Zea yg menunduk sambil berurai air mata, sampai tak menyadari bahwa Ara telah pergi dari tempat tersebut, Zea begitu larut dalam kesedihan nya.
Mark menatap gadis yg saat ini tengah menangis tergugu, sambil sesegukkan, merasa begitu hancur.
Lelaki tampan itu langsung merengkuh bahu Zea, dan memeluk nya erat. Zea yg tak menyangka akan mendapat pelukkan mendadak dari Mark hanya bisa terdiam kaku.
"Maafkan aku princess, aku tidak ada saat keluarga mu dalam keadaan terpuruk, dan sampai saat ini aku masih belum bisa menemukan pembunuh adik, dan Eyang." ucap Mark yg ikut terisak.
Zea mencoba mencerna perkataan Mark barusan, apakah dia tak salah dengar bahwa Mark memanggil nya princess, apakah itu artinya Mark mengenali nya?. Secepat inikah penyamaran nya terbongkar?. Itulah yg ada dalam benak Zea.
Tangis gadis itu semakin pecah dalam dekapan Mark, jujur setiap kali mereka mendatangi makam Eyang Sandra, dan juga Rayhan adik nya si kembar, maka Zea akan selalu tergugu, dia benar-benar hancur saat tahu adik yg dia idam-idamkan justru meninggal dunia.
"Jangan kamu fikir hanya karna kamu berpenampilan seperti ini aku tidak mengenal mu princess ku." ucap Mark berkata seraya mengusap lembut punggung dan rambut Zea.
Mendengar perkataan Mark barusan, sekarang Zea sangat yakin bahwa Mark ternyata telah mengenali nya.
"Tidak usah kaget begitu princess, seperti kata ku, aku bahkan bisa mengenali mu dengan mata tertutup." Jelas Mark yg faham pastilah Zea akan sangat terkejut.
Karna telah ketahuan, maka Zea tak lagi melanjutkan drama nya. Gadis itu membalas pelukkan erat Mark.
"Kenapa dia begitu jahat Mark, mengapa dia jahat." Tangis Zea, baru kali ini dia ada kesempatan untuk meluapkan semua rasa sakit akibat kehilangan sang adik dan sang Eyang di hari yg bersamaan, jika di depan keluarga nya, maka Zea hanya bisa menahan diri dan memendam semua nya, agar keluarga nya tidak semakin terluka.
Mark hanya diam, bukan dia tak ingin menanggapi, akan tetapi lelaki tampan itu sengaja memberikan ruang agar gadis nya bisa bercerita semua nya.
"Padahal Mommy, dan Oma sangat baik dan percaya pada nya, bahkan aku dan kakak-kakak sempat menganggap nya seperti Daddy kami sendiri, tapi dia menghancurkan segala nya Mark, dia keji, dia bukan manusia, dan tak lebih dari iblis yg menjelma sebagai manusia biasa." Tambah Zea lagi, di sela-sela isak tangis nya.
Mark perlahan melerai pelukkan mereka, lelaki tampan itu menatap lekat netra Zea, mata lelaki itu juga berlinang air mata.
"Maafkan aku, maaf." Ucap Mark sambil menangkup wajah gadis itu, sesekali lelaki itu akan mengusap air mata yang mengalir deras dari telaga bening nan indah milik Zeaa.
"Kamu boleh menangis sepuasmu saat bersama ku hari ini, tapi setelah hari ini tolong jangan menangis lagi, karna saat setetes saja air mata mu mengalir, itu sama artinya dengan sejuta luka bagi ku, sungguh rasa nya begitu sakit, dan sesak disini princess, sangat sesak." Ucap Mark, suara nya terdengar begitu lirih, lelaki itu menepuk-nepuk dada nya dengan kepalan tangan nya sendiri.
Zea meraih tangan Mark yg sejak tadi menepuk-nepuk dada nya sendiri, air mata lelaki tampan itu juga mengalir.
"Mark ini bukan salah mu..." Zea langsung berkata, tetapi kata gadis itu langsung di penggal oleh Mark.
