Dimas pun sampai dirumah Laura, langsung lah dia mengetuk pintu rumah Laura dan ingin mendengar penjelasan dari Laura.
Tok tok tok (bunyi ketukan pintu)
"Iya tunggu bentar" Terdengar suara pembantu Laura
Pembantu itu pun segera membuka pintunya
"Laura ada gak, saya mau ketemu bentar" kata Dimas yang terburu buru.
"non Laura lagi gak ada mas, katanya mau ke kafe sebentar, tapi saya gak tau kafenya dimana" Kata pembantu tersebut.
"beneran gak tau?" Tanya Dimas kembali karena kurang percaya.
"iya mas, saya gak bohong kok" Jawab pembantu itu.
"okay..makasih" kata Dimas yang kembali ke mobilnya
Dimas pun sudahmencari cari di setiap kafe yang ada di dekat rumahnya tapi tidak ada Laura disana, Dimas pun tetap mencari ke kafe lainnya.
Sampailah Dimas di kafe yang jauh dari rumah Laura dan kafe itu seperti tertutup
Dimas pun melihat lihat ke dalam kafe dan menemukan Laura bersama Pria tua, bahkan pria itu sedang memakaikan kalung ke leher Laura.
Dimas pun berjalan ke arah tempat yang duduki Laura dengan pria tua itu.
"Laura,kamu ngapain disini, trus itu siapa" Tanya Dimas sambil melihat kearah pria tua itu.
"Dimas, kok kamu bisa kesini" tanya Laura balik sambil memasang wajah cemas.
"Kita putus" Kata Dimas yang langsung pergi tanpa mendengar perkataan Laura lagi.
Laura mengejar dan memanggil Dimas,tapi Dimas langsung menutup pintu mobilnya dan pergi.
_________________________________
~Di sisi lain Dinda
Kini Dinda berjalan di sekitar jalanan untuk mencari kontrakan untuk tempat dia tinggal sementara.
Tak lama kemudian Dinda melihat di sebrang ada tulisan rumah ini di kontrakan dan terlihat rumah itu cukup bagus.
Dinda pun menyebrang untuk melihat kontrakan itu.
Tetapi saat di tengah jalan ada mobil yang datang sangat cepat yang terlihat akan menabrak Dinda, bahkan Dinda tak sadar kalau mobil itu akan menabraknya.
Tiba tiba ada orang yang mendorong Dinda agar tidak ditabrak, orang yang menolong itu dan Dinda pun jatuh di pinggir jalan.
"Kamu?" Kata Dinda sambil melihat orang yang menolongnya dalam keadaan kaget sekaligus syok karena kejadian tadi.
"Lu kalo mau nyebrang liat kanan kiri dulu dong jadinya gue yang kena kan, punya mata gak sih" Kata Dimas dengan wajah marah dan berusaha berdiri.
"Lagian saya gak minta tolong sama kamu, kalo gak iklas nolongin gak usah nolongin saya dong" Kata Dinda yang langsung berdiri sambil menjulurkan tangannya ke Dimas untuk membantunya berdiri.
"Gak usah bantuin gue" Kata Dimas yang akhirnya bisa berdiri sendiri.
"Saya mau sebagai ganti luka kaki saya, lu nikah sama gue" Kata Dimas yang berjalan mendekati Dinda.
seketika pun Dinda terasa jantungnya berdetak kencang.
"Kamu udah gila apa gimana sih, saya gak mau ya nikah sama kamu tau" Ucap Dinda.
"Bisa jadi tadi kamu mati kalau gak ditolong sama saya lho" Ujar Dimas.
"Saya mending mati daripada nikah sama orang kayak anda" Kata Dinda dengan raut wajah kesal.
"Tapi mau gimana lagi, lu sih gak bilang kalau lu mau mati daripada nikah sama gue"-Kata Dimas dengan senyum liciknya itu.
"Udahlah, saya gak ngerti mau ngomong gimana sama anda" Kata Dinda yang berbalik untuk berjalan kembali.
Tetapi Dimas menarik tangan Dinda dengan kuat hingga Dinda berhenti berjalan dan berbalik menghadap Dimas
"Ih.. sakit tau, lepasin tangan saya" kata Dinda yang berusaha melepas tangan Dimas.
"Kalau kamu menolak permintaan gue, gue bakal bikin hidup lu sengsara, karna gak akan ada yang mau menerima lu kerja dimana pun dan bisa aja gur bikin lu gak punya tempat tinggal" Kata Dimas dengan wajah yang serius.
"Udah ngomongnya? lepasin tangan gue kalau lu udah selesai ngomong" Kata Dinda.
Dimas pun kini membiarkan Dinda pergi.
"Gara gara si Dimas, gw jadinya gak bisa liat kontrakan yang di sebrang itu tadi, padahal kayaknya rumah tadi bagus" Pikir Dinda
Tak lama kemudian ada kontrakan yang Dinda temukan, Dinda pun mencari tahu pemilik rumah itu dan Dinda pun bertemu dengan pemilik rumah tersebut.
"Bu, itu rumahnya di kontrakan ya" Tanya Dinda.
"Hm...maaf mba, kontrakannya udah ada yang isi" Kata pemilik rumah itu sambil melihat Foto hpnya dengan muka Dinda.
"Yaudah,makasih ya Bu" Ucap Dinda sebelum pergi
Dinda pun pergi dan mencari kembali kontrakan lain.
Malam pun akhirnya tiba..
