Hari itu Nay dan Vita pergi ke subuah supermaket untuk membeli kebutuhan bulanan mereka. Sebenarnya Nay lebih suka berbelanja di pasar karena harganya yang murah, tapi Vita memaksanya dan mengatakan akan membayar semuanya sebagai hadiah ulang tahunnya. Vita memang berasal dari keluarga yang cukup berada, tapi dia tidak pernah melihat seseorang dari hartanya. Bahkan kakak dan keluarganya juga menyayangi Nay. Mereka menanggap Nay adalah bagian dari keluargan mereka.
Sejak pertama kali Vita membawa Nay kerumahnya, orang tua Vita ingin mengadopsinya. Tapi Nay selalu menolak karena dia ingin selalu tetap berada di panti.
"Katanya ada kuliah pagi?" tanya Nay sambil memilih barang yang akan dia beli.
"Sebenarnya aku malas kuliah hari ini.Apalagi jika ingat dosen hari ini itu killer," jawab Vita seraya mengambil barang yang sedang Nay pilih dan memasukkannya ke troli.
"Hei, itu semua mahal," kata Nay sambil mencoba mengambil barang yang Vita masukkan barusan.
"Kan sudah aku bilang tadi, hari ini aku yang bayar. Jadi tidak usah lihat harganya, kalau suka dan memang butuh ambil saja," kapok biar gumo sendiri Vita sambil mengambil beberapa barang dan memasukkan ke dalam troli.
"Tapi tetap saja sayang kan uangnya. Mending tadi kita ke pasar, disana jauh lebih murah," kata Nay lagi.
Vita tidak memperdulikan ucapan Nay, dia memasukkan semua barang yang sekiranya temannya itu butuhkan dan baru berhenti saat troli sudah penuh.
Mereka segera menuju ke kasir, tapi disana terlihat ada sedikit keributan.
Ada seorang wanita yang menyerobot antrian dan marah-marah pada penjaga kasir.
"Maaf mbak, tapi ibu ini duluan. Silahkan Anda mengantri," kata sang penjaga kasir
"Heh, kamu nggak tahu siapa saya?" tanya wanita itu dengan meninggikan suaranya.
"Maaf mbak, siapapun mbak tetap harus mengantri," kata penjaga kasir itu lagi.
"Aku adalah kakasih dari direktur perusahaan grup H,aku bisa membeli supermarket ini dan juga membelimu jika aku mau," kata wanita itu dengan sangat angkuh. Mendengar nama direktur grup H membuat nyali penjaga kasir itu menciut, apa lagi supermarket itu berada dibawah naungan grup H.
"Maaf ya Bu, saya harus melayani mbak ini dulu," ijin penjaga kasir kepada seorang ibu yang di serobot antriannya tadi.
"Pacar grup H ternyata tidak punya sopan santun, tidak punya etika, apalagi moral," gerutu ibu itu dengan suara lirih, tetapi masih terdengar oleh orang di sekitarnya.
Ketika penjaga kasir hendak memulai menghitung belanjaan wanita itu, tiba-tiba seseorang mencegahnya dengan memegangi tangan penjaga kasir.
"Hitung dulu milik ibu ini," suruhnya kepada penjaga kasir.
"Tapi...",penjaga kasir itu melihat ke arah wanita yang marah-marah tadi.
"Dan kau, kau bilang kau adalah kekasih dari Direktur grup H. Kalau begitu aku adalah calon istrinya," katanya sambil menatap wanita itu tajam.
"Kau pikir keluarga grup H,searogan dirimu? Pimpinan grup H, meskipun dia kaya dia tidak pernah berbuat semena-mena. Bahkan mereka selalu memperlakukan orang dengan sangat baik," katanya tegas.
"Sebaiknya kau introspeksi dirimu, apa kau pantas menjadi kekasih Direktur Grup H?"
mendengar hal tersebut membuat wanita itu geram. Ditambah sorak sorai dari pengunjung lainnya. Dengan perasaan dongkol wanita itu akhirnya pergi.
"Nay, apa maksud perkataanmu?" tanya Vita,karena wanita yang barusan ikut berbicara adalah Nay.
"Perkataan yang mana?" tanya Nay
"Bahwa kamu adalah calon istri Direktur Grup H?"
"kau ini, aku hanya menggertak tadi," jawab Nay.
"Aku hanya tidak suka ada orang yang mempermalukan keluarga dari direktur Grup H. Karena dulu pemilik Grup H, sering datang ke panti dan memberikan banyak sumbangan.
Mereka juga yang membantu Bu Retno lepas dari tuduhan penggelapan uang. Bahkan setelah kematian Direktur utama Grup H setahun yang lalu, anaknya masih datang memberikan bantuan ke adik-adik panti. Makanya aku tidak suka jika ada orang yang merusak nama baik keluarga mereka," jelas Nay panjang lebar.
