"Maaf tuan, saya mengganggu anda sekali lagi. Tapi saya mohon, maafkan saya tentang masalah tadi. Saya mengharapkan kebesaran hati anda sekali lagi. Juga untuk tablet anda dan baju anda yang kotor. Maafkan saya, tolong maafkan saya." minta Elena sambil membungkukkan kepalanya
Pria itu hanya diam menatap Elena dan tidak menjawab
Beberapa detik hening, Elena mengangkat kepalanya menoleh ke arah pria itu. Mereka kembali menatap satu sama lain, dia menunggu pria itu berkata sesuatu.
"Kau jadi di pecat?"
"Ya? Ya. Saya sudah menanggung resiko yang telah saya perbuat, saya juga siap." jawab Elena sigap, Elena agak kaget mendengar pertanyaan pria itu. Apakah mungkin pria itu senang dan puas bila dia dipecat?
"Baiklah. Kumaafkan. Untuk tabletku, dia memang lecet, tapi masih tahan terkena air. Masih bisa dipakai, kau tidak perlu khawatir aku memintamu untuk biaya perbaikan"
"Terimakasih banyak Tuan" jawab Elena sambil tersenyum kaku. Pria itu hanya mengangguk dengan raut wajah datar dan hengkang pergi dari mereka
Setelah permintaan maaf itu, Elena langsung merendahkan pundaknya sambil tarik napas panjang, "Huuuffft, lega rasanya"
Arnold tertawa dan memberikan dukungan kepada Elena. Setelah itu mereka berdua meninggalkan resto itu untuk kembali pulang
Malam Hari di Rumah
"APA? Kau dipecat? Lagi? Kenapa lagi kali ini? Kau difitnah lagi? Siapa orangnya? Apakah teman kerjamu si Mirna itu? Kali ini tidak akan aku ampuni! Aku akan menjambak dan menonjok muncung lantamnya" tanya Jena marah-marah, seakan-akan sudah tahu alasan Elena dipecat
"Tanya satu-satu dong. Kau juga tidak boleh menjambak dan menonjok orang sembarangan! Kita tidak punya uang untuk menyewa pengacara di pengadilan tahu."
"Ceritakan padaku semuanya dulu! Aku penasaran apalagi yang dilakukan j*lang itu kepadamu." kata Jena kesal
Elena kemudian menceritakan semua kejadian yang dialaminya hari ini, termasuk kejadian ponsel Ian yang rusak.
"Astaga, dia CEO PT Adam Metalindo?!! Itu termasuk perusahaan paling terbesar dikota ini, PT itu adalah anak dari PT Adam Dwitama tahu! Kenapa orang kaya meminta ganti rugi kepada orang biasa?!" kata Jena terheran
"Perusahaannya sebesar itu ya? Aku juga heran kenapa orang kaya seperti dia tidak berbelas kasih terhadap orang miskin seperti kita." kata Elena sambil memanyunkan bibirnya
"Jadi bagaimana? Tabunganku saja tidak sampai segitu banyaknya, apalagi kau."
"Aku juga tidak tahu dapat uang sebanyak itu darimana.... Hm.. Aku pinjam uang dari siapa ya?" tanya Elena sambil melirik nakal ke Jena, seakan-akan memberi kode kepada sahabatnya itu
"Sudahi harapanmu itu! Aku tidak berniat memberi pinjaman. Aku juga masih punya tanggungan di kampung." jawab Jena sambil melempar boneka yang ada di pelukannya sedari tadi
"Aaaaa~ Jenaa~ Kasihani aku sekali ini saja." kata Elena sambil merengek menempeli Jena
"Ih, dia kan kaya. Dia pasti sudah lupa akan hal itu. 25 juta itu sangat receh untuk seorang CEO perusahaan besar, dan kau juga tidak akan berjumpa dengannya kan. Sekarang ayo cepat tidur, kau harus istirahat yang cukup untuk mencari pekerjaan baru besok." kata Jena sambil menarik selimutnya dan berbaring untuk tidur. Elena yang melihatnya hanya cemberut dan menyusul tidur.
Keesokan Paginya
"Jena ayo bangun. Kau harus bekerja." panggil Elena membangunkan sahabatnya itu
Jena kemudian bangun dan mengikuti Elena keluar kamar. Seperti biasa, mereka menyiapkan sarapan di pagi hari.
"Kau mau mencari pekerjaan dimana?"
"Aku belum memikirkannya." jawab Elena dengan makanan yang masih ada dimulutnya
"Iya. Hari ini kau uruslah surat lamaranmu. Di kawasan ini juga cukup banyak pabrik industri dan toko. Aku yakin kau bisa dapat pekerjaan baru dengan cepat." kata Jena
"Iya. Semoga saja." kata Elena sebagai penutup, kemudian mereka makan dengan tenang
Selesai makan, Jena berangkat bekerja meninggalkan Elena sendirian. Hari ini Elena mengajar pukul 5 sore nanti, masih banyak waktu luang untuknya. Di kamar dia membuka laptopnya sambil mencari lowongan pekerjaan di daerah sini serta membuat surat lamaran kerja. Mencari pekerjaan yang sesuai dengan hati kita memang susah.
