Prajurit pengacau

Siluman harimau itu pun memanggil kawanannya. Mereka berbaris menghadang Bagas dan tiga pendekar. Dari raut wajahnya seakan-akan ingin menyantap daging segar.

Bagas dan tiga pendekar bersiap untuk melawan mereka satu persatu.

"Siap?" tanya Bagas.

"Ayo lah jangan lama-lama," jawab Jaka mengeluarkan pedangnya.

Mereka melawan para siluman tersebut. Bagas membidik satu persatu dengan panahnya. Jaka menghunuskan pedangnya, pada siluman yang berani menyerangnya.

Brata pun menggunakan Gada besinya kemudian ia mengeluarkan ajian penghancur raga, sepuluh siluman yang ada di hadapannya hancur berkeping-keping.

"MENUNDUK!!" kata Anna, kemudian ia melempar jarum beracun ke segala arah dengan cepat, salah satu jarum hampir terkena Bagas.

"Hampir saja," kata Bagas ngos-ngosan.

"Mmm ... maaf," kata Anna.

Para siluman tumbang satu persatu, mereka pun berhasil melewati jalan itu.

"Jadi cuma segitu saja, kemampuan mereka." Bagas dengan sombongnya berdiri di barisan paling depan.

"Yang kita lawan tadi hanya siluman biasa. Mereka biasanya mencegat dan merampas manusia yang lewat. Kemampuan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan siluman bawahan Adilaga. Bahkan mereka sangat jauh di bawah rata-rata." Brata berjalan melewati Bagas.

"Lumayan, tapi perlu belajar lagi," kata Jaka melewati Bagas.

"Sangat bagus, aku yakin kau bisa lebih handal lagi dalam menghadapi mereka," Kata Anna berjalan di samping Bagas.

"Hehe terimakasih," kata Bagas lalu tersenyum.

"Calon Ksatria muda itu jangan kau puji terus Anna, nanti dia tidak mau berlatih," kata Jaka.

***

Mereka telah sampai di rumah seorang pendekar bernama Ki Sanjaya.

"Ini rumah Ki Sanjaya, pendekar yang sudah tua, namun awet muda dan masih sangat kuat."

"Memang umurnya berapa?" tanya Bagas.

"Sudah tiga ratus tahun," jawab Jaka.

"Hmmm tiga ratus tahun berarti Ki Sanjaya lahir sejak zaman VOC."

Mereka menatap Bagas kebingungan.

"VOC itu apa?" tanya Anna.

"Ooh maaf lupa, ini bukan dunia ku ya," kata Bagas sambil menggaruk kepalanya.

Ki Sanjaya muncul di belakang mereka, Ki Sanjaya masih terlihat sehat dan bugar, menggunakan ikat kepala dan membawa keris.

"Ada perlu apa?" tanya Ki Sanjaya mengagetkan mereka.

"Aduuhh eyang, untung saya gak jantungan," kata Bagas.

"Jaka, jaka. Sudah kubilang kalo sang penyelamat datang jangan beritahu umurku," kata Ki Sanjaya.

"Tapi eyang terlihat masih umur lima puluh tahunan" kata Bagas.

"Hebat yaa, umurnya bisa panjang," lanjut Bagas.

"Untuk para pendekar yang memiliki ilmu yang tinggi itu sudah biasa," kata Brata.

"Di duniaku sudah tidak ada orang yang berumur panjang."

Ki Sanjaya membuka pintu lalu masuk ke rumahnya, ia berbalik badan.

"Silahkan masuk, tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya?" tanya Bagas.

"Jangan panggil saya eyang," kata Ki Sanjaya sambil tertawa.

Mereka masuk kerumah Ki Sanjaya, ada banyak makanan yang ia suguhkan.

"Silahkan di makan, anggap saja rumah saya."

"Hahaha garing abis." Bagas tertawa.

"Apa yang garing?"

"Kripik nya Ki, enak. Garing kriuk kreesssss"

Setelah makan mereka memberitahu maksud dan tujuan nya mendatangi rumah Ki Sanjaya.

"Suatu kehormatan bagi saya untuk mengajarkan beladiri padamu, keturunan Ksatria Bagaskara," kata Ki Sanjaya sambil menyeduh kopi.

"Saya akan ajarkan beberapa ajian pamungkas," lanjut Ki Sanjaya.

"Terimakasih Ki," jawab Bagas.

"Kalian boleh beristirahat dulu, besok akan saya ajarkan."

Mereka disiapkan kamar, Bagas pun mencoba untuk tidur sambil memeluk panah pusaka.

***

Bagas terbangun di rumahnya dan pusaka itu pun ikut terbawa ke dunianya. Hari sudah pagi, ia pun mandi dan kembali menulis.

Bagas melihat ke arah bunga, lalu mengambil nya.

"Lo harus gue musnahkan," kata Bagas sambil menggenggam bunga tersebut.

Seketika bunga itu berubah menjadi asap hitam, tiba-tiba orang berjubah itu muncul lagi. Bagas bersiap untuk memanahnya.

"Ternyata kau tau penyamaranku."

"Jangan harap kau bisa menang melawanku," lanjut orang berjubah itu.