"Eh, giliran kita."
Mereka berdua menurunkan semua barang yang ada troli.
" Totalnya 2 jt,mbak." lkata sang penjaga kasir.Vita mengeluarkan kartu kreditnya dan memberikannya kepada penjaga kasir.
"Makasih, mbak" ucap penjaga kasir.
"Kau lihat tadi,hanya untuk barang segini saja 2 jutaan, orang kaya memang aneh. Tapi trima kasih ya", ucap Nay pada temannya itu.
"Sama-sama Nay ku sayang," awab Vita.
"Nay, tapi Maaf ya aku nggak bisa mengantarnu ke panti. Soalnya aku ada kuliah pagi," pamit Vita.
"Tidak masalah," jawab Nay.
"Hari ini kamu nggak kerja?" tanya Vita,
"Aku sudah minta ijin untuk datang terlambat," jawab Nay
"Aku duluan ya Nay, kamu hati-hatilah" kata Vita sebelum pergi.
Nay sedikit kesusahan untuk berjalan, karena banyaknya barang yang dia bawa.
"Akhirnya aku bertemu denganmu," suara itu mengejutkan Nay.
"Kenapa kamu ingin bertemu denganku?" tanya Nay tidak mengerti.
"Hei nona, apa kamu benar-benar lupa padaku?" tanya orang itu sambil menunjuk hidungnya sendiri. Nay menatapnya sebentar kemudian dia mencoba mengingat-ingat.
Beberapa saat kemudian ,"tidak tahu" jawab Nay cuek.
Orang itu menghela napasnya .
"Kamu tahu,biasanya orang akan selalu mengingatku hanya dalam sekali melihat. Tapi kamu sama sekali tidak mengingatku."
"Aku Orang yang semalam naik bus,yang ongkosnya kamu bayar," kata orang itu kemudian.
Nay menatap kembali orang di depannya tersebut.
"Oh...iya aku ingat," jawab Nay.
"Ini uang yang aku janjikan," kata orang itu sambil memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu. Nay, hanya menatapnya sebentar.
"Tidak usah," jawab Nay.
"Terimalah,aku tidak suka berhutang budi pada orang lain," orang itu memaksa Nay untuk menerima uang di tangannya.
"Aku bilang tidak usah!" jawab Nay yang kembali menolak uang tersebut.
"Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang bagaimana?"
"Aku tidak mau diantar oleh orang yang tidak aku kenal," jawab Nay lagi.
Orang itu mengambil tangan Nay dan menjabatnya.
"Aku Alvin,biasa di panggil Al," orang itu memperkenalkan diri.
"Sekarang kita sudah kenalankan? Jadi aku bisa mengantarkanmu pulang," kata Alvin.
Tanpa menunggu jawaban dari Nay, Alvin lansung mengambil bawaan Nay dan memasukkan kedalam mobilnya.
"Masuklah!," suruh Alvin sambil membukakan pintu mobilnya.
Nay masih tetap diam.
"Cepatlah!" suruhnya lagi.
Akhirnya Nay menuruti perkataan Alvin.
"Kenapa belum jalan?" tanya Nay.
"Kamu belum bilang tujuan kita kemana," jawab Alvin.
Nay tersenyum karena kebodohannya. Alvin terpesona melihat senyum manis gadis di sebelahnya.
"Ayo jalan,nanti biar aku yang memberimu petunjuk," kata Nay.
"iya..." jawab Alvin lirih.
Sepanjang perjalanan Alvin selalu mencuri kesempatan untuk menatap senyum manis gadis di sebelahnya.
"Stop..stop..stop!" Alvin menghentikan mobilnya.
" Aku turun disni," kata Nay.
Alvin melihat sekelilingnya.
"Bukannya ini masih jalan raya?" tanya Alvin bingung.
Nay,memanggil tukang becak yang tidak jauh dari merka.
"Pak, antar ini ketempatnya Bu Retno ya.Ini uangnya," kata Nay sambil menyerahkan uang 50 ribuan kepada tukang becak tersebut.
"Terimakasih tumpangannya,mulai dari sini aku jalan kaki saja," kata Nay.
"Aku masih bisa mengantarmu kok."
"Tidak usah, aku tidak mau orang-orang salah paham nanti," jawab Nay sopan.
"Tapi aku boleh tahukan siapa namamu?" tanya Alvin.
"Nayla, biasa di panggil Nay. Akhinya mereka berpisah di tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
lanjutkan Thor 👍👍👍
2022-02-12
0
Tri
ketemu lg tuch sm pangerannya... tp waktu kecil apaereka gakenyebutkan nama asli ya? kok mereka gak nyadar gitu
2021-04-23
0
Lilik Kuluwazu Psazum
udah ketemu tapi belum mengenalinya....maklum..
2021-03-12
0