Setelah sekian lama mengurus berkas, dia merebahkan dirinya di kasurnya untuk beristirahat sebentar. Dia memijit area mata dan keningnya akibat terlampau lama menatap layar laptop. Dan tanpa sadar dia tertidur.
Setelah satu jam terlelap Elena akhirnya terbangun. Ditatapnya langit-langit kamarnya sambil bergumul di dalam hatinya. Dia sedih karena masalah yang menimpanya belakangan ini.
Lalu Elena meraih ponselnya, dia membuka media sosialnya untuk menghilangkan rasa suntuk. Dan tebak apa yang ditemukannya disana? Ada pesan masuk dari Ian Daniello, dan pesan itu dikirim semalam!
" "Hai" ? Kenapa seorang CEO muda masih memakai media sosial untuk chatting ke wanita? Dia bukan anak puber. Haha." batin Elena sambil tersenyum mengangkat satu sisi bibirnya.
"Haruskah kujawab "Hai juga." atau "Ada apa?" atau "Maaf aku baru melihat pesan anda." ?" tanya Elena dalam hati
Tiba-tiba akunnya online. Mata Elena membelalak karena kaget saat melihat akunnya online. Dia sudah membaca pesan Ian, tapi dia malah kebingungan mau membalas apa. Ingin rasanya Elena tidak membalas pesan Ian, tapi dia terlalu takut dianggap lari dari masalah kemarin. Bermasalah dengan orang kaya sepertinya akan repot pikirnya.
Sampai bermenit kemudian, Elena masih juga belum membalas pesan itu.
Ting~
Suara pesan masuk dari Ian lagi. Elena membuka pesan dan membalasnya
...****************...
Ian: "Kenapa kau tidak membalas"
Elena: "Hai juga"
Ian: "Aku masih menantikan ponsel baruku. Aku bersedia menanyai mu setiap hari"
Elena: "Saya akan mengganti rugi secepatnya, mohon Anda tidak perlu khawatir"
Ian: "Aku harap kau ganti secepatnya"
Elena: "Baiklah, saya akan mengirimkan uangnya besok. Silahkan kirim nomor rekening anda."
Ian: "Tidak, aku tidak ingin uang. Aku ingin barang"
Elena: "Baiklah, saya akan membawakannya ke perusahaan anda besok."
Ian: "Tidak perlu. Aku ingin membelinya bersama dan ingin memilihnya secara langsung."
Elena: "Baiklah."
Ian: "Kirim alamat rumahmu, aku akan menjemputmu besok siang."
Elena: "Anda tidak perlu repot, saya yang akan ke perusahaan anda."
Ian: "Kirim atau aku yang mencari tahu sendiri."
Elena: (Share Location)
Ian: "Sampai bertemu besok, pukul 12 siang."
...****************...
Elena tidak menyangka sikap pria ini semakin seenaknya dan semaunya sendiri. Menekan orang biasa sepertinya sampai kesulitan seperti ini. Dan juga dia heran kenapa orang ini sampai ingin menjemput ke rumahnya. Tapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan ini.
Sekarang Elena harus memikirkan mendapatkan uang dari mana supaya pria ini tidak menggangunya lagi. Hingga akhirnya setelah lama memainkan ponselnya, dia tergiur dengan pinjaman online yang hanya menggunakan Nomor Identitas dan dengan bunga rendah.
Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya dia kalap dan melakukan peminjaman lewat pinjaman online tersebut. Tertulis pengajuannya masih diproses. Kemudian Elena meletakkan ponselnya dan menatap langit-langit kamarnya kembali.
"Tidak apa-apa Elena! Semua akan baik-baik saja." kata Elena tiba-tiba setelah bergumul dengan pikirannya sendiri
Telolet Telolet~ Telolet Telolet~
Deringan ponsel Elena berbunyi, itu telepon dari Arnold
...****************...
Elena: "Halo."
Arnold: "Halo Elena, aku ada berita baik untukmu."
Elena: "Ada apa?"
Arnold: "Kau bisa kembali bekerja disini"
Elena: "HA? Apa? Jangan bercanda!"
Arnold: "Aku tidak bercanda. Ternyata semalam Pria itu memberi tahu kepada Bos yang sebenarnya. Dia ternyata melihat Mirna menyengkang kakimu sehingga kau terjatuh. Dan kau tahu apa yang paling mengejutkan? Mirna yang mencuri uang dari kasir. Pria itu melihat Mirna mengantongi uang dari customer."
Elena: "Dia mengatakan itu kepada bos?"
Arnold: "Ya, dia juga meminta bos untuk mempekerjakan mu kembali. Tadi pagi Mirna dimarahi oleh bos dan langsung dipecat. Makanya aku meneleponmu, bos menyuruhku untuk memberitahukanmu. Kau boleh datang bekerja besok seperti biasa."
Elena: "Ya, baiklah. Terima kasih Arnold.
...****************...
Elena masih terdiam kaku walaupun perasaannya senang. Dia masih tidak menyangka pria kemarin masih membantunya untuk memberitahu kebenarannya, dan juga meminta Elena untuk bisa bekerja kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Ray
kirim 🌹 🌹 biar kak authorrr
2023-11-06
0