Chapter 2 – Bahagia Itu sederhana

Di Rumah Ana

Ana sudah sampai di rumah, akan tetapi ia tidak mendapati sarah, paman dan bibinya.

“ma, koq sarah belum datang juga ya ma.” tanya sarah dengan sedikit khawatir kalau sarah ngga jadi datang.

“dari pada kamu sibuk nungguin sarah mending kamu bantuin mama ya sayang, bantuin mama ngangketin bantal buat sarah tidur.” perintah Ibunya Ana.

Ana pun menuruti perintah dari Ibunya. Dia mengambil bantal di lemari dan bergegas ke kamar sarah. Ana pun membuka pintu dan menghidupkan lampunya. tiba-tiba . . . . .

“Surprise !!!!” seru sarah

“Saarah!!” seru Ana dengan ekspresi terkejut.

Kemudian Sarah pun memeluknya.

“iya kak ini Sarah, Sarah rindu banget sama kak”.

“ya ampun Rah, ngga terasa kamu dah makin gede aja.” seru Ana sambil tersenyum lebar.

“iya dong kak hehehe. kakak juga makin cantik aja.” seru Sarah dengan sangat jujur.

Ibunya Ana datang menghampiri mereka

“udah jumpa kangennya ?” tanya Ibunya Ana.

“belum lepas rindunya”. seru Ana

“eemm ngomong nih Rah, paman sama bibi mana ?” tanya Ria.

“paman sama bibimu keburu pulang karna ada pekerjaan yang mendadak.” jawab Mama Ana.

“Iya kak, mama juga niatnya mau nginep di sini untuk beberapa malam. eehh papa ternyata ada pekerjaan mendadak jadi ngga bisa deh nginep di sini.” tambah Sarah.

“yyaahhhh padahal aku juga rindu mereka.” seru Ana sedih.

“Tapi mama ada nih titipan bingkisan untuk kakak.” Seru fitri lagi.

Ana pun menerima bingkisan dari bibinya. ibunya pun pergi melanjutkan pekerjaannya lagi. Ana pun curhat-curhatan dengan Sarah. mereka tertawa bahagia selama mereka menumpahkan isi hati mereka.

Malam pun tlah tiba, mereka bertiga sudah selesai makan malam dan bergegas kekamar.

“kak malam ini aku tidur di kamar kakak ya.” Sarah memohon pada Ana.

“iya, kakak juga seneng kalo sarah tidur di kamar kakak.” jawab Ana.

“Ya udah kalo gitu kamu tidur duluan ya, kan kamu pasti capek banget dari samarinda ke sini (Jakarta)”. tambah Ana lagi.

Sarah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Ana. Ia pun bergegas tidur. sedangkan Ana sibuk dengan bingkisan yang diberi oleh bibinya. ia pun membuka bingkisan itu. Isinya ternyata buku Diary yang mempunyai alat pengaman.

Ana merasa senang sekali dengan bingkisan yang diberi oleh bibinya. bukan hanya buku Diary yang ada di dalam bingkisan itu. ada sepucuk surat yang diselipkan olehh bibinya.

“Untuk Ponakanku Tersayang~

Bibi tau hari-hari mu pasti sangat melelahkan dan bibi tau kamu masih saja direndung kesedihan karena kepergian ayahmu. lupakanlah semua itu sayang, kamu bisa sakit jika mengingat ingat itu secara terus menerus. Bibi berharap kamu segera mendapatkan serorang jodoh yang mencintai dan menyayangi mu.

Ponakanku tersayang, kamu bisa menulis di buku itu ketika kamu sudah menikah. Bibi memberi mu buku Diary karna bibi tau kamu suka sekali menulis segala aktivitasmu.

Dari bibimu yang sangat mencintaimu.”~

Tak terasa air matanya mengalir membasahi pipinya. ia merasa terharu dan sedih membaca surat dari Bibinya itu. Ana juga merasa sedikit kesal pada bibinya. Bibinya selalu saja mendoakan dia agar cepat menikah bukannya mendoakan Ana cepat wisudah dan menjadi seorang sarjana.