"Jangan banyak bicara, kau akan musnah," Kata Bagas, tiba-tiba ada suara wanita mengetuk pintu rumah nya.

"Hahaha lebih baik kau layani dulu tamu mu."

"Iya, tapi setelah membunuhmu." Bagas menendangnya hingga terpental.

Mereka berkelahi di dalam rumah, orang berjubah itu membuat perabotan melayang lalu melemparkannya ke Bagas. Ia menghindari lemparan tersebut. Dan terakhir ia dilemparkan PlayStation nya.

"Kau harus membayar banyak untuk PS4 ku." Bagas memanahnya berkali-kali, ia berhasil menghindar dan menghilang.

"Keluar kau!! penakut."

Orang itu muncul dari belakang untuk memukul Bagas. Namun, Bagas dengan sigap menangkis nya. ia menarik jubah orang itu lalu berkata.

"Silahkan lempar barang apapun, asal jangan PS4-ku," kata Bagas kemudian memukul wajahnya dengan tenaga dalam, sehingga ia terpental kedinding.

Bagas masih ngos-ngosan sambil membawa panahan, ia membuka pintu.

"Tiara?" Kata Bagas terkejut.

"Hai Gas, tadi ada suara ribut-ribut di dalam kenapa ya? Lo baik-baik aja kan?" tanya Tiara.

"Iya baik-baik aja kok, ada apa?"

"Gapapa, gue cuma mau minta maaf udah ...." Belum selesai Tiara menjawab Bagas berkata.

"Udah Tiara, gapapa kok. Tapi tunggu ya, ada yang mau urusin sebentar, kamu duduk aja dulu," kata Bagas lalu menutup pintu.

Tiara melihat sekeliling, tidak ada kursi sama sekali.

"Duduk di mana Gas?" tanya Tiara manja.

Bagas menghampiri orang berjubah itu yang tergeletak lemas. Ternyata ia sudah mati karena pukulan Bagas yang bukan sebuah pukulan biasa. Orang berjubah itu berubah menjadi debu.

"Perlu waktu lama buat beli PS4 baru," kata Bagas sambil melihat PlayStationnya yang rusak.

Bagas kembali kedepan, ia membuka pintu. Terlihat Tiara sedang duduk di lantai.

"Kok duduk di situ? itu lantai nya kotor loh."

"Gapapa kok, perasaan tadi ada yang nyuruh duduk," jawab Tiara.

Bagas mengajak nya masuk ke rumah nya yang berantakan.

"Kok berantakan banget?"

"Biasa kucing tetangga, suka rusuh."

"Kucing?" Tiara melihat sekeliling, melihat rumah Bagas yang sudah seperti kapal pecah.

"Bagas, gue serius. ini ada apa sebenarnya?"

"Duduk dulu."

Tiara duduk di sofa yang sudah terbelah menjadi dua.

"Jadi gini ...."

Bagas menceritakan semuanya pada Tiara, ia terlihat tidak percaya dengan apa yang Bagas ceritakan.

"Terserah kamu percaya mau apa gak? yang jelas ini beneran. Alvin aja sekarang masih di rumah sakit," kata Bagas.

"Aku percaya kok."

"Iyaa Tiara."

Mereka pun saling berdiam diri, tak mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian Tiara membuka percakapan kembali.

"Kata Alvin lo udah bosen sama kehidupan nyata, lebih nyaman di dunia imajinasi. Tapi sekarang lo gak bisa masuk lagi kedunia imajinasi. Kenapa?"

"Karena kamu ... Memang iya, dunia nyata membosankan."

"Jadi gue juga membosankan?" tanya Tiara.

"Semuanya membosankan," kata Bagas, Tiara pun menunduk wajahnya.

"Kecuali kamu," lanjut Bagas, Tiara menatap wajah nya.

"Maafin gue yaa, udah bikin lo gak nyaman dengan sikap aku yang dingin," kata Bagas mengakui kesalahannya.

"Aku juga minta maaf yaa, tapi ...."

"Tapi apa?" tanya Bagas.

"Aku gak di tawarin minum nih?"

"Mending kita keluar, sambil cari makan."

"Aku kan haus."

"Iyaa deh, cari minum," kata Bagas, Kemudian mereka pun tertawa.

Bagas mengunci pintu lalu pergi jalan-jalan bersama Tiara. Di ujung jalan terlihat, seorang berdiri memperhatikan mereka. Bagas melihatnya, orang itu pun menghilang.

"Ada apa gas?" tanya Tiara.

"Gapapa." Bagas tersenyum.

"Gawat, prajurit Adilaga masih mengawasi ku," Kata Bagas dalam hati.

***

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

thor hebat bikin orang jadi bingung

2020-11-12

1

~Ķímhwä~

~Ķímhwä~

Hai thor....kim mampir😊
like and rate 5 telah mendarat.
ngicil dulu ya😊

*Semangat, salam dari Cinta dalam diam

2020-11-05

1

Nanadela Pratiwi

Nanadela Pratiwi

Hal 2 Yang Mulia Del BlushOn udah baca sampai sini dan beberapa like. Jangan lupa baca juga : 2 Yang Mulia, like yg disuka, dan tinggalkan jejak

2020-10-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!