert yang mulai mengerti akan ucapan pemilik toko itu.

"Tidak apa-apa anak muda...trimakasih sudah mau mendengar cerita dariku.." balas pemilik toko sambil menepuk pundak Albert.

Albertpun undur diri. Ucapan pemilik toko itu terngiang ditelinganya. Kisah yang dituturkan paman itu begitu mengena dihatinya. Mau tidak mau tlah mengusik ketenangannya. Harusnya SUGESTI,,,malah menjadi nyata.

"Cinta yang menyedihkan. Raja dewa yang egois. Tidak heran jika hancur karena kutukan dewi Aera," gumam Albert begitu keluar dari toko loak itu.

Kakinya dengan enggan melangkah. Sesekali kakinya dengan centil menyepak kerikil yang di temuinya. Kadang tersungging senyuman di bibir tipis Albert.

"Wanita cantik berambut emas. Itu sih wanita bule, apa dewi secantik itu ada di negara ini?" batin Albert sambil tersenyum sendiri.

"Ah, tidak berambut emas pun tidak masalah. Jika hatiku sudah jatuh cinta, siapapun dia...pasti kukejar. Pa, Ma...apa kalian ada untukku? Aku seperti Beirus, pemuda miskin tanpa keluarga." batinnya lagi, senyumnya berubah wajah muram. Dia mendongak ke langit. Melihat awan-awan berarak.

Terpopuler

Comments

syafridawati

syafridawati

aku mampir like dan fav semangat saling dukung ya makasih

2021-08-06

1

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

q mampir thor

2021-02-10

1

Puan Harahap

Puan Harahap

hadif thor

2021-02-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!