“dari dulu bibi memang tidak pernah berubah, selalu saja menyuruhku cepat cepat menikah.” ketus Ana.

***

Keesokan harinya tepat jam 6 pagi Ana melakukan aktivitasnya, yaitu lari pagi. Kali ini dia tidak sendirian. Ana lari pagi bersama sepupunya Sarah.

Sepanjang mereka berlari banyak sekali kaum adam yang melirik-lirik ke arah mereka. Ada beberapa dari kaum adam yang melirik terjatuh bahkan ada juga yang menabrak tiang listrik.

Hal itu membuat Sarah tertawa terbahak bahak melihat tingkah laku mereka. Ana sudah terbiasa dengan tingkah laku para kaum adam yang seperti itu. Jadi, Ana tidak heran lagi.

Ana selalu menghiraukan mereka, dia tidak peduli pada mereka. Ana takut jika ia simpatik pada mereka, mereka akan jatuh hati padanya.

Dalam tawa Sarah ia heran apa yang membuat mereka sampai menjadi seperti itu. Sarah pun bertanya pada Ana sambil menoleh ke arah Ana. Akan tetapi pertanyaannya tidak jadi ia lontarkan karna ia terkagum melihat Anaa.

Sarah kagum melihat kecantikan Ria yang begitu alami. Semakin Ana berkeringat malah membuat Ana terlihat semakin cantik.

“yaa daebak.” seru Sarah dengan bahasa korea yang maksudnya menakjubkan.

“Kenapa Rah.” tanya Ana.

"kakak terlihat cantik walaupun berkeringat". jawab Sarah terkagum kagum.

"aahh kamu mah bisa aja Rah". jawab Ana dengan perasaan yang biasa biasa saja.

Mereka akhirnya pun beristirahat di tempat biasa Ana duduk. Tidak lama mereka beristirahat kemudian mereka kembali pulang ke rumah. Ana bergegas siap siap berangkat ke kampus begitupun juga dengan Sarah, iya juga bersiap siap untuk berangkat ke sekolahnya untuk pertama kalinya.

Mereka pun sarapan bersama. Selesai sarapan mereka berpamitan sama Mamanya Ana. Ana pun mengeluarkan mobil Mini Coopernya dan berangkat bersama Sarah. Kebetulan kampus dan sekolah Sarah satu arah.

Sekolah sarah lebih dekat daripada kampus Ana. jadi mulai sekarang dia akan selalu punya temen ngobrol saat di perjalanan menuju kampus. Hal itu membuat Ana bahagia.

Sesampainya di sekolahnya sarah, sarah mencium tangan Ana.

"yang rajin ya nak belajarnya". canda Ana

"Iya maa". sarah membalas candaan Ana.

Mereka berdua pun tertawa mengatakan hal konyol itu. Kalau dipikir pikir sebenarnya Ana sudah cocok menjadi seorang ibu. cuma hatinya masih terfokus ke kuliahnya.

Ana melanjutkan perjalanannya menuju kampus. Sesampainya di kampus ia terheran heran. Ana tidak melihat teman temannya. biasanya mereka sudah nangkring nungguin Ana datang.

Ana berpikir mungkin mereka datang agak telat hari ini. Ana akhirnya memutuskan untuk menunggu kedua sahabatnya itu. 30 menit Ana menunggu sepertinya mereka benar benar datang terlambat jadi Ana pun masuk ke kelas.

Di Kelas

Betapa terkejutnya Ana melihat kedua sahabatnya ada di dalam kelas.

"Loh, kalian ada di sini, tumben kalian ngga nangkring di depan ?". tanya Ana heran.