Dinda sudah menanyakan beberapa kontrakan, tapi jawabnya sama seperti yang Dinda tanyakan ke pemilik kontrakan pertama.
"Apa jangan-jangan Dimas bener bener serius sama yang dibilang dia, terus malam ini aku tidur dimana,aku gak mau nikah sama Dimas"-Pikir Dinda sambil menahan air mata.
Tiba tiba Dinda mengingat rumah saudaranya yang berada di dekat tempat keberadaannya, Dinda pun pergi ke rumah saudaranya itu.
Dinda pun sampai di rumah saudaranya dan mengetuk pintunya.
tok tok tok (suara ketukan pintu)
Pemilik rumah yaitu saudara Dinda membuka pintu.
"Dinda? kamu ngapain malam malam kesini" Tanya Tante risma,
Nama Tante Dinda itu Risma
Risma tinggal sendiri, Risma dulu sudah pernah menikah tapi cerai dan anaknya dibawa suaminya..
Risma menual nasi uduk di teras rumahnya saat pagi hari, sedangkan siang Risma bekerja menjadi pelayan di restoran.
"Tante,Dinda boleh yaa tinggal sementara disini sampai Dinda dapet kontrakan,soalnya dari tadi Dinda udah cari cari tapi gak ada, Dinda gak tau lagi harus kemana" Kata Dinda memohon.
"Boleh banget dong Dinda, kamu boleh kok tinggal disini sesuka hati kamu" Jawab Tante Risma yang terlihat seperti menerima dan senang Dinda datang kesini.
"Makasih yaa Tante, pokonya tante paling the best" Kata Dinda sambil memeluk Tante Risma.
Dinda pun masuk ke rumah Tante Risma dan masuk ke kamar yang sudah disediakan Tante Risma, Rumah Tante Risma terlihat sederhana namun memiliki suasana sejuk.
Setelah selesai menyusun barang barangnya, Dinda keluar untuk membuat minuman dingin, karna dia lelah sudah berjalan begitu lama, Saat keluar kamar Dinda melihat Tante Risma sedang menonton televisi.
"Tan,Dinda mau bikin es teh boleh kan" Tanya Dinda.
"Bolehlah, es batunya juga kebetulan ada" Jawab Risma.
"Tante mau dibikinin juga gak" Tanya Dinda.
"Hm,boleh deh tapi Tante teh anget aja" Jawab Risma.
"Sip Tante" Kata Dinda yang berjalan menuju dapur.
Dinda pun membuat teh anget dan es teh.
Tak lama kemudian Dinda sudah selesai membuat minuman tehnya, Dinda pun membawa teh anget terlebih dahulu untuk diberikan ke Tante Risma.
Saat berjalan ke arah sofa yang diduduki Tante Risma, Dinda mendengar Tante Risma sedang menerima telepon.
"Kira kira Tante Risma lagi telponan sama siapa ya, mending aku ke dapur lagi aja deh, aku gak mau ngumping Tante Risma" Pikir Dinda.
Risma pun selesai menelepon, Dinda langsung datang ke Tante Risma membawa teh tersebut.
"Maaf ya tan lama, soalnya tadi aku cari cari teh celupnya susah, eh ternyata ada di kulkas" Kata Dinda sebagai alasan agar Tante Risma tidak curiga ke Dinda karna lama nunggu tehnya.
"Iya gak apa apa kok" Kata Tante Risma.
Dinda pun kembali ke dapur mengambil es teh yang dia buat tadi, Setelah itu Dinda duduk di sofa sebelah Tante Risma.
"Din,Tante mau ngomong tapi jangan marah ya" kata Tante Risma yang membuat Dinda penasaran apa yang akan dibilang tantenya.
"Ngomong aja Tante,lagian ngapain Dinda marah" Kata Dinda.
"Kamu cuma bisa tinggal disini sampai besok siang" Kata Tante Risma yang membuat Dinda kaget juga bingung.
"Kenapa Tante? apa aku ngerepotin Tante, kalau perlu aku bayar ke Tante tiap bulan juga bisa kok" Kata Dinda yang merasa tak ada salah apapun.
"Bukan begitu kok.Tante seneng kamu tinggal disini, jadi Tante gak kesepian tapi bos Tante bilang kalau kamu gak keluar dari rumah Tante besok siang,Tante bakal di pecat" Kata Tante Risma menjelaskan.
"Yaudah Tante, besok aku bakal keluar dari rumah ini buat nyari kerja sama kontrakan" Kata Dinda.
"Pasti ini semua ada hubungannya sama Dimas, masa dari tadi aku nyari kontrakan gak ada yang mau nerima, terus sekarang aku mau nginep di rumah Tante aku sendiri gak boleh, pokonya besok aku harus datengin dia" Pikir Dinda yang semakin kesal.
"Kalau gitu Dinda ke kamar dulu ya, beres beresin barang Dinda,biar besok bisa langsung pergi" Kata Dinda.
"Iya Din,maafin tante ya" Kata Tante Risma.
"Iya Tante,lagipula ini semua bukan salah Tante kok,Dinda ke kamar ya" Kata Dinda yang berjalan ke kamarnya pasrah pada hidupnya sekarang.
Dinda pun mempersiapkan barang barangnya setelah itu Dinda tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
FbYo
semangat Thor revisinya
2020-11-11
0
Imma Juhamzah
aduh kok tante dinda namanya Risma seehh, itu kan nama aku thor😭😭😭 dan aku bukan janda😣😣😣
2020-11-08
0
Grendly Sinciho
likeee it
2020-11-08
0