4

" oh... eh tunggu dulu kamu.... bukannya kamu..." kaget Angela saat melihat laki-laki yang pernah tidur dengannya.

" Bawa Angela keluar dulu... saya mau nyelesain masalah terlebih dahulu." ujar Arya.. pada bodyguardnya.

" baik tuan. nona Muda mohon keluar sebentar. tuan sedang sibuk." kaya bodyguard itu.

Wilda yang sudah paham diapun hanya diam dan menerima setiap pukulan yang diberikan oleh orang tuanya Angela tanpa menahan.

" Hebat juga kamu... walaupun sudah berkali-kali dipukul masih sadar..." salut Arya pada Wilda.

" lanjut lagi pak.... lanjut.. saja... uhuk uhuk...." kata Wilda yang merasa bersalah pada Arya karena sudah menodai anaknya.

" oh... lumayan bertanggung jawab. kamu dengar kan. pukul lagi saja.. saya ingin lihat berapa lama dia bertahan." ujar Arya pada bodyguardnya.

" uhuk... uhuk.... lajut lagi pak... biar saya... bisa menebus... kesalahan saya... Haha." kata Wilda setelah dua jam dipukuli.

" Hahaha hebat-hebat. kamu pasti bukan manusia biasa. Saya bakal kasih tahu kamu... Tadi pagi saat olahraga digym rumah, tiba-tiba Angela pingsan. Karena saya khawatir saya memanggil dokter untuk memeriksanya.

Dan setelah diperiksa apakah kamu tahu... apa hasilnya.?" kata Arya menjelaskan.

" Um... tidak sarapan." jawab Wilda pura-pura bodoh.

" Hahaha kamu ini lucu sekali... pukul lagi..." perintah Arya yang kesal dengan jawaban Wilda.

" Apa kamu kira saya tidak bisa ngasih dia sarapan hah.?" kesal Arya.

" oh.... jika bapak menculik saya... dan setelah saya tidur dengan anak bapak, berarti hanya ada satu kemungkinan... pasti nona Angela hmhamil ya...?" tebak Wilda.

" oh... kamu lumayan pintar juga..." puji Arya seperti memuji putrinya saat masih SD.

" terima kasih pak. APA JADI BENAR ANGELA LAGI HAMIL.!!" kaget Wilda.

" Kamu mau buat pengumuman kalau Putri saya hamil diluar nikah hah.? teriak begitu keras.!!" bentak Arya mulai emosi.

" Huh... laki-laki seperti kamu ini juga ingin menjadi guru....? yang ada murid-murid nanti nggak pintar malah jadi blo'on." kesal Arya.

" loh... bapak menyelediki saya....?" tanya Wilda.

" bagaimanapun kamu ayah kandung dari anak yang dikandung Putri saya... bagaimana saya tidak menyelidiki." kata Arya mulai menampar wajah Wilda.

" Saya tahu seluruh kejadianya sebelum Angela masuk ke kos kamu... tapi saat didalam kosmu saya tidak tahu..." kata Arya.

" itu pak... didalam ponsel saya ada rekaman saat saya didalam kos bersama nona Angela.

" oh.. benarkah.?" kaget Arya setelah mendengar perkataan Wilda dan segera mencari rekaman yang dimaksud Wilda.

" Waktu itu saya juga mabuk... karena wanita idaman saya dijodohkan sama sahabat saya... saat tengah malam Nona Angela menggedor pintu dengan keadaan seperti orang mabuk. Saat saya membuka pintu nona Angela minta tolong dan jatuh di badan saya. Karena takut dilihat tetangga saya membawanya masuk kedalam kos. Saat didalam kos Nona Angela berteriak tidak ingin hidup lagi... badanya berkeringat dan merangkul saya.

Mulai dari situ saya khawatir dan mulai merekam menggunakan ponsel saya, kalau saya nggak memaksa nona Angela." kata Wilda menjelaskan. Setelah mereka dengar penjelasan Wilda, Arya langsung memutar rekamannya.

" Aku udah nggak kuat lagi..... cepat tolong aku.." desah Angela.

" Nona.. saya bawa kerumah sakit ya.." ujar Wilda.

" Akh.... sakit... jangan cakar lagi... akh..." rintih Wilda.

" um.... aku nggak tahan lagi cepat tolong aku..." desah Angela mulai merobek baju Wilda..

Setelah itu mereka berhubungan badan.

Begitulah rekaman dari ponsel Wilda.