Rita dan Fitri menghiraukan ucapan Ana. mereka pura pura sibuk dengan temen yang lain. Ana menyadari tingkah laku kedua sahabatnya itu. Ia pun berusaha mencari cara untuk mendapatkan hati temannya.

Saat hendak melakukan aksinya dosen mereka pun masuk. Ana menunda niatnya dan fokus ke pembelajaran.

Setelah selesai mata kuliah dengan dosen. kedua sahabatnya terburu buru keluar. mereka berusaha menghindar dari Ana.

Ana juga bergegas menghampiri mereka. akan tetapi bukunya terjatuh dan membuat dia tertinggal dari sahabatnya.

Setelah bukunya tersusun, Ana mencari cari batang hidung Rita dan fitri. Akhirnya ia pun menemukan sahabatnya itu. Ana pun mendekat dan merangkul leher kedua temannya.

"Hayooo kalian pasti ngambekkan sama aku". tanya Ana.

"ngga tuh". jawab Rita dengan muka cemberut.

"Aku tau kok kalian pasti kesel banget sama aku". kata Ana sedih.

"trus aku harus gimana dong ?" . tanya Ana lagi.

Kedua sahabatnya merasa iba melihat Ana yang merasa bersalah. Rita dan fitri pun memaafkan Ana dengan satu syarat yaitu Ana harus mentraktir mereka berdua makan. Ana pun dengan senang hati sangat menyetujui permintaan kedua sahabatnya itu. Mereka pun pergi menuju cafe terdekat dengan menaiki mobilnya Ana.

Bersambung . . . . . . .

TTD

By.Bae

Terpopuler

Comments

Ukhti Rose’

Ukhti Rose’

aku baru mulai

2020-10-25

2

PrameZ💏

PrameZ💏

ktanyh ... hidup ny cukup lah buat mkn .. tp punya mini coper . 😅😅😅😅😅

2020-10-17

2

Siti Wakiah

Siti Wakiah

katanya ana td jalan kaki kok bisa bawa mobil sih????