"Ini salahku yg gagal menjaga kalian, itu salahku yg tak ada disaat keluarga kalian begitu terpuruk, salah ku juga yg tak ada disisimu di saat kamu begitu butuh aku." Mark menyalahkan dirinya sendiri, saat mendengar berita tentang meninggal nya Eyang Sandra serta adik dari si kembar Mark sangat begitu marah, karna saat itu urusan keluarga nya di Paris juga sedang genting-genting nya, hingga mereka tak bisa terbang ke tanah air meskipun hanya dalam waktu sehari saja.
Sedangkan Mark yg masih kecil, tak bisa berbuat apapun hanya bisa meminta Ara dan kedua orang tuanya untuk selalu menghibur Zea dan keluarganya.
"Tidak Mark, saat itu kita masih sama-sama kecil, jadi jangan salahkan dirimu." Sahut Zea, apa yg gadis itu katakan memang benar adanya, mereka yg dulu masih kecil sudah pasti tak akan bisa berbuat apapun.
"Iya kamu benar princess, dulu kita masih kecil, tapi saat ini kita sudah besar, dan saat nya kita bangkit, dan bersatu untuk memberi hukuman pada para pengkhianat itu." Ucap Mark dengan berapi-api, lelaki tampan itu memang sudah bertekad bahwa dia ingin menghabisi orang yg telah melenyapkan adik nya si kembar dan juga Eyang Sandra dengan tangan nya sendiri.
Zea langsung mengusap air mata nya dengan kasar.
"Kamu benar, saat nya kita membalas orang-orang itu." Zea sangat setuju dengan perkataan Mark tadi.
"Itu pasti, mulai hari ini dan seterusnya pangeran Mark mu ini akan selalu ada untuk mu, dan akan ku pastikan siapapun yg mengusik dirimu dan keluarga kita, maka orang itu tidak akan hidup dengan tenang." Kecam Mark, mata pria itu menyorot penuh dendam.
Zea tak menanggapi perkataan Mark barusan sebagai gantinya, gadis itu malah menghambur ke dalam pelukan Mark.
"Aku kangen kamu." Cicit gadis itu, dengan nada yg terdengar malu-malu.
Mark tersenyum dengan manis, sambil membalas pelukkan Zes dengan tak kalah hangatnya, dengan tangan kiri nya yang setia berjanji lembut rambut gadisnya.
"Aku juga sangat merindukan mu Raudhatul Zea Azzahra Sanjaya." Bisik Mark, tepat di telinga Zea.
Zea yg mendengar hal itu sontak melepaskan dirinya dari dekapan Mark. Bibir gadis maju lima centi.
"Dari mana kamu tahu nama asli ku?." Cebik Zea, yg membuat gadis itu terlihat sangat menggemaskan dimata Mark.Mark terkekeh pelan.
"Princess seperti nya kamu menganggap perasaan ku dan janji ku tentang akan menjadikan dirimu milik ku selama nya, hanya kamu anggap sebagai bualan belaka, atau kata-kata seorang Mark yg berumur 7 tahun dan pasti tak kan serius." Selidik Mark.
"Padahal meskipun saat itu aku masih kecil, dan kamu juga masih ingusan, tetapi perasaan dan kata-kata ku tidak lah main-main." Tambah Mark lagi.
"Jadi hal sekecil apapun tentang mu tentu saja aku harus mengetahuinya bukan." Mark menjelaskan.
"Berikan aku contoh kecil yg kamu tahu tentang ku." Tantang Zea. Yang membuat Mark kembali terkekeh mendengar nya.
"Warna dan makanan favorit mu adalah coklat, kamu cenderung menyukai makanan manis di banding makanan asin, sejak sekolah dasar hingga sekarang kamu selalu menjadi kalah peringkat oleh Zio dan Zayn." Abian memberikan contoh yg ringan saja.
"Kamu fobia kepiting, dan alergi pisang kecuali pisang nya aku kali ya." Ujar Mark lagi, yang membuat Zea langsung mengernyitkan dahinya dalam karna dia tidak tahu kalau Mark mempunyai pisang.
Mark yg melihat raut bingung Zea hanya bisa menahan senyum nya.
"Sudah lupakan tentang pisang ku, sekarang kita berdoa untuk Eyang dan adik mu, setelah itu kita pulang, kasihan si cupu satunya lagi menunggu di mobil." Ledek Mark.