" Walaupun saya tahu perbuatan saya salah. Tapi mau bagaimana lagi... saat itu saya saat sedang tidak bertenaga karena mabuk. Saya hanya bisa pasrah membiarkan nona Angela mencakar,menggigit dan menyetubuhi saya..." kata Wilda menjelaskan.

" Oh.. jadi kamu menyalahkan Putri saya.?" tanya Arya.

" ya... enggak sih. Tapi kan saya juga nggak salah." kata Wilda membela dirinya.

" Bagus.. setelah kamu meniduri anak orang.. kamu bilang kamu nggak bersalah..!!" Buak.buak... pukul Arya diwajah Wilda.

" Hahaha pukul saja pak... ayo lagi... itung-itung buat latihan saya..." kata Wilda pada papanya Angela.

" Huh... kamu ini apaan sih.. sudah dipukul hampir tiga jam belum mari juga..." kesal Arya lanjut memukul Wilda.

" Hahaha... capek pak.? mendingan bapak jangan pukul saya lagi... saya kasih tau itu semua sia-sia." kata Wilda.

" oh kalau pukul kamu sia-sia bagaimana kalau yang saya hajar keluargamu.." ancam Arya menyalakan layar proyektor dan melihat gambar keluar Wilda yang sedang duduk di teras.

" hehehe..". Ctarr.... tali yang mengikat Wilda terputus seketika.

" Ancam saya lagi dengan keluarga saya... percaya atau enggak saya bakal rata'in perusahaan dan rumah Anda..." ancam balik Wilda membuat Arya ketakutan dan para bodyguardnya.

" Bagus... kamu orang pertama yang bisa membuat saya ketakutan. Bagus..." kata Arya dengan mulut yang bergetar.

" Begini saja. bapak mau saya bagaimana... asal jangan menyangkut keluarga saya... saya bakal turutin kemauan bapak." kata Wilda duduk kembali.

" ehm.. begini saja... Saya ingin kamu menikah dengan putri saya... dan menjalankan perusahaan ini... saya kasih kamu satu bulan. Saya ingin kamu menjalankan cabang perusahaan di pinggir kota dan perusahaan harus bisa meraup keuntungan enam puluh persen. Apakah kamu sanggup.?" tanya Arya yang mulai tenang.

" Baiklah... Asalkan diajarkan terlebih dahulu saya pasti bisa..." balas Arja merasa sanggup.

" oh baiklah. Nanti asisten pribadi saya bakal menemani dan mengajarimu... Saya bakal nyerahin perusahaan cabang buat kamu untuk sebulan kedepan. Kalau kamu nggak sanggup maka kamu harus mati sebagai menggantikan anakmu yang akan lahir..." kata Arya.

" baiklah saya setuju... tapi saya mohon agar bapak merahasiakan ini dari keluarga saya..." kata Wilda sambil merapikan Pakaiannya.

" baiklah.." setuju Arya.

" maaf nama Anda siapa.?" tanya Wilda sopan pada asisten Arya.

" panggil saja asisten Willy tuan." jawab sopan asisten Willy.

" baiklah. Asisten Willy. mohon kerja samanya untuk satu bulan kedepan. Anda akan menjadi orang kepercayaan saya mulai sekarang. jika Anda berniat mengkhianati Saya, jangan salahkan saya kalau kamu dan seluruh keluargamu mengambang dilautan lepas..." ancam Wilda pada asisten Willy didepan Arya.

" ba..baik tuan." jawab asisten Willy gemetaran.

" kalau begitu kamu dan saya langsung ke perusahaan cabang." kata Wilda.

" baiklah tuan." setuju asisten Willy mengikuti Wilda keluar ruangan.

" oh ya.... asisten Willy Anda yang nyetir ya... saya nggak tahu alamat kantornya.." kata Wilda.

" Baiklah.... sekalian manasin tangan naik motor gede begini..." kata Asisten semangat karena dia selalu naik mobil bersama papanya Angela.

Setelah setengah jam mereka sampai di perusahaan yang terbilang seperti pasar tradisional, Mobil,motor terparkir sembarangan. Saat masuk ke kantor Wilda melihat seorang pria yang menggoda resepsionis.

" hei nona.... apakah saya bisa bertemu dengan direktur disini.?" tanya asisten Willy dengan sopan.

" Apakah Anda sudah membuat janji.?" tanya balik resepsionis itu begitu angkuh karena terganggu.

" Mohon nona menghubungi direktur disini. Saya ingin bertemu dengannya." balas asisten Willy dengan angkuh.

______________________@$_____________________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!