2020-10-17

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 – Permulaan cerita
2 Chapter 2 – Bahagia Itu sederhana
3 Chapter 3. Pemuda Perkasa
4 Chapter 4. Bicara Serius
5 Chapter 5. Jangan Pergi
6 Chapter 6. Dilema
7 Chapter 7. Aku Kembali
8 Chapter 8. Visual Pemain
9 Chapter 9 – Kejutan
10 Chapter 10. Menenagkan Hati
11 Chapter 11. Perpisahan
12 Chapter 12. Hari pernikahan
13 Chapter 13. Korban Pernikahan
14 Chapter 14. Hanya mereka yang tak tahu
15 Chapter 15. Bukan Dia
16 Chapter 16. Penjelasan yang sebenarnya
17 Chapter 17. Hilang Kendali
18 Chapter 18. Terbaring Lemah
19 Chapter 19. Maafkan Aku Maah
20 Chapter 20. Menikahimu Lagi
21 Chapter 21. Insiden yang bikin gregetan
22 Chapter 22. Awal pembalasan
23 Chapter 23. Hampir Ternoda
24 Chapter 24. Bingung
25 Chapter 25. Acara Peresmian
26 Chapter 26. Acara Peresmian part 2
27 Chapter 27. Pingsan
28 Chapter 28. seorang karyawan
29 Chapter 29. Terulang lagi
30 Chapter 30. Tak bisa dimengerti
31 Chapter 31. Akhirnya kau mengetahuinya
32 Chapter 32. Pengkhianatan
33 Chapter 33. Tentang dirinya yang sebenarnya
34 Chapter 34. Kecemburuan yang nyata
35 Chapter 35. Cemburu lagi
36 Chapter 36. Dekat denganmu
37 Chapter 37. Akibat kecemburuan yang membara
38 Chapter 38. Aku khawatir akan dirimu
39 Chapter 39. Keuntungan dari dua tangan yang terluka
40 Chapter 40. Ibuku Akhirnya mengetahui kebenaranya
41 Chapter 41. Aku benar-benar berubah
42 Chapter 42. Mencari-cari
43 Chapter 43 – Salah pegang
44 Chapter 44. Check Up
45 Chapter 45. Berani sekali menggoda Istriku
46 Chapter 46. Interogasi pak polisi
47 PENGUMUMAN (Tolong, Author ingin bertanya)
48 Chapter 47. Pergi begitu saja
49 Chapter 48 - Ada apa denganmu
50 Chapter 49 – Get well soon
51 Chapter 50. Menghindar untuk sementara waktu
52 Chapter 51. Kabar Rita dan Doni
53 Chapter 52 – Ada yang pergi dan ada yang ingin kembali
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 PENGUMUMAN
91 Novel DFH
92 Novel DFH
93 Review Awal mula Rita memasuki kediaman keluarga Dexter
94 Review Adry tak mempercayai Ana yang masih perawan
95 Review malam pertama Adry dan Ana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 – Permulaan cerita
2
Chapter 2 – Bahagia Itu sederhana
3
Chapter 3. Pemuda Perkasa
4
Chapter 4. Bicara Serius
5
Chapter 5. Jangan Pergi
6
Chapter 6. Dilema
7
Chapter 7. Aku Kembali
8
Chapter 8. Visual Pemain
9
Chapter 9 – Kejutan
10
Chapter 10. Menenagkan Hati
11
Chapter 11. Perpisahan
12
Chapter 12. Hari pernikahan
13
Chapter 13. Korban Pernikahan
14
Chapter 14. Hanya mereka yang tak tahu
15
Chapter 15. Bukan Dia
16
Chapter 16. Penjelasan yang sebenarnya
17
Chapter 17. Hilang Kendali
18
Chapter 18. Terbaring Lemah
19
Chapter 19. Maafkan Aku Maah
20
Chapter 20. Menikahimu Lagi
21
Chapter 21. Insiden yang bikin gregetan
22
Chapter 22. Awal pembalasan
23
Chapter 23. Hampir Ternoda
24
Chapter 24. Bingung
25
Chapter 25. Acara Peresmian
26
Chapter 26. Acara Peresmian part 2
27
Chapter 27. Pingsan
28
Chapter 28. seorang karyawan
29
Chapter 29. Terulang lagi
30
Chapter 30. Tak bisa dimengerti
31
Chapter 31. Akhirnya kau mengetahuinya
32
Chapter 32. Pengkhianatan
33
Chapter 33. Tentang dirinya yang sebenarnya
34
Chapter 34. Kecemburuan yang nyata
35
Chapter 35. Cemburu lagi
36
Chapter 36. Dekat denganmu
37
Chapter 37. Akibat kecemburuan yang membara
38
Chapter 38. Aku khawatir akan dirimu
39
Chapter 39. Keuntungan dari dua tangan yang terluka
40
Chapter 40. Ibuku Akhirnya mengetahui kebenaranya
41
Chapter 41. Aku benar-benar berubah
42
Chapter 42. Mencari-cari
43
Chapter 43 – Salah pegang
44
Chapter 44. Check Up
45
Chapter 45. Berani sekali menggoda Istriku
46
Chapter 46. Interogasi pak polisi
47
PENGUMUMAN (Tolong, Author ingin bertanya)
48
Chapter 47. Pergi begitu saja
49
Chapter 48 - Ada apa denganmu
50
Chapter 49 – Get well soon
51
Chapter 50. Menghindar untuk sementara waktu
52
Chapter 51. Kabar Rita dan Doni
53
Chapter 52 – Ada yang pergi dan ada yang ingin kembali
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
PENGUMUMAN
91
Novel DFH
92
Novel DFH
93
Review Awal mula Rita memasuki kediaman keluarga Dexter
94
Review Adry tak mempercayai Ana yang masih perawan
95
Review malam pertama Adry dan Ana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!