"Biarpun penampilan kami cupu, yg penting jiwa nya tidak cupu." Sahut Zea.
"Iya, biar di kira cupu eh tahu nya suhu." Sahut Mark.
"Katakan padaku, mengapa kamu dan Ara berpenampilan begini?." tanya Mark yang sungguh sangat penasaran.
"Kamu yg harus menjelaskan lebih dulu, sejak kapan kamu mengenali aku?." Zea tentu tak akan mau menjelaskan lebih dulu, gadis itu sungguh penasaran kapan Mark sadar bahwa dirinya adalah Zea.
"Nanti saja, kita berdoa dulu." Ujar Mark, Zea pun mengangguk menyetujui.
Kedua remaja berbeda jenis kelamin itu langsung berdoa. Berdoa di makam Eyang Sandra, Rayhan, dan makam mendiang kedua orang tua Elang.
Setelah berdoa, barulah kedua nya meninggalkan makam tersebut, dengan berjalan bergandengan tangan kedua remaja berbeda gender itu berjalan menyusuri pemakaman, dan menuju mobil.
"Mark ayo jawab pertanyaan ku tadi." Zea merengek manja, sesekali gadis itu akan bergelayut di lengan Mark. Mark mengusap lembut kepala gadis itu.
"Nanti akan aku jawab, tetapi sebelum itu berikan kiss dulu." ucap Mark menunjuk pipi kirinya.
Zea langsung mendelikkan matanya, menatap Mark, kaca mata gadis itu telah di lepas oleh Mark dan masukkan ke dalam saku celana nya. Mark tersenyum melihat reaksi Zea yg langsung mendelik tajam, akibat dirinya minta di kiss.
"Kalau tidak dapat ciuman, berarti tidak ada penjelasan." Ancam Mark, tentu saja dengan main-main.
Mendengar hal itu Zea langsung menghentikan langkah nya, Mark pun ikut berhenti.Kedua remaja itu saling menatap satu sama lain.
Mark sangat yakin jika Zea pasti akan menuruti permintaannya tadi, karena itulah Zea berhenti berjalan.
"Tutup matamu." Titah Zea, benarkan dugaan Mark, kalau Zea pasti mau memberikan kiss nya.
Mark pun langsung menutup mata nya, menuruti perkataan Zea. Hingga tiba-tiba.
Brukk.....
*
Bersambung................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Wawa sakura Lavender
thor masih lagi salah nama wataknya thor Mark thor bukan Abian.Abian siapa thor dimana dan dari mana munculnya nya thor masih perlu diperbaiki dan dibetulkan kesalahan nama watak pertukaran nama watak macam contoh sepatutnya Ara jadi Zea, dan Zio jadi Zayn lepastu ada juga perkataan tak lengkap dan ayat tak lengkap tu saya perasan masa season 1 lepastu ada juga ayatnya terbalik saya orang Malaysia tak suka baca ayat terbalik saya kasi contohnya salah satu ayat terbalik dan tunggang langgang ~Elang dan Claudia pergi menghantar triplet ke sekolah nya kemudian dan mereka berdua menuju perjalanan melanjutkan ke perusahaan "sepatutnya mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju ke perusahaan "
2025-01-26
0
Wawa sakura Lavender
season1 (BTMTM) musuhnya~
🌸🌸🌸
Dava dan Hanni~ musuh Elang dan Claudia
Suci dan Saras ~musuh Alista a.k.a Elis, Alexander dan Claudia (keluarga Lowndes)
Marcel ~musuh keluarga Lowndes sejak zaman Alista masih muda belia.
season 2 nya musuhnya Darren orang yang dipercayai baik orangnya berubah jadi jahat.
2025-01-26
0
Wawa sakura Lavender
adakah orang yang menyebabkan kematian Eyang Sandra dan anak keempat Claudia dan Elang( Rayhan) itu adalah Darren anaknya Dona, dia kan pernah dianggap seperti ayah kandung oleh triplet,sebabkan dirinya tak dapat orang yang ingin dimiliki dia berubah dari baik menjadi jahat.
2025-01